Ia adalah pendiri perusahaan raksasa Lauw Enterprise, Ltd yang berbasis di Hong Kong namun memiliki berbagai aset di Indonesia. Ia memang WNI. Berperawakan pendek dan gempal dengan nada bicara yang meledak-ledak.
Edward adalah keturunan Tionghoa kelahiran Medan. Anak penjual tekstil yang usaha awalnya berdagang minyak di sekitar kota. Bisnisnya berkembang pesat ketika ia mengenal beberapa petani kelapa sawit dan mengajak mereka bekerjasama.
Pada tahun 2001, Edward sudah mampu mengoperasikan kebun sawit seluas 10 hektar di pedalaman Sumatera Utara. Dua tahun kemudian, ia bahkan berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertamanya. Edward pun berekspansi ke Singapura dan Malaysia. Akhirnya ia mampu memulai bisnis hilir dengan memproduksi sendiri minyak gorengnya yang bermerek "Minyakoe".
Pada tahun 2025, Lauw Enterprise sanggup memiliki kebun sawit seluas 100 hektar, 265 pabrik, 35 kapal tanker dan 800 ribu karyawan. Mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara. Majalah Forbes pun menempatkan Edward di daftar 50 orang terkaya Indonesia dengan kekayaan mencapai puluhan milyar Dollar.
Edward kembali mengembangkan bisnisnya. Ia bermitra dengan Ang Bun How. Raja bisnis property asal Hong Kong. Pasar property di Asia menjadi makanan empuk mereka. Dimana-mana terdapat proyek property seperti Lauw Garden, Lauw Hotel, Lauw Super Mall dan lainnya.
Perkawinan harta dan bisnis kedua tokoh besar itu pun dilanjuti dengan pengikatan resmi putra putrinya. Robert How dan Angelica Lauw yang menikah di Graha Pondok Indah lima tahun lalu.
Namun justru inilah yang menjadi asal muasal kekacauan.
Lauw Enterprise yang dikendalikan oleh Robert How bermaksud untuk merger dengan perusahaan milik taipan Jaden Kuok.
Perusahaan Jaden bergerak di bidang agrobisnis dan biodiesel. Akan tetapi hal ini tidak disetujui oleh Edward. Menurutnya, walaupun perusahaan Jaden itu sangat potensial, namun berdasarkan data pengadilan, perusahaan Jaden ternyata memiliki banyak hutang dan telah diputus bersalah oleh pengadilan Hongkong.
Jumlah hutang Kuok Industries tidak main-main alias sebesar US$ 10 milyar. Utang itu bahkan telah ditetapkan pengadilan untuk dibayarkan secara bertahap dalam 10 tahun ke depan kepada para Kreditur.
Walau Kuok mengajukan appeal, alias keberatan ke Pengadilan Tinggi, namun hal itu hanya mengulur waktu belaka. Kuok memang wanprestasi dan diwajibkan membayar hutang tersebut.
Dan Edward sama sekali tidak ingin terlibat dalam hal itu.
Namun Robert melihat lain. Menurutnya Jaden sangat potensial untuk diajak bekerja sama. Perbedaan pendapat ini pun semakin menajam. Permasalahan meluas ketika Robert menggugat cerai Angel.
..lalu melindas kakinya....