Vergil masuk kedalam ruangan dan membantu para medic dari Assassin Guild dan mulai mengungsikan Shadow terlebih dahulu, lalu Marrie, Mistral, Luciana dan Lisa. Para assassin medic yang tiba di istana tersebut segera eluar dan hanya meninggalkan Vergil dan 2nd in command dari Assassin Guild.
"Sudah selesai, segera kirim kabar ke Yang Mulia Queen Xesinus kalau dracula sudah dikalahkan.", katanya ke orang tersebut, "Segera aku laksanakan", kata orang tersebut dan lalu menghilang, "Menjaga keluarga Heart Royal Family ternyata pekerjaan yang sulit..." kata Vergi menghela nafas panjang lalu keluar dari istana tersebut.
Beberapa langkah Vergil keluar dari istana tersebut, seketika istana tersebut menghilang entah kemana. Reaksi para assassin lain terkejut, tetapi tidak dengan Vergil.
"Apa? sudah biasa kan kalau yang disummon hilang saat sang summonernya tewas??" tanya Vergil dengan nada datar ke anggota assassin lain, "Segera bawa mereka ke istana Queen Xesinus, mereka adalah tamu kehormatan Yang Mulia." kata Vergil, dan semua Assassin medic segera memberikan pertolongan sekaligus mengantarkan Shadow dan yang lain menuju ke istana.
Shadow mencoba membuka mata, seorang assassin perempuan sedang membalut luka yang ada di lengan kiri Shadow, Shadow lalu kembali pingsan. Vergil yang duduk di samping Shadow melihat Shadow yang membuka mata bisa mengehela nafas dengan cukup lega, dan meminta segera bergegas ke istana.
Perjalanan memakan waktu 3 hari, kondisi Shadow yang sudah stabil tetapi masih tidak sadarkan diri. Para karavan Assasssin Guild sepenuhnya sudah masuk ke Lunavara Empire dan dapat pengawalan khusus dari Ratu Xesinus karena Shadow dan yang lain adalah tamu penting.
"Paman.... ini dimana?" tanya Shadow dengan nada pelan, "kita sudah sampai Lunavara Empire, Belarus Kingdom takut pada Lunavara Empire karena kekuatan militer Lunavara yang besar." kata Vergil, Shadow terdiam dan kembali pingsan.
Beberapa hari berlalu perjalanan dari perbatasan menuju ke Capital City dari Lunavara Empire yang bernama Valoria City, Vergil bersama rombongan segera menuju langsung ke istana Ratu Xesinus dan langsung mendapatkan penanganan medis terbaik, Marrie dan yang lain juga mendapatkan perawatan medis terbaik.
"Jadi bagaimana kondisi mereka?" tanya Queen Xesinus, "Shadow masiih belum sadar, Marrie dan yang lain juga belum bangun." kata Vergil dengan nada cemas, "Master, aku..." kata Xesinus, "Aku sudah bukan gurumu lagi, jangan memanggilku seperti itu lagi." kata Vergil kepada sang ratu yang berambut merah dengan bermata biru, "Maaf Shadow Master." kata Queen Xesinus. "Tidak masalah.... kalau besok dia dan yang lain belum bangun kita terpaksa melakukan ritual itu." kata Vergil, "Shadow Master, apa anda yakin dengan ritual itu?" tanya Queen Xesinus, "Ini cara terahkir.... Sage of Eagle, Sage of Falcon dan Sage of Crow sudah aku tanyakan prosedurnya dan mereka secara fisik sudah siap menjalani Rite of Immortality." kata Vergil, "Tapi mereka...." balas Queen Xesinus dengan nada cemas, "Sisahnya terserah mereka, sama seperti dirimu dulu saat melakukan ritual yang sama." kata Vergil.
Vergil tetap menjalankan tugasnya seperti biasa di Assassin Guild sambil tetap berkoordinasi dengan Queen Xesinus dan para Sage yang sedang menjaga Shadow dan yang yang lain, tidak sadar sudah 3 hari dan Vergil memutuskan untuk membawa 4 jantung naga dan empat buah botol cairan hijau kedalam istana.
"Sages, sudah waktunya kita memulai ritual itu." kata Vergil ke para Sage, "Aku sudah mengamati mereka semua, yang paling siap adalah wanita ini." kata Sage of Eagle mengarah ke Mistral, "High Moon Elf ya? kalau begitu kita mulai." kata Vergil.
Vergil segera mencincang salah satu jantung dan meraciknya dengan bahan lain dan dicampurkan ke cairah hijau tersebut. Vergil mulai meminumkan cairan tersebut ke Mistral dan tetap membiarkan marrie istirahat. Vergil kembali meracik sisahnya dan meminumkan ke Marrie, Luciana dan Lisa secara bergantian.
"Sisahnya mereka sendiri yang harus bertarung." kata Vergil melihat Shadow dan yang lain sedang masuk dalam tahap transisi.
Shadow masuk kedalam sebuah ruangan gelap dimana dia bertemu dengan Thanatos yang memegang shycte dan tatapan merah pada matanya melihat tajam kearah Shadow, Shadow bisa merasakan sebuah kekuatan besar yang sangat tua sekali terpancar dari Thanatos.
"Thanatos, sudah cukup lama kita tidak bertemu." kata Shadow, "Sepertinya kau sudah menjadi lebih kuat." kata Thanatos, "Aku gagal disaat mengalahkan dracula, entah sekarang aku ada dimana." kata Shadow, "Shadow Blackheart, kau tahu siapa Shadow Master Vergil?" tanya Thanatos, Shadow hanya menggelengkan kepala, "Dia bahkan sudah melebihi apa yang kau duga, bahkan aku sendiri sudah tidak bisa menyentuhnya. Dirimu sekarang sedang tahap tersebut, pertanyaannya adalah apa kau yakin mau menjadi seperti Shadow Master?" kata Thanatos, "Shadow Master sudah menjadi sosok guru dan ayah bagiku, ketika ayahku tewas di perang itu.... paman sudah menjaga dan melindungiku.... mungkin sudah waktunya aku harus bisa menjadi sepertinya." kata Shadow, "Baiklah kalau begitu...." kata Thanatos mengeluarkan pedang, "Tugasmu hanya bisa menyerangku, hanya itu saja." kata Thanatos.
Sementara itu Vergil mulai melihat Mistral terbangun, Sage of Eagle dan Vergil segera masuk ke ruangan tempat Mistral. "Kau sudah terbangun ya?" tanya Vergil, Mistral hanya mengangguk. "Ini di istana Lunavara, Queen Xesinus akan sedang menyiapkan sesuatu untuk kalian." kata Vergil, "Paman.....apa mungkin ini..." kata Mistral, "nanti akan aku jelaskan, sekarang istirahat dulu dan yang lain sedang menjalani ujian mereka." kata Vergil, "Ujian?" tanya Mistral, "Rite of Immortality...." nanti akan dijelaskan lebih lanjut." kata Vergil meninggalkan ruangan.
Vergil kembali masuk kedalam ruangan Shadow dan duduk disamping Shadow, tidak sedikitpun meninggalkan maupun melakukan intervensi dari ujian tersebut. Vergil melihat Sage of Falcon keluar dari ruangan Lisa dan mengawal Lisa ke aula utama untuk bertemu dengan Queen Xesinus. Tidak lama Sage of Crow keluar dan mengawal Marrie ke aula utama, sama seperti Lisa. Vergil tetap terdiam menunggu Shadow, karena Vergil tidak bisa sepenuhnya membantu Shadow. Shadow perlahan terbangun, tatapan kebingungan bisa terlihat dimatanya.
"Ini dimana?" tanya Shadow, "Kau ada Lunavara, lebih tepatnya ini istana dari Queen Xesinus. Kau sudah pingsan selama beberapa hari dan kau sepertinya baru selesai ujian itu." kata Vergil, "Paman..... bagimana rasanya menjadi Immortal?" tanya Shadow, "Menyenangkan, kau bisa berkeliling dunia tanpa perlu bingung dengan apapum, kau bisa belajar apapun selama apapun sampai kau bisa." kata Vergil, "bahkan kau dan semuanya bisa bertualang di dunia lain dab belajar banyak hal." kata Vergil.
"Hanya itu saja?" tanya Shadow, "Sebetulnya ada harga yang harus kau bayar.... apa kau siap melihat nanti anak dan cucumu meninggal, sementara kau.... Mistral... Marrie... Lisa... Luciana... dan Xesinus masih tetap hidup? apa kau siap jika sudah waktunya kau pergi untuk melihat dunia bersama semua istrimu?" tanya Vergil, Shadow mengangguk,"Ah iya paman, aku pernah melihat kesatria perak besar dengan tombak yang memancarkan petir...." kata Shadow, "Tidak pernah dengar kesatria tersebut, saat tiba lokasi tempat kalian terluka kosong... Aku yang sudah sangat lama menjadi pemimpin Assassin Guilt sedikitpun tidak ada seorang kesatria..." kata Vergil dengan nada datar, "Segera pakai armormu dan temui Queen Xesinus, dia sepenuhnya cemas disaat mendengar kau terluka." kata Vergil sambil keluar ruangan.