"Shadow, aku punya kabar buruk untuk dirimu." kata Vergil dengan nada panik, "Xen diculik oleh Kochei, penyihir jahat tersebut entah kenapa bisa melarikan diri>" kata Vergil, "ini semua salahku paman, rasa penasaranku lebih kuat membuatku memebrikan makanan pada penyihir tersebut." kata Shadow dengan nada sedih dan kecewa, "Terkadang kita membuat kesalahan, juga dirimu yang sudah terbiasa menjadi petualangan kan? Entah kenapa ini jadi kesempatan bagus...." kata Vergil, "Aku Lisa dan Luciana sedang menggantikan Xen dan diriku mengatur perang melawan King Ivan, dan dirimu bisa bertualang mencari Xen." kata Vergil.
"Aku harus mulai dari mana?" tanya Shadow, "Aku dengar rumor Khocei sedang bersembunyi di sebuah hutan, hanya saja masih aku coba lacak." kata Vergil, "Kalau begitu waktunya aku bertualang lagi, sudah cukup lama tidak bertualang." kata Shadow, "Saranku kau coba tidak menunggangi White Fang, aku dan White Fangs akan coba mencari informasi...." kata Vergil. "Aku akan mulai mencari di..." kata Shadow, seketika terdengar sebuah petir yang cukup keras terdengar dari arah utara.
"Sepertinya itulah petunjuk pertama...." kata Vergil, "Kalau begitu aku aku akan segera pergi." kata Shadow bergegas menuju ke kandang kuda. "Tunggu senbentar, kau pakai ini dulu." kata Vergil memberikan sesuatu, "Gelang perak? Untuk apa ini paman?" tanya Shadow, "Sudah ada sihir yang ada di gelang tersebut, juga sebagai tanda bahaya bila terjadi sesuatu para Sage bisa menemukanmu dengan cepat" kata Vergil, "Terima kasih paman." kata Shadow bergegas keluar.
Shadow segera naik kuda yang tersedia, memacu kuda tersebut menuju desa utara, Marrie dan Mistral yang melihat Shadow bergegas menuju merasa khawatir karena Shadow tidak membawa Scythe miliknya.
"Shadow tergesah-gesah sekali, seburuk itukah?" tanya Mistral, "Sangat, dan juga aku memberikan sesuatu bila terjadi sesuatu 3 Sages bisa segera membantu Shadow." kata Vergil, "Aku sendiri akan mecoba mencari dimana jiwa Kochei." kata Vergil, "Memangnya Khocei itu..." kata Marrie, "Dia sudah melakukan ritual yang bernama Soul Spliting dan Soul Transfer, Khocei sudah memisahkan jiwanya dan menaruh jiwanya di sebuah lokasi entah dimana." kata Vergil. Mistral dan Marrie hanya bisa menunduk, mereja tahu bahwa ini hanya Shadow yang bisa. "Shadow membawa pedang yang dia beli didesa itu kan?" tanya Vergil, "Iya, memangnya kenapa?" tanya Marrie, "Itu memang pesankan khusus untuk dirinya, aku takut hal buruk tejadi karena itu pedang tersebut aku minta ada rune khusus." kata Shadow, "Rune apa?" tanya Mistral" Rune of Protection dan Rune of Soul Guard." kata Vergil melihat Shadow yang sudah jauh.
Shadow segera sampai sampai ke sebuah desa di utara Capital City, Shadow langsung menuju ke Adventure Guild. Shadow segera berkeliling dan mencari informasi tentang kejadian yang baru saja terjadi. Didesa yang didatangi seorang Arc Wizard yang sudah cukup[ tua baru saja tiba.
"Nona resepsionis, beri tahu para petualang bahwa kekuatan jahat baru saja terbebas. Tolong beri tahu istana bahwa kekuatan jahat ini bersarang di wilayah Siberius." kata Arc Wizard tersebut, "Ah ketua tahu itu siapa?" tanya Shadow, "Khocie the Immortal, dia penyihir jahat yang sudah pernah mengancam Lunavara, Shadow Master dan Morevna Loyal Family menangkapnya namu tidak bisa membunuh penyihir tersebut." kata Arc Wizard tersebut, "Memangnya dia sekuat itu kah?" tanya Shadow, "Dia sudah menyimpan jiwanya entah dimana, rumornya dia menyimpan di sebuah pulau yang hilang, pulau tersebut diselubungi oleh kabut yang tebal." kata Arc Wizard tersebut. "Begitu ya? Dimana hutan tempat Kochei tersebut tinggal?" tanya Shadow, "Disebuah hutan ajaib, hewan disana bisa berbicara dengan manusia. Aku dengar kalau Khocei punya tugnggangan yangs angat cepat." kata Arc Wizard tersebut. "Terima kasih, aku akan segera menyelamatkan Queen Xesinus." kata Shadow segera meninggalkan tempat tersebut. "Hati-hati pangeran Shadow, aku hanya bisa berpesan itu saja." kata Arc Wizard tua tersebut, Arc Wizard tersebut melanjutkan berita yang dia ingin berikan agar seluruh kerajaan waspada dengan hutan yang dituju oleh Shadow.
Shadow segera menuju ke hutan tersebut, didekat hutan tersebut terdapat sebuah desa. Shadow memutuskan bermalam disitu terlebih dahulu karena disaat Shadow tiba sudah mulai larut malam. Shadow hanya bisa berpikir dan kecewa dengan dirinya, masa pangeran blackheart kalah dengan dirinnya sendiri. Shadow tidak terasa langsung tertidur, didalam mimpinya dia teringat dengan apa yang dikatakan paman Vergil.
"Ingatlah ini pangeran Shadow..... Kesatria tidak hanya ahli dalam senjata dan taktik perang, tetapi juga harus bisa menguasai dirinya sendiri." kata Vergil melihat Shadow yang masih muda, "Tetapi itu sangat sulit paman, aku sendiri..." kata Shadow, "Aku sendiri juga masih berusaha untuk hal itu, tetapi dengan latihan dan disiplin.... aku bisa menguasai aspek tersebut." kata Vergil.
Shadow mendadak terbangun, tidak terasa sudah pagi. Shadow segera menuju ke Adventure Guild dan mencari informasi, yang diterima hanya berita yang sama seperti yang Arc Wizard yang ditemuinya kemarin.
Shadow segera masuk kedalam hutan tersebut, Shadow bisa merasakan kalau suasana hutan tersebut suram dan kelam. Shadow memacu kudanya menuju bagian hutan lebih dalam, dan melihat sebuah kastil. Shadow melihat kastil tersebut cukup menyeramkan, tetapi tetap bisa ditembus dengan mudah, Shadow segera mencari tempat tinggi dekat dan mulai memeriksa sekitar istana, Shadow mengamani dan menemukan bahwa tidak ada penjaga sama sekali dibagian dalam istana tersebut. Shadow segera menyusup ke dalam istana tersebut, setelah berkeliling sebentar Shadow menemukan Xen yang sedang ditawan oleh Kochei.
"Shadow, apa itu dirimu?" tanya Xen, "Tentu saja, ayo cepat kita keluar dari sini." kata Shadow membebaskan Xen, "Tapi Kochie punya tunggangan magical, dan kecepatan tunggangan tersebut jauh lebih cepat dari semua kuda yang ada." kata Xen, "Kalau begitu kita segera pergi dari sini." kata Shadow.
Kochie sedang berpatroli diluar dan sedang menunggangi kuda. Kuda tersebut segera berhenti, mendeteksi sesuatu yang aneh.
"Tuan.... Sepertinya ada penyusup..." kata kuda tersebut, "Kalau begitu segera atasi." kata Kochei.
Kochei dengan segera memacu kuda tersebut dan melihat Shadow mencoba melarikan diri dari hutan bersama Xen. Kochei dengan cepat mencegat dan membuat kuda Shadow terkejut, Shadow dan Xen terjatuh. Kochei segera turun dari kudanya dan kembali menangkap Xen.
"Pangeran Shadow, aku akui keberanianmu. Untuk kali ini aku menganpunimu, tetapi lain kali..... kau tidak akan semudah ini mendapatkan ampunanku." kata Kochei membawa Xen kembali ke istananya dengan kudanya.
Shadow segera berdiri dan duduk di sebuah batu didekat situ, raut wajahnya sedih. Seketika seekor burung elang mendar didekat pohon tempat Shadow duduk.
"Ada apa? kenapa kau sedih?" tanya burung elang tersebut, "Aku gagal menyelamatkan calon istriku dari penyihir jahat, aku tidak tahu harus berbuat apa. "Jika kau yang diculik apa yang akan dilakukan calon istrimu?" tanya elang tersebut, "Dia tidak akan menyerah sedikitpun dan mencoba lagi..." kata Shadow, "Kalau begitu lakukan pangeran Shadow...." kata elang tersebut lalu menghilang, "Baiklah... tunggu dulu, dari mana kau..." kata Shadow melihat elang tersebut sudah menghilang.
Besoknya Shadow mencoba lagi, Shadow menyusup dengan mudah menemui Xen.
"Xen, ayo segera pergi dari sini." kata Shadow, "Kau datang, bukannya dia sudah mengamcam akan membunuhmu?" tanya Xen, "Kita coba lagi, kali ini kita harus bisa lebih pintar dari Kochei." kata Shadow membebaskan Xen dan kembali keluar dari istana
Kochei dan kudanya seperti biasa berpatroli, dan kuda tersebut berhenti karena mengetahui sesuatu.
"Tuan... kita sepertinya kedatangan lagi tamu tidak diundang." kata Kuda tersebut, "Apa pangeran Shadow kembali?" tanya Kochei, "Iya tuanku..." kata kuda tersebut, "Kalau begitu kita mulai bergegas" kata Kochei.
Shadow dan Xen kembali bergerak dengan sangat cepat, tetapi kuda milik Kochei berlari sangat cepat dan berhasil membuat kuda Shadow terkejut dan memnuat Shadow beserta Xen terjatuh.
"Ada batas antara berani dan bertidak bodoh, dan kali ini kau berindak bodoh...." kata Kochei turun dari kudanya dan menangkap kembali Xen, "Aku sudah mengampunimu tapi kali ini...." kata Kochei mengeluarkan pedangnya, Shadow juga segera mengeluarkan pedangnya.
Kochei dan Shadow berduel dengan cukup ketat, tetapi Kochei bergera sangat cepat sekali, Shadow mulai tidak bisa mengimbangi gerakan Kochei. Kochei menebas dan memotong tubuh Shadow menjadi beberapa bagian, Kochei segera mensummon sebuah barel kayu dan memasukan tubuh Shadow ke barel tersebut lalu membuang barel tersebut ke laut.