Paginya Shadow bangun seperti biasa, dan seperti biasa juga Xen bersama dengan Marrie, Luciana, Mistral dan Lisa tertidur sepenuhnya telanjang. Shadow segera bersiap memakai armor dan segera sarapan, Lisa yang sudah terbiasa disiplin menyusul Shadow bersiap dan segera sarapan.
"Hari ini kita akan menuju ke Sylustia, apa kau siap?" tanya Lisa ke Shadow, "Tentu saja, memangnya mau bagaimana lagi." kata Shadow, "Ingat, bangsa Dragonian punya temprament yang sedikit panas." kata Lisa, "Lebih beik mereka mengenaliku dan Xen dari pada kalian... Kalau meerka mengenaliku dan Xen, kalian bisa aman." kata Shadow, "Iya juga sih..." kata Lisa, "Pagi... Ah kalian ternyata sudah disini." kata Marrie, "Udara pegunungan yang enak memang cuaca terbaik untuk istirahat." kata Xen, "Luciana kemana?" tanya Shadow, "Sebentar lagi menyusul, dia masih membersihkan diri." kata Xen.
Tidak lama Luciana segera turun dan memesan sarapan, Shadow yang baru saja menghabiskan sarapannya dan yang lain juga. Shadow dan yang lain segera menuju ke kandang kuda dan segera menuju ke Sylustia. Perjalanan menuju pegunungan Sylustia cukup cepat karena desa tersebut berada dikaki gunung, dan dalam waktu hanya satu jam saja mereka sudah tiba di persimpangan jalan dan terdapat dua arah.
"Jadi yang kekiri menuju ke Bellarus dan yang kanan menuju ke...." kata Shadow melihat logo naga di arah kiri, "Ini pasti menuju ke Dragonica Kingdom." kata Xen, "Hanya saja.... emmm...." kata Shadow melihat logo tersebut, "Sepertinya memang Dragonica Kingdom tidak ingin diganggu siapapun." kata Marrie, "Luciana, coba lihat ada sebuah huruf dibagian belakang tanda ini." kata Mistral, "Ah ini bahasa naga, bangsa naga memang punya bahasa tersendiri." kata Luciana melihat tulisan dibelakang tanda tersebut. "Kalau begitu segera menuju ke Dragonica." kata Shadow naik kudanya dan menuju ke tempat tersebut.
Shadow dan partynya sepenuhnya memacu kuda mereka menuju rute dengan logo naga, satu jam penuh perjalanan dengan kuda Shadow dan party tersebutmelewatu sebuah tanda dengan lambang naga. Shadow merasa kalau sudah dekat, dam terlihat sebuah gunung besar dengan sebuah jalan masuk sekaligus keluar. Seekor naga segera terbang menghadang Shadow.
"Ah sial!" kata Shadow melihat naga yang mengehalangi tersebut, "Tunggu dulu pangeran, naga tersebut bertanya ada apa kalian kemari." kata kuda yang ditunggangi Shadow, "Benar sekali, Naga ini bertanya kenapa kalian kemari." kata kuda yang ditunggangi Xen, "Kami datang untuk menemui pemimpin dari Dragonica." kata Xen, kuda miliknya menerjemahkan dalam bahasa naga dan meraung kembali. "Katanya ada urusan apa kalian menemui Queen Amber?" kata kuda milik Xen, "Katakan saja bahwa Pangeran Blackheart dan Queen Morevna datang." kata Shadow, kudanya langsung menerjemahkan ke bahasa naga, Naga tersebut menggerang pelan. "Katanya apa bukti kalau kalian dari Heart dan Morevna " kata kuda milik Shadow, Shadow menunjukan kalungnya sementara Xen mengeluarkan lambang keluarga Morevna. Naga tersebebut menggeram pelan dan menunjuk ke kearah masuk ke jalan tersebut, lalau naga tersebut terbang masuk kewilayah Dragonica. "Apa katanya tadi?" tanya Xen, "Katanya kita tinggal ikuti saja jalan ini hingga menemukan istana, aku akan memberi tahu Queen Amber." kata kuda milik Shadow, "Beruntung kuda milik Xen dan Shadow bisa paham bahasa naga." kata Mistral menghela nafas, "Mau bagaimana lagi, kami kan kuda magical." kata kuda milik Shadow, "Sudah-sudah waktunya kita menuju ke Dragonica." kata Shadow memacu kudanya diikuti yang lain.
Setelah melewati jalan lurus tersebut, Shadow dam partynya tiba di disebuah ladang yang penduduknya punya ekor dan sayap naga. Tubuh penduduknya campuran sisik dan kulit manusia, walaupun secara penampilan mereka seperti manusia biasa tampilan yang tidak bisa di tutupi adalah mata mereka. Penduduk di ladang mulai melihat kearah Shadow dan partynya, tatapan mereka menunjukan rasa penasaran yang besar. Shadow menurunkan kecepatan kudanya dan mulai melihat Dragonica Kingdom, shadow menyadari bahwa Dragonica Kingdom tidak berbeda dari capital city dari Lunavara dan Azeroth hanya saja penduduknya sepenuhnya ras dragonica. Shadow dan partynya dengan cepat menuju ke istana dan segera bertemnua dengan semua mentri dari Dragonica Kingdom.
"Salam para petinggi dari Lunavara dan Azeroth." kata salah satu mentri, "Kami bukan petinggi tetapi kami anggota langsung keluarga kerajaan." kata Xen, "Dan aku sendiri adalah pangeran Blackheart." kata Shadow, "Bukannya pangeran Blackheart dikabarkan sudah tewas?" tanya salah satu mentri, "Kalau ini bukan sebagai bukti aku tidak tahu apa lagi." kata Shadow menunjukan kalungnya dengan hiatas hati terbuat dari batu permata hitam. "Jadi hal tersebut hanya rumor...." kata seorang mentri, "Queen Amber masuk ke aula" kata seorang prajurit.
Shadow dan semuanya melihat seorang ratu dengan rambut dan armor merah dengan mahkota yang indah, diikuti seorang putri dengan rambut pink dengan armor perak putri tersebut memakai mahkota yang lebih kecil dari pada Queen Amber. Queen Amber segera duduk di singgasana dan putrinya juga ikut duduk.
"kalian pasti utusan dari Lunavara dan Azeroth, yang aku dengar 3 tahun yang lalu Azeroth sudah ditaklukan oleh Bellarus Kingdom." kata Queen Amber, "Tetapi tidak semua mau tunduk ke Bellarus, aku sendiri masih hidup.... bibi Amber." kata Shadow, "Kurang ajar sekali dengan entengnya memanggil yang mulia Queen Amber." kata sang putri, "Diamlah.... ehem... hanya satu orang yang aku ijinkan memanggilku seperti itu, benarkan pangeran blackheart?" tanya Queen Amber, "Tentu saja bibi, dan sepertinya putri amamiyu juga sehat." kata Shadow, "Kau kenal dengan Queen Amber?" tanya Xen, "Saat remaja ayah membawaku kemari...." kata shadow, Queen Amber tertawa. "Queen Xesinus sendiri juga ternyata kemari, pasti berhubungan dengan signal dari Shadow Master." kata Queen Amber, "Benar sekali, Shadow Master memanggil semua Azeroth Shadow Counsel." kata Shadow. "Kalau begitu aku akan bersiap kesana besok, sebagai bukti putri Amamiyu bisa ikut dirimu kembali ke Lunavara." kata Queen Amber, "baiklah kalau.... HEH???" reaksi Shadow terkejut, "Sudah kuduga hal ini akan terjadi." kata Xen, "Sepertinya paman Vergil tahu kalau ini akan terjadi." kata Marrie menghela nafas, "MAMA, KENAPA HARUS AKU?" Triak dari Amamiyu, "Ini juga pelajaran bagimu, Pangeran Blackheart sudah 3 tahun hidup dengan semua keterbatasan material. Kau harus belajar bagaimana menghargai orang lain." kata Queen Amber, "Atau kau akan aku coret sebagai pewaris tahta." kata Queen Amber, "Yang mulia tolong jangan terlalu keras dengan putri Amamiyu." kata salah satu mentri, "Kalau dia tidak mulai aku didik seperti ini, apa yang akan terjadi dengan nasib Dragonica Kingdom?" tanya Queen Amber, semua mentri terdiam. "Kalau begitu bersiaplah Amamiyu." perintah dari Queen Amber.
Setelah putri Amamiyu kembali untuk bersiap, Queen Amber menyiapkan jamuan khusus kepada Shadow dan semua partynya. Tidak lama Amamiyu dengan armornya ikut bergabung dengan jamuan. Setelah selesai jamuan, Shadow dan semuanya kembali ke Lunavara, bersama dengan putri Amamiyu.