3 minggu berlalu sejak Shadow, Luciana, Marrie, Mistral dan Lisa tiba di Red Coal Village. Shadow bersama yang mengambil beberapa pekerjaan disekitar Red Coal mulai dari membasmi lava slime hingga bersama White Fangs harus melacak suku Fire Wolf yang akan dijual jadi budak.
"Lelahnya." kata Shadow masuk ke sebuah rumah, "iya lelahnya, terutama yang terahkir cukup menyulitkan" kata Lisa duduk lemas di meja makan, "Belum lagi..." kata Lisa sambil melihat ke arah Marrie, "aku tahu, sihir Fire Arrow punyaku terlalu pendek jaraknya." kata Marrie sambil menghela nafas.
selama berada di Red Coal Village, Shadow dan anggota partynya menyewa rumah kecil dimana mereka bisa istirahat setelah melakukan pekerjaan yang disediakan oleh Adventure Guild cabang desa Red Coal. Shadow segera menuju ke kamarnya dan berbaring di tempat tidur, baru saja ingin memejamkan mata seekor burung elang hinggap di jendela kamar Shadow dengan sebuah pesan terikat pada cakar elang tersebut. Shadow segera membuka pesan tersebut.
2 hari lagi tepat pada malam hari, mereka akan sampai di Valley of Thousand Eye.
Semua persiapan sudah dilakukan dari sini, besok akan datang untukmu.
Beru tahu semua kita akan bertemu tepat diluar Valley.
note:
Queen Xesinus sudah tidak sabar bertemu dengan dirimu.
Shadow segera keluar dari kamarnya dan meletakan surat tersebut di meja, tepat disaat disaat makan malam sedang dimasak oleh Lisa dan Marrie.
"Baunya enak, ah iya... paman Vergil mengirimkan surat." kata Shadow meletakan surat dimeja, "Boleh aku lihat?" tanya luciana, "tentu saja..." kata Shadow memberikan surat tersebut ke luciana. "Sabar ya, sebentar lagi makan malam special siap." kata Lisa, "2 hari lagi ya?" tanya luciana, "begitulah..." kata Shadow, "eh..? Juga paket untuk kita besok?" tanya Luciana, "Sepertinya sih iya, karena paman selalu bersiap..." kata Shadow, "Dan Queen Xesinus tidak sabar bertemu dirimu???" tanya luciana dengan nada sedikit curiga, "kata paman seperti itu, aku sendiri belum pernah bertemu dengan dia." kata Shadow, "Makan malam siap!" kata Lisa sambil membawa sebuah panci stew. "Kebetulan aku lapar sebelum tidur..." kata Shadow, "nanti kau jadi gendut loh..." kata Lisa, Shadow hanya tertawa.
Paginya Shadow bangin pagi seperti biasa, Lisa dan Mistral berbaring disamping Shadow tanpa pakaian sama sekali. Shadow segera membersihkan diri dan memakai armornya, bersiap untuk malam nanti. Seketika ada seseorang mengetuk pintu rumah mereka.
"Permisi, sebuah paket untuk tuan Shadow" kata sang kurir, "Ah sudah sampai ya?" kata Shadow membuka pintu, "Paket dari Shadow Master Vergil." kata kurir tersebut memasukan kotak kayu kedalam rumah tersebut dan segera pergi dari rumah tersebut.
"Paketnya sudah datang ya?" tanya luciana yang baru bangun, "Tentu saja, sepertinya paman Vergil memang orangnya penuh dengan persiapan, tidak mau tergesah-gesah melakukan sesuatu." kata Shadow membuka kotak tersebut. "Paman Vergil peduli sekali, senjata yang terbuat dari perak." kata Shadow melihat isi dari kotak tersebut, "Pedang yang menarik" kata Luciana mengambil sebuah pedang, "Ada apa? ada kiriman ya?" tanya Lisa yang baru saja keluar dari kamar, "Kalau begitu aku akan menuju ke potion shop dulu, mau menyiapkan banyak potion." kata Shadow keluar dari rumah dan menuju ke potion shop di Red Coal Village.
Shadow dengan segera membeli beberapa potion untuk menetralkan racun, beberapa gulung perban dan health potion yang cukup banyak, setelah kembali dari potion shop Shadow segera menuju ke gereja terdekat untuk meminta Holy Water.
Shadow segera masuk dan bertemu dengan pendeta yang berugas di gereja tersebut, Shadow segera mengatakan apa yang dia inginkan dan mendapatkan 15 botol Holy Water. Shadow segera kembali ke rumah.
"Dari mana dirimu, Shadow?" tanya Marrie membetulkan kacamata, "Persiapan nanti malam, aku merasa kalau nanti malam akan cukup sulit untuk menang." kata Shadow, "Malam ini ya?" kata Marrie, "Sepertinya juga akan menarik, para Elf juga tidak suka para vampire, entah mereka mengira mereka sedikit....aneh...." kata Mistral, "Tidak kaget sih." kata Shadow.
Shadow dan semuanya segera menuju Valley of Thousand Eyes, Vergil tiba sendirian dan mengawasi sebuah bukit. Bukit tersebut sudah dibangun sebuah altar menghadap ke pemandangan pandang rumput.
"Paman..." kata Shadow melihat Vergil yang bersiap, "Kau sudah disini ya? sama seperti ayahmu yang selalu datang lebih dulu." kata Vergil, "Baiklah kalau begitu, aku jelaskan rencananya. Malam ini Blood Moon akan dimulai, dan para Vampire akan mulai datang mulai petang nanti. Aku akan menghadapi Vampire yang lain sementara kalian harus langsung melawan pimpinan mereka." kata Vergil, "Memangnya ritual apa yang mereka lakukan?" tanya Shadow, "Padang rumput yang kalian lihat dulunya adalah lokasi istana Vampire dari House of Red Night, dulu aku dan kakek buyutmu berhasil mengalahkan semua anggota vampire dari keluarga itu karena mereka menolak untuk ikut dalam Threaty of Unity." kata Vergil, "Threaty of Unity? artinya..." kata Mistral, "Vampire dari House lain sudah setuju dan mereka mendapatkan apa yang sesuai dengan perjanjian." kata Vergil, Shadow hanya terdiam.
Tidak terasa sudah mulai petang dan banyak sekali kelelawar atau srigala yang mulai berdatangan ke area altar, seketika kelelawar dan srigala tersebut berumah ke wujud asli mereka yaitu vampire. Ketua dari vampire tersebut tiba dengan wujud kelelawar yang besar dan berubah ke wujud manusua.
"Selamat datang semua anggota House of Red Night, malam ini kita akan lakukan summoning rumah kita yang dibuang oleh Heart Royal Family." kata sang Count Dracula, "Segera bawa kemari semua tumbal." kata sang Count, semua tawanan laki-laki segera dibawa ke altar dan satu-persatu dan mulai ditidurkan diatas altar dan dibunuh.
"Sudah waktunya bergerak.... SEKARANG!" kata Vergil maju sambil mengeluarkan katananya, Shadow bersama partnya juga mulai menyerang, Mistral segera merapalkan mantra Fire Bolt, sementara Marrie sendiri menembakan Fire Arrow dari belakang. Shadow bersama Lisa sendiri mulai melawan dan berhasil menusuk jantung beberapa vampire.
Vergil dengan cepat membuka jalan untuk Shadow bisa menuju ke altar dan Shadow bersama yang lain dengan cepat mengambil kesempatan tersebut. Vergil sendiri bertarung dengan kecepatan yang cukup mengerikan, disaat Shadow mengedipkan mata sudah ada 3 vampire yang sudah menjadi abu. Begitu sampai di altar Shadow melihat sang Count sudah membunuh wanita dengan menyayat lehernya, seketika sebuah istana muncul.
"Kalian terlambat, PALACE OF BLOOD SUDAH TIBA!" kata Count Dracula berubah menjadi kelelawar dan langsung terbang kedalam istana, "Sial...." kata Shadow, "Sudah kejar Count Dracula, yang disini akan aku atasi" kata Vergil berdiri menyusul Shadow di altar. Shadow mengangguk dan bersama semua masuk ke istana dan menutup pintu. "Nyam...nyam...nyam.... ada makanan yang banyak...." kata Vergil sambil menjilat bibirnya lalu expresi wajahnya berubah.
Shadow segera berlari bersama Marrie, Lisa, Luciana dan Mistral menuju ke aula dari istana tersebut dan Vampire tersebut sedang berdiri di tengah aula.
"Selamat datang didalam Palace of Blood, rumah dari House of Red Blood Vampire." kata Count Dracula, "Malam ini adalah malah terhakirmu Count." kata Lisa sambil maju dan menyerang dengan pedangnya yang terbuat dari perak, Count Dracula menghindar dengan mudah dan dengan mudah mengalahkan. "Siapa lagi....?" kata Count Dracula, Shadow maju dengan cover dari Fire Arrow dari Marrie dan Ice Bolt dari Mistral, Count Dracula maju dan bisa menghindari tembakan panah dari Marrie dan mengalahkan Marrie, luka Marrie dan Lisa karena serangan Count Dracula membuat mereka pingsan, dan lalu menyerang juga Mistral dan membuat Mistral juga pingsang.
"Jadi kau yang tersisah.... Pangeran Blackheart..." kata Count Dracula, "Kau... tahu siapa diriku?" tanya Shadow, "Tentu saja aku tahu, Shadow Master Vergil dulu berasma kakekmu berusaha menghancurkan keluargaku. Lihat sekarang... kau walau sudah memakai persenjataan anti vampire tetap saja...."kata Count Dracula dengan sekedipan mata langsung mencekik leher Shadow. Shadow segera membebaskan diri dengan memukulkan pengangan Scythe ke tubuh Count Dracula dan membuat dracula mundur.
Shadow batuk dan mulai mengumpulkan nafasnya, Count Dracula tidak merasakan apapun dan tertawa. "Hanya itu saja?" tanya Dracula, "Kau belum melihat apapun." kata Shadow yang sudah mulai stabil, Shadow segera maju dan menyerang Count Dracula tetapi dengan mudah menghindari semua serangan Shadow, Count Dracula melakukan serangan balik dan melukai lengan tangan kiri Shadow. Shadow yang terkejdu mundur sejenak dan melihat situasi luka, tetapi dracula sudah berada di depannya dan memberikan serangan yang bertubi tubi dan membuat Shadow terpental kebelakang.
"Kau terlalu cepat 1500 tahun mengalahkanku." kata Count Dracula mendekat dan memukul Shadow beberapa kali dan melemparkan Shadow ke ujung ruangan, "Kau..." kata Shadow lalu pingsan.
Seketika suara ledakan terdengar dari arah gerbang pintu utama istana dan sosok kesatria dengan badan yang besar dan armor yang sepenuhnya tertutup penuh masuk. Bagian helm dari kesatria perak tersebut memacarkan cahaya biru dengan membawa tombak menatap tajam ke arah Count Dracula, walau kestria tersebut berbadan besar tetapi gerakannya cukup cepat.
"Kau siapa?" tanya Count Dracula "Aku adalah palu, aku tangan kanan sang Emperor, Intrument dari keinginannya, ujung dari tombaknya, gauntlet yang ada ditangannya, Sisi tajam dari pedangnya." kata kesatria itu langsung maju menyerang Count Dracula, Dracula langsung mengambil pedang dan mulau bertarung melawan kesatria itu.
Shadow perlahan mencoba membuka mata dan melihat kesatria tersebut bertarung dengan tombaknya yang menyala, Count Dracula terlihat sudah kerepotan melihat semua serangannya ditangkis dan oleh kesatria tersebut. kesatria tersebut segera menusuk bagian jantung Count Dracula dan menebas melewati lengan kiri Count Dracula, segera menebas kepala sang Count Dracula.
Kesatria tersebut melihat Shadow dan segera keluar dari istana tersebut, tidak lama Shadow Master Vergil masuk dengan pasukan Assasssin bagian medic. Shadow Master Vergil segera memerintahkan anggota medik mengungsikan Shadow dan yang lain, dan mereka semua segera meninggalkan istana tersebut.