Chereads / HIGH SCHOOL DXD(indonesia) / Chapter 13 - Life.2: Awal Sebagai Iblis.(05)

Chapter 13 - Life.2: Awal Sebagai Iblis.(05)

"Hahaha. Aku juga. Aku pikir suara Dende sudah cocok."

"Ya. Benar-benar terdengar seperti bagaimana yang saya bayangkan."

Setelah ia membawa manga, kami telah tertawa dan berbicara selama 2 jam terakhir. saat berbicara, kami lupa perbedaan usia antara kami dan kami merasa sudah menjadi teman. Fufufufu. Aku menunujukan kesan pertama yang buruk, tapi ketika kita mulai berbicara kita harus saling mengenal bahkan lebih.

"Oke! Mungkin aku harus membuat kontrak dengan kamu juga?"

"Ya bos! Terima kasih untuk kontraknya!"

Ya! Ya! Ya! Ya! Aku mendapatkan kontrak pertama saya! Jalanku untuk mendapatkan gelar kebangsawanan telah dimulai! Legendaku dimulai dari sini!

"Oke mungkin ini keinginan yang umum, tetapi saya ingin menjadi kaya"

Memang, itu adalah keinginan biasa dan umum yang dibuat orang-orang.

"Oke. Sebentar akan saya periksa."

Aku mengeluarkan alat portabel Iblis dan memasukan keinginannya, Kemudian jawabannya muncul.

"Ummm. untuk kasus Anda, agar keinginan anda terpenuhi, harganya adalah kehidupannmu. Dengan kata lain Anda akan mati."

"Mati!?"

"Ya. Maaf, tetapi di dunia Iblis, mereka mengatakan bahwa hidup tidak sama. Jadi bagi Anda untuk berharap untuk menjadi kaya Morikawa-san, Anda akan harus mati."

"Rasanya seperti kamu baru saja merobek hatiku. Tapi tidak apa-apa. Kalau begitu kalau aku memohonhal itu kapan aku akan mati?"

"Ummm. Anda akan mati segera setelah uang mulai turun dari langit. Sepertinya Anda bahkan tidak bisa menyentuhnya. Ini mengerikan."

"Guwah! Kalau begitu aku tidak bisa menamparmu dengan uang!?"

"Hei jangan berpikir untuk menampar saya dengan uang."

Hmmmm. Saat ini aku tengah menyaksikan hancurnya mimpi seseorang. Tapi seperti yang kupikirkan, dalam kehidupan biasa pun, dasarnya hampir mustahil untuk Morikawa-san mencapai keinginan seperti itu. Jadi inilah yang Buchou maksudkan bahwa nilai setiap orang tidak sama. Betapa tidak adilnya dunia ini.

"Jadi, bagaimana kalau harem? ...Bagaimana kalau harapan dikelilingi banyak gadis di sebuah pesta mewah!?"

Oh! Jadi, seperti itu juga? Aku sangat terharu. Bagaimanapun dia seorang pria jadi tentu saja ia akan menginginkan sesuatu seperti itu.

"Morizawa-san, aku juga suka harem! itu impian setiap laki-laki! Menakjubkan! Suatu hari saya ingin pergi minum dengan Anda, meskipun aku masih dibawah umur!"

"Aku tidak peduli tentang itu. Jadi bagaimana?"

Kumasukan keinginannya dalam alatku. Oh, keluar jawaban yang keras.

"Yah disni dikatakan bahwa Anda akan mati segera setelah ada perempuan masuk ke jangkauan penglihatan Anda."

"Tunggu, jadi artinya aku akan mati begitu aku melihat wajah mereka!?"

"Tidak, disini dikatakan seketika mereka masuk penglihatan Anda. Ya ampun kejam sekali, Anda bahkan tidak tahu bagaimana wajah mereka. Bukankah lebih baik kalau berjalan melewati perempuan cantik di kota?"

"Hwaaaaah!!"

Tiba-tiba seorang dewasa, Morikawa-san, mulai menangis.

"Jadi hidupku tidak memiliki banyak nilai....!? Aku menyesal telah dilahirkan....."

Aku menepuk-nepuk lembut bahu Morizawa-san.

"Mari kita terus berbicara tentang Dragon Ball. Anda ingin bermain drama Dragon Ball? Saya akan jadi Goku dan Anda bisa jadi Freeza. Bagaimana?"

Morizawa-san mengangguk sambil menangis. Dan begitulah kontrak pertamaku gagal karena aku harus membesarkan hati klienku.

Hari berikutnya, sepulang sekolah.

"........."

Buchou marah. Alisnya terangkat ke atas dan dia tidak mengucapkan satu patah katapun. Aku berdiri di depannya dan wajahku pucat. Kemarin aku malah bermain Dragon Ball dengan klienku sepanjang malam. Oh ya, Kiba juga mengatakan "ini pertama kalinya, belum pernah terjadi sebelumnya" dan dia tidak bisa berhenti tertawa sendiri.

"Ise..."

Nada suaranya dalam dan serius dan ia terdengar marah.

"Ya!"

"Kamu berbicara dengan klien tentang manga dan apa yang terjadi setelah itu? Bagaimana dengan kontraknya? "

Buchou bertanya langsung ke titik permasalahan. Keringat saya keluar dari sekujur tubuhku.

"Saya tidak mengadakan kontrak perjanjian... Kami memainkan drama suatu manga sampai pagi!"

"Bermain drama?"

"Ye.. ya! Kami memainkan karakter tertentu dari manga itu dan bertingkah seolah-olah kami sedang bertempur."

Mengapa aku menjelaskan sesuatu seperti ini dengan serius? Aku merasa ingin menangis.

"Aku tahu bahwa sebagai siswa SMU, tidak, sebagai Iblis profesional seharusnya aku malu! Aku menyesali itu! Aku sangat menyesal!"

Aku menurunkan kepala kusambil meminta maaf. Benar-benar deh, apa yang telah kulakukan, bermain Dragon Ball sampai pagi?

"Setelah kontrak kita juga meminta klien untuk mengisi kuesioner.... Kita meminta saran dan pendapat mereka tentang kontrak yang telah mereka buat. Kuesioner ditulis dalam selebaran dan umpan balik mereka muncul dalam makalah ini di sini..."

Buchou menunjukkan kertas dengan umpan balik untuk kuesioner. Aku tidak pernah tahu ada kuesioner? Sepertinya para Iblis benar-benar serius mengenai pekerjaan mereka.

[Kemarin sangat menyenangkan. Ini adalah pertama kalinya saya menghabiskan waktu seperti kemarin. Saya ingin bertemu dengan Ise-kun lagi. kalau lain kali bertemu, saya akan membuat kontrak dengan dia]

"Ini adalah balasan dari klien....."

Aku terharu. Morizawa-san.... Aku tidak bisa berbuat apa-apa...... Tapi Anda.....

"Ini adalah pertama kalinya aku menerima umpan balik seperti ini. Aku tidak yakin apa yang harus kulakukan, itu sebabnya aku diam saja dan memasang ekspresi bingung."

Buchou tidak marah? Tapi memang benar kalau tidak mengadakan kontrak...

"Bagi Iblis, yang terpenting adalah kita mengadakan kontrak dengan benar dengan manusia yang memanggil kita. Kemudian kita mendapatkan upah kita. Itulah cara Iblis hidup sejak dahulu. Ini pertama kalinya aku menemui kejadian seperti ini.... Sebagai Iblis kamu telah gagal, tapi klien merasa senang denganmu."

Buchou tampak bingung tapi ekspresinya berubah menjadi senyuman,

"Tapi ini menarik. Kamu mungkin bisa menjadi nomor 1 untuk hal-hal tak terduga. Tapi ingat untuk melakukan hal–hal dasar. Mengadakan kontrak dengan manusia dan memberikan keinginan mereka. Kemudian menerima bayarannya. Oke?"

"Ya, aku berusaha semaksimal mungkin!"

Buchou memaafkan tindakanku. Karena itu aku sangat senang. Buchou, lain kali aku pasti akan melakukannya dengan benar!