Chereads / Cinta seorang Raja / Chapter 14 - insiden

Chapter 14 - insiden

Raja berjalan menuju kelasnya, tiba tiba Raja menyenggol perempuan yang sedang berjalan berpapasan dengannya. gadis itu sambil membawa lembaran kertas yang sangat banyak. seketika itu, kertas nya langsung jatuh berhamburan di lantai.

"Ups, Sorry!" Kata Raja sambil tersenyum meneruskan jalan nya

"Woy, dasar Lo, cowok gila" Kata perempuan itu sambil melempar kan botol minum dari dalam tas nya. Dan botol itu, tepat mengenai kepala Raja.

"yes, tepat sasaran". batin perempuan itu yang tak lain adalah Selina Adriana Wijaya, perempuan keluarga Wijaya yang ayahnya bernama Andri Wijaya.

Raja yang merasa kaget dan kesakitan langsung menghampiri Selin.

"sakit woy," teriak Raja pada Selin

"Bodo Amat", balas Selin pada Raja

"ini balesan buat lo, karena lo tabrak gue tadi. gara gara lo, lembar jawab anak anak semua nya jatuh" Tegas Selin pada Raja

"tadi gue buru buru, lagian salah Lo sendiri. jalan tuh pakek mata kepala bukan mata kaki" bentak Raja

"Lo yang gak pakek mata, bukanya bantuin malah tinggal pergi gitu aja" Kata Selin dengan marah

"Lo punya tangan kan, Lo sendiri aja juga bisa kale" Jawab Raja dengan kesalnya

"udah nabrak, gak tanggung jawab, gak bersalah pula. ada ya manusia kayak gitu" bentak Selin dengan marahnya

"hey, gue disini juga dirugikan kali. lihat ni kepala gue. benjol tau gak, gara gara Lo lempar pakek botol minuman Lo" Terang Raja seraya memegang kepalanya yang benjol

"salah sendiri, Lo tabrak gue tadi" Kata Selin menyalahkan Raja

"gue mau minta tanggung jawab dari Lo" tuntut Raja dengan tatapan marahnya

"apaan, Lo aja gak tanggung jawab tadi, gue gak mau. lagian kita tu udah impas" terang Selin dengan jelas

"Udahlah, gue udah telat. lain kali kalau ketemu, gue tuntut tanggung jawab dari Lo! Catat itu baik baik!" Kata Raja memandangi jam tangan nya dan menunjuk jari nya ke arah Selin lalu pergi begitu saja

"Woy... gak bisa gitu dong, woy... Dasar Cowok gila lu, bantuin gue, woy... " Teriak Selina berkali kali.

Lalu dengan kesalnya, Selina merapikan kertas nya lagi sambil uring uringan.

"Dasar lu, cowok gila. gak tau diri. awas aja lu kalau ketemu bakal gue cincang Lo" Kata Selina pada dirinya sendiri.

Sementara, papa nya yang bekerja di kantor terlihat sangat sibuk dengan berkas berkas yang harus di cek dan ditandatangani. Papanya menatap foto Dewa dan Raja yang ada didepan nya itu. ada rasa bersalah dan rasa kesal bercampur rindu pada kedua anaknya itu. Rasa bersalah karena selalu memarahi Raja, Rasa kesal karena mamanya meninggalkan keluarga nya dan Rasa Rindu karena sudah jarang ada waktu buat mereka berdua.

Raja yang sudah selesai kuliah nya langsung menuju ke perpustakaan untuk mencari buku.

"kemana Lo bro, buru buru amat" tanya Rangga

"gue mau ke perpustakaan" jawab Raja singkat

"ngapain Lo ke perpustakaan? biasanya juga ke bar" kata Brain

"lagi males gue" balas Raja dengan datarnya

"Lo kenapa sih Ja?, gue perhatiin sikap Lo berubah" tambah Ardi

"gak, gue gak papa kok" jawabnya lagi

"ya udah kalo gitu ke bar yuk" ajak Brian

"gak ah, gue mau ke perpus" tolak nya lagi

"ayolah, sambil traktir kita kita" ajak Ardi

"lagi bokek, gak ada duit gue" ujar Raja

"bohong lu, gak percaya gue" Kata Ardi tak percaya

"beneran, kalau gak percaya nih cek dompet gue" kata Raja sambil menunjuk kan dompet nya

"Sejak kapan keluarga Sanjaya gak punya duit" kata Brian pada Raja

"beneran bro, nih tinggal 200 ribu" Kata Ardi sambil mengecek dompet Raja

"trus kartu debit Lo mana?" tanya Rangga

"disita sama papa" jawab Raja singkat

"ya udah, kalau gitu gue mau ke perpus dulu" pamit Raja pada teman nya itu

"Sorry bro, gue sengaja umpetin kartu debit gue. karena gue mau, kalian semua berubah" batin nya dalam hati

Sesampainya di perpus, Raja mencari buku di rak. dia mencari cari buku kesana kemari tapi tidak ketemu. tiba tiba dia ketemu Rendy.

"ssssttt.... nyari apa lo?" tanya Rendy lirih

"eh Lo bro, ini gue mau cari buku disuruh dosen" jawab Raja dengan suara agak keras

dan semua yang ada disitu langsung melirik Raja dan Rendy dengan tatapan kejam.

"ehm" kode penjaga perpus

"sssst...." kata Rendy sambil menempelkan jari dibibir nya

"eh iya maaf" kata Raja lirih sambil tersenyum