Rizky dengan bangganya memperkenalkan dirinya pada Burhan sebagai calon suami dari Ayla. Namun Ayla yang tak menyangkal dan hanya tersenyum menandakan jika kini hatinya tengah memilih Rizky sebagai penghuninya.
"Benarkah dia calonmu nak ??" tanya Burhan dengan tawanya.
"Coba papi tanya sendiri padanya.." lirihnya.
Ketiganya tertawa bahagia, sedang kini Satyo tengah dalam perjalanan pulang kerumah dengan segala persiapannya.
Didalam rumahnya sudah berdiri tegak beberapa anak buahnya yang tentu siap menerima tugas dari bos nya.
"Masuk kedalam, tunggu saya selesai mandi.." titahnya.
Nampak mereka membungkukkan tubuhnya menghormati Satyo, bahkan sangat menghormati.
Hampir 30 menit berdiam dikamarnya, kini Satyo perlahan turun sambil memakai jam tangannya.
"Kaliam siap dengan tugas baru ??" tanya Satyo mendudukan dirinya diatas sofa empuknya.
"Siap tuan !!" serempaknya.
"Kalian lihat wanita juga laki-laki ini baik-baik.." menunjukkan foto Widuri juga Aren pada para anak buahnya.
"Apa yang harus kami lakukan tuan.. " tanya salah seorang anak buahnya.
"Kasih mereka pelajaran, tapi jangan sampai keduanya mati dengan mudahnya.. " sinisnya menerawang.
"Siap tuan " sahutnya.
"Buat seolah-olah itu adalah kecelakaan karena mereka yang telah lalai oke !!"
"Baik tuan !!" serunya serempak.
Dan setelah itu mereka nampak satu persatu pergi dengan tugas masing-masing.
Satyo duduk bersantai memikirkan langkah apalagi yang akan ia tempuh untuk membalas semua yang telah menyakiti adiknya selama ini.
Fikirnya kali ini ia akan berusaha untuk mengakuisisi satu anak perusahaan dibawah naungan Aren saat ini.
"Kalau aku bisa mendapatkan satu saja anak perusahaan itu, aku bisa perlahan masuk dan menghancurkan Aren dari dalam sekaligus.." gumamnya merencanakan serangannya.
_________
Ayla nampak bahagia saat ditemani oleh Burhan juga Rizky yang saat ini tengah mengobrol dengan santainya.
Saking mereka asyik mengobrol hingga tak tahu jika kini Ayla sedang menatap keduanya yang sedang bercengkrama.
"Papi .." panggil Ayla.
Namun Rizky yang juga mendengar lebih dulu berlari menghampirinya.
"Kau mau apa sayang ??" tanyanya.
"Nak, aku papinya yang dipanggil kenapa kamu yang berlari ?" seru Burhan menepuk bahu Rizky.
"Aku kira istriku ini ingin kekamar mandi, jadi aku akan membantunya. Aku kasian jika nanti papi tidak kuat .." ejeknya.
" Kau mengejekku nak ??" tanya Burhan memicingkan mata.
"Haha tentu mana aku berani papi mertua.."
Lalu keduanya pun tertawa bersama, membuat Ayla mengerutkan alisnya merasa heran.
"Kalian ini kenapa sih ??" heran Ayla bertanya.
Namun saat Rizky akan membuka mulutnya tiba-tiba saja pintu terbuka, dan muncullah Viola dengan suara khas cemprengnya.
"Bundaaaa .. " serunya berlari menghampiri Ayla.
"Anak bundaa .." peluk Ayla pada tubuh Viola yang berusaha menjangkaunya.
"Nak, papa disini. Apa kau tak merindukan papa ??" tanya Rizky berpura-pura ngambek.
"Tentu saja tidak, aku lebih merindukan bundaku.." mengecup pipi Ayla dengan posesifnya.
Semuanya tertaw saat melihat kekompakan Ayla, Viola juga Rizky. Mereka nampak seperti keluarga bahagia saat ini.
Burhan yang menyadari kehadiran orang tua Rizky segera membalikkan tubuhnya. Namun Rindra yang menatap Burhan begitu terkejut dibuatnya.
"Mr. Widarma .. ??? seru Rindra terkejut.
Burhan terkejut saat laki-laki dihadapnnya kini memanggilnya dengan sapaannya diluar negeri.
"Anda mengenal saya tuan ??" tanya Burhan.
"Siapa yang tidak mengenal anda Mr. Widarma. Saya adalah salah satu pengagum anda didunia bisnis.." jujur Rindra mengulurkan tangannya.
Burhan menjabat uluran tangan Rindra dengan hangatnya, bahkan Burhan tak sungkan memeluk Rindra didepan semua orang.
"Anda terlalu memuji saya tuan .." serunya saat melepas pelukannya.
"Om sama papi ngapain ?" tanya Ayla.
"Papi ????" ulang Rindra dengan terkejutnya.
"Nak, kamu kenal ??" menunjuk Rindra dihadapannya.
"Om, kenalkan mereka adalah orang tua saya.." sahut Rizky memperkenalkan kedua orangtuanya.
"Dunia sempit sekali besan.." seru Burhan menepuk bahu Rindra.
Begitu bahagia Rindra saat Burhan memanggilnya besan. Hingga tanpa sadar Rindra memeluk istrinya begitu erat hingga membuatnya dihadiahi cubitan Amira.
"Aww aww .." pekik Rindra kesakitan.
"Susah nafas pah.. " protes Amira.
Viola tertawa begitu riang melihat kakek neneknya bertengkar, Burhan begitu terkesima saat melihat senyum Ayla juga Biola yang terlihat persis.
"Mungkin karena mereka saudara.." batin Burhan.
________________________________________
Hai semua pembaca Kisah Ayla, maaf untuk update yang tidak lancar ya. Untuk sementara kisah Ayla akan HIATUS dahulu, saya harap kalian masih mau menunggu kisah lanjut dari Ayla.
Salam hangat dari Ayla juga Rizky, love you guys..