Hari sudah semakin malam, Rizky juga sudah tertidur disofa kamar rawat Ayla. Namun entah mengapa mata Ayla tak kunjung bisa terpejam mengingat hari sudah sangat malam.
"Kenapa aku merasa ketakutan ya ??" gumam Ayla kebingungan.
Entah apa yang ia rasakan saat ini, namun Ayla merasa sangat takut bahkan enggan untuk memejamkan matanya.
Ayla yang gelisah terus saja membolak-balikkan tubuhnya hingga menimbulkan suara yang membangunkan Rizky dari tidurnya.
"Sayang.." panggil Rizky dengan suara paraunya.
Ayla hanya diam, matanya menerawang kosong pada langit-langit kamar. Rizky menatap heran pada wanitanya yang hanya diam.
"Sayang.." panggil Rizky sekali lagi, namun masih diam tak menyahuti.
Rizky berjalan mendekati Ayla, ditatapnya Ayla yang sedang menatap kosong pada langit-langit kamarnya. Disentuhnya bahu Ayla hingga membuat dirinya terkejut.
"Astaga mas, bikin kaget aja deh.." kesalnya.
"Ada apa ??"
Rizky tak menanggapi gerutuan Ayla , ia malah menanyakan apa yang sedang dipikirkan wanitanya itu.
"Gak ada apa-apa kok .."
"Aku tau kamu yank .."
"Aku beneran gpp mas .."
"Emm .." kesal Rizky.
Merasa ada yang disembunyikan oleh Ayla, Rizky merasa kesal hingga merajuk layaknya anak kecil. Kembali kesofa, Rizky membanting tubuhnya dengan begitu kasar hingga menimbulkan suara.
"Nanti rusak sofanya .." seru Ayla.
Mata Rizky memelotot mendengar komentar dari Ayla. Bukannya menanyakan kenapa dengan sikap dirinya, Ayla justru mengkhawatirkan sofa rumah sakit.
"Aku bisa membeli yang jauh lebih bagus daripada ini.." serunya sombong.
"Iya tau kok bisa beli, kan mas kaya .."
"Udah deh jangan ngajakin berantem ! tidur sana udah mau pagi juga .." ketusnya merasa kesal.
Ayla hanya diam sambil tersenyum menatap Rizky yang sedang kesal. Ayla tau apa yang ingin ditanyakan oleh Rizky, namun ia tak tahu harus menjawab apa sebab dirinya juga tak tahu ketakutan apa dirinya saat ini.
"Tidur jangan menatapku !!" kesal Rizky merajuk saat tanpa sengaja berpandangan dengan Ayla.
Bukannya kesal Ayla justru tertawa riang melihat tingkah Rizky yang sedang merajuk. Baginya sisi Rizky yang sekarang adalah sisi lain dari seorang Rizky yang angkuh dan juga dingin.
"Malah tertawa, dasar anak nakal .." beranjak dari sofa, kemudian Rizky berjalan menghampiri Ayla.
"Hhaha.. mas lucu deh udah kayak Viola.."
Dan tanpa diduga Rizky naik keatas ranjang Ayla, tidur berdua saling berpandangan. Saking dekatnya, bahkan Rizky mampu mendengar detak jantung Ayla saat ini.
"Astaga sayang, jantung kamu detaknya kenceng banget ??" usil Rizky menempelkan kepalanya di dada Ayla.
"Tuhkan kenceng banget.." lanjutnya.
Mata Ayla membulat dengan apa yang dilakukan Rizky, didorongnya perlahan kepala Rizky dari dadanya.
"Apaan sih, kalau gak detak mati dong aku.." kilahnya.
"Bukan gitu yank, tapi kenceng banget suaranya. Aku takut kamu kena serangan jantung.." seru Rizky menahan tawanya.
Wajah Ayla memerah, antara kesal atau menahan malunya. Namun Rizky menikmati momen itu.
Dipeluknya erat tubuh Ayla, disandarkannya kepala Ayla pada dadanya. Saling terdiam menikmati momen kebersamaan keduanya.
"Mas .."
"Hemm .."
"Gak bisa nafas aku ini .."
Rizky melonggarkan pelukannya, ditatapnya wajah Ayla lalu dibelainya perlahan. Belaian itu menyusuri tiap inci wajah canti Ayla.
Tangan kekar itu mulai menyentuh mata turun pada pipi lalu bermain manja dihidung mancung milik Ayla. Ayla hanya diam menatap Rizky juga menikmati setiap sentuhan dari tangannya, bahkan saat tangan itu turun dan bermain diarea bibirnya Ayla hanya diam sambil menatap Rizky.
"Bolehkan aku merasakannya ?? " tanya Rizky menatap tangannya yang sedang bermain diarea bibir Ayla.
Ayla hanya diam, disentuhnya tangan Rizky lalu disingkirkannya dari bibirnya. Saat kedua mata itu bertemu, Ayla mengedipkan matanya tanda menyetujui permintaan Rizky.
Tak menunggu waktu lama namun dengan perlahan Rizky mulai mengecup perlahan bibir Ayla. Kecupan demi kecupan Rizky berikan, sedang Ayla hanya diam menikmati permainan laki-lakinya.
"Bernafas bodoh, mau mati ??" canda Rizky saat melepaskan pagutan mereka.
Ayla menundukkan wajahnya malu, ini adalah ciuman pertama baginya. Ia tak pernah tahu bagaimana cara berciuman sebenarnya, bagaimana ia harus bernafas saat bibirnya dilumat dan paru-parunya terasa penuh oleh kupu-kupu yang berterbangan.
"A.. aku tak tau caranya.." cicitnya malu-malu.
"Tetaplah bernafas melalui hidungmu ini.." mencubit perlahan hidung Ayla.
Ayla mendongakkan wajahnya menatap mata Rizky yang sedang menatapnya. Tak tinggal diam Rizky kembali menyerang Ayla dengan ciumannya yang memabukkan.
Bibir mereka saling berpagut mengecap rasa manis dari keduanya, menikmati rasa yang tak pernah keduanya rasakan. Tangan kekar itu tak tinggal diam, mulanya hanya membelai punggung, namun perlahan tangan itu mulai menyusup masuk bahkan melepas pengait bra milik Ayla.
Tak merasa mendapat respon menolak dari empunya badan, Rizky mulai bergriyla menjamah tubuh Ayla. Namun tiba-tiba Rizky menghentikan gerakan tangannya, bahkan ia juga melepas ciumannya.
Ayla hanya dia karena terkejut dengan apa yang dilakukan Rizky. Terlebih saat melihat Rizky bangkit dan berjalan mendekati pintu. Ada rasa sedih saat Ayla merasa Rizky menolak dirinya yang sudah siap dengan kehadirannya dihidupnya.
Namun detik kemudian ia menggerutkan keningnya saat melihat Rizky menutup tirai kaca kamarnya juga mengunci pintu kamarnya. Lalu sambil tersenyum Rizky mulai berjalan mendekatinya.
"Mau lanjut ??" tanya Rizky saat sudah berbaring disamping Ayla.
Tak menyahutinya, Ayla dengan sendirinya mendekat dan merangkul leher Rizky lalu menciumnya dengan berani. Rizky tersenyum ditengah ciumannya, lalu ia mengambil alih ciuman itu menjadi sebuah lumatan yang memabukan untuk Ayla.
Tangan itu mulai masuk dan bergrilya menjamah tiap inci tubuh Ayla. Perlahan namun pasti tangan Rizky merambat kearea tubuh depan Ayla, namun ia kesulitan dan tak leluasa bermain disana.
Rizky mulai membuka satu persatu kancing baju Ayla hingga terbuka menampakan bra putih berenda milik wanitanya. Awalnya tangan itu masuk dan bermain-main diarea perut Ayla, hingga tanpa sadar Ayla yang sedang memejamkan matanya melengguh dalam ciumannya.
"Ehhmmm .. " lenguh Ayla.
Libido Rizky bangkit mendengar wanitanya mendesah dalam ciumannya. Tangan itu mulai naik menuju gunung kembar Ayla yang masih tertutup oleh bra.
"Ehhhmm .." lenguh Ayla lagi saat tangan Rizky bermain-main digunung kembarnya.
Rizky menghentikan permainannya, ia juga melepaskan ciumannya untuk memberi Ayla kesempatan untuk bernafas dengan leluasa.
Namun hal itu justru membuat Ayla merasa kesal, dan membuat dirinya salah paham. Ayla merasa Rizky saat ini tengah mempermainkannya.
"Kenapa sayang?? kenapa wajahmu seperti itu .." tanya Rizky menangkup kedua pipi Ayla.
"Maksud mas apa ini ..??" menepis kedua tangan Rizky.
Rizky mengira Ayla marah sebab ia sudah kelewatan bermain dengannya. Ia merasa bersalah hingga tak berani menatap Ayla, rasanya ia sangat malu tak bisa menahan nalutinya untuk menyerang Ayla.
"Kenapa tiba-tiba berhenti disaat aku menikmatinya.." seru Ayla keceplosan saat menyuarakan pikirannya.
Rizky begiu terkejut mendengar penuturan dari alasan kemarahan wanitanya. Merasa diberi lampu hijau oleh Ayla, Rizky kembali mengecup bibir Ayla. Bukan mengecup, Rizky melumat bibir itu dengan penuh gairah dan juga nafsu.
Tak sampai disitu, bahkan permainan keduanya terlalu dalam untuk Ayla yang masih malu-malu. Rizky bahkan layaknya seorang bayi yang sedang menyusu dengan ibunya, sangat menikmati suasana membuat mereka larut dengan permainan panas ditengah dinginnya malam.