Satyo yang melakukan penerbangan dengan jet pribadinya kini sudah sampai Jakarta, kini dirinya tengah dalam perjalanan menuju rumah sakit tempat Ayla dirawat.
"Saya masuk duluan Eki," seru Rizky turun begitu saja saat mobil masih melaju perlahan memasuki halaman rumah sakit.
Rizky yang sudah tau dimana pujaan hatinya dirawat segera menekan tombol left lantai 5.
Namun saat hampir sampai diruangan tempat Ayla dirawat, matanya membulat melihat tubuh Ayla kejang sedang Maura tertawa disampingnya.
Ruangan berdinding kaca itu kini menampilkan adegan seorang ibu dengan begitu bahagianya tertawa saat tubuh anak kandungnya sedang merasakan sakit akibat ulahnya.
"Mauraa!!" geram Rizky mengepalkan tangannya, kemudian terlihat ia berlari menuju ruangan Ayla.
"Hhahahah, selamat jalan anakku sayang!!" membelai punggung tangan Ayla dan dengan sengaja melepas infuse hingga memgeluarkan darah.
Brakkk .. !! (suara pintu dibuka paksa)
Wajah Maura memucat saat dilihatnya siapa yang mendobrak pintu.
"Ri.. Rizky, kenapa-
"Minggir !!" mendorong kasar tubuh Maura hingga tersungkur kelantai.
"Sayang, sayang bangun .. !! Dokter !!" teriaknya penuh rasa panik.
Dan tak lama muncullah dokter juga Satyo didalam ruangan. Rizky dengan spontan memundurkan langkahnya, lalu ditatapnya Maura yang masih terdiam dilantai.
"Ikut saya!!" menarik paksa tangan Maura, lebih tepatnya menyeretnya.
Satyo yang menatap mereka penuh curiga pada akhirnya keluar mengikuti keduanya. Namun ia begitu marah saat mendengar penuturan Rizky yang mengakatakan bahwa Maura sengaja mau mencelakai Ayla.
Plakkk ..!!
"Perempuan iblis!!" seru Satyo setelah melayangkan tamparannya pada Maura.
"Siapa loe!! berani sekali menamparku!!" teriaknya tak terima, sedang Rizky yang juga terkejut hanya diam.
"Gue Satyo Widarma, kakak dari Ayla!!" akunya, membuat Rizky menatapnya tajam.
Satyo yang sangat emosi melihat kelakuan Maura yang berniat membunuh anak kandungnya, kini mencengkeram kerah baju milik Maura.
"Loe denger ya, siapa pun yang berani menyakiti Ayla bakal berurusan sama gue!!" ancamnya, namun Maura hanya tersenyum penuh arti.
"Berani juga loe tersenyum setelah apa yang loe lakuin !!" sinisnya.
"Anda dengar baik-baik ini, saya tidak perduli anda ada hubungan apa sama anak sialan itu. Yang saya perduli adalah dia membalas penderitaan saya selama ini !!" egoisnya.
Namun saat Satyo akan melanjutkan ucapannya, tiba-tiba seorang dokter menyerukan namanya.
"Ada apa dok .?" tanyanya saat sejajar dengan dokternya.
"Kondisi pasien kini sudah stabil pak, kita hanya perlu menunggu pasien sadar dengan sendirinya .." sarannya.
Tubuh Satyo kini lemas tak bertenaga, disandarkan punggungnya pada tembok yang terletak disampingnya.
"Ekhhmm .." deham Rizky memecah keheningan.
"Oh maaf saya melupakan anda saat masuk tadi.."
"Saya Alrizky Wijayanto, panggil saja Rizky. Dan juga, saya adalah tunangan adik anda .. " tulusnya.
Wajah Maura pucat seketika ketika mendengar pengakuan Rizky sebagai tunangan Ayla, tubuhnya bergetar akibat menahan amarahnya.
"Apa yang kamu katakan Rizky ??" menahan emosinya.
"Saya tau telingamu masih cukup bagus berfungsi untuk mendengar kata-kata saya barusan.!!" sinisnya.
Maura tak terima, ia yang lebih dulu mengenal Rizky ia juga yang lebih dulu menikahinya. Namun bukan dia yang berhasil memiliki hatiku, melainkan anak kandungnya sendiri.
Maura begitu marah mendengar apa yang diucapkan Rizky, ia mencengkeram kerah kemeja Rizky dengan kuat dan menyudutkannya ditembok.
"Apa kurangnya ak dibandingkan anak sialan itu !! aku yang lebih dulu mengenalmu, aku yang lebih dulu menikahimu tapi kenapa dia yang berhasil memilikimu!!!" teriaknya frustasi.
"Selama kita menikah bahkan kamu sekalipun nggak pernah bersikap manis, bahkan menyentuhku saja kamu tidak sudi !! Apa bedanya aku dengannya??" emosinya.
Satyo begitu tercengang mendapati fakta bahwa seorang Alrizky tak pernah tergoda oleh istrinya yang cantik juga seksi menurutnya.
Namun ia juga merasa heran diwaktu bersamaan, jika mereka tak pernah satu ranjang lalu darimana munculnya Viola ??
Eki berjalan perlahan menyusuri jalan setiap kamar, namun matanya kini menangkap sosok yang dikenalinya.
"Tuan muda !!"
Dari kejauhan Eki dapat melihat bahwa Maura mencengkeram kerah baju Rizky, tak ingin terjadi sesuatu hal ia pun bergegas berlari menghampiri ketiganya.
"Apa yang anda lakukan nona Maura!!" tanyan Eki dingin mencengkeram pergelangan tangan Maura.
"Dan kau asisaten bodoh !! bahkan selama aku menikahi Rizky tak sekalipun memanggilku nyonya, dan kau malah memanggil gadis jalang itu nyonya !!" amuknya, sedang Eki yang heran hanya mengerutkan dahinya.
"Jaga kata-kata anda!! Jangan pernah anda hina adik saya sekali lagi, karen saya bisa berbuat hal yang lebih gila dari mereka!!" ancamnya.
Maura yang terpancing dengan ancaman Satyo kini melepaskan cengkramannya, perlahan ia berjalan menghampiri Satyo dengan tatapan kebenciannya.
"Apa yang bisa anda lakukan terhadap saya ?? Anda marah jika saya sebut adik anda itu jalang ??" sinsinya
"Nona Maura jaga ucapan anda selagi saya masih bersabar!!" Satyo memejamkan matanya menahan amarahnya.
"Kenapa ?? memang itu nyatanya, dia memang Jalang-
Plakk !!
Tak sampai Maura meneruskan perkataannya, tangan Satyo sudah terlebih dahulu menamparnya dengan begitu keras. Bahkan tubuhnya sampai tersungkur kelantai, juga terlihat sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah.
"Sudah saya katakan jaga ucapan anda selagi saya masih bersabar!! Saya bukan orang yang bisa menahan diri saya walaupun dengan anda seorang perempuan!!"
"Siapapun orang yang berani melawan adik saya , maka dia adalah musuh saya dan saya dengan yakin akan menghancurkannya!!" menatap Maura dengan kemarahannya.
"Eki, seret dia pergi dari sini !!"
Rizky yang semula diam dan menyaksikan segera membuka suaranya saat dirasanya emosi Satyo tak nisa terkendali.
"Baik tuan muda,"
"Pulanglah juga untuk beristirahat, sebab aku akan disini menjaganya.. " lanjutnya, lalu Eki segera membungkukan badannya.
"Ikut saya !!" mencengkeram lengan Maura, menariknya paksa agar berdiri.
"Sakit!! Dasar assisten gila, aku gak mau pergi .." berontaknya saat Eki menariknya paksa.
Bahkan Eki tak segan berlaku kasar pada Maura.
Kini tinggallah berdua Rizky juga Satyo diluar kamar Ayla,
"Maaf apa saya boleh bertanya ??"
"Tentu saja tuan, saya tau anda sejak tadi menahan diri untuk bertanya.."
"Jangan panggil saya tuan, bukankah anda mengatakan jika tunangan adik saya ..??"
"Lantas ??"
"Panggil saya Satyo saja,"
Dan Rizky hanya tersenyum menganggukinya saja..
"Kalau anda tak pernah menyentuh mantan istri anda, lalu darimana kalian menghasilkan Viola ??"
"Perempuan itu menjebak saya, dia pernah membuat saya tak sadarkan diri beberapa hari dan membawa saya pada seorang dokter.."
"Ahh .. sepertinya saya tau kelanjutannya .."
"Iya, mereka melakukan pembuahan melalui bayi tabung lalu ditanam didalam rahimnya .."
"Benar-benar licik sekali , saya jadi kasihan kenapa anda bisa menikahi wanita ular macam dia .."
"Tapi saya tidak menyesalinya. Dari dia saya mendapatkan Viola anak saya juga dapat bertemu dengan cinta saya, Ayla." menatap tubuh yang sedang terbaring.
"Jawaban yang bijak .."
"Lalu bisa anda ceritakan, kenapa hal ini bisa terjadi sampai Ayla seperti ini ..??"
Lalu dengan detail Satyo mulai bercerita, sesekali Satyo juga memperhatikan ekspresi Rizky yang sangat marah walau ceritanya belum selesai.
"Apa!!"
"Tenanglah, Rizky.."
"Bagaimana bisa saya tenang jika saya mengetahui fakta bahwa wanita itu dengan sengaja melempar tubuh Aylaku dari tangga. Bahkan wanita itu menghambat Ayla saat akan dibawa !!"
"Aku akan membalasnya berlipat-lipat lebih sakit daripada ini..!!" geram Rizky mengepalkan kedua tangannya.
Satyo dapat melihat cinta yang begitu besar dari Rizky untuk adiknya Ayla. Dan itu membuat hatinya merasa tenang.