Chereads / Fight in Love / Chapter 39 - 38

Chapter 39 - 38

Bab 14: Rencana Baru

Rich menancapkan pedal gas dan melakukan mobilnya menuju Kantor Kedutaan Besar Negara Spanyol. Sudah sebulan ia berada di Jepang dan ia juga sudah menguasai kota Tokyo. Rich membeli mobil bermerekan Ferrari 460 dengan uangnya sendiri.

Ia tiba di kantor kedutaan besar Spanyol setelah menempuh perjalanan selama 15 menit dengan kecepatan 90 km/jam. Rich memarkirkan mobilnya lalu masuk kedalam gedung berlantai lima itu.

Rich menemui sekretaris David lebih dahulu agar bisa bertemu dengan bapak duta besar. Setelah menunggu selama sepuluh menit akhirnya Rich diperbolehkan masuk ke ruangan David

"Ada apa Rich?" Sapa David saat Rich mulai memasuki ruangannya.

"Aku ingin meminta bantuanmu" jawab Rich yang kini duduk dihadapan David.

"Tentu saja, katakan apa yang kau butuhkan?" Kata David.

"Tolong kau merekomendasikan aku menjadi anggota FBI" Pinta Rich dengan nada serius.

David mengerutkan keningnya tak mengerti dengan permintaan Rich.

"Ada apa ini Rich? kenapa tiba-tiba kau ingin jadi anggota FBI?" Tanya David.

"Aku punya rencana baru,vid!gimana?apa kau bisa merekomendasikan aku ke FBI?" Rich menatap Mata David dengan serius.

"Itu sangat mudah bagiku dan lagi pula Skill mu juga tinggi" jawab David.

"Dan aku ingin pangkat ku langsung Captain" pinta Rich lagi.

"Baiklah, sebentar" David mengiyakan permintaan Rich.

David mengambil gagang telepon dan menekan beberapa nomor.

"Halo bisa bicara dengan komandan tertinggi FBI yang bertanggung jawab di Jepang?" Kata David di telepon.

"Ya,saya sendiri" Jawab komandan FBI.

"Saya David Koeningswad,Duta besar Spanyol. Saya ingin bertemu" kata David dengan tegas dan berwibawa.

"Baiklah pak!" Jawab komandan FBI.

David langsung menutup panggilan tersebut saat komandan FBI sudah setuju untuk bertemu.

"Gimana?" Tanya Rich.

"Kami akan bertemu, tenang saja" David menepuk-nepuk pundak Rich.

Rich hanya tersenyum. Ia bangkit dan mengulurkan tangannya."aku harus pergi, thanks buat bantuannya"

David menjabat tangan Rich. Setelah itu Rich berjalan keluar dari Ruangan David.

***  ***  ***

Di apartemen Nara, mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing,Nara duduk di sofa sedang membaca majalah sambil berbaring santai,sedangkan Rich masih berbalut dengan laptopnya. Rich sedang memeriksa pengeluaran untuk acara membangun kembali bisnisnya yang hangus dibakar oleh ulah Daniel dan Sam. Sesekali ia berdecak kesal saat melihat data yang dikirim Brian dari Spanyol.

Ponsel Rich berdering, sebuah panggilan dari nomor yang tidak dikenal.

"Rich,ini aku David Koeningswad. Aku sudah bertemu dengan komandan tertinggi FBI di Jepang" Sapa sang penelepon.

"Gimana hasilnya?" Tanya Rich penasaran.

"Kamu bisa mulai bekerja besok"

"Yes!! Thank you vid!" Seru Rich dengan senyuman yang mengembang diwajahnya.

"Ohya besok kau harus memakai kemeja hitam dan penampilan mu setengah rapi" pesan David.

"Siap!" Rich mengakhiri panggilan tersebut.

"Hey akhirnya!!" Rich meninju langit-langit.

"Kenapa?" Tanya Nara heran melihat kelakuanku Rich.

Rich menggelengkan kepalanya dan cengengesan. Nara hanya tertawa kecil dan kembali membaca majalahnya.

***  ***  ***

Keesokan harinya,Nara sudah rapi dengan seragam FBI dan ingin pergi ke kantor. Langkahnya terhenti ketika melihat Rich juga sudah berpakaian rapi dan sudah berada di Mobil. Rich memakai kemeja hitam,celana hitam,dan hanya sepatu yang berwarna putih, rambutnya di sisir setengah rapi.

Nara menghampiri Rich,ia masuk kedalam mobil dan duduk disebelah Rich.

"Hari ini aku yang akan mengantarmu. Kita searah" Rich mulai menekan pedal gas.

"Memangnya kamu mau kemana?" Tanya Nara.

"Pokoknya Kita searah,jangan banyak tanya,kenapa?"

Nara hanya mencibir. Sepanjang perjalanan hanya Suara musik yang terdengar,tak ada obrolan,tak ada pertengkaran, hanya ada keheningan. Terdengar suara merdu Charlie Putih dengan judul "Dangerous". Nara sibuk dengan Handphone nya,sesekali Nara mencium aroma maskulin Rich.

30 menit waktu yang mereka butuhkan untuk sampai di kantor FBI. Nara turun dan langsung masuk ke kantor FBI tanpa sepatah katapun dan tanpa memperdulikan Rich. Setelah menunggu selama sepuluh menit agar ia tak bertemu dengan Nara,Rich akhirnya turun dan melangkahkan kakinya memasuki gedung FBI.

Rich menuju Ruangan Komandan FBI Tokyo. setelah mengobrol beberapa menit,Rich keluar dari ruangan komandan dengan mengenakan seragam FBI. Ia berjalan menuju ruangannya yang bersebelahan dengan ruangan Nara. Ruangan Rich sama seperti ruangan Nara,hanya saja sedikit lebih besar.

***  ***  ***

Di ruangan Nara,ia sedang duduk di sofa menonton TV ditemani dengan segelas capuccino. Suara telephon berdering. Nara langsung menghampiri telephon itu dan meletakkan gagang telepon ditelinga nya.

"Yes,Here Nara Holmes!" Ucap Nara dengan nada formal.

"Ini aku komandan, tolong antarkan Flashdisk yang ada di atas meja mu ke ruangan disebelah ruangan mu!" Perintah komandan.

"Yes Sir!" Nara mengakhiri panggilan tersebut.

Nara langsung mencari flashdisk yang dimaksud. Matanya menyapu seluruh isi mejanya dan menemukan sebuah flashdisk merah. Ia langsung mengambil flashdisk tersebut dan berjalan keluar dari ruangan nya.

Nara mulai mengetuk pintu ruangan disebelahnya. Tanpa disuruh Nara langsung menerobos masuk. Ia menemukan seorang pria yang sedang duduk di kursi dan membelakanginya.

"Good Afternoon! Komandan mengirimimu flashdisk ini" ucap Nara sambil menunjukkan flashdisk merah di tangannya.

Pria itu hanya memberikan isyarat untuk menaruhnya di atas meja. Nara menuruti perintah pria itu. Nara berdecak kesal karena merasa pria tersebut tidak memperdulikannya.

"Excuse me,apa kau tidak menganggap ku masih disini?" Tanya Nara dengan nada kesal.

Pria itu langsung membalikkan tubuhnya. Sekarang wajah mereka berhadapan. Nara shock melihat wajah pria itu,mulutnya ternganga bengong karna sangking shock nya.

"Rich?!" Ucap Nara Shock.

"Captain Richardo,You cant call me Captain Char" ucap Rich dengan senyum liciknya.

"What are you doing here?"" Tanya Nara kesal.

"Call me Captain Char,please!"

"What Ever!answer my question!" Kali ini suara Nara mulai meninggi.

Rich hanya mengangkat sebelah alisnya seolah-olah berkata 'kalau-aku-gak-mau-gimana?'

Nara hanya menarik nafas panjang, kemudian kembali memberikan pertanyaan lagi.

"Gimana bisa kamu langsung dapat pangkat Captain dengan instan?" Nada bicara Nara mulai terdengar tenang.

"Secara kemampuanku,Skill menembak ku diatasmu,skill membunuhku juga diatasmu,dan skill mengemudi ku juga berada diatasmu. Banyak kelebihan skillnku daripada skillnku" Rich tertawa licik.

"Dasar pria licik!hanya bisa mengandalkan orang dalam!" Nara berjalan keluar ruangan dan membanting pintu ruangan Rich lalu masuk ke ruangan nya.

***  ***  ***

Waktu menunjukkan pukul enam sore. Waktunya pulang untuk Rich dan Nara. Dari kejauhan terlihat mobil hitam yang sedang menanti mobil Rich. Didalam mobil tersebut ada sosok pria berkulit putih,mata sipit dan memakai penutup mulut,sosok yang sangat misterius.

Lima menit kemudian Rich dan Nara keluar dari kantor FBI. Mereka masuk dan bersiap untuk pergi. Mobil Rich keluar dari komplek kantor FBI dan dengan cepat pria itu menekan pedal gas sangat dalam sehingga mobil nya melaju dengan sangat kencang. Mobil tersebut dengan sengaja menabrak mobil Rich, mobil Rich terpelanting jauh dan berakhir dengan posisi terbalik.

Rich keluar dari mobil dengan sekuat tenaga nya lalu menembakkan peluru kearah mobil misterius tadi. Pria itu keluar dari mobilnya dan terjadi tembak-tembakan antara Rich dan pria misterius itu. Rich berhasil melukai bahu pria itu dan membuat pistol pria itu jatuh. Tanpa mengambil pistol nya,pria tersebut melarikan diri dengan masuk ke mobilnya dan pergi menjauh dari Rich.

Rich mengambil pisau pria tadi dan menemukan sebuah kode.

"Dia seorang FBI?!Apa maksud dari ini semua?" Guman Rich.

***  ***  ***