Author pov
Zwiena membuka matanya perlahan. Dia merasakan ada benda yang menibannya. Langsung saja dia melihat ke bawah selimut. Betapa terkejutnya dia melihat tangan kekar berada di pinggangnya. Dia pun membalikkan badan nya. Benar saja zwiena mendapatkan sosok lelaki muda nan tampan, siapa lagi kalau bukan abian.
Diam diam zwie menelusuri wajahnya abi yang tampan itu. Tangannya mulai bergerak dan meluncur ke arah wajah abi. Dia usapnya wajah abi tak lupa dengan senyuman sepanjang usapan nya.
"Dari dekat kamu semakin tampan abi" gumam nya membuat nya terkekeh kecil sehabis mengatakan hal itu.
Zwie menjauhkan tangannya dari wajah abi.
"Kenapa berhenti?!" Tanya abi dengan mata yang masih terpejam. Sontak zwiena kaget dengar suara barinton Abi yang entah dari kapan dia bangun.
"Kamu sudah bangun abi?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Abi, zwie malah nanya balik kepada sang empu.
Abi pun langsung membuka matanya dan menarik zwiena dalam dekapannya.
"Aku bangun dari kamu mengusap wajah ku ini sweety" ucapnya semakin mempererat pelukannya.
Sungguh Abi membuat pipi Zwiena menjadi merah padam. Bagaimana bisa dia pura pura tidur. Berarti sedari tadi dia mendengarkan apa yang zwiena kata kan dong? Haduh hyunk berikan zwie kekuatan buat tidak salting depan Abi.
"Kamu sengaja ya pura pura tidur biar aku malu dengan apa yang aku lakukan tadi" ujar zwiena mencabikkan bibirnya. Dia marah kepada Abi bukan karna Abi yang pura pura tidur, tapi karena dia merasa malu dengan apa yang dia lakukan tadi kepada Abi.
"Ututut sweety heart nya Abi ngambek nih" ledek abi menoel noel pipi zwiena, membuat zwiena semakin mencabikkan bibirnya.
"Ih nyebelin" balasnya.
Zwiena pun bangkit dari kasur king size nya berniat menuju kamar mandi. Namun sebelum dia berjalan tangan nya sudah terlebih dahulu di tarik oleh abi. Alhasil zwie terjatuh di atas dada bidang Abi. Secara sepontan zwie menatap mata hanzel Abi, membuat jantungnya berdegup tak karuan. Lain hal nya dengan Abi. Dia tersenyum kala zwiena terjatuh di atas tubuhnya. Matanya pun menatap matanya zwiena dan sama hal nya dengan zwena, jantung Abi juga berdegup kencang menyaksikan adegan ini. Ya Tuhan. Kalau Abi tak sayang dengan zwie, dia sudah langsung menerkamnya sekarang juga. Namun Abi tidak mau melakukan hal yang diluar kendali itu. Dia mencintai Zwiena tulus dari lubuk hatinya yang amat sangat terdalam.
Cup
***
"Zwiena!! Cepat turun. Makan malam sudah siap semua!" Teriak Abi dari lantai bawah.
Kalau kalian lupa kenapa zwiena masih di rumah Abi sampai semalam ini. Karena malam ini zwie menginap di rumah Abi dan itu pun kemauan Abi. Katanya Abi sudah izin ke ayah zwie dan di perbolehkan. Zwiena pun hanya mengangguk pasrah. Entah kenapa zwiena menurut saja dengan semua yang di perintahkan Abi. Kalau bisa dibilang zwiena ini lagi tahap 'Bucin' dengan Abi. Ck! Dasar abg labil.
"Aku sudah ditangga Abi! Kamu tidak perlu berteriak seperti itu"
"Kamu cantik menggunakan baju itu" bisik Abi membuat bulu kuduk zwie merinding.
"Ck ngomong apa sih kamu! Udah yuk makan" zwie pun langsung duduk di kursi sebelah Abi. Namun bangku tersebut langsung di singkirkan oleh Abi.
"Kamu tidak boleh duduk di situ" sahut Abi. Zwiena menghela nafas panjang. Dia harus sabar menghadapi sifat Abi yang susah di tebak.
"Yaudah aku duduk di depan kamu ya"
"Tidak!"
"sampingnya?"
"Tidak !"
"Yak!! Terus aku duduk di mana tuan Abian Ansel yang terhormat" bentak zwie emosinya sudah di ujung tanduk.
"Your voice swetty. Duduk disini" ucap Abi sambil menepuk nepuk pahanya.
"Tidak mau" tolak zwie.
"Duduk atau aku beri hukuman" ujar Abi dengan memasang wajah sangarnya.
"I-iya" zwiena pun pasrah dengan apa yang di perintahkan Abi.
"Good girl sweety" bisik Abi menyelipkan rambut zwie di pangkal belakang kupingnya. Abi pun memeluk zwie. Wajahnya dia tenggelamkan di ceruk leher zwiena membuat sang empu bergedik geli.
"Stop Abi! Aku lagi makan"
"Hehe maaf sweety. Lanjukan makan mu"
"Kamu tidak makan?" Tanya zwie
"Suapi" ck Abi seperti anak kecil saja.
"Ck manja sekali kamu"
***
22.30
Ponsel zwiena bergetar terus menerus. Membuat salah satu dari mereka yang sedang terlelap bangun karna getaran yang tak kunjung berhenti.
Abi terbangun mendengar kebisingan itu. dia duduk di punggung kasur. bersandar sambil mengumpulkan nyawanya.
Abi menarik ponsel zwiena yang berada di nakas dengan sangat hati hati. Dia membuka lockscreen nya. Untung saja zwiena tidak mengunci ponselnya.
gadis ceroboh! ponsel saja tidak kau kunci. untung saja aku yang mengetahuinya! bagaimana kalau orang lain? bisa bahaya hidup kamu sweety - gumam Abi
Tanpa bertele tele Abi pun langsung membuka notif yang sedari tadi mengganggu nya. Matanya terbelakak kaget melihat isi yang di kirim kan oleh sang pengirim. Dia melirik ke semua penjuru. obyek pertama yang dia lihat adalah jendela, namun tidak ada tanda tanda keberadaan orang tersebut. pandangannya sekarang mengarah ke arah kamar mandi. namun Abi langsung menyingkirkan pikiran itu. mana mungkin dia berada di kamar mandi yang tidak ada ventilasi. lalu tatapan nya berakhir di pintu kamarnya. dia sudah berniat untuk melangkahkan kakinya ke arah pintu. namun, seketika zwiena meringkuk gelisah. alhasil dia mwngurungkan niatnya. dia kembali fokus ke arah ponsel zwie.
Yang benar saja! Siapa dia? Apa dia berada di dalam rumah ku ? - monolog Abi.
Room chat
+628-*********
Jalang!
Bitch!
Kau sudah berani menggoda milik ku!
Lihat saja aku akan membunuh mu secepatnya!
permainan kita mulai dari detik ini jalang!
Shammara Zwiena putri dari seorang konglomerat di benua Asia!
Kita lihat seberapa jauh anda bersembunyi di balik topeng lugu mu itu.
kau sudah masuk dalam daftar sasaran ku selanjutnya bitch!
Send pict
(Foto zwiena dengan Abi yang sedang berpelukan di kasur membuat siapa pun yang melihat menjadi fitnah besar)
Setelah membacanya Abi meng-screenshot room chat itu dan mengirim kepada nya. Setelah itu dia hapus dan di blok nomer tersebut. Abi tak sebodoh itu untuk meninggalkan jejak si pelaku. dia geram dengan apa yang terjadi saat ini. dia selalu bertanya tanya siapa dia? dan apa maksudnya zwiena adalah anak dari seorang konglomerat?
kau salah bermain dengan milik ku bitch! tak akan ku biar kan kamu menyentuh yang sudah menjadi milik ku. Dan jangan harap kau mendapatkan belas kasih dari ku dan milik ku.
Huh! Permainan baru - gumam Abi tersenyum smirk dengan menatap wajah teduh zwiena. Dia pun kembali tidur.