Chereads / my perfect boss / Chapter 2 - BAB2

Chapter 2 - BAB2

club itu sangat ramai, bau-bau yang sangat Miya benci akhirnya tercium olehnya. Walaupun Miya keras dan bisa terhitung mafia tapi dia tidak perna datang ketempat seperti ini.

Miya melihat ke-sekeliling untuk mencari keberadaan tantenya dan seketika dia melihat sosok yang ia cari yang duduk disebuah kursi berwarna merah diseberang sana.

"Tante ada apa tante mencari Miya?" Tanya Miya yang duduk didekat tantenya.

"Masa tante ngak boleh bersenang- senang dengan keponakan tante." Jawab tantenya yang mengambil minuman yang sudah dia pesan khusus untuk keponakanya.

"Boleh dong tante." Ujar Miya yang tersenyum manis.

"Ini minumlah Miya." Menyerakan satu gelas minuman kepada Miya.

"Aku tidak bisa minum alkohol tante."

"Ini hanya jus biasa tenang saja."

"Benarkah yauda deh Miya minum yah."

Miya meminum-minuman itu dengan beberapa tegukan dengan iringan senyuman sinis yang diberikan tantenya.

"Ahh tante kok Panas sekali?" Tanya Miya yang membuka jaketnya ditempat.

"Miya sayang ayo ikut tante kesuatu tempat." Ujar tante yang memapah Miya untuk berdiri.

Tantenya membawah Miya kesuatu kamar yang lumayan besar.

"Bram ini gadis yang aku bawah malam ini. Oh iya jangan lupa uangnya." Ujar sinta yang sedari tadi memopoh keponakanya

"dia lumayan juga dia cantik." Ujar Bram yang melihat Miya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Sinta menyerkan Miya ketangan Bram dengan kasar. "jangan buat dia mati." Ujar Sinta yang hendak meningalkan Miya ditempat itu .

"Tanteeee jangan tinggalkan Miya." Ujar Miya yang meraih tangan tantenya lembut.

Mereka tidak menyadari bahwa dari tadi ada seseorang yang mengawasi mereka. Orang itu menerobos masuk kedalam ruangan itu dan segerah merebut Miya dari tangan cowok itu.

"Hey apa yang kau lakukan." Ujar Bram tidak terima.

"Jangan perna memakai seorang wanita dengan cara seperti ini… kau tau itu artinya kau adalah cowok brengsek." Ujar lelaki itu dengan pakaian rapih dan rambut berwarna hitam.

"Tuaaaan tolong bawah aku pergi dari sini saya tidak mau disini." Ujar Miya yang memeluk lelaki itu.

"Baiklah." Ujar lelaki itu yang mengendong Miya kedalam pelukanya.

"Hyaa apa yang kau lakukan lepaskan keponakanku." Ujar Sinta tidak terimah.

"Serakan no rekeningmu aku akan bayar dua kali lipat untuk dia." Ujar lelaki itu yang meniggalkan tempat kejadian.

Lelaki itu mengendong Miya untuk berbaring dikamarnya dan melemparkan wanita itu kekasurnya. "dasar wanita yang merepotkan." Ujar lelaki itu yang melepas sepatunya dan dasinya.

"Tuannnnn." Ujar Miya yang duduk disebelah lelaki itu. Miya memeluknya dengan sangat lembut.

'Gawat apakah dia diberi obat ?' batin lelaki itu dengan expresi kepanikanya.

"Tuan jangan pergi tetap lah disini." Ujar Miya yang mulai mencium jenjang leher lelaki itu.

"Nona anda terpengaruh obat. tidak mungkin saya berani menyentuh nona." Ujar lelaki itu yang berusaha melepaskan diri dari godaan maut Miya.

Miya mendorong tubuh lelaki itu dengan sangat kuat tubuhnya benar benar tidak tahan lagi untuk menahan semua ini.

"Nona tolong sadarlah. Saya ingin menyelamatkan anda bukan meniduri anda." Ujar lelaki itu yang menganti posisi nya diatas Miya.

"Ini juga termasuk membantu." Ujar Miya yang menarik leher lelaki itu

"Baiklah tapi kamu ingat kamu yang mintah dan jangan pernah menyesalinya." Ujar lelaki itu tepat ditelinga Miya.

'Maaf nona tubuhku bergaira olehm'bantin lelaki itu

"Saya Miya maymuna tidak akan menyesalinya."

Pria itu tesenyum sinis."baikalah mari kita selesaikan."

"Ahhh…"

Bersambung...

2agustus20