7 tahun telah berlalu begitu cepat Miya dengan anaknya yang berusia 7 tahun tanpa seorang Ayah ataupun keluarga. Tapi untung ada kedua sahabatnya yaitu Cindy dan Fanny yang setia mendampinginya.
"Sayang Mami berangkat dulu yah." Ujar Miya yang mencium anaknya.
"Najis ma." Ujar anak lelaki dengan rambut berwarna hitam dan tinggi.
"Yaampun Ade pratama tega sama mami?"
"Bodoh amat." Miya sudah terbiasa dengan sifat anak laki lakinya. Dia itu orangnya dingin banget bahkan disekolah juga si Ade ngak ada yang namanya senyum.
"Aunty nanti kalau aunty mendapatkan pekerjaan ini jangan lupa beli chocholate buat rere ya." Ujar gadis kecil dengan rambut berkepang dua.
Miya menganguk mengerti dan mengusap rambut kedua anak yang berada didepanya secara bergantian setelah itu dia keluar dari pintu.
…
Miya berlari dengan cepat karena hari ini hari pertama wawancaranya di AX group. Miya memasuki ruangan wawancara itu dengan lumayan tegang. Kemudian dia menghela nafasnya secara perlahan saat dia melihat lelaki yang duduk disebuah kursi.
"Silakan duduk." Ujar lelaki yang sedari tadi menatapnya tajam.
"Terimakasi Pak." Ujar Miya yang mengikuti ikstrusi dari lelaki itu kemudia Miya memberikan angklop yang berisi berkas- berkas yang berkaintan dengan dirinya.
Pria yang berada dihadanya mengambil berkas itu dan membacanya. "nama kamu Miya maymuna tidak punya keluarga dan seorang janda beranak satu?…" Tanya lelaki itu dengan penuh tekanan. Lelaki itu tidak melanjutkan apa isi dari indentitas miya karena.
"Saya tidak menerima kariawan yang sudah mempunyai anak bahkan seorang janda sekalipun. Apa lagi yang saya butuhkan bukan asisten wanita tapi pria. Jadi kamu bisa pergi dari sini pintu keluarnya ada disebelah sana." Ujar lelaki itu yang menunjukkan pintu keluarnya.
"Saya mohon pak Alex terima saya jadi asisten anda. Saya membutuhkan pekerjaan ini" mohon Miya yang berlutut dihadapan lelaki itu..
presiden AX group itu bernama Alexander berumur 25 tahun dengn tinggi 189 dia adalah ceo dari AX group, orangnya suka mengatur, keras kepala dan tidak akan perna mau mengala kesiapapun.
Lelaki itu menghela napas berkali-kali dia tahu bahwa setiap manusia memiliki masalanya masing masing. Masalah tentang ekonomi masalah pekerjaaan dan mendapatkan upah. Tapi bukanya Alex tidak mau menerimanya. Tapi, karena yang Alex mau dijadikan asistenya adalah seorang pria bukan wanita. karena Alex tahu pekerjaan ini lumayan bahaya.
Pokoknya seseorang yang bekerja terlalu dekat dengan Alex itu termasuk kategori bahaya.
Alex menatap wanita yang telah berlutut dihadapanya dengan senduh seakan akan dia ingin menyentuhnya dan mengusap air mata wanita itu.
Alex duduk dihadapan Miya dan melihat kearah layar headphonya karena ibunya baru saja mengirimnya sebuah pesan.
Alex menghela napasnya perlahan dan mentaap Miya heran.
kenapa bunda mau aku menerima wanita ini? Batin Alex sedikit heran
"baiklah kau boleh bekerja diperusahan saya. Tapi, kamu harus memenuhi persyaratan dan peraturan yang sudah saya tetapkan" ujar Alex yang memegang kedua bahu Miya.
Miya mengangkat kepala untuk melihat wajah calon bosnya itu "terimakasih." Ujarnya.
"Baiklah kau baca kontrak ini dan segera tanda tangan." Ujar Alex yang memberikan lembaran keratas kepada Miya.
Miya mulai membaca peraturan dan pasal pasal yang terletak pada kontrak itu tanpa aba aba Miya mengoyangkan pulpenya untuk menandatangani kontrak itu.
"Oke sekarang kamu resmi menjadi asisten pribadi saya… oh iya saya tidak ingin kamu menyangkut pautkan masalah pekerjaan dan masalah pribadi. Dan kamu harus bersedia setiap saya panggil. Bahkan kalau saya suru kamu menginap dirumah saya untuk lembur kamu juga harus siap nona. " Jelas nya panjang lebar.
"Dan juga kamu harus mengikuti kemanapun saya pergi karena saya bukan hanya bekerja dikantor ini."
Iya Miya dengar dengar ceo yang bernama Alex itu sangat jarang datang kekantornya bahkan tidak semua kariyawan disitu yang tahu muka Alex. Biasanya para kariawan tidak berhadapan langsung dengan Alex melainkan dengan putra seseorang yang Alex percayai.
"Ada yang ditanyakan?"
"Heum kalau nanti saya lembur bagaimana dengan anak saya pak?" Tanya Miya sedikit ragu.
"Kamu bisa membawa anakmu ikut dengan mu yang penting anakmu tidak menganmu saat berkerja."
"Kalau tidak ada yang kamu tanyakan lagi. Kamu bisa ikut saya kerumah sebentar." Ujar Alex yang meningalakan ruangan itu dengan di-iringi oleh asisten barunya .
Kediaman rumah Alex
Miya dan Alex memasuki rumah yang mega itu. Miya melihat kekanan dan kekiri dirumah itu sepi tidak ada pembantu satupun.
"Kenapa. Kamu kira akan ada berbagai pelayan yang menundukan kepala dan Kengucapkan selamat datang tuan." ujar Alex yang membalikan badanya menghadap Miya.
Miya tersenyum kaku untuk membalas perkataanya. Karena memang perkataan yang keluar dari mulut bosnya itu semua benar.
"Yaahhh kau membawah siapa apakah pacarmu.?" tanya seorang lelaki yang berkulit hitam dan sexy.
Kedua manusia itu menoleh kearah sesesok hitam. "dia asisten pribadi ku yang baru." Ujar Alex singkat.
"Kau gila dia perempuan bukankah terlalu berbahaya jika dia didekatmu."
"Rigan ." ujar Alex yang menatap mata lelaki itu dengan tajam.
Rigan prtama berumur 24 tahun dengan tinggi 187 dia adalah sahabat dari Alex. Sifatnya ramah kepada seseorang yang baru ketemu terutama kepada cewek. Suka bodoh amat dengan cewek yang sudah ditinggalkanya mau bunuh diri karena sakit hati toh dia juga tidak perduli . Banyak mantan sampai ngak bisa dihitung sama bulu bulu yang melekat pada tubuhnya.
"Panggil aku sayang Lex." Ujar Rigan yang menatap balik mata Alex dengan senyum sinis sedangkan Miya dia hanya bisa menahan tawanya.
"Sudahlah ayo masuk Miya"
Miya, Rigan dan Alex duduk diruangan tv dengan dua orang lelaki yang baru datang menemuinya.
"Miya perkenalkan dia aditya laksmana sahabatku." Ujar Alex yang menunjukan kearah orang bertopi dan berkaca mata hitam dengan muka datar sedatar aspal.
Aditya laksmana berumur 23 tahun dengan tinggi 185, dia adalah sahabat dari Alex, Diam, dingin,diam dan dingin itulah sifatnya.. selalu memasang wajah datar, ngak mau perduli dengan urusan orang lain. Anti dalam cinta cintaan karena menurutnya cinta itu hanya membuang waktu, jika jodoh pasti akan bertemu, karena dikamusnya hanya ada membunuh dan melindungi.
"Dan dia Putra Husain seseorang yang memegang perusahaanku dia juga sahabatku." Ujar Alex yang menunjukan orang dengan berpenampilan rapih dan elegan.
Putra Husain berumur 24 tahun dengan tinggi 187 dia juga sahabat dari Alex. Sifatnya elegan baik dan dermawan tapi aslinya bobroknya minta ampun. Sampulnya aja bagus tapi dalamnya lecek.
"Dan dia Rigan Pratama." Ujar suho yang menunjukan sesosok pria hitam yang tidak diketahui keberadaanya karena terlalu hitam dan gelap.
"Senang bisa kenal dengan kalian." Ujar Miya dengan iringan senyuman.
"Dan kamu pasti sering bersama wajah waja seperti mereka." Ujar Alex yang menunjukan ketiga sahabatnya satu persatu.
"Dia asisten baru mu?" tanya lelaki yang bermata belo dengan kaca mata mendampinginya.
"Benar "
"Apakah anda tahu pekerjaan ini?" Tanya Aditiya kepada Miya.
"Saya tahu bukanya pekerjaan ini adalah asisten ceo. "
"Kau tahu Alex itu adalah ketua dari serigala putih?" Tanya Aditya dengan expresi datar.
"Miya kamu tahu serigala putih?" Tanya Rigan serius.
Miya mengigat-ingat tentang nama itu sepertinya dia perna mendengar nama itu tapi dia lupa.
Bukankah itu geng mafia terkenal. ~ Batin Miya memastikan.
"Hah jadi aku asisten dari geng mafia terkenal." ujar Miya kaget.
Keempat pria itu menganguk yang diiringin senyum kecut dari Miya. Miya ingin berhenti dari kekerasan semacam ini tapi apa yang dia lakukan malah semakin tercrumus masuk kelubang serigala putih.
Bersambung…
2agustus20