Hari kedua Miya bekerja diberusahaan Ax group. Dia sudah kenal dengan semua kariyawan yang bakal bersangkut pautkan denganya.
Pekerjaan Miya hanya perlu berdampingan dengan Alex dan membantu Alex untuk urusan tertentu.
Miya membuka pintu ruangan kantor yang bertulisan ceo. Dia membukanya secara perlahan dan melihat kedalam ruangan itu.
Matanya cukup membulat kopi yang ia bawa juga terjatuh menjadi gumpalan kaca. Miya mundur secara perlahan "maaf maafkan saya" ujar Miya yang meningalkan ruangan itu.
Miya tidak percaya dengan barusan yang ia lihat bosnya yang telah duduk disebuah kursi dengan lima wanita pengoda yang sedang benar benar mengodanya.
Otak Miya lagi lagi memikirkan kejadian itu. "semoga dia tidak ingin menjadikanku seperti wanita itu."ujar Miya yang kembali fokus kearah laptopnya.
…
Disisi lain Alex melihat pecahan beling yang tadi Asistenya jatuhkan matanya bersinar dengan iringan senyum manis darinya "sungguh menarik." Batin Alex yang melihat keluar jendela .
Alex mengambil headphonya untuk memangil asistenya "hallo datanglah keruangan saya" ujar Alex yang langsung menutup telfon.
"Kalau kamu bukan bos saya udah aku bunuh dari kemarin " suara yang terdengar ditelinga Alex dari sebelah ruangan.
Braninya wanita itu mengupat Ku batin Alex
Bebeberapa detik kemudia suara kenop pintu terbuka secara perlahan menampakan sesosok wanita yang ia tunggu tunggu "duduklah" ujar Alex dengan tangan yang melipat kedepan.
"Baik pak." ujar Miya yang mengikuti arahaan dari orang yang berada didepanya.
Alex tersenyum "Kenapa kau terlihat gugup begitu." ujar Alex yang berdiri dari kursi dan duduk diatas meja yang terletak tepat dihadapanya Miya.
Miya mengangkat kepalanya melihat bosnya yang telah terduduk didepanya "anda mau apa?" tanya Miya sedikit gugup karena Alex yang begitu dekat dengan dirinya.
Alex melihat wajah jisoo datar "saya ada sedikit tugas untuk kamu." ujar Alex yang mulai serius dengan ucapanya bahkan dia kembali lagi duduk dikursi tadi.
"Tu…gas…? tugas apa pak?" ujar Miya gugup.
"Kamu sudah tahukan saya ketua mafia tentu kamu akan menrima tugas tentang dunia mafia." Ujar Alex.
Miya melihat wajah Alex kaget. "maksud bapak saya harus bunuh orang?" Tanya Miya yang berdiri dari tempatnya. "kalau anda menginginkan saya untuk itu. saya tidak akan menerimahnya pak." Ujar Miya denngan nada tinggi.
Alex menghembuskan nafas perlahan. "duduklah saya tidak akan membuat wanita menjadi pembunuh." ujar Alex santay.
Miya kembali duduk, matanya senduh, seakan akan dia sangat takut pada hal yang akan datang. "saya memberikan tugas ini kepada setiap asisten saya. Jika kamu berhasil dalam menjalankan tugas ini gaji kamu akan saya naikan 10 kali lipat. Jika tidak kamu akan tahu akibatnya nanti." Jelas Alex
Miya terkejut matanya membulat dan dengan cepat dia menghitunug jari jemarinya. Alex yang melihatpun tersenyum. "1 minggu waktu yang saya berikan kepadamu." jelas Alex dengan nada serius.
"apa tugasnya pak?"
"Kamu harus mencari tahu tentang geng KJS karena mantan asisten saya tidak ada yang bisa menemukan siapa mereka." jelas Alex kembali kepada Miya yang membuat wanita itu kaget seketika.
"kjs pak?" ucap Miya gugup.
"Kenapa ada yang salah?" Tannya Alex heran karena melihat wanita yang dihadapanya begitu gemetar dan gugup disaat dia menyebutkan KJS.
"Jika saya menolak." Miya mengatakanya dengan bergemetar San gugup.
"Ini pernitah bukan tawaran." Ujar Alex penuh dengan tekanan.
"Baiklah." ujar Miya yang menundukan kepalanya.
"jika saya ingin tahu buat apa bapak ingin mencari tahu tentang mereka?" Tanya Miya yang sudah meresakan gemetar diseluru badanya karena rasa takut.
"Saya hanya ingin mereka ikut bergabung dengan serigala putih." ujar Alex yang meminum kopinya.
"Bukanya mereka perempuan yan pasti mereka tidak akan mau membunuh."
Alex tersedak ketika Miya mengatakan itu semua . "kenapa kamu bisa tahu hanya? angota kami yang tahu mereka perempuan." Alex menatap Miya dengan penuh kecurigaan.
Miya kaget dengan kata-kata yang dia lontarkan. "ehh bukan gitu pak saya hanya menebak saja." ujar Miya yang meremas bajunya.
Alex melihat kearah baju yang Miya remas itu. "apakah kamu tahu mereka?" tanya Alex dengan penuh curiga.
Miya meremas majunya lebih kuat. "tidak pak saya tidak kenal mereka"
"Miya dengar kan saya… saya tidak akan membuat mereka terluka. Kami hanya membutuhkan mereka untuk membuka kunci. Karena saya dengar mereka bisa melakukan itu "
"Kamu tahu perusahaan ini hampir bangkrut karena dicurangi kami hanya ingin menjaga perusahaan ini. Apakah itu salah?" tanya Alex kembali.
Miya berfikir sejenak tentang tawaran dari bosnya apakah dia akan memberi tahu kepada rekanya nanti. Toh Fanny dan Cindy juga mendapatkan pekerjaan yang tidak besar. "saya akan berusaha sebisa mungkin pak" Uaja Miya yang menatap lelaki yang berada didepanya.
Alex tersenyum sinis mendengar jawaban dari asistenya. "kamu akan tinggal beberapa hari dirumah saya untuk belajar bela diri apakah kamu tidak keberatan?" Tanya Alex lagi-lagi membuat wanita yang dihadapanya terkejut tanpa henti.
"Buat apa saya belajar bela diri?"
"Kamu adalah asisten dari ketua mafia. Tentu kamu harus bisa bergulat." Jelas Alex kembali
"tapi pak…" belum sempat Miya melanjutkan kata-katanya tapi Alex sudah bicara lebih dulu.
"Atau jangan jangan kamu angota mafia atau mata mata?" tanya Alex dengan iringan senyuman sinisnya
"Tidak pak tidak."
"Baiklah besok malam kamu sudah harus ada dirumah saya. Soal anak kamu boleh kamu bawah." Ujar Alex.
"Baiklah pak. Jika tidak ada yang harus dibicarakan lagi saya pamit untuk pulang." Ujar Miya yang menundukan kepalanya kepada Alex yang dibalas angukan oleh Alex.
setelah itu Miya pulang kerumahnya karena sudah memasuki jam 10 malam.
bersambung?....
2agustus20