Jantung Shizuru mau lepas saat Jordan di hadapannya. Obat bius menghilang dari tubuhnya sehingga ia sadar 100% apa yang ada didepannya. Suaranya tak ada, Shizuru panik. Tubuhnya masih lemas. Jordan turun dari atas tubuh Shizuru.
"Aku senang kamu sudah sadar. Lihat aku Shizu, aku merindukanmu" katanya mengambil pisau kecil diatas meja. Matanya berkilat melihat perut Shizuru. "Hanya ada kita. Tak boleh ada orang lain diantara kita" katanya lagi mengelus perut Shizuru. Shizuru kaget bukan main, ia berusaha mengerakkan tubuhnya tapi ia terlalu lemas. Shizuru berusaha mengeluarkan suara dari mulutnya tapi juga ada.
Air mata Shizuru mulai turun. Jordan menengok kearahnya. Matanya tak suka melihat air mata Shizuru. Meletakkan pisau kecil itu diatas meja lalu menghapus air mata itu. "Jangan menangis. Aku disini. Kamu tak suka dengan pisau itu, ah iya aku lupa kamu tak suka rasa sakit di badanmu. Maaf aku lupa tapi ada dia di badanmu" ujarnya lembut.