Shizuru memandang kamar Morgan, berusaha tenang. Digesernya pintu balkon. "Tak ada bintang" batinnya. Udara malam menerpa wajah lembut. Keputusan pulang dilakukan Morgan mendadak membuatnya tak tahu bagaimana kabar Exsclamente, ayahnya. Matanya tertegun melihat bayangan diantara pepohonan. "Jordan"bisiknya pelan, perasaan takut mulai dirasakan di belakang punggung. Kakinya gemetar antara marah bercampur takut. "Kamu akan mendapatkan balasannya nanti" bisiknya. Entah bagaimana mata itu tertawa mengejek seakan apa yang dibisikkan dapat di dengar oleh Jordan.