RINDU
"Nduk kapan kamu pulang?"
Lagi-lagi ibu menelfon menanyakan kepulanganku kerumah, bukannya aku tak ingin tapi rasanya aku belum siap, 6 bulan sudah aku tak pulang ke rumah ibu.
"Waalaikum salam, seenggak nya ucap salam dulu bu jangan langsung nanya kapan pulang"
Aku ibrahim yusuf Şahin seorang pemuda blasteran Jogja-Turki dan tinggal di bandung saat ini dengan mengelola bisnis kecil-kecilan sambil melanjutkan kuliah S2.
"Maaf ibu lupa hehe, ibra ibu rindu sekali, pulang lah nduk selain ibu rindu ada hal yang harus ibu bicarakan dengan kamu!!"
Sebenarnya aku kasihan sekali dengan ibu tapi bagaimana, rasa sakitku masih tertinggal di rumah itu.
"Iya mungkin dua bulan lagi aku pulang ya bu" ya dua bulan setidak nya aku butuh dua bulan lagi untuk menenangkan hati.
"Dua bulan?? Itu lama sekali nduk"
Suara ibu sedikit bergetar di ujing telfon sana aku tau dia pasti sedih tapi sekali lagi maafkan aku.
"Iya ibu sabar dulu yah untuk sekarang masih banyak hal yang harus di urus"
"Ya sudahlah kalau kamu memang tidak ingin pulang, ibu harap kamu segera melupakan hal-hal yang pernah terjadi sehingga kamu tidak keberatan untuk pulang"
Tut..tut..
Seperti biasa ibu selalu memutuskan sambungan telfon jika membahas ini, ahh rasanya aku berdosa sekali pada ibu.
"Astagfirullah"
***
"Astagfirullah" Ucap yusuf menghela nafas panjang dengan tangan menangkup wajah.
"Ada apa lagi IBRA ibu ente nyuruh balik lagi?" Yoga yang sedari tadi memperhatikan tingkah Yusuf bertanya dengan jengah.
"Panggil ana Yusuf ga, ana ga suka di panggil ibra"
"Yaahh ente mah sukanya kalau si doi yang manggil nama itu kan? Lagian perasaan mau panggil Yusuf, Ibra , atau Ibrahim pun sama aja kata ana mah"
"Itu ngaruh banget buat hati ana ga, ente mungkin juga ngerti kenapa ana seperti ini"
"Ya udah lah gak usah di pikirin, udah jam 8:30 nih ayo ke aula sekarang bagian ente yang harus ngisi acara"
Yoga teman Yusuf ketika sedang kuliah di Jogja, mereka bertemu sejak mereka masih Mahasiswa baru dan kebetulan sekelas, Yoga banyak sekali di bantu oleh Yusuf ketika mereka berada di Jogja dan sekarang Yusuf yang banyak di bantu oleh Yoga karna mereka ada di bandung.
Tiba di aula mereka buru-buru masuk untuk mempersiapkan materi yang akan di bahas untuk kajian mingguan yang selalu di adakan di area kampus.
Hari ini bagian Yusuf yang harus mengisi acara di kajian ini, tema yang di sampaikan kali ini adalah HIJRAH.
Yusuf begitu menikmati pembicaraan ini dia menceritakan pengalaman pribadinya ketika menjalankan hijrah, ketika suatu hal yang membuatnya begitu terpukul dan dia mendapatkan hidayah untuk memperbaiki diri lebih baik lagi.
Yusuf juga menceritakan proses yang begitu sulit untuk maju ke tahap ini, juga betapa susahnya untuk istiqomah.
"Yah seperti itulah Hijrah memang mudah tapi istiqomah yang susah maka dari itu nikmatilah prosesnya untuk kamu istiqomah, mumpung kita masih muda ayo kita mulai untuk memperbaiki diri"
"Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat, Wassalamu'alaikum wr.rb"
"Waalaikum salam warahmatullah"
Jamaah menjawab dengan serentak dan mulai hubar dari aula
"SUF" Yoga berteriak memanggil Yusuf yang sudah akan keluar dari aula lewat pintu belakang
"Waah materi enteh bagus baget kali ini, dan seperti biasa aula selalu penuh dengan Akhwat kalo ente yang ngisi acara" Ucap yoga terkekeh karna merasa heran.
"Apaan sih, ayo ah bentar lagi kelas mulai" Yusup menjawab sebari memasang sepatunya.
"Bentar ya ana mau ke toilet dulu,awas ninggalin" kata yoga sambil berlalu ke toilet.
"Di tunggu sambil jalan" Yusuf sedikit berteriak karna orang yang di ajak bicara sudah masuk kedalam toilet.
Baru saja yusuf melangkah ada seseorang yang memanggilnya
"Ada apa din?" Dia Dinda seseorang yang selalu kagum dan perhatian pada yusuf.
"Ini mas dinda buat makanan buat makan siang di makan ya" ucap dinda dengan senyum manis di wajahnya.
"Untuk saat ini mas teriama ya, tapi kedepannya jangan lagi ya din kamu udah terlalu sering lho kasih mas makanan dan barang" Yusuf sebenarnya risih karna dinda terlalu memperhatikannya nya karna itu banyak rumor tersebar di kampus.
"Loh mas gapapa loh dinda ikhlaz ko"
"Bukan karna itu tapi kasian kamunya karna jadi banyak rumor, aku khawatir kamu terganggu dengan rumor itu" Yusuf mencoba menjelaskan supaya Dinda mengerti.
"Tapi aku senang dengan rumor itu"
Dinda bermonolog dalam hatinya.
"Aku ga papa ko mas,aku sama sekali gak terganggu"
"Tapi aku yang terganggu"
Yusuf berucap dalam hati
"Ya udah aku duluan ya mas, Assalamu'alaikum "
"Waalaikum salam"
Yusuf berjalan meninggalkan aula sebentar lagi kelas akan masuk, Yusuf berniat meninggalkan Yoga karna karna dia begitu lama.
Dengan tergesa-gesa yusuf melangkah tanpa sengaja dia bertubrukan dengan seseorang dan mereka berdua terjatuh dengan makanan yang di berikan dinda tumpah dan buku gadis itu yang berserakan.
"Maaf-maaf saya gak sengaja" Ucap yusup sembari membereskan buku gadis itu dan bukunya yang terjatuh.
"Gapapa gue juga sorry" Gadis itu berdiri setelah selesai membereskan buku.
"Gue duluan" Yusuf berdiri melihat gadis itu berlalu dia merasa gadis itu mirip seseorang.
***
Tbc