PASAR
"Aisyah kamu harus belajar yah hidup kita tidak seperti dulu lagi, kamu jangan boros, kamu juga jangan sering main-main lagi"
Ya memang kepindahanku ke bandung memang bukan tanpa alasan? usaha orang tuaku di jakarta bangkrut hingga menyebabkan kita harus pindah dan hidup dalam kesederhanaan untungnya kami masih punya saudara di sini, sementara mencari rumah kami sekeluarga menumpang dulu di rumah bibi, sedari tadi orangtua ku memberiku wejangan supaya bisa membedakan kehidupan sekarang dan dulu, sekarang aku lebih di tuntut mandiri dan dewasa, baiklah setidaknya sebagai anak tertua aku harus memberi contoh yang baik untuk adik ku.
Sekarang ini aku sedang berada di pasar bersama mamah dan bibi, ibuku itu bisa di bilang cekatan dia ingin membantu perekonomian keluarga dengan membuka catringan mau tidak mau akupun harus bantu.
"Aii tolong bawa ini ya nanti kamu simpan di mobil di parkiran"
"Ah mah apasih ini tu berat banget"
"Itu tepung 10 kilo masa segitu aja berat sih kamu ini"
"Whaatt" Mau tidak mau Aisyahpun membawa tepung yang ada dalam karung itu.
***
Saat sedang berjalan karna aisyah tidak memperhatikan jalan karna merasa berat Aisyah menubruk seseorang sehingga bawaan orang itu jatuh dan pecah karna yang di bawa adalah telur maka tidak ada yang bisa di selamatkan.
"Aduh gimana dong, maaf yah maafin gue" Aisyah merasa bersalah karna telur yang di bawa oleh orang yang dibtabraknya semua pecah.
"Ah gapapa saya tidak apa-apa"
"Ayo beli lagi gue ganti telur nya"
"Tidak perlu dek beneran deh, mau saya batu sepertinya kamu keberatan yah?"
Apaan sih dia manggil gue dek dek segala
"Eh gapaga ayo beli lagi"
"Ga perlu" dia bilang begitu sambil membawa jinjingan tepung di tanganku.
"Kemana saya harus bawa ini?" Ucapnya sambil berjalan mendahului.
"Kesini ke parkiran"
..
Mereka berdua berjalan beriringan menuju parkiran tempat mobil bibi Aisyah terparkir.
"Makasih ya sudah bantu maaf juga sebelumnya" Kata Aisyah sesudah memasukan tepung kedalam bagasi.
"Iya sama-sama, kaya nya sebelumnya kita pernah ketemu ya" Kata orang itu yang membuat Aisyah bingung.
"Kapan?? Maaf gue gak inget"
"Di kampus depan Aula, waktu itu kamu juga nabrak saya".
"Wah??" Ucap Aisyah kaget "Gak nyangka ya bisa ketemu lagi hehe"
"Kamu MABA ya?" Tanya nya pada Aisyah
"I..iya ka, maaf ya untuk waktu itu dan sekarang"
"Gak apa-apa" ucapnya sambil tersenyum "Kalau begitu saya duluan ya"
"I..iya"
Setelah orang itu berlalu Aisyah merasa lega pasalnya setelah di ingat-ingat orang itu adalah senior ganteng dan soleh yang di sukai puput, yang pada saat itu menjadi pemateri di kajian mingguan kampus.
..
Melihat dari dekat aisyah jadi percaya pada puput bahwa dia memang ganteng bahkan lebih dari ganteng ehh.
Aisyah memukuli jidatnya karna merasa dirinya genit.
Sadaar udah punya pacaar.
***
"Nyebuut bengong mulu" Yoga meraup wajah yusuf yang sedang bengong di depan jendela.
"Astagfirullah, apa ga ngagetin aja"
"Ente kenapa perasaan abis pulang dari pasar jadi bengong terus"
Sambil menarik nafas panjang yusuf menjawab "Tadi saya bertemu seorang gadis"
"Siapa??" Ucap yoga kepo.
"Entahlah ana gak tau"
Yoga menganga mendengar ucapan yusuf
"Ente gak jelas banget deh ketemu orang gak kenal kenapa di bengongin"
"Ana juga gak tau ga ini kedua kalinya pernah bertemu dan tabrakan tanpa di sengaja".
"Waah jodoh kali, kayanya ente suka ya sama dia?"
"Ga tau juga ana, udah ah ga usah di bahas"
"Eh suf katanya kalau ketemu tanpa sengaja untuk ke tiga kalinya itu jodoh".
"Itukan katanya ga" Ucap yusuf menimpali "Lagian kalau pun jodoh itu takdir" Lanjutnya lagi.
Semoga memang benar jodoh,semoga jadi awal yang baik dan bisa sepenuhnya melupakan masa lalu
Ucap yusuf dalam hati.
***
Tbc