Chereads / My Name is Aisyah / Chapter 7 - 06

Chapter 7 - 06

KESERIUSAN

2 bulan berlalu Aisyah mulai terbiasa dengan keadaan kampus dan terbiasa juga dengan Dinda yang semakin berbeda, sekarang Aisyah dapat menebak mengapa Dinda menjadi seperti itu.

Dinda seperti itu karna dia merasa tersaingi atau mungkin cemburu? Itu mungkin, Karna Aisyah mulai di perhatikan oleh banyak orang terutama Yusuf. Memang dua bulan belakangan Aisyah dan Yusuf semakin terlihat dekat entah itu di sengaja atau hanya kebetulan saja, dilihat bagaimanapun Dinda begitu menyukai Yusuf, Tapi mungkin yusuf tidak.

Akhir-akhir ini Aisyah sedang gencar memperbaiki diri istilah tenarnya sedang berproses untuk hijrah, Dia juga sudah sering mengikuti kajian-kajian yang di adakan di kampus ataupun di luar kampus, Disinilah Aisyah dan yusuf mulai seringl bertemu karna sering secara tidak di sengaja mereka bertemu di acara kajian.

Seperti saat ini mereka secara tidak sengaja bertemu di depan aula kampus tempat kajian.

"Aisyah" Panggil Yusuf ketika melihatnya sedang melepas sepatu hendak masuk aula.

"Eh pak ada apa" Aisyah yang merasa heran di panggil oleh yusuf mengerutkan dahinya.

"Beberapa bulan lagi saya selesai kuliah di sini" Aisyah semakin mengerutkan dahinya dalam, dia fikir kenapa harus lapaoran padanya.

"Oh ya" Hanya itu yang keluar dari mulut Aisyah.

"Maaf Aisyah sebenarnya saya ingin bicara tapi sepertinya sekarang tidak lah tepat, bolehkah saya minta alamat kamu?" Ucap yusuf terdengar serius oleh Aisyah.

"Buat apa pak?" Kata Aisyah balik bertanya.

"Ada yang harus saya bicarakan tapi mungkin nanti akhir pekan saya mengunjungi rumah kamu".

Aisyah pun memberikan alamatnya, Setelah berbicara sedikit merekapun melanjutkan aktifitas yang ingin mereka kerjakan.

Sekarang ini Aisyah sudah sedikit lembut, Tidak lagi nakal juga tidak lagi terlalu banyak main.

Orang tua Aisyah sangatlah bangga melihat perubahan putrinya bakhan terkadang Aisyah juga membantu ibunya menyiapkan catring.

***

Akhir pekanpun tiba tepatnya hari sabtu sore Yusuf datang dengan temannya yoga.

Setelah di persilahkan masuk dan sedikit basa basi akhirnya Yusuf berbicara pada Aisyah.

"Sebenarnya ada hal penting yang ingin saya sampaikan Aisyah" kata yusuf mulai berbicara " Mungkin ini akan sedikit membuatmu kaget" Lanjutnya lagi.

"Emm apa" Aisyah merasa penasaran dengan apa yang akan di bicarakan Yusuf.

"Emm Aisyah apa kamu mau menjadi istri saya?" Bagai di sengat lebah Aisyah sangat kaget dengan apa yang di dengarnya, apakah ini bercanda? Atau ini hanya prank saja.

Aisyah sedikit tertawa sumbang

"Apa yang bapa bicarakan, Apa bapak bercanda" Kata Aisyah sambil tertawa lalu meminum teh yang ada di meja untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Aisyah saya sangat serius" Katanya lagi meyakinkan Aisyah.

"Emm beri saya waktu 3 hari nanti saya akan hubungi bapak lagi" kata Aisyah sambil menunduk

"Mungkinkah saya bisa meminta no bapak, saya akan menghubungi via WhatsAp".

"Ah ya boleh" Yusuf memberikan nomer nya pada Aisyah setelah itu mereka berpamitan untuk pulang

***

Dalam perjalanan pulang Yoga yang hanya diam saja membuat Yusuf bingung, mereka sengaja membawa mobil Ayahnya yoga karna motor milik yusuf sedang rusak.

"Ga kenapa ente diem aja?"

Yoga menghela nafas dan melirik yusuf sedikit.

"Suf apa ente serus dengan keputusan ini?" Yoga  malah balik bertanya.

"Seperti yang ente lihat ga ana ga main-main"

"Tapi ini ga masuk akal suf, dia akan sakit hati kalau sampai tau" Yoga sedikit jengah dengan temannya ini sudah seringkali dia menasihati temannya itu tapi dia tidak mengerti juga.

"Ga ente tau dan juga mengakuinya, Aisyah sangatlah mirip dengan dia, Hidup dengan dia rasanya ana tidak mungkin bisa, tapi dengan Aisyah ana mungkin bisa" Yusuf merasa frustasi dengan keadaan yang dia jalani sekarang ini.

"Jadi menurut ente Aisyah pantas di perlakukan seperti ini?, dia manusia suf punya hati, dia tidak pantas dijadikan pengganti seseorang" Ucap Yoga sarkasme, Dia sangat kesal dengan temannya itu.

Yusuf yang mendengar itu hanya menghela nafas lelah. Sudah terlalu sering dia berdebat dengan yoga, sejak yusuf memberitahu dan menunjukan Aisyah pada Yoga dia mulai berubah bukan lagi Yoga yang selalu mendukungnya, Yusuf berpikir apa Yoga tak ingin melihat Yusuf bahagia?

***

Tbc