Chereads / My Name is Aisyah / Chapter 5 - 04

Chapter 5 - 04

Dia

What the.. Aisyah menganga melihat siapa yang datang kekelasnya menggantikan profesor Husaen, Aisyah sungguh tidak menyangka bahwa dia akan datang kekelas ini juga dan sebagai asisten dosen.

Aisyah yang merasa malu bersembunyi di belakan temannya Ririn tapi temannya malah mendorong dia dan dengan terpaksa Aisyah menutup wajahnya dengan buku.

"Aii itu tu senior ganteng kesukaan aku" Ucap puput menatap penuh damba pada orang yang ada di depannya itu.

Sebenarnya Puput itu sedang dalam masa-masa hijrah dia bilang ingin mengubah cara bahasa juga penampilannya dan juga akhlaqnya tapi kadang-kadang puput suka lupa masih suka berbicara kasar dan masih suka ghibah juga.

Ahh aisyah benar" gak nyangka situasinya akan seperti ini bagaimana Aisyah harus bersikap dia sangat bingung.

"Siti Aisyah" Tiba-tiba namanya di sebut dan tenyata asdos itu sedang mengabsen, Aisyah mengacungkan tanyannya tapi ternyata dia tidak melihatnya.

"Siti Aisyah" panggilnya lagi sambil mengedarkan pandangannya.

"Hadir" ucap Aisyah dan pada saat itu pandangan keduanya bertemu.

***

"Sampai jumpa lagi di lain waktu"

Akhirnya kelas berakhir Aisyah tidak pernah setidak nyaman ini ketika sedang di kelas dia sangat tidak pokus karna Asdos itu selalu kedapatan sedang melihat kearahnya.

Aisyah dan teman-temannya berniat untuk ke kantin dan tanpa sengaja dari jauh dia melihat Asdos itu sedang ngobrol dengan Dinda, gosipnya sih dia sedang dekat dengan Dinda Aisyah mendengar itu dari Ririn ketika kelas bubar tadi.

"Buruan dong jalannya gue udah laper" Kata Aisyah kepada temannya yang berjapan lama karna sambil bermain handpone.

Aisyah berjalan melewati dinda dan Asdos itu.

"Siti"

"Siti"

"Siti" Asdos itu menepuk bahu Aisyah dengan memanggilnya siti.

Aisyah sedikit mencebikan bibirnya karna kesal di sebut siti.

"Ah saya Aisyah pak" Ucap aisyah canggung

"Siti Aisyah kan" Yusuf menimpali dengan tersenyum di sebelahnya ada dinda memandangnya diam.

"Ah ya ada apa pak?" Kata Aisyah penasaran kenapa dia sampai menyapanya.

"Ini milikmu kan?" Katanya memberikan Note miliknya. Kenapa ada di dia pikir Aisyah bingung.

"Tadi mungkin kebawa pas jatuh" Lanjutnya lagi .

"Ah ya terimakasih" Aisyah tersenyum canggung bingung barus berbuat apa, mana dari tadi teman-temannya hanya cengo melihat Asdos si senior ganteng kalo kata Ririn.

"Oh ya Aisyah sepertinya saya bisa" Aisyah mengrenyitkan dahinya bingung.

"Bisa apa?"

"Bisa memberi cinta yang sederhana namun bahagia"

What the hell Sepertinya dia membaca tulisannya yang Aisyah tulis di jilid Note nya.

Muka aisyah merah padam menahan malu dengan keberaniannya dia mengucap pamit dan pergi meninggalkan Yusuf dan Dinda

***

Yusuf ingin sekali tertawa melihat Aisyah yang terbirit-birit karna malu, Lucu sekali dia pilir Yusuf.

"Apa itu serius?" Dinda bertanya, Yusuf sempat melupakan bahwa ada dinda di sebelahnya.

Yusuf hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan dinda dan dia berjalan meninggalkan dinda yang mematung di tempatnya berdiri.

..

Aktifitas hari ini lumayan padat dan cukup membuat Yusuf kelelahan, Yusuf pulang kerumah yang di tempatinya dengan temannya itu.

Yusuf menyandarkan tubuhnya di sofa karna rasa kantuk tidak dapat di tahan olehnya.

Yoga yang mendengar Yusuf masuk kerumah langsung menghampirinya dengan membawa air minum.

"Makasih" Ucap yusuf setelah menerima air yang di sodorkan oleh temannya itu.

"Kenapa ente jam segini baru pulang?, tumben-tumbenan" Yoga bertanaya setelah melihat Yusuf selesai minum.

"Tadi ana sibuk banget ngerjain tugas-tugas"

Yoga merasa bingung tugas apa fikirnya, perasaan tidak banyak tugas yang di berikan oleh dosen mereka.

Kebetulan Yoga dan Yusuf ini mengambil jurusan yang sama dan kelas yang sama juga.

"Ga sebenarnya ana ngajuin buat mempersingkat kuliah ana jadi"

"APA?? Kenapa ga bilang sih" Yoga yang kaget tanpa sadar sedikit berteriak.

Yusuf terkekeh melihat reaksi temannya itu.

"Nanti ana bahas" Ucap Yusuf "Oh ya ga ana ketemu lagi dengan gadis itu" lanjutnya lagi.

"Seriusan, cerita dong gimana!" Dan ternyata mengalir cerita Yusuf menceritakan kekagetannya hari ini, Yoga juga tidak menyangka bahwa gadis yang di maksud Yusuf itu murid ayahnya juga.

Yoga cukup senang melihat yusuf yang mulai tertarik lagi dengan seseorang, semoga gadis itu bisa mengobati luka hati Yusuf.

***

Tbc