Pintu besar mewah terbuka lebar, terlihat dua orang yang berjalan masuk kedalam aula kekaisaran.
Para bangsawan dan tamu-tamu dari kerajaan sekitar kekaisaran Qi memfokuskan perhatian mereka pada pintu aula itu.
Dua sosok dengan tinggi yang berbeda berjalan dengan sangat elegan.
Perpaduan antara hitam dan merah tua terang sangat terlihat serasi, tidak seperti pengantin wanita lainnya yang harus menunggu keesokan hari untuk ikut dalam acara kekaisaran. Adat dikerajaan Qi sangat berbeda, memang benar jika untuk para bangsawan harus memperhatikam etiket itu tapi untuk keluarga kekaisaran ketika pengangkatan resmi permaisuri mereka sendiri juga bisa hadir dengan istri mereka.
Pakaian mereka yang terlihat mencolok itu sudah dipastikan bahwa itu jenderal besar agung kekaisaran Qi, Qi Rui Wang dan juga permaisurinya apalagi dengan topeng khas yang dipakai Qi Rui Wang menambah kesan seorang yang tak bisa didekati dengan cara yang serampangan.
Mata para bangsawan menatap terpesona hingga mereka lupa segalanya ketika menatap sosok mungil seperti malaikat rapuh disamping Qi Rui Wang yang terlihat tinggi dengan aura dingin dan terlihat berbahaya itu.
Pakaian hitam yang bercampur dengan warna merah indah itu terlihat sangat kontras dengan beberapa kulit yang sedikit terekspos putih pucat bersih yang bersinar dibawah sinar cahaya lampu kuno ruangan, pinggang ramping wanita itu ada sebuah liontin emas yang berukiran anggun khas seorang wangfei yang menggantung dengan cantiknya.
Wajah seindah batu giok mulia berharga itu bersinar indah ketika bulu mata yang lentik alami berkedip menatap sosok disampingnya, mereka melihat ada sebuah tanda merah indah di antara alis willow yang terbentuk rapi menambah keindahan paras wanita ini apalagi bibir merah mungil yang tersenyum dengan sopan namun tak mengurangi rasa hormat yang menambah pesona indah tak terkatakan.
Aula yang tadinya ramai menjadi hening ketika pasangan ini berjalan menuju kearah kaisar dan permaisuri.
Hiasan rambut mahkota yang dipakai so ah bergerak seirama ketika ia berjalan ditengah-tengah pusat perhatian.
So ah sangat gugup ketika banyak pasang mata yang melihat kearahnya dan Yuan, ia menggenggam lebih erat tangan Yuan, so ah memantapkan hatinya karena ia lebih nyaman dengan lelaki disampingnya ini.
Yuan menatap penuh intimidasi kepada mata yang secara gamblang menatap paras rupawan istrinya ini, rasanya tak terima jika keindahan istrinya dinikamati banyak mata.
"Putri bangsawan ini menyapa yang mulia kaisar Qi dan Permaisuri Qi"kata So ah lembut.
Suaranya yang indah terdengar mengalir sejuk di ruangan ini, yuan dengan santai memeluk pinggang ramping istrinya.
"Kau sudah menjadi permaisuri ku"kata Yuan lembut namun tegas. So ah yang kaget refleks mencubit lengan yuan dengan kesal karena tindakan mereka sangat tidak sopan didepan umum, yuan hanya menyentil manja hidung so ah yang dihadiahi tatapan tajam menggemaskan dari istrinya.
"Maafkan tindakan suami saya yang tidak sopan yang mulia"kata so ah gugup dengan mukanya yang memerah samar malu.
"Hahaha kenapa harus kaku... dirimu sudah dipilih Rui jadi kau juga sudah menjadi mei mei ku benar kan"kata permaisuri shui lan bahagia melihat interaksi pasangan didepannya sedangkan kaisar hanya mengangguk tersenyum.
"Jangan sungkan adik ipar kekaisaran.... kita juga sudah menjadi keluarga"sambung kaisar tersenyum.
Semua orang yang ada di aula hanya menatap interaksi harmonis antara mereka yang agak jauh dari kumpulan tamu undangan jadi mereka tak bisa mendengar kata-kata yang mereka ucapkan.
Putri Qi Qing yang melihat langsung tindakan paman kekaisarannya sangat emosi dan juga tak suka dengan kemesraan mereka berdua.
Matanya menatap penuh rasa benci ketika melihat hiasan yang dipakai oleh wanita itu. Kenapa dirinya sangat benci ??..
Hiasan makhota yang dipakai oleh so ah bukan hiasan kepala biasa yang menunjukkan keindahan tetapi juga menunjukkan bagaimana posisi wanita itu dihati Qi Rui Wang karena hiasan itu sudah lama sekali dan turun temurun dipakai oleh wanita yang benar-benar akan menjadi permaisuri sah Qi Rui Wang, dulu setiap kali putri Qi Lang ingin menyentuh hiasan itu pasti dirinya sudah diusir keluar dari dalam ruangan di kediaman Qi Rui.
Hiasan rambut dengan burung phoenix sebagai lambang permaisuri sebuah kekaisaran juga digunakan untuk Qi Rui Wangfei, hal itu sudah dimaklumi kaisar secara turun temurun. Bentuk mahkota hiasan rambut yang menekankan phoenix yang ada diatas bunga-bunga mulia serta dibelakang phoenix ada empat tusuk rambut emas yang salah satu ujungnya terdapat rantai penghubung liontin hiasan emas berumbai. Secara keseluruhan tak ada yang bisa menandingi hiasan mahkota yang ada dikepala Qi Rui Wangfei dan jika disandingkan dengan mahkota yang dipakai permaisuri itu juga akan bertambah indahnya.
Dan sekarang ini hal yang paling ia impikan untuk menjadi satu-satunya wanita di Qi Rui Wangfu harus gagal gara-gara wanita hina ini.
Yuan memperlakukan so ah dengan sangat istimewa.
Ketika mereka berdua duduk, yuan dengan telaten memilih-milih daging dan duri ikan untuk ia pisahkan kemudian dengan santai ia beri makan so ah daging ikan, hal itu terus berlanjut secara alami.
"Apakah kau kenyang ??"tanya Yuan.
"Iya aku sangat kenyang... apakah yuan tidak lapar ??"tanya So ah lembut menoleh kearah suaminya.
Jujur jika mau dikatakan ia sudah sangat lelah dengan hiasan rambut ini, tapi karena ia tidak ingin membuat suaminya ini bersedih dirinya tetap tersenyum lembut apalagi dengan perhatian yuan yang tiada habisnya untuk terus memanjakan dirinya.
So ah mengambil inisiatif dan mengangkat sumpitnya mulai menyuapi yuan dari mangkuknya.
"Apakah enak ??"tanya so ah lembut.
"Ya sangat lezat terus lanjutkan"ucap yuan dingin tapi lembut.
Putri Qi Qing yang melihat kemesraan dua pasangan yang ada tepat didepannya ini sedikit mulai kepanasan dengan atmosfir ruangan ini, rasanya ia sangat ingin melemparkan peralatan makannya kemuka sok polos wanita itu. Tapi ketika ia melihat wanita itu menyuapi paman kekaisarannya dengan makanan manis dirinya tersenyum sinis.
Kena kau, batin putri Qi Qing tersenyum penuh kemenangan.
"Bukankah yuan ge tidak menyukai makanan manis ??"tanya Putri Qi Qing penuh kemenangan dengan suara angkuh yang sengaja ia buat lembut selembut kapas.
Yuan yang mendengar hal itu langsung melirik dingin wanita manusia diujung sana.
"Yuan ??"tanya so ah tidak enak tapi jika yuan tidak menyukai makanan manis kenapa ketika ia memasakkan makanan penutup yang manis selalu ia makan dengan lahap dan sampai bersih.
Melihat kelopak bunga sakura manisan diujung sumpitnya, so ah hanya bisa menatap tak enak kearah yuan.
"Mana suapanku"tanya yuan sambil membuka mulutnya, So ah dengan telaten terus mengambilkan suapan demi suapan manisan itu untuk yuan.
Merasa diabaikan, putri Qi Qing memerah sangat malu dengan kata-katanya. Banyak dari para bangsawan yang menatapnya dengan penuh rasa cemohaan yang samar dan ia sangat tidak suka dengan tatapan itu jadi ia bertekad menebalkan mukanya.
"Yuan ge bukankah kau sangat menyukai sup teratai... hari ini aku secara khusus membuatkannya ??"kata Putri Qi Qing lagi.
So ah yang nendengar ucapan wanita muda didepan ujung meja mereka sedikit gelisah, apa hubungan wanita itu dengan suaminya perlahan ia meletakkan sumpitnya dan hanya diam menatap kearah Yuan dan wanita itu.
"Apa sudah kau berbicara ??"tanya yuan dingin.
Putri Qi Qing yang merasa senang karena ucapannya direspon Yuan langsung saja lupa daratan dan merasa congkak ketika banyak orang yang menatapnya.
"Iya... pelayan bawakan supnya untuk yuan ge"kata putri Qi Qing memberi perintah.
"Sejak kapan seorang tuan putri tidak punya sopan santun didepan umum permaisuri ???"tanya yuan santai tapi masih dengan suaranya yang dingin.
"Yuan ge apa yang kamu maksudkan ??"sela putri Qi Qing kebingungan.
"Selain tak punya etika dirinya juga suka menyela pembicaraan para tetinggi dan seorang yang harus ia hormati diatasnya"lanjut Yuan lagi.
Mata putri Qi Qing menatap tak percaya kearah lelaki didepannya itu. Kata-kata yuan sukses membuatnya membeku dan merasakan sakit hati, perlahan matanya memerah menahan air mata yang kapan saja bisa tumpah dan sudah dipastikan mereka yang melihat ekspresi itu sudah dipastikan akan menjadi salah paham dengan kondisi yang terjadi sekarang ini.