Semenjak kejadian pagi itu, sosok yuan tak terlihat dimata so ah. Walaupun mereka bertemu, so ah seakan bertemu dengan sosok lain dan hatinya takkan tenang jika berada didekat yuan yang pandangannya terus yang terasa meenusuk kearah perutnya.
Hatinya sangat sakit melihat bahwa suaminya sendiri tak ingin punya bayi darinya, jujur mendengar kata-kata yuan waktu itu sudah lebih dari cukup membuat hatinya hancur dan ia mengingat kembali siapa dirinya ini ???... seorang anak bangsawan yang diabaikan... seorang anak yang tak diinginkan ayahnya sendiri dan bahkan ibunya pun ketika melahirkannya harus pergi terlebih dulu... serta seorang anak dengan takdir malang yang menyedihkan dan jika bukan karena yuan mungkin ia akan mati membusuk di sudut dalam kediaman Lu... takdir kejam yang ia rasakan tak ingin juga harus dirasakan anaknya yang bahkan belum bisa melihat dunia ini.
Kenangan-kenangan masa kecilnya yang menyedihkan terus saja menghantui pikirannya.
Tapi kenapa suaminya tak mau menerima anaknya ?? Darah dagingnya sendiri ???...
Diam-diam so ah menangis sendirian dikamarnya, kamar yang dulu penuh dengan campuran antara aromanya dan yuan sekarang terasa sangat hampa dan suram.
Sebegitu bencikah ia dengan anakku ??...
Banyak pertanyaan yang bercokol di pikirannya, karena memikirkan hal itu secara terus menerus berat badannya juga ikut turun secara drastis. Dirinya terlalu takut untuk bertanya, dirinya juga terlalu takut untuk menerima kenyataan yang mungkin saja lebih menyakitkan dan membuat hatinya hancur.
So ah yang sedang duduk didekat jendela kamarnya menatap awan dengan pandangan kosong, langit yang terlihat cerah dengan awan-awan yang bergerak bebas tak mempunyai beban atau keterikatan masalah membuat air matanya mengalir dengan deras.
Aku ingin seperti awan...
So ah menangis dengan bahunya yang terlihat semakin rapuh dan ringkih, perlahan tangannya mengelus lembut perutnya seakan menenangkan bayinya yang mungkin saja akan tersakiti jika dirinya seperti ini.
"Wangfei apakah anda sakit ??"tanya mama Luo khawatir dengan sikap murung wangfeinya.
"Tidak apa-apa mama .... mama bisakah siapkan segala sesuatu yang kubutuhkan seperti biasa di ayunan taman... aku ingin jalan-jalan"ucap so ah dengan suara yang tak berintonasi.
So ah sekarang sedang berjalan-jalan santai, ekspresi yang biasanya terlihat cerah dan lembut itu menjadi sayu dan lemah.
"Mama wangye dimana ??"tanya so ah tiba-tiba.
Matanya tak menatap langsung kearah mama seperti biasanya melainkan ia hanya menatap penuh rasa hampa kearah bunga-bunga yang bermekaran didepannya.
Mama Luo yang tak mengetahui apa yang terjadi tetapi semenjak kedatangan tabib dan melihat situasinya dari dekat karena memang dirinya yang secara langsung berinteraksi dengan wangye dan wangfei dia tahu bahwa ada masalah tegang diantara keduanya, walau dari luar hubungan mereka terlihat baik-baik saja seperti tak ada masalah besar tapi mama Luo sangat tau dengan kondisi wanita yang dia layani ini.
"Maafkan hamba wangfei .... tetapi wangye tak memberitahukan kemana beliau pergi"kata mama Luo lagi.
"Katakan pada chui untuk tutup mulut tentang keberadaan wangye dan mama tinggalkan aku sendiri ... perintahkan semua orang untuk tidak mendekati taman "kata so ah lelah.
"Baik wangfei .... jika ada yang anda butuhkan anda bisa langsung memanggil saya"kata mama Luo kemudian mengundurkan dirinya dan berjalan keluar dari taman.
Sepi.
Taman yang penuh dengan bunga-bunga langka itu memancarkan aroma yang harum merebak tertiup angin mengalirkan suasana yang menenangkan hati so ah, walau sementara ia merasakan perasaannya tak tertekan dan sedikit terangkat. Mengelus perutnya yang sedikit mulai membesar so ah tersenyum lembut membayangkan bagaimana beberapa bulan lagi kehidupan didalam tubuhnya ini akan bergerak aktif.
"Apakah kamu nyaman bersama niang niang ??... ya pasti disana hangat dan nyaman"kata so ah tersenyum sembari terus mengelus perutnya dengan lembut.
"Tetap sehat disana... niang niang akan menjagamu agar tetap sehat walaupun niang menjadi wanita pesakitan... maafkan niang yang belum mengenalkan hiks hiks ayah karena hiks mungkin saja ayah sedang sibuk jadi sedikit bersabar sayang sampai ayah datang kembali"kata so ah lagi dengan suara serak menahan air matanya.
Merasakan udara sore yang semakin dingin, so ah langsung bergegas berjalan memasuki kamarnya. Lagi-lagi hal pertama yang ia lihat adalah kedinginan ruangan kamar ini.
Disatu sisi, saat ini yuan sedang berada didunia atas dengan aura gelap mengerikan membuat semua penghuni istana dunia atas tak berani berbicara ataupun bertingkah yang mungkin saja bisa menyebabkan nyawa mereka melayang.
"Yuan aku ingin melapor ..."kata Yi berhati-hati.
Selama ini Yi tak pernah melihat lelaki didepannya ini mengeluarkan aura yang bisa dibilang mematikkan tetapi keadaan sekarang ini sangat mendesak dan mungkin akan berbahaya jika dibiarkan begitu saja. Dan ruangan ini menjadi lebih suram dan sangat gelap walaupun hanya satu lilin abadi yang menerangi tetap saja membuat Yi tak tau ekspresi apa yang ditunjukkan kaisar agung didepannya ini.
"Katakan"jawab yuan dingin.
"Para monster dan mahkluk gaib mulai mengganggu kehidupan manusia, awalnya hanya satu persatu dan tidak secara intens tetapi semakin hari mereka semakin bergerilya memporak-porandakan pemukiman yang ada dibeberapa perbatasan dunia manusia walaupun kami berusaha membendung dan memusnahkan mereka hasilnya tetap sama dan juga waktu diriku kau perintahkan untuk mengawal permaisuri, satu gerombolan srigala iblis menunggu seakan tau bahwa ada mangsa baru yang akan lewat tetapi memikirkannya lagi, hal itu sangat tidak masuk akan jika mereka tidak tertarik dengan salah satu aroma dari beberapa orang dirombongan permaisuri karena bangsa srigala iblis takkan keluar jika tidak mencari aroma yang langka"ucap Yi menjelaskan.
"musnahkan"ucap yuan tanpa perasaan, biasanya yuan selalu memikirkan apakah hal itu akan berdampak pada keseimbangan tiga dunia atau tidak tetapi sekarang ia dengan tegas memerintahkan Yi memusnahkan mereka tanpa ampun.
Setelah Yi pergi dari ruangannya, suasana bertambah dingin dan suram takkala yuan memegang dadanya yang terasa berdenyut sakit yang menandakan bahwa permaisurinya belahan jiwanya sedang dalam keadaan yang tak bisa dibilang baik-baik saja disana.
Yuan memejamkan matanya dan memasuki alam bawah sadar bermaksud untuk menemui xuan. Kebencian yang amat sangat tak bisa dihitung lagi itu dengan cepat menguasai hatinya apalagi dengan apa yang telah diperbuat xuan pada so ah.
Walau pun tubuh yang bersama so ah adalah tubuhnya tetapi tetap saja ia tak menerima fakta itu.
Hal pertama yang Yuan lihat adalah paviliun besar dengan banyak pohon-pohon persik disekelilingnya. Berjalan dengan cepat memasuki paviliun itu untuk bergegas menemui lelaki busuk itu.
Xuan yang ada didalam paviliun merasakan kehadiran Yuan tersenyum sinis dalam kegelapan.
"Apa yang dilakukan yang mulia kaisar agung ditempat kumuh ini ??"tanya Xuan dengan santai membuka matanya.
Rasanya sangat segar karena setelah pertarungannya dengan yuan, Xuan mencuri kesempatan untuk menyempurnakan kekuatannya.
"Akan kubunuh bibit itu"kata Yuan dingin tak berperasaan.
"Hahaha silahkan... bukankah itu memang mau mu ??"jawab xuan santai sukses membuat yuan menggertak marah.
"Tapi apakah kau memikirkan perasaan wanitamu ahh bukan dia wanita ku"lanjut xuan lagi penuh kemenangan.
"Dasar iblisss...."kata yuan dan langsung menyerang xuan dengan kekuatannya.
Praangggg ....
Traaanggg ....
Ciippttt ....
Suara kekuatan yang saling beradu itu memecah pepohoan disekitar mereka hingga menjadi serbuk debu.
"Harusnya kau lebih sadar diri pada ego mu itu.... kau adalah bagian ku dan aku bukan bagian mu selagi kau terus berontak kau akan melihat wanita itu yang akan tersakiti hingga mati"kata Xuan santai.
"Jika so ah mati aku juga mati dan otomatis dirimu juga akan ikut mati"jawab yuan dingin.
"Hahaha naif sekali pemikiran kekuatanku ini yang sangat emosional"kata xuan tertawa dengan gila seperti iblis keji tak berperasaan.
"Kau dan dia akan mati tapi tidak dengan jiwa ku yang abadi bukankah kau sudah tau siapa aku hahaha kau harus ingat dia bukan abadi"lanjut Xuan lagi kemudian menghempaskan yuan untuk kembali bangun dari alam bawah sadarnya.
Yuan yang secara tiba-tiba diserang xuan, langsung tersadar dan membuka matanya dengan tajam dan aura hitam mengerikan yang keluar disekelilingnya.
Cih kabur, desis Xuan.
Bertepatan dengan hal itu Yi datang menghadapnya melaporkan bahwa para monster dan mahkluk gaib akan menyerang perbatasan kerajaan Qi.
"Buat portal pelindung dan jangan sampai manusia tau keberadaan mereka dan kita... aku akan ikut bersenang-senang"kata yuan tersenyum kejam.
Yi melihat senyuman yuan yang seperti itu merasakan bahwa mungkin memang ia harus menarik pasukannya dan membuat sebuah portal pelindung yang kuat.