Pecahan-pecahan satu poci teh jatuh berantakan diatas lantai marmer kerajaan, air teh yang panas merembes terkena punggung lebar lelaki yang mendekap tubuh mungil wanita yang ada didalam pelukannya.
"Yuaann ...."ucap so ah kaget, suaranya bergemetaran khawatir.
Disatu sisi putri Qi Qing tidak menyangka bahwa Qi Rui Wang yang akan melindungi wanita itu dengan tubuhnya sendiri.
"Apa yang kau lakukan !!!"ucap kaisar murka.
Semua orang yang ada didalam aula itu hanya terdiam masih kaget dengan apa yang terjadi tetapi mendengar suara kaisar yang marah mereka semua tersadar dan melihat putri Qi Qing dengan sorot mata tak percaya.
"Aku aku ti...tidak bermaksud"kata putri Qi Qing, ia sangat menyesali tindakannya yang sembrono dan tidak dengan perhitungan yang tepat. Ia membayangkan bagaimana jika yuan gege nya yang akan sangat membencinya sudah cukup membuat hatinya sangat pedih seperti tertusuk pedang tajam.
Consort Lin hanya bisa menghembuskan nafasnya berat melihat tindakan tak berotak dari anak yang sudah ia lahirkan itu, jika saja ia punya sedikit kesabaran mungkin semuanya takkan serunyam ini dan hanya bisa menggigit pipi dalamnya menahan emosi hingga ia bisa merasakan rasa asin darahnya sendiri.
"Cepat kurung dia dan jangan biarkan dirinya keluar dari aula leluhur selama satu tahun ini... ambil giok perintah putri Qi Qing"kata kaisar emosi.
Yuan hanya menatap bosan dengan drama yang dilakukan anak dan ibu didepannya ini, ia dengan santai pergi dengan membawa so ah disampingnya karena tak tahan mendengar pembelaan yang terlalu basa basi serta berbelit-belit, dirinya juga percaya bahwa kaisar Qi bisa mengatasinya sendiri.
Ketika Qi Rui Wang lewat, semua bangsawan memberikan jalan untuknya dan tak berani menyapa barang sedetikpun mereka juga tak berani bergerak secara berlebihan karena takut mengganggu suasana yang sangat tegang diaula pesta kekaisaran ini.
Dengan kepergian Qi Rui Wang ruangan menjadi sunyi senyap dengan suasana yang amat sangat canggung satu sama lain.
"Apa yang terjadi hari ini cukup sampai disini... jika ada yang bocor ingat kepala siapa yang akan jatuh"ucap kaisar tegas melirik semua orang yang ia undang.
Satu persatu dari mereka mulai membubarkan diri masing-masing setelah memberi salam kepada kaisar.
Yang tersisa diruangan besar pesta hanyalah keheningan yang menyesakkan karena tersisa kaisar dengan permaisuri serta para selir-selirnya dan juga pangeran dan putri kaisar.
"Hari ini kau sudah lebih sangat lebih membuat wajah kekaisaran ini menjadi lelucon didepan banyak orang"kata kaisar dingin.
"Ayahanda aku sangat dekat dengan Qi Rui Wang sedari dulu dirinya juga tidak merasa keberatan dengan keberadaanku ??!!... apakah aku salah jika aku mengharapkan kasihnya ?? Jika bukan karena wanita bangsawan yang tak jelas itu sekarang aku yang akan menempati posisi wangfei"kata putri Qi Qing masih tetap kokoh pada pendiriannya.
Plaakkk ....
Plaaakkkk ....
"Apa yang kau lakukan permaisuri ??!!"teriak Consort Lin yang akan membantu putri Qi Qing tapi dihalangi oleh pengawal yang memegang kedua tangannya.
Putri Qi Qing terduduk diatas lantai dingin mencerna apa yang sedang terjadi secara tiba-tiba dan sangat cepat itu.
"Ibunda kenapa aku kau siksa ???... apa salahku kepadamu ibunda..."kata putri Qi Qing memegangi kedua pipinya yang mulai memerah bengkak karena tamparan kuat dari permaisuri.
"Itu untuk menyadarkan posisi mu !!..."jawab permaisuri dingin dengan sorot mata tajam yang tepat menembus hati putri Qi Qing.
"Aku putri kerajaan ini ibunda hiks hiks apakah engkau membenci ku karena hanya aku anak perempuan kerajaan ini"kata putri Qi Qing lagi.
"Hukuman ini ternyata belum cukup untuk menyadarkan otakmu ??!... apakah kau berfikir bahwa dirimu hanya satu-satunya anak perempuan kerajaan ini ??!!... naif sekali pemikiranmu"ucap permaisuri sinis.
"Kau sungguh putri yang menjijikan... walaupun kau dan Qi Rui Wang berhubungan darah tapi tetap saja itu sangat hina"kata permaisuri lagi.
Permaisuri sudah cukup sangat malu dengan tingkah sembrono putri Qi Qing. Ia juga sangat menyayangkan kenapa putri Qi Qing bisa menjadi gadis yang tak berbudi luhur, bagaimana dengan pernikahannya nanti dimasa depan jika sekarang ini saja ia sudah berani membuat skandalnya sendiri yang sialnya membuat kekaisaran ini menjadi lelucon kerajaan lain yang ada dibawah mereka. Walau dirinya sudah tidak bisa mempunyai anak lagi tetapi ia sangat menyayangi para pangeran dan putri sekalipun mereka berusaha menjatuhkan putra mahkotanya yang merupakan anak kandungnya tak terbesit dalam pikiran ia membalas mereka tapi akaj berbeda jika mereka mulai memberontak dan membuat tatanan istana dalam menjadi berantakan contohnya seperti Putri Qi Qing yang sangat berambisi untuk menikahi Qi Rui Wang. Sedari dulu permaisuri tahu jika putri Qi Qing mempunyai rasa terhadap Qi Rui Wang dan sering kali juga dirinya menegur lembut tapi apa mau dikata.... kalimat yang dilontarkan consort Lin sangat tajam hingga membuat pikiran putri Qi Qing jadi sangat busuk.
"Ayahanda berikan keadilan untukku hiks hiks"kata putri Qi Qing menyedihkan.
"Kau memang pantas mendapat hukuman ringan dari ibu mu Qing er"ucap kaisar memijat keningnya, kepalanya hampir mau pecah melihat situasi yang bisa dikatakan sangat berbelit-belit ini.
"Bawa consort Lin kembali ke paviliun peristirahatannya...."perintah kaisar pada para pengawal.
"Yang mulia aku tau aku salah tapi ringankan hukuman ku"ucap consort Lin memohon yang hanya diacuhkan oleh kaisar, melihat sikap kaisar yang keras consort Lin hanya bisa pasrah dikawal para pengawal untuk dikurung di paviliunnya.
"Ayahanda dirimu sangat tidak adil kenapa hiks hiks tak membela diriku ??? Kenapa ibunda permaisuri kau lindungi sedangkan consort Lin tidak"kata putri Qi Qing kalap.
"Lancangg..... dayang tampar putri Qi Qing agar dimasa depan ia tak berbicara kurang ajar"kata kaisar kesal.
Putri Qi Qing dan Consort Lin sama mengganggunya dan jika bukan karena desakan para menteri dulu untuk dirinya agar punya lebih banyak keturunan.
Putri Qi Qing yang baru pertama kali melihat tatapan sorot mata kesal yang diarahkan kaisar padanya secara langsung menjadi sangat sedih dan kaget.
"Ayahanda maafkan akuu aku aku akan jadi anak yang patuh serta berbudi luhur"kata putri Qi Qing terbata-bata.
"Kata-kata seorang pemimpin tak bisa ditelan kembali... cepat laksanakan perintahku dan bawa putri ke aula leluhur kekaisaran, selama setahun ia harus merefleksikan kesalahannya yang sangat mencoreng nama baik kekaisaran"ucap kaisar dan langsung pergi bersama dengan permaisuri.
Serasa langit yang tiba-tiba saja runtuh, putri Qi Qing tau bahwa dimasa depan ia harus berusaha lagi untuk mengokohkan martabatnya. Kilatan benci tercermin dengan hebat dimatanya, sangat tidak cocok dengan wajah yang terlihat muda dan cantik itu. Para dayang tak berani mendekat kecuali mama senior yang menagajari etiket datang kehadapannya dan ketika mama mulai mengangkat tinggi tangannya, putri Qi Qing menatap penuh intimidasi.
"Jika kau berani menamparku lihat apa yang akan ku lakukan...."ucap putri Qi Qing penuh acamanan.
"Maafkan hamba rendahan ini tuan putri tapi ini perintah langsung dari yang mulia kaisar"ucap mama senior itu dan tanpa rasa takut dirinya langsung menampar kedua pipi tuan putri secara berurutan dan terdengar suara keras darinya.
Pipi merah bengkak seperti babi jelek terlihat diwajahnya yang biasa cantik membuat para selir dan beberapa saudara kekaisarannya tertawa mengejek.
"Pergiiii ...."
"Pergggiiii kalian semuaaa ....."
"Lihaattt saja aku akan membalas hutang ini dimasa depannn .... aku akan mengingat wajah-wajah busuk kaliannnn"ucap putri Qi Qing dengan ekspresi yang sangat jelek mengerikan.
Melihat tatapan menyeramkan putri Qi Qing salah satu putri selir yang masih balita menangis.
"Niang hantuu monsterrr"tunjuknya ketakutan dan menangis heboh.
Putri Qi Qing langsung berjalan kearah anak balita itu tapi langsung ditahan para dayang dan menariknya dengan paksa kearah aula kekaisaran dan menguncinya.