Chapter 41 - Chapter 41

Di kerajaan Li, Yu Xe yang tiap hari hanya menunggu kedatangan pangeran Li Bai mulai merasakan gelisah.

"Mama, dimana wangye ??"tanya Yu Xe pada dayang tua kepercayaannya.

"Maafkan hamba, Wangfei .... hamba tidak tahu apa kegiatan dari wangye tetapi beberapa bulan ini wangye sering keluar istana dan selalu kembali ke paviliun bagian selatan"jawab dayang tua itu dengan suara sedikit gemetar.

Yu xe terdiam mendengar ucapan yang terdengar aneh dari dayangnya ini, ia masih curiga kenapa setiap kali dirinya ingin berjalan-jalan kearah paviliun selatan selalu dilarang. Sebenarnya apa isi paviliun itu ??!!...

Dan sekarang semakin hari ke hari yang menginjak bulan kebulan, kenapa pangeran yang dulu sangat ia kasihi mulai sedikit demi sedikit menghindarinya seakan ia adalah wabah.

Ia sangat membutuhkan kasih sayang pangeran apalagi sekarang ia sedang hamil anak pertamanya, bukankah disaat seperti ini pangeran harusnya lebih memanjakannya.

Keesokan harinya, Yu Xe yang mengetahui bahwa pangeran Li Bai baru saja kembali keistanah langsung bergegas pergi menuju tempat latihan yang biasa digunakan suaminya tapi sesampainya disana yang ia temui hanyalah prajurit dan kepala pengawal saja.

"Dimana wangye ??"tanya Yu Xe

"Maafkan hamba Wangfei... hamba tidak tahu"jawab kepala pengawal dengan tegas dan hormat.

"Mana mungkin dirimu sebagai pengawalnya yang dekat dengan wangye tak tahu ??!!"kata Yu Xe marah.

"Hamba mohon ampun, tetapi ini atas perintah pangeran Li Bai wangfei"jawab kepala pengawal itu.

Yu Xe hanya mengelus perutnya menahan emosi yang meluap ingin keluar kapan saja. Entah kebetulan atau tidak, ketika ia berbalik dirinya melihat diarah selatan sekelebatan bayangan seorang pria yang sangat ia kenal.

Yu Xe langsung bergegas pergi kearah selatan tapi dihadang oleh kepala pengawal itu.

"Apa yang kau mau ???!!"bentak Yu Xe

"Maafkan hamba wangfei... anda mau kemana ??"tanya kepala pengawal itu.

"Aku mau kemana itu buka urusanmu... enyahlah"jawab Yu Xe arogan

"Maafkan hamba wangfei... tapi ini perintah langsung dari pangeran Li Bai anda tidak boleh menginjakkan kaki kepaviliun selatan"kata pengawal itu tegas memberi sinyal kepada para dayang untuk menahan wangfei mereka.

"Apa-apaan ini !!!... kenapa aku ditahan ??!!"kata Yu Xe emosi.

Karena kalah jumlah, Yu Xe akhirnya hanya bisa diam ketika dibawa kedalam paviliunnya.

"Wangfei anda harus menjaga diri agar calon pangeran tidak tersakiti"kata dayang tua menghibur Yu Xe.

"Apa-apaan hah kalian menahan aku seperti ini !!..."jawab Yu Xe marah dan lamgsung melempat barang-barangnya sembarangan.

"Wangfei tolong bersabar... ini untuk kebaikan anda dan calon pangeran"kata dayang tua itu mencoba menenangkan Yu Xe.

Yu Xe hanya menarik nafas dan menghembuskannya ketika mendengar ucapan dayangnya.

Benar, jika ia kehilangan anak ini dirinya juga kehilangan pendukung untuk hidup nyaman di masa depannya dilain sisi dirinya juga malu dengan kejadian yang menimpa kediaman Lu hingga ia kehilangan pendukung dan juga gara-gara wanita jalang itu juga yang sekarang hanya bisa menyiramkan bau busuk pada namanya kini hidup nyaman di kerajaan besar tapi itu bukan maslah ia bisa memberi wanita jalang itu pelajaran, ia sangat yakin bahwa pangeran Li Bai sangat mencintainya bukti itu terus terpatri didalam hati dan pikirannya tanpa menyadari realita apa yang menunggunya.

Sepandai-pandainya mereka menyembunyikan bangkai akan tiba masanya bau bangkai busuk itu akan tercium juga.

Malam itu, Yu Xe tidak bisa tidur dan terus merasa gelisah.

Bangkit dari tidurnya ia mengambil jubah tidurnya dan berjalan perlahan keluar, mungkin saja dengam berjalan-jalan sebentar bisa membuatnya tenang.

Entah kenapa langkah kakinya membawanya kearah paviliun selatan, hanya tinggal beberapa langkah lagi ia bisa langsung memasuki paviliun yang terlihat remang-remang itu dengan aroma parfum yang menyengat menguar samar-samar terbawa angin.

Melihat sekeliling tak ada para penjaga yang menjaga area ini sudah cukup membuat firasat yang tidak mengenakkan tapi ia abaikan dan terus melangkah memasuki bangunan didepannya.

Sampai didalam ruangan, Yu Xe disuguhkan dengan banyak pintu dan ruangan seakan-akan ini sebuah tempat penginapan.

"Apa guna ruangan ini ???... bukankah yang mulia bilang paviliun ini hanya untuk rapat dan urusan negara ??..."batin Yu Xe mulai curiga, sayup-sayup ia mendengar suara tawa penuh kesenangan dari salah satu bilik ruangan-ruangan ini.

Terus berjalan hingga ia sampai disebuah pintu dengan suara yang sangat ia kenali. Suara pangeran Li Bai yang penuh hormon menggoda dengan beberapa suara centil disekitarnya kemudian disusul dengan suara tawa bahagia, jantung Yu Xe berdegup kencang.

"Jangan-jangan"batinnya dengan mata yang terbelalak mengerikan dan dengan emosi Yu Xe menjeblak kasar pintu didepannya.

Hal pertama yang ia lihat adalah suaminya sedang berbaring diatas ranjang  tanpa busana dengan setengah badannya yang entah memakai celana atau tidak, yang membuat Yu Xe semakin kaget adalah disekeliling suaminya banyak para gadis dengan pakaian tak senonoh apalagi ada beberapa pria cantik juga diruangan itu. Minuman-minuman memabukkan berserakan dengan buah-buahan serta makanan lainnya apalagi ada obat yang Yu Xe tau persis apa kegunaannya itu cukup membuat pikirannya memanas.

"Apa maksudnya ini ??!!"tanya Yu Xe geram.

"Kalian keluaarr !!!!"lanjut Yu Xe lagi menunjuk semua orang yang ada disekeliling suaminya.

Semua wanita dan pria cantik yang menemani suaminya pergi dengan ketakutan.

"Ck mengganggu"desis pangeran Li Bai tak senang.

Yu Xe mendengar apa yang dikatakan suaminya ini langsung marah dan emosi apalagi ketika suaminya ini berdiri kemudian melilitkan kain selimut disekitar pinggangnya sudah cukup mengetahui apa yang ia lakukan selama ini.

"Aku istrimu pangeran .... apakah kau tak ingat itu ???!!"kata Yu Xe marah.

"Istri ???... ahh aku baru ingat"jawab pangeran Li Bai santai sembari meminum anggur merahnya.

"Bajingan..."ucap Yu Xe kasar.

"Hahaha aku memang bajingan sayang.... apakah kau tak tahu itu hmm"jawab Pangeran Li Bai santai.

"Kau... menjijikan seharusnya dari dulu aku tau sikap bejat dan bajingan mu ini !!!"jawab Yu xe lagi.

"Siapa bajingan siapa ??!!... kau juga wanita murahan yang merebut tunangan kakakmu dengan dalih sebuah cinta bukan"kata pangeran Li Bai sukses menusuk hati Yu Xe.

"Aku benar-benar tulus mencintaimu Bai ge... bukankah dirimu yang memilihku dan meninggalkan gadis buruk rupa itu ?!"kata Yu Xe membela diri.

"Memilihmu ?? Hahaha aku menyesal sangat menyesal menerima wanita tak berguna seperti mu !!... selain tubuh yang kau punya apakah kau juga punya dukungan yang kubutuhkan hah !!"jawab Pangeran Li Bai lagi.

"Aku...aku punya keluarga dari pihak keluarga gadis ibuku hiks hiks kumohon jangan abaikan aku Bai ge... hanya dirimu yang kupunya sekarang ini"kata Yu Xe lagi ketakutan.

"Gadis bodoh menjijikan.... kau sudah tak nikmat lagi dibandingkan mereka yang sudah berpengalaman... jika bisa aku ingin menukarmu dengan kakakmu yang cantik itu dan sudah pasti ia lebih nikmat daripada dirimu bukan"kata pangeran Li Bai dengan kurang ajarnya.

Plaakkk ...

"Jaga ucapanmu !!! Selama ini semuanya ku berikan padamu hah apa ini balasanmu   untukku !! Disaat ibu dan adik ku mati sedangkan ayahku dipengadilan apa yang bisa kau perbuat !!!... mengenalmu hanya membuat hidupku hancur ... dasar bajingan !!!..."kata Yu Xe marah dan menampar kuat-kuat pipi pangeran Li Bai.

Yu xe menyesal mencintai lelaki bajingan seperti pangeran Li Bai, ia sangat marah kenapa dulu bisa mencintai lelaki brengsek seperti pangeran ini apalagi dirinya tertipu dengan paras rupawan pangeran Li Bai dan juga derajatnya sebagai salah satu pangeran kekaisaran.

"Kau berani menamparku ??!! Dasar pelacurr"kata pangeran Li Bai dan langsunf menampar balik pipi Yu Xe karena perbedaan tenaga antara laki-laki dan perempuan, Yu Xe terjatuh dengan pipinya yang mulai membiru bengkak.

"Aakkhhh..."desis Yu Xe sembari menyentuh perutnya.

"Anakku tidak akhhh"lanjut Yu Xe kesakitan yang sukses membuat pangeran Li Bai kaget dan berusaha mendekat untuk lebih melihat lagi bahwa di sekitar Yu Xe terdapat banyak genangan darah.

"Tolong selamatkan anakku"desis Yu Xe lemah yang hanya ditatap dengan tatapan mencemoh dari Pangeran Li Bai.

"Bagus jika anak ini mati hahahahaha...."jawabnya seperti orang gila.

Yu Xe yang kesadarannya hampir hilang mendengar kata-kata itu perlahan tapi pasti cinta kasihnya runtuh untuk pria didepannya ini.