Chereads / Demon Become Hero / Chapter 28 - Chapter 28

Chapter 28 - Chapter 28

Chors memimpin jalan memasuki labirin.Selama mereka berjalan KIra mengikuti dengan tenang.Kira nampak menerima Chors ke dalam party dengan mudah.Bahkan seperti tanpa ada kecurigaan sedikitpun.Sedangkan Ema berjalan dengan penuh rasa curiga.

"Aku masih tidak mengerti kenapa kau ingin bergabung dengan kami?"

"Tentu saja karena kemampuan kalian."

"Kemampuan kami?Bukankah ini pertama kalinya kita bertemu?"

"Hmm bagi kalian ini adalah yang pertama tapi bagiku ini adalah yang kedua."

"Kedua?"

"Saat kalian diserang sekelompok kelinci bertanduk aku ada disana.Aku melihat kemampuan Kira.Aku melihat Kira dapat mengalahkan mereka semua dengan mudah.Karena itu kemampuan kalian sangatlah meyakinkan."

"Apa kau mengikuti kami?!"Ema memberikan tatapan tajam kepada Chors.

"Tentu saja tidak,itu murni hanyalah sebuah kebetulan."

"Aku tetap masih tidak bisa mempercayaimu!"

"Sudahlah bukankah semakin banyak orang maka semakin bagus."

"Tenang saja bila ada jebakan maka aku yang akan pertama terkena.Bila ada sekumpulan monster maka kalian bisa meninggalkanku."

Ema menjadi semakin curiga dan waspada terhadap Chors.Chors berjalan sembari melihat peta yang dia bawa.Sepertinya Chors membawa peta asli dari labirin ini.Karena mereka tidak membutuhkan waktu untuk pergi ke lantai dua.Lantai dua berbentuk lorong sempit yang hanya muat untuk lima orang bila mereka berjalan bersama-sama.Walau semua berjalan dengan baik,Ema masih tidak dapat mempercayai Chors.Chors memperhatikan Ema,Ema menunjukan mata yang penuh waspada kepada Chors.

"Sepertinya kau masih tidak mempercayaiku."

"Tentu saja tidak."

"Kalau begitu lihat ini."

Chors menginjak lantai yang berada dua langkah di depannya.Lantai yang Chors injak mulai tenggelam ke dalam.Dan anak panah melesat dari arah kanan Chors.Namun karena Chors sudah mengetahuinya dia dapat menghindar dengan mudah.Ema cukup terkejut dengan tindakan Chors.

"Bagaimana apakah kau sudah bisa mempercayaiku?"

"Lebih baik kita percaya saja kepada dia Ema lagi pula dia mempunyai peta labirin."

"Aku tetap tidak mempercayaimu,namun aku mempercayai peta yang kau bawa."

"Itu sudah lebih dari cukup untukku."

"Dan Kira sebaiknya kau tidak mempercayai orang dengan mudah!"Ema memukul punggung Kira.

Perjalanan mereka selama di labirin menjadi sangat mudah.Untuk sampai di lantai tiga mereka tidak memerlukan waktu yang banyak.Mereka juga tidak melupakan untuk beristirahat sejenak dan memakan makanan mereka.Tidak seperti roti yang dapat mereka makan dengan santai,air yang mereka bawa harus di pakai sebaik mungkin.Karena itu untuk kantong air Emalah yang membawanya.Mereka memutuskan untuk membagi satu kantong air untuk mereka bertiga.Dan setiap kantong akan mereka pakai sebaik mungkin.Satu kantong air mereka pakai untuk dua lantai.Walau canggung Ema memberikan kantong air itu kepada Chors.

"Minumlah."Ema memberikan kantong air kepada Chors.

Chors nampak terkejut dengan Ema yang memberikannya air.

"Sepertinya kau sudah mempercayaiku."Chors berbicara dengan menggoda Ema.

"Mana mungkin aku mempercayaimu!"

Mereka melanjutkan perjalanan dari pantai tiga menuju lantai empat tanpa beristirahat.Mereka bergerak dengan cepat menuju lantai lima.Berkat peta yang di miliki Chors lantai satu hingga lantai lima menjadi sangat mudah.Mereka sampai pada tangga yang akan membawa mereka ke lantai enam.Mereka menuruni anak tangga tersebut dan tiba di lantai enam.Lantai dua hingga lantai lima memiliki bentuk lorong yang sempit sedangkan lantai enam memiliki bentuk lorong yang besar.Mereka menjadi lebih waspada karena mereka sudah tidak dapat menggunakan peta lagi.Ema mengingat saran dari Tom dan mengeluarkan pisaunya.Sembari berjalan Ema selalu membuat tanda dengan pisau di setiap tembok yang mereka lewati.Lorong ini hanya jalan lurus,walau begitu Ema tetap membuat tanda.Mereka tiba di persimpangan lorong.Kali ini mereka dapat bergerak maju lurus,belok kanan,dan belok kiri.

"Bagaimana sekarang?"

"Aku tidak tahu,apakah petamu tidak memberikan petunjuk sedikitpun?"

"Sudah kubilang bukan peta ini hanya menunjukan sampai lantai lima saja."

"Kalau begitu kita belok kiri."Kira memutuskan tanpa pikir panjang sedikitpun.

"*huft...haah...Aku lupa kalau ada orang bodoh sepertimu."Ema hanya terheran dengan Kira.

"Baiklah aku akan mengikuti keputusan party ini."Chors memimpin jalan mereka.

Ema tetap memberikan tanda di setiap tembok yang ada.Saat tengah berjalan Ema mendekatkan dirinya dengan Kira.

"Kira sebaik kau tidak memperlihatkan bila kau bisa menyerap monster ataupun batu mana."Ema berbisik kepada Kira.

"Kenapa?"Kira kebingungan karena harus menyembunyikan kemampuannya.

"Sembunyikan saja karena itu tidak boleh diketahui oleh banyak orang."

"Baiklah..."

Saat mereka jalan mereka tiba di ujung jalan dan berbelok ke kiri sekali lagi.Setelah itu mereka berbelok kanan.Di ujung lorong mereka dihadapkan dua pilihan.Saat Ema melihat lorong Ema tampak sangat terkejut.Ema bahkan tidak bisa berkata apa-apa.

"Ada apa Ema?"

"Ti-Tidak mungkin."

"Apa ada yang salah?"

"Lihat itu adalah tanda yang ku buat."Ema menunjuk tanda yang dibuat Ema.

"Tapi bukankah kita tidak pernah melewati lorong ini.Jalan yang kita lalui juga tidak memutar."

"Kita coba jalan sekali lagi."Kira memutuskan dengan cepat.

Karena jalan yang mereka pilih sebelumnya bukanlah jalan memtuar,kali ini mereka memilih jalan memutar dan berbelok ke lorong kiri.Lorong kiri kali ini cukup panjang dan Ema tetap memberikan tanda di setiap lorong.Setelah berjalan cukup lama mereka tiba di persimpangan sekali lagi.Persimpangan yang mereka lihat saat ini adalah persimpangan yang sama seperti sebelumnya.Ema kembali menunjuk simbol yang dia buat.

"Ini aneh bagaimana kita bisa tiba di sini sekali lagi."

"Karena terus memakai peta aku hampir lupa kalau kita sedang berada di labirin."

"Kita ke kanan sekarang."

Lorong kanan kali ini lebih pendek dibandingkan lorong kiri yang mereka pilih sebelumnya.Saat ini di hadapan mereka harus memilih untuk ke arah kanan atau kiri.

"Kita akan ke ka-."

"Kita harus memikirnya terlebih dahulu."Ema memotong pembicaraan Kira.

"Kau benar kita perlu berpikir sebelum bertindak."

"Entah kenapa saat ini aku lega ada kau disini."Ema memuji Chors.

"Bagaimana kalau kita mencoba jalan memutar sekali lagi?"

"Tapi sebelumnya kita juga melakukan itu dan tiba di tempat yang sama."

"Aku tahu bagaimana harus memilih."

Kira mempunyai sebuah ide.Ema cukup terkejut kerena Kira mempunyai sebuah ide,bahkan Chors yang baru saja bergabung juga terkejut.Kira berjalan ke depan dan berdiri di antara lorong kanan dan kiri.Kemudian Kira meletakan sebuah koin di atas lorong.Koin tersebut kemudian terjatuh ke arah kanan.

"Kita pergi ke arah kanan!"

"BODOH!"Ema sadar Kira memang tidak bisa di harapkan dalam hal seperti ini.

"Kita ikuti saja dan bertaruh dengan koin itu."

"Aku tidak percaya bahkan kau sekarang mengikuti keputusan dia."

Walau mengeluh Ema mengikuti keputusan Kira dan Chors.Mereka hanya mengikuti arah lorong.Kali ini mereka tiba di persimpangan sekali lagi namun dari arah yang berlawanan.

"Ini bohongkan?"Ema tampak putus asa.

"Aku tidak mengerti dengan labirin ini!"Kira nampak stres dengan perjalanan kali ini.

Chors hanya memperhatikan sekitar.Ema juga mengikuti Chors untuk melihat sekitar.Bahkan mereka mencoba mengetuk-ngetuk tembok dan menginjak setiap lantai.

{Sepertinya aku harus mencoba melihat aliran mana.}

Ema melihat aliran mana di sekitarnya.Di labirin ini tidak terdapat sebuah aliran mana,namun saat Ema melihat ke depan.Ema melihat sebuah mana yang terkumpul di sebrang lorong.Ema berlari ke depan dan mencoba menyerang dengan [Wind Slash].Mana yang berada di depan Ema memudar dan menghilang.Seketika persimpangan lorong menghilang.Ema kemudian melihat ke kanan dan kirinya.Ema melihat Kira dan Chors tampak seperti mengalami sakit di kepalanya.

"Apa yang terjadi?"Kira nampak kebingungan.

"Aku juga tidak tahu."Bahkan Ema sendiri juga bingung.

"Sepertinya kita mengalami ilusi,lihatlah itu."Chors menunjuk kedepan.

Tepat di depan mereka terdapat sebuah tongkat yang tertancap ke lantai.Di atas tongkat tersebut tampak sebuah kristal namun terbelah.Setelah melihat tomgkat itu mereka memtuskan untuk berjalan menyusuri lorong.Mereka hanya perlu lurus ke depan untuk menemukan tangga menuju lantai berikutnya.