"Tunggu lambang sayap?Apakah itu gereja malaikat?"Kira teringat dengan kereta kuda milik Silvia.
"Aku tidak tahu....Tapi aku mencurigai mereka.Namun aku tidak bisa menyerang mereka begitu saja walau itu memang mereka,karena mereka memiliki pengaruh yang kuat di Kardia."
"Begitu sepertinya akan lama untukmu bergabung dengan Demon Hard haaa."Kira nampak sedikit kecewa.
"Yah kau hanya bisa menunggu.Lalu bisakah kau untuk tetap memanggilku Chors hingga balas dendamku selesai?"
"Tentu saja."
Kira dan Chors melanjutkan perjalanan mereka.
Ema saat ini masih berjalan di lorong yang gelap.Ema sedang menghadapi sebuah masalah kecil namun cukup serius.Saat ini Ema merasa sangat kelaparan.Ema berjalan dengan dihantui oleh rasa lapar.Ema mencoba menahan perut laparnya dengan memegang perutnya dengan tangannya.
"Aku tidak tahu sudah berapa lama aku berjalan.5jam?6jam?Aku benar-benar tidak tahu.Aku butuh Kira...Aku butuh makanan yang dia bawa."Ema nampak putus asa dengan rasa lapar yang dia rasakan.
*tak..tak..tak*
Ema mendengar sebuah langkah kaki dari kejauhan.Ema yang dapat mendengar langkah kaki menjadi sangat senang.Dia segera berlari ke arah asal suara tersebut.Ema berlari dengan kencang karena dia berpikir akan bertemu dengan Kira.Suara langkah kaki itu tepat berada di belokan di depannya.Ema berlari dengan tergesa-gesa.
"KIRAAA!"
Sayangnya itu tidak sesuai harapan Kira.Saat ini Ema melihat seekor monster.Monster itu memiliki postur tubuh layaknya banteng.Namun tubuh monster itu di tutupi dengan bulu domba yang lebat.Berkat teriakan Ema monster itu mengetahui Ema dan melihat ke arahnya.Monster itu berlari ke arah Ema.Monster itu berlari dengan mengarahkan tanduknya ke hadapan Ema.Monster itu seperti ingin menyeruduk Ema.Monster itu cukup cepat dengan tubuh besarnya.Namun Ema dapat melompat dan menghindari monster itu.Monster itu menabrak dinding dan membuat retakan di dinding.Ema mendarat dan melihat monster itu dengan seksama.
"Tidak salah lagi itu bulshep."
Bulshep adalah monster dengan peringkat C.Walau monster ini adalah peringakat C dia tidak memiliki serangan khusus layaknya Thunder Wolf.Namun monster ini memiliki kekuatan fisik yang sangat mengerikan.
"Seharusnya aku menghemat manaku tapi apa boleh buat kalau monster ini peringkat C, [Hurricane Steps]."
Ema melesat dengan cepat.Ema melakukan serangan seperti saat melawan bos dungeon.Ema mencoba untuk menggoresnya telebih dahulu.Akan tetapi ema melewati bulshep begitu saja hingga menabrak dinding.Ema akhirnya menyadari kalau tempat dia sekarang sangatlah sempit.Karena dengan tempat yang lebih sempit seperti lorong ini membuat pergerakan Ema lebih terbatas dibanding di gua dungeon.
"Aku benci tempat sempit seperti ini.Pertama-tama aku akan menyesuaikan pergerakanku di tempat seperti ini."
Ema sekali lagi mencoba menggunakan [Hurricane Steps].Namun dia menabrak dinding lagi.Bulshep tidak tinggal diam,saat Ema menabrak dinding di saat itu juga bulshep bergerak untuk menyeruduk Ema.
"Sial rupanya dia bukan monster dungu."
Ema menghindar dengan [Hurricane Steps],walau harus menabrak dinding lagi.Ema terus mencoba untuk menyesuaikan dirinya dengan lorong sempit ini.Selagi Ema menyesuaikan diri bulshep selalu tidak tinggal dia dan menyerang Ema.Namun bulshep tidak bisa mengikuti kecepatan Ema dan hanya membuat dirinya tertabrak dinding.Setelah memakan waktu,Ema dapat menyesuaikan dirinya dengan ruangan sempit di lorong labirin ini.
"Rupanya ini menjadi lebih sulit. [Hurricane Steps]"
Ema menyesuaikan dirinya dengan menggunakan [Hurricane Steps] untuk berbelok.Selagi dia menggunakan [Hurricane Steps] sebelumnya.Setelah menyesuaikan diri Ema menyerang dengan pisau mananya.Ema mencoba untuk menggores kulit bulshep seperti bos dungeon.Namun bulshep memiliki bulu yang sangat tebal.Berkat bulu tebal itu membuat Ema tidak menyentuh kulit dari bulshep.
"*Ck*Sial bulu itu terlalu tebal!"
Ema kemudian memfokuskan dirinya untuk membuat pisaunya menjadi lebih panjang.Ema membuat pisau mananya menjadi dua kali lipat lebih panjang dari biasanya.Ema bergerak dengan [Hurricane Steps] dan menyerang bulshep tanpa henti.Karena pisau mana yang sudah lebih panjang dari biasanya.Ema dapat menyentuh kulit bulshep dan membuat luka.Bulshep yang mendapatkan luka goresan nampak kesal dan mencoba berlari lebih cepat untuk menyerang Ema.Namun karena Ema menggunakan [Hurricane Steps],bulshep hanya nampak seperti berlari acak untuk menabrak tembok.
Ema sudah membuat luka yang sangat banyak di sekujur tubuh Bulshep.Bahkan bulu berwarna putih layaknya sebuah awan kini menjadi merah.Warna merah itu disebabkan oleh darah yang dikeluarkan oleh Bulshep.Ema terkejut karena Bulshep masih bisa berdiri dengan luka sebanyak itu.
"Kalau kau tidak mati dengan luka sebanyak itu maka aku hanya perlu memenggal kepalamu."
Ema kembali bergerak dengan [Hurricane Steps].Ema tidak mengincar tubuhnya melainkan langsung mengincar leher Bulshep.Ema menginginkan untuk mengakhiri semua ini dengan satu ayunan.Namun Bulshep mempunyai lapisan kukit yang kokoh seperti bos dungeon terakhir kali.Ema hanya dapat membuat sebuah goresan kecil.
"Kalau tidak bisa dengan sekali tebas maka aku hanya perlu berkali-kali."
Ema secara terus menerus menebas dengan pisau mananya.Bulshep mempunyai kepintaran yang cukup untuk membaca pergerakan yang sama secara berulang-ulang.Setelah melihat berulang kali serangan Ema.Bulshep mencoba untuk mengenai tanduknya ke Ema.Di karenakan pergerakan yang monoton membuat Ema terkena dengab tanduk bagian samping Bulshep.Berkat [Hurricane Steps] membuat Ema sampai lebih cepat dari pada insting Bulshep.Namun tetap saja Ema terkena bagian samping tanduknya dan terpental hingga terkena tembok.Ema sangatlah terkejut dengan kekuatan Bulshep.
"Hanya bagian samping sudah sesakit ini.Aku tidak bisa membayangkan jika terkena ujung tanduknya."
Ema kembali berdiri dan mencoba menyerang Bulshep.Ema maju ke hadapan Bulshep dengan [Hurricane Steps] pertama.Bulshep yang melihat Ema segera mencoba menyerang dan Ema menghindari dengan [Hurricane Steps] kedua.Setelah menghindari itu Ema menuju ke atas Bulshep dengan [Hurricane Steps] ketiga.Setelah sampai di atas Ema mencoba menebas dengan mengarah ke bawah tepat di leher Bulshep dan Ema menggunakan [Hurricane Steps] keempat.Berkat banyak tebasan yang Ema berikan kepala Bulshep dapat terpenggal.
Ema merasa sangat kelelahan setelah pertarungan itu.Ema memutuskan untuk duduk dan bersandar pada tembok labirin.
"*hosh...hoss..hoss..hosh*Aku menggunakan mana lebih banyak dari rencanaku."
Setelah duduk cukup lama tiba-tiba Ema mengepal kedua tangannya dan berdiri.
"Aku tidak boleh diam disini,aku harus segera mencari Kira."
Ema kemudian kembali menyusuri lorong labirin.Ema menemukan sebuah belokan ke kanan dan mengikutinya.Ema hanya menemukan jebakan di sepanjang lorong.Lalu setelah perjalanan yang panjang Ema menemukan sebuah tangga untuk turun.Karena tidak memiliki pilihan lain Ema hanya bisa menuruni tangga.Tepat setelah Ema sampai pada lantai 8.Sebuah dinding turun dari atas dan menutupi tangga untuk ke atas.Ema terkejut dengan munculnya dinding.
"Jadi pilihanku hanya maju..."Ema mengehela nafasnya.
Ema kemudian berjalan untuk menyusuri lorong.Lalu lorong yang Ema ikuti berbelok ke kiri.Ema hanya mengikuti arah dari lorong dan kemudian tiba di sebuah ruangan yang mengejutkan.
"Ap-Apa-apaan ini semua?!"