Pada malam hari semua orang beristirahat dengan tenang akibat kelelahan yang mereka alami.Saat Chors hendak memejamkan matanya.Namun hidungnya mulai bereaksi.Chors mencium bau yang familiar dari luar kota.Berkat rasnya,Chors dapat mencium bau hingga jarak 5km jauhnya.Saat mencium bau ini dia menjadi gelisah.Chors mempunyai firasat buruk dengan bau ini.Chors takut bila itu adalah salah satu teman partynya.Bila bukan salah satu temannya maka ini adalah bau dari musuh Chora sewaktu masa kecil.Walau Chors sudah berlalu sangat lama,Chors masih tidak dapat melupakan bau dari musuh-musuhnya.
Karena itu Chors segera bangun dari tempat tidurnya.Chors mengambil topeng di meja dan memakainya.Chors juga membawa pedang yang diberikan oleh Kira untuk berjaga-jaga bila bau ini berasal dari musuhnya.Untuk keluar dari penginapan Chors sebisa mungkin untuk mengendap-ngendap.Chors tidak ingin menganggu waktu istirahat siapapun.Setelah keluar dari penginapan Chors bergegas untuk mencari asal bau ini.
Bau yang Chors cium berasal dari hutan di dekat kota.Chors memasuki hutan untuk melihat siapa yang mempunyai bau ini.Semakin Chors mendekati hutan entah kenapa bau ini semakin menyebar seolah-olah dibawa oleh angin.Namun angin malam saat ini tidak bergerak kemana-mana dan hanya seperti berdiam di tempat.Chora merasa menjadi janggal dengan bau yang dia cium.Karena seharusnya bau ini tidak tersebar kemana-mana dengan angin yang seperti ini.Walau bau ini berterbangan kemana-mana Chors masih dapat menemukan asal bau ini.Semja itu berkat darah ras serigala yang dimiliki Chors.Ras serigala mempunyai penciuman yang tajam.
Namun semakin Chors mendekati bau tersebut,semakin banyak Chors melihat hutan-hutan yang hancur.Chors seperti melihat bekas tempat pertarungan yang hebat.Namun Chors tidak mencium bau yang lain dan hanya mencium satu bau saja.Karena jika ini memang bekas pertarungan setidaknya Chors akan mencium dua bau yang berbeda.Saat Chors semakin dekat dengan bau ini dia melihat sebuah angin topan yang sangat besar.Angin topan itu hampir setinggi tujuh meter.Chors tidak pernah mengingat kalau ada orang yang dapat memakai sihir angin sekuat itu di kota.Tentu saja Chors menjadi semakin resah setelah melihat angin topan itu.
{Siapa itu?!Bagaimana mungkin orang dengan kemampuan seperti itu disini?!Bila dia memang berada di kota seharusnya dia sudah menyelasaikan labirin sejak lama dengan kemampuan seperti itu.Jangan-jangan itu musuh!}
Saat ini Chors hanya bisa beranggapan kalau orang yang mengeluarkan sihir itu adalah musuh.Chors mengeluarkan pedang yang ada di punggungnya untuk bersiap dalam pertempuran.Chors mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang ada.Chors tiba di tempat asal dari angin topan tersebut.Saat tiba Chors memilih untuk bersembunyi di balik pohon.Karena saat Chors tiba dia melihat seseorang di tempat tersebut.Dari bentuk tubuhnya seharusnya dia adalah seorang perempuan demi human.Chors menjadi terkejut karena semakin lama dia melihat orang itu,Chors merasa orang itu mempunyai siluet yang familiar dari belakang.
"Keluarlah.."Perempuan itu mempunyai suara yang mirip dengan Ema.
Karena mendengar itu Chors segera keluar dari balik pohon.Chors masih berada pada posisi waspada karena itu Chors memilih keluar secara perlahan-lahan.Namun perempuan itu berbalik dengan cepat ke arah Chors.
"Tidak perlu setakut itu.Dan apa kau membutiku?!"Menunjukan tatapan yang tajam.
Perempuan itu tidak lain tidak bukan adalah Ema.Chors kebingungan dengan bau karena Chors masih berada dalam tahap menghafal dengan bau orang-orang di sekitarnya.
"Bagaimana kau bisa tahu aku ada disana?"
"Apa kau lupa aku demi human?Tentu saja aku bisa mendengar saat kau sampai disana tadi."Ema duduk di sebuah batu dekat Chors.
"Apa yang kau lakukan disini pada malam hari?"Chors bertanya dengan nada serius.
"Tentu saja aku melatih sihirku."
"Tunggu!Jangan bilang semua hutan yang hancur itu disebabkan oleh sihirmu?"Chors menjadi terkejut.
"Tentu saja itu karena hasil latihanku.Karena tempat itu sudah hancur aku memilih ke tempat lainnya.Dibandingkan lelah untuk melatih sihir,aku lebih lelah kerana berpindah-indah tempat.Hanya mengeluarkan sihir ini sekali hutan-hutan itu sudah hancur."
"Jangan bilang angin topan yang aku lihat tadi adalah sihirmu?!"Chors menjadi semakin terkejut.
"Bukankah itu jelas?Jika bukan sihir punya aku maka sihir siapa lagi?"
"Begitu rupanya.Kalau begitu kenapa kau tidak mengeluarkannya saat kita sedang berhadapan dengan bos labirin?"Chors berusaha untuk tenang.
"Jika aku bisa pasti aku sudah keluarkan.Pada saat itu sihirku masih belum sempurna dan belum stabil.Jika aku mengeluarkan sihir ini pada saat itu mungkin saja ini akan menyerang kalian.Aku tidak jenius seperti Kira yang dapat membuat sihir dengan sempurna hanya dalam sesaat.Aku memerlukan waktu yang lama untuk bisa menghasilkan sihir ini."Ema berbicara dengan tidak percaya diri.
"Aku melihat banyak tempat bekas yang kau jadikan latihan.Sepertinya kau berlatih dengan sangat keras."Chors memuji Ema.
"Tentu saja aku berlatih dengan keras."Ema berbicara dengan membanggakan dirinya.
"Kenapa kau berlatih sekeras ini?Bukankah kau juga sudah cukup kuat?"
"Aku hanya tidak ingin menjadi beban untuk party kita.Aku juga tidak ingin membuat Kira kerepotan terus-menerus.Kira selalu melindungiku setiap saat.Karena itu setidaknya aku ingin meringankan beban Kira dengan menjadi kuat."
"Aku rasa Kira tidak berpikiran seperti itu.Dia tidak mungkin menganggapmu beban."
Mendengar kata-kata itu Ema hanya menghela nafas panjang.
"Mungkin bagi Kira aku bukanlah sebuah beban.Tapi aku merasa aku sangat menjadi beban.Saat kita semua menghadapi bos labirin hanya aku yang tidak dapat membuat luka yang fatal.Aku hanya dapat membuat luka-luka kecil yang tidak berarti.Karena itu aku menganggap diriku beban dan aku tidak ingin menjadi beban untuk bagi Kira.Selain itu apa kau tahu.Bagiku sangat menyakitkan melihay orang-orang di sekitarku berusaha dengan keras hingga mereka luka-luka.Sedangkan aku hanya bisa menonton."
"Sepertinya kau sangat peduli denganKira."
"Dibandingkan peduli mungkin lebih tepat aku menghormati dan mengaguminya.Aku juga sangat kagum dengan kemampuan sihir Kira.Aku juga sangat senang karena Kira adalah manusia yang tidak membedakan ras.Mungkin itu karena dia pemegang simbol kegelapan."Ema berbicara dengan semangat dan dengan senyuman.
"Tunggu!Dia pemegang simbol kegelapan."Chors terkejut dengan informasi yang baru saja dia dengar.
"Ya dia pemegang simbol kegelapan,lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?Kau ingin meninggalkannya?Sebaiknya kau tidak berkhianat dengan Kira!Atau aku akan membunuhmu!"Ema menunjukan mata yang penuh dengan nafsu membunuh.
Ema memberikan ancamannya dengan sangat serius.Bahkan Ema juga dapat menunjukan niat membunuh yang kuat.Chors terkejut dengan perubahan sikap Ema yang sangat drastis.
"Tenang saja aku tidak mungkin mengkhianati kalian.Lagi pula aku juga menghormati Kira walau dia sedikit ceroboh dan naif."
"Sebaiknya kau memegang ucapanmu.Sekarang aku ingin melanjutkan latihanku lagi."Ema berdiri.
"Bukankah ini sudah cukup?"
"Tidak ini masih jauh dari kata cukup.Aku ingin membuat sihir ini menjadi kartu asku!"
"Sepertinya aku akan membantumu sedikit."Chors tersenyum kecil dari balik topengnya.
"Baiklah sebaiknya kau bersiap untuk terluka."
Chors membantu Ema dalam latihannya dengan menjadi lawan tanding.Ema dan Chors melakukan latihan mereka masing-masing.Tanpa mereka sadari matahari sudah menunjukan dirinya.Ema dan Chors terkejut dengan kemunculan matahari.Selain itu Ema dan Chors juga tampak sangat kelelahan.Karena kelelahan membuat mereka duduk di atas tanah.
"Sihirmu lumayan juga."
"Aku benci mengakauinya tapi kau mempunyai daya tahan yang sangat hebat."
"Sepertinya kau masih belum bisa menerimaku seutuhnya."
"Tentu saja aku belum menerimamu!Aku masih curiga denganmu."
Walau Ema berbicara seperti itu kepada Chors akan tetapi Chors mengluarkan senyum di balik topengnya.Selain itu Ema menikmati waktu latihan ini.
"Tapi...Aku pikir kau tidak buruk juga*berbisik*"Ema berbicara dengan malu-malu.
"Kau mengatakan apa?"
"Bukan apa-apa!Aku ingin segera kembali."Ema bangun dan meninggalkan Chors.
{Sihir yang sungguh sangat kuat.Dia mengatakan itu masih belum sempurna tapi sudah sekuat itu.Aku tidak sabar untuk melihat versi sempurnanya.}
Chors menyusul Ema ke kota.