Chereads / Demon Become Hero / Chapter 36 - Chapter 36

Chapter 36 - Chapter 36

"Tubuhku benar-benar mati rasa!Bisakah kalian membantuku berjalan?"

"Cih dasar merepotkan."

"Tidak perlu mengeluh Ema lagi pula Chors yang membuat monster itu mati."Kira membantu Chors untuk berdiri.

"Omong-omong ini pedangmu.Pedangmu benar-benar sangat bagus.Aku tidak menyangka pedang sebesar itu bisa sangat ringan."

Tidak lama muncul sebuah pintu di ruangan tertutup tersebut.Pintu itu berisi tangga untuk turun.

"Tunggu tangga?Bukankah seharusnya ini lamtai 10?"

"Aku juga tidak tahu tentang tangga ini.Menurut peta yang aku bawa labirin ini hanya terdiri 10 lantai saja.Mungkin saja itu adalah jalan menuju ruang harta."

"Kalau begitu kita turun saja."

Mereka menuruni tangga tersebut.Semakin ke bawah menjadi semakin gelap.Hingga mereka mencapai dasar dari tangga ini.Kira berjalan ke depan akan tetapi karena gelap Kira tidak dapat melihat dengan jelas.Kira tidak sengaja menebrak sesuatu.Kira merasa sepertinya dia menabrak sebuah tembok.

"Sepertinya aku menabrak tembok!"Kira berbicara dengan terkejut.

"Tidak itu bukan tembok,itu sebuah pintu."Ema berbicara dengan yakin.

"Huh?Kau bisa melihat tembok ini Ema?"

"Ah-Enmm ti-dak."

"Itu memang pintu."

"Kau bisa melihatnya?"

"Ya aku dapat melihatnya."Chors berjalan mendekati Kira.

Kira dan Chors mencoba mendorong pintu di depan mereka.Mereka beruntung pintu ini tidak seberat pintu di atas.Saat mereka membuka pintu mereka hanya melihat ruangan gelap saja.Walau gelap mereka tetap masuk ke dalam ruangan tersebut.Saat mereka semua sudah masuk ke dalam.Tiba-tiba pintu tertutup dengan rapat dengan sendirinya.Setelah pintu tertutup ruangan menjadi terang.Ruangan menjadi terang akibat batu mana yang terpasang di langit-langit ruangan.Di ruangan tersebut hanya berisi meja dan kursi.

"Aku baru tahu kalau batu mana bisa digunakan seperti ini."

"Ini juga termasuk alat sihir."

Selagi Ema menjelaskan tentang alat sihir,Chors mendekati meja yang ada di ruangan tersebut.Saat Chors mendekati meja dia melihat ada sebuah buku di atas meja.

"Hei lihat ini!"Chors memanggil Kira dan Ema.

Kira dan Ema tentu saja mengikuti panggilan Chors.

"Itu buku sihir!"

"Buku sihir?"

"Ya ini adalah salah satu buku sihir.Tapi aku tidak pernah melihat buku sihir seperti ini."

"Apakah kau dapat membacanya?"

"Tentu saja aku bisa!"Ema menjawab dengan keras dan mengambil buku sihir tersebut.

Ema membuka buku halaman tersebut.Saat Ema membuka halaman buku dia dengan cepat membalikan halaman ke halaman berikutnya.Semakin lama Ema semakin cepat membalik halaman.Ema membalik halaman hingga halaman terakhir dan Ema menutup buku sihir tersebut.

"Bagaimana apa isi buku tersebut?"

"Aku tidak mengerti hehe."

"Aku kira kau bisa membaca."Chors mengejek Ema.

"Kau pikir ini mudah?!"Ema mengeluh.

"Ema bukankah kau bisa membaca?"

"Tentu saja bisa bodoh!Tapi,buku ini berisi huruf yang tidak aku kenal.Ini adalah kali pertama aku melihat huruf yang seperti ini.Ini bukanlah huruf yang kita biasa pakai."

"Apa maksudmu buku ini tidak berisi dengan huruf yang sama yang sering digunakan?"

"Ya...Aku juga tidak melihat nama pengarang buku ini.Mungkin saja buku ini sudah ada sangat lama."

"Emmm bagaimana kita membagai buku ini?Jika sesuai kesepakatan kita akan membagi hartakan?"Chors bertanya dengan kebingungan.

"Ambil saja."Kira menjawab dengan cepat.

"Apa?!Apa kau serius mungkin saja buku ini mahal di pasaran!"

"Aku tidak peduli lagi pula kau yang membuat kita bisa sampai sini."

"Kali ini aku hanya bisa setuju dengan Kira...."Walau Ema setuju Ema tetap tidak mau mengakuinya.

"Terimakasih."

"Sekarang yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana kita keluar."

"Benar juga di lantai atas tanggaku tertutup oleh dinding.Bagaimana dengan kalian?"

"Tanggaku dengan Kira juga tertutup."

"Mungkin saja jalan keluar berada di ruangan ini."

Mereka semua mencoba seperti di labirin.Mereka menyentuh setiap sudut ruangan yang ada dengan harapan akan muncul sebuah pintu rahasia.Kira dan Chors sudah menyentuh seluruh tembok namun tidak menemukan juga.Ema sudah menyerah dengan tembok dan mencoba di meja dan kursi.Saat Ema menyentuh bagian bawah meja terasa seperti masuk ke dalam.Dan pintu rahasia muncul setelah itu.Pintu berisi dengan tangga.Tidak seperti sebelumnya tangga ini menunjukan tangga untuk ke atas.Mereka semua bergegas untuk menaiki tangga.Tangga ini sangatlah banyak.Akibat pertarungan dan menaiki tangga dengan jumlah yang banyak ini membuat mereka sangat kelelahan.

"Cukup aku muak dengan semua ini![Hurricane Steps]!"Ema meninggalkan Kira dan Chors di belakang.

"Ema kau curang!"

Chors sudah tidak dapat berkata apa-apa lagi karena sangat kelelahan.Setelah menaiki dengan lama mereka sampai di atas.Ujung tangga ini tepat berada di belakang pintu masuk labirin.Ema terlihat sedang bersandar di pohon.

"Kalian sangat lama.Jika kalian lebih lama mungkin saja aku sudah tertidur."

"Kau curang Ema!"

"Aku cerdik bukan curang."

Chors berjalan mendekati Kira dan menepuk bahu Kira.

"Kira..."

"Ya?Ada apa?"

"Bolehkan aku menerima tawaranmu sekarang?"

"Sungguh?"

"Ya aku bersungguh-sungguh."

"Lalu bagaimana dengan tujuanmu?"

"Mungkin aku dapat melakukan nanti.Entah kenapa aku merasa senang saat menjelajahi labirin bersama kalian.Aku sudah sangat lama tidak merasakan perasaan ini."

"Tunggu!Tunggu!Tawaran apa?!Apa yang kalian bicarakan?Dan apa-apaan itu bicaramu menjijikan."

"Aku belum memberitahumu ya Ema.Aku mengajak Chors untuk bergabung dengan kita ke dalam party Demonhard."

"Hah?Kau bahkan tidak mengatakan apa-apa padaku!"Ema memukul Kira dengan keras.

"Ema sakit!Omong-omong Chors selamat datang di party Demonhard."

"Terimakasih."Saat ini Chors sedang tersenyum dengan lebar.

Kira melepas pedangnya dan sarung pedangnya dari punggunya secara tiba-tiba.Kira mengarahkan pedangnya kepada Chors.

"Ada apa?"Chors tampak kebingungan dengan tingkah Kira.

"Ambil ini."

"Kira kau serius?!"

"Ya aku serius lagi pula aku tidak bagus dalam menggunakan pedang."

"Kalau begitu terimakasih.Aku akan menjaga pedang ini seperti menjaga nyawaku."Chors mengambil pedang Kira dan menaruhnya di punggungnya seperti Kira.

"Tidak perlu seserius itu.Kalau begitu kita kembali ke penginapan!"

"Ya aku sudah sangat lelah."

Kira dan Ema berjalan menuju kota.Namun Chors tampak berdiri mematung di belakang.Kira dan Ema berhenti dan melihat ke belakang.

"Hei topeng aneh apa yang kau tunggu?"

"Haha benar tunggu aku."Chors tertawa kecil.

{Ibu..Chars..Tidak apa-apa bukan aku menikmati ini semua?}

Chors segera berlari ke arah Kira dan Ema.

Saat ini mereka berjalan di hutan dan Ema bertanya kepada Kira.

"Hei Kira berapa banyak kau ingin memasukan orang ke party ini?"

"7 orang?8 orang?Mungkin 10 orang?"

"Apa kau serius ingin sebanyak itu?!"

"Tentu saja."Kira menjawab dengan polosnya.

"Aku masih belum tahu,apakah kalian akan menetap di kota?"

"Tidak kami menuju Barat.Ema kapan kita bisa pergi ke Barat?"

"Kita akan pergi besok."

Ema hanya bisa menghela nafas.Mereka tiba di kota dan segera memuju penginapan Grace.Mereka membuka pintu dan Grace terlihat terkejut.

"Kalian kembali?!"Grace menunjukan wajah senangnya.

"Tentu saja kami kembali."

"Kalian sudah tidak kemari selama 6 hari.Kami takut kalian tidak akan kembali."

"Apa 6 hari?!Aku tidak menyangka kita menghabiskan waktu di dalam sana selama itu.Aku sudah benar-benar lelah aku akan ke kamar saja dan tidur.Jangan ada yang menggangguku."Ema segea naik menuju kamarnya.

"Nona Grace apa masih ada kamar untuk teman baruku?"

"Tentu saja,lagi pula kalian sudah menyelamatkan suamiku.Pakailah sesuka kalian."

"Terimakasih nona Grace."

Kira dan Chors naik ke atas menuju kamar mereka.