Chereads / Demon Become Hero / Chapter 31 - Chapter 31

Chapter 31 - Chapter 31

"Kabur?"Aku pada saat itu sangatlah bingung.

"Iya tenang saja kamu hanya perlu mengikuti kata-kata ibu."

Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku.Karena aku juga sangat ingin kabur dari neraka ini.Ibu memintaku untuk tidak melakukan latihan seperti biasa.Aku hanya bisa menuruti apa kata-kata ibu saat ini.

Pada keesokan harinya bajingan itu segera mendatangi kamar kami.Dia menendang pintu kami dengan keras.

"Apa yang kau lakukan?!Cepat pergi ke halaman sekarang!"

"Tuan tolong biarkan dia beristirahat.Dia masihlah anak-anak aku mohon."Ibu memeluk-meluk kaki bajingan itu.

"Tidak bisa!Mana mungkin aku membiarkan dia beristirahat.Dia akan menjadi aset berhargaku."

"Aku mohon padamu tuan."Ibu Cyzen mencium kaki majikannya.

"...Baiklah aku akan membiarkannya.Tapi kau tahu kau akan mendapatkan sebuah konsekuensi bukan?!"Majikan itu menunjukan tatapan bejat kepada ibu Cyzen.

Setelah itu dia meninggalkan ruangan kami.Aku merasa sangat lega karena tidak melakukan latihan berat itu.Pada malam hari seorang pelayan mendatangi kamar kami.Saat pelayan itu datang ibu keluar dari kamar dan mengikutinya.Ibu memintanya untuk menunggu di kamar.Jujur saja aku sangat tidak mengerti bagaimana cara kami bisa kabur?Karena ibu akan mendapatkan hukuman bagaimana mungkin kami bisa kabur?Aku sangat ingin menyusul ibu dan membunuh majikan itu.Namun ibuku sudah meminta untuk menunggu maka aku akan menunggu.

Saat ini ibu Cyzen sedang berada di kamar majikannya.Majikannya baru saja selesai menyiksanya dengan cambuk.Ibu Cyzen mendapatkan banyak luka di tubuhnya.Lalu setelah selesai majikan ibu Cyzen akan menikmati tubuhnya.Ibu Cyzen di dorong ke ranjang.Majikan itu mulai membuka baju dan celananya.Saat dia membuka pakaiannya dia melihat ke arah ibu Cyzen.Ibu Cyzen belum membuka sedikitpun pakaiannya.

"Apa yang kau lakukan?!Cepat buka bajumu segera."

"Aku hanyalah budak,bagaimana bisa aku membuka baju ini.Jika anda berkenan bisakah anda membukan bajuku."

"Hoho tidak seperti bisanya."Majikan itu mendekati ibu Cyzen dengan tatapan bejatnya.

*Jleb*

Darah baru saja muncul dari tubuh majikan itu.Darah itu bisa muncul karena ibu Cyzen menusuknya dengan pisau kecil.Ibu Cyzen ingin menusuk di leher.Namun berkat lemak yang dimilikinya membuat pundaknya yang terkena.

"Aggghhhh darah,darahku!Keparat kau!"Majikan itu menunjukan wajah kesal ke ibu Cyzen.

"Cih masih sangat dangkal."Ibu Cyzen menendang majikan itu dengan keras hingga terkena dinding.

Setelah menendang majikannya dia segera berlari keluar kamar.Ibu Cyzen berlari ke tempat Cyzen.Dia tiba di depan kamarnya dan membuka pintu dengan tergesa-gesa.

"Ibu!"

"Cyzen cepat kita akan segera kabur!"

Aku berlari dengan memegang tangan ibuku dengan erat.Kami berlari untuk keluar mansion.Saat kami berlari aku dapat mendengar suara orang-orang yang mencoba menangkap kami.Saat berlari jantungku berdegup kencang karena takut.Kami beruntung dapat keluar dari mansion dengan mudah.

*Swossh*

Suara anak panah baru saja melesat.Panah itu tepat terkena dengan punggung ibuku.

"Apa yang kau lakukan bagaiman itu bisa meleset?!"

Aku dapat mendengar suara kekesalan bajingan itu.Walau tubuh ibu terkena dia terus berlari.Kami beruntung karena kami tidak berada di kota besar yang mempunyai tembok besar,melainkan hanya sebuah kota kecil yang bahkan tidak ada temboknya.Kami dapat berlari hingga ke hutan.

Kami terus berlari dan berlari sejauh mungkin.Lalu saat kami sedang berlari tanganku terasa sangat berat.Kemudian aku melihat ke belakang.Ibu menggenggam tanganku sambil terbaring di tanah.

"Ibu apa yang kau lakukan?"

Ibu tidak menjawabku.

"Apa ibu lelah?Kalau begitu aku akan menggendong ibu."

Aku berusaha sekuat tenaga agar dapat menggendong ibuku.Walau dengan tubuh kecilku.Aku berusaha sekuat tenaga untuk membawa ibu di punggungku.Mungkin dibanding menggendong lebih tepat dengan menyeretnya.Saat aku merasa lelah aku beristirahat dan membiarkan ibu beristirahat juga.

Kami terus menjalani hidup seperti itu.Hingga aku sudah tidak sadar berapa lama kami sudah seperti ini.Terkadang tubuh ibu dipenuhi dengan lalat di atasnya.Saat aku melihat itu aku akan mengusir lalat-lalat tersebut.Aku tidak tahu harus berbuat apa.Kami pernah bertemu dengan beberapa orang yang melewati kami.Aku memohon kepada mereka agar membiarkan aku dan ibuku pergi namun....

"Apa yang kau lakukan dengan barang itu?"Berbicara sambil menutup hidungnya.

"Barang?Apa maksudnya?"

"Jika kau mau aku dapat memberikan tumpangan untukmu namun tidak dengan barang itu."

Tentu saja aku terdiam mendengar dia berbicara seperti itu.Karena aku terdiam mereka melewati kami begitu saja.Aku menyesal karena tidak menjawabnya.Jika aku menjawab mungkin saja kami bisa pergi dengan mudah.

Lalu pada suatu hari pria berambut cokelat mendekati kami.

"Nak apakah kau ingin ikut denganku?"

"Apa ibuku bisa ikut juga?"

*menunduk dan memegang pundak*

"Siapa namamu?"

"Cyzen."

"Namaku Chars,aku minta maaf aku tidak bisa membawa ibumu."

"Huh?Kenapa?"

"Ibumu sudah tidak bersamamu sejak awal.Ibumu sudah meninggal."

"Tidak mungkin..."Air mata berlinang di wajahku.

Aku menangis dengan keras karena mendengar kata-kata bahwa ibuku sudah meninggal.Aku sudah tahu ibuku sudah meninggal sejak lama.Namun aku masih tidak bisa menerima dengan fakta itu.Chars kemudian mengubur mayat ibuku.Chars kemudian membawaku ke rumahnya.Rumah Chars terletak di sebuah desa kecil.Aku tiba di desa itu dan orang-orang menyambutku dengan baik.Walau begitu aku masih tidak bisa menerima fakta kalau ibuku sudah meinggal.Lalu aku benar-benar menaruh dendamku kepada bajingan itu kapanpun itu aku akan membalaskannya suatu saat.

Chars sangatlah baik kepadaku namun aku masih seorang bocah yang tidak menerima kematian ibunya.Aku hanya berdiam diri saja walau begitu Chars tampak tidak menyerah untuk mengurusku.Aku tidak tahu entah sudah berapa lama Chars merawatku.Namun suatu hari Chars tidak kembali ke rumah.Awalnya aku merasa tidak ada apa-apa.Namun dia sudah tidak kembali selama 3 hari.Setelah Chars tidak kembali aku merasa seperti sesuatu ada yang hilang.Selama Chars tidak kembali warga desalah yang memberikan aku makan.Lalu Chars akhirnya kembali.Aku tidak tahu kenapa tubuhku bergerak dengan sendirinya.Tubuh berlari ke arah Chars dan memeluk kakinya sambil memeluk aku menangis dengan keras.Chars mengeluarkan senyumnya dan memelukku juga.

Setelah kejadian itu aku mulai lepas dari bayang-bayang masa laluku.Aku mulai semakin dekat dengan Chars.

Chars adalah seorang petualang sesekali dia akan pergi untuk menjalani quest.Setelah dia kembali dia melatihku dengan teknik pedangnya.Awalnya aku merasa ketakutan dengan hanya melihat pedang kayu.Pedang kayu memberikan rasa trauma pada tubuhku.Namun Chars tidak melatihku seperti ksatria itu.Dia melatihku dengan sangat baik.Semakin lama aku bersama Chars aku mulai merasakan sesuatu.Saat aku berada di dekat Chars entah kenapa aku merasa seperti ada ibu.Walau begitu ibuku sudah meninggal.Apakah aku layak untuk mendapatkan kebahagian seperti ini?

Namun sepertinya ini hanya kebahagian sementara.Suatu hari desa kami di datangi oleh sekumpulan orang berjubah hitam.Mereka menyerang orang-orang desa dan membunuhnya.Tidak hanya itu mereka juga membakar desa.Aku mendengar teriakan dimana-mana.Chars yang mengetahui itu mencoba melawan kelompok itu.Kelompok itu nampaknya lebih lemah dari Chars.Lalu tiba-tiba seseorang menyerang Chars dengan pedangnya.Chars dan orang misterius itu mengadu pedangnya.Namun nampaknya Chars lebih lemah dibandingkan pria misterius itu.Chars di penuhi dengan luka-luka,aku yang melihat itu berusaha membantu Chars.

"Chars aku akan membantumu."Aku berlari ke arah Chars.

Namun Chars tiba-tiba menendangku hingga terjatuh.

"Apa yang kau lakukan cepat lari!"

Selagi aku berada di tanah,tiba-tiba orang misterius itu tepat berada di depanku.Saat aku melihat orang misterius itu di dadanya berisi lambang sayap.Kemudian dia mencoba untuk menebasku.

*slasshhh*

Namun Chars melindungiku dengan tubuhnya.

"CHARS!"

"Cepat pergi!"

"Tidak!Aku tidak akan pergi!"

*slashhh*

Chars menebas pipiku,rasanya sangatlah sakit namun Chars tidak menebas dengan dalam.Itu hanya sebuah tebasan tanpa tenaga.

"Pergi atau aku akan membunuhmu!"Chars menunjukan aura membunuhnya.

Aku kemudian berlari ke hutan dan nampaknya orang-orang itu tidak mengikutiku.Aku tidak menaruh dendam kepada Chars karena aku tahu dia hanya ingin aku selamat.Setelah itu aku sadar sepertinya ini adalah pesan agar aku tidak menikmati kebahagian.Namun aku harus membalaskan dendamku!Ya aku mempunyai 2 dendam saat ini.Ibu dan Chars aku pastikan akan membalaskan dendam kalian!