Chereads / Demon Become Hero / Chapter 29 - Chapter 29

Chapter 29 - Chapter 29

Saat mereka sedang menuruni tangga,Kira berusaha mendekati Chors.Saat Kira berjalan sedikit ke depan Ema langsung bertanya.

"Kira apa yang kau lakukan?"

"Aku hanya ingin berbicara dengan Chors."

"Bagaimana jika dia menyerang?"

"Tenang saja aku sudah percaya dengannya."

"Whoa aku tidak percaya kau bisa mengatakan itu dengan mudah.Aku peringatkan saja Kira sebaiknya berhati-hati dengan dia."

"Tenang saja aku merasa dia tidak berbahaya."

Kira mendekat dan berjalan di samping Chors.

"Hei kenapa kau ingin memasuki labirin?"

"Sepertinya kau mudah percaya dengan orang ya.Aku hanya ingin harta yang di labirin tapi tenang saja aku akan membagi rata dengan kalian."

"Rupanya kau hanya salah satu dari makhluk serakah."

"Sepertinya kata-katamu terlalu kasar.Tapi terserah saja kau mau menyebut diriku dengan apa.Lalu bagaimana dengan dirimu?Apa tujuanmu?"

"Aku hanya penasaran."Chors terkejut dengan jawaban Kira.

"HAHAHAHA,aku tidak tahu kau bodoh atau apa,tapi mempertaruhkan nyawa hanya karena penasaran."

Mereka tiba di lantai 7 dan kembali berhadapan dengan lorong.Kali ini lorong benar-benar hanya sebuah jalan lurus saja.Mereka kemudian melangkahkan kaki mereka di lorong.Mereka sudah berjalan cukup lama dan tidak menemukan apa-apa.Mereka memutuskan untuk berhenti sejenak dan berpikir.

"Hei apa di petamu tidak ada petunjuk?"

"Bukankah sudah kubilang ini hanya menunjukan lantai satu hingga lima saja."

"Ema bagaimana jika kau melihat aliran mananya?"

Ema mencoba melihat aliran mana.Setelah dia melihat sekeliling tidak ada sesuatu yang aneh.Ema menjadi kebingungan dengan lantai ini.

"Tidak ada yang aneh."

"Benarkah?"

"Ya aku sudah memastikannya."

"Apa mungkin ada pintu rahasia?"Chors mencoba mengetuk-ngetuk tembok yang ada.

Karena melihat Chors yang mengetuk-ngetuk tembok.Kira dan Ema juga mencoba mengetuk-ngetuk tembok di sekitar mereka.Kira dan Chors hanya mengetuk-ngetuk tembok dan tidak menemukan sesuatu yang spesial.Namun Ema menemukan sesuatu saat dia sedang mengetuk-ngetuk tembok.Salah satu bata tembok tergeser ke dalam.Tepat setelah bata itu masuk ke dalam sebuah ruangan muncul di samping bata yang masuk ke dalam.Kira dan Chors terkejut dengan kemunculan pintu tersebut.

"Apa kita akan masuk?"

"Tentu saja."Kira menjawab dengan cepat.

"Kalau begitu kau yang masuk terlebih dahulu."Ema menarik Chors dan mendorongnya ke dalam.

Chors masuk ke dalam ruangan tersebut.Di dalam ruangan tersebut tidak ada apa-apa menurut Chors.Itu hanya sebuah ruangan kosong saja.

"Bagaimana?"Ema bertanya dari luar ruangan.

"Masuk saja aku merasa sepertinya aman."

"Apa-apaan itu!Kau membuat menjadi semakin tidak meyakinkan."

"Kita coba saja Ema."

Kira dan Ema melangkah ke dalam ruangan.Ruangan tersebut benar-benar kosong dan gelap.

"Aku tidak bisa melihat."Ema mengeluh dengan keadaan cahaya di ruangan ini.

"Bukankah kau demi human kucing?Seharusnya kau bisa melihat di dalam gelap."

"Itu tidak ada hubungannya dengan rasku!"Ema berteriak kepada Chors.

"[Torch]"Seketika api kecil muncul dari jari Kira.

"Whoa kapan kau mempelajari itu Kira?"

"Aku hanya mencoba?"

"Sepertinya kau sangat berbakat dengan sihir.Kalau begitu kalian periksa di sisi sana aku akan memeriksa di sini."

Kira dan Ema pergi ke sisi lain ruangan.Berkat [Torch] Ema dapat melihat dengan jelas.Namun mereka tetap saja tidak menemukan apapun di ruangan tersebut.

"Whoaa!"Chors tiba-tiba berteriak.

"Ada apa?!"Kira dengan cepat mendekat ke arah Chors.

Namun Ema hanya berdiri di sisi lain dari Chors.Ema masih tidak bisa menaruh kepercayaan kepada Chors.Karena itu dia merasa lebih baik dia menjaga jarak telebih dahulu.

Saat Kira mendekati Chors,Kira melihat sesuatu yang mengejutkan.Mereka melihat sebuah tengkorak manusia.

"Sepertinya ini sudah sangat lama."Chors berbicara sambil memegang-megang kepala tengkorak.

"Darimana kau tahu itu?"

"Tulang-tulang ini sudah tidak begitu kuat."

Saat mereka tengah melihat-lihat tengkorak.Tiba-tiba langit-langit di ruangan seperti bergeser.Dan tembok muncul dari langit-langit.Kira yang menyadari itu segera berlari ke hadapan Ema.Ema juga nampak terkejut dengan kemunculan tembok dan berusaha mendekati Kira juga.

"Emaaa!"

"Kira,Kira!!"Ema memanggil Kira dengan panik.

Namun sebelum mereka dapat meraih satu sama lain tembok sudah menghalangi mereka.Kira tentu saja menjadi panik dan marah.Kira memukul-mukul tembok dan memanggil-manggil Ema.

*pug..pug..pug*

"Ema!Ema apa kau mendengarku?"Kira tidak mendapat jawaban apapun.

Kira kemudian membuat jarak dengan tembok.

"Jika tidak di dengar maka akan aku hancurkan saja.[Fire Spear],[Lightning Javelin]."

Kira menyerang tembok itu dengan serangan penuh.Serangan Kira membuat ledakan yang kuat.Namun tembok itu bahkan tidak tergores.Walau tidak tergores Kira terus menyerang dengan membabi buta.Chors yang melihat itu memegang pundak Kira.

"Hentikan kita harus menyelesaikan labirin ini dan mendapatkannya terlebih dahulu!"

Kira yang mendengar kata-kata Chors menjadi sangat kesal.

*swosshhh*

Kira mengacungkan pedangnya tepat di leher Chors.Chors terkejut melihat Kira yang mengacungkan pedang kepada dirinya.Chors menganggap Kira bukanlah orang yang dapat melakukan hal seperti ini.Chors mengangkat kedua tangannya.Selain itu dia menjadi sedikit berkeringat karena tegang.

"Hei brengsek!Apa kau bermaksud kalau harta itu lebih pernting dari Ema!"

Kira memberikan aura intimidasi yang sangatlah kuat.Chors benar-benar terkejut dengan sikap Kira yang berubah.Chors menjadi semakin tegang dengan sikap Kira.

"Ti-Tidak aku tidak bermaksud begitu.Hanya saja saat aku melihat kau menyerang tembok itu dan tidak tergores sama sekali.Aku hanya berpikir kalau lebih baik kita mencoba untuk berjalan saja telebih dahulu.Mungkin saja kita dapat menemukan Ema jika kita berjalan.Dibandingkan mencoba menghancurkan tembok itu."

Kira menghela nafasnya setelah mendnegar Chors.Kira mulai menjadi tenang.Pedang yang dia acungkan ke leher Chors.Dia tarik kembali dan menaruhnya di punggungnya.

"Maafkan aku karena mengacungkan pedang kepadamu."

"Tidak aku juga merasa bersalah karena sudah berkata seolah-olah harta karun lebih penting dibandingkan nyawa seseorang."

Kira dan Chors memutuskan untuk berjalan di lorong.Lorong ini memiliki pencahayaan seperti di lorong di luar.Sejauh ini mereka masih belum menemukan apa-apa dan hanya sebuah jalan lurus aja.Saat Chors sedang berjalan tiba-tiba lantai seakan-akan menghilang.Chors baru saja menginjak sebuah jebakan.Jebakan itu adalah sebuah lubang yang berisi dengan tumpukan jarum terbuat dari besi yang tertancap di tanah.Chors berusaha menggapai lantai sebelum dia terjatuh namun dia tidak sempat.Di saat Chors merasa putus asa,Kira meraih tangan Chors dan menggapainya.Chors terkejut karena Kira menyelamatkannya.Kira kemudian menarik Chors hingga ke lantai.

"Terima kasih."

"Tidak usah dipikirkan."

Kira dan Chors melompati jebakan dan kembali berjalan.Saat mereka sedang berjalan Kira sedikit penasaran dengan Chors.

"Chors kenapa kau sangat ingin harta karun?"

Chors berhenti berjalan dan terdiam.

"Karena kau sudah menyelamatkanku sepertinya kau boleh mengetahui ini.Aku hanya ingin balas dendam."

"Balas dendam?"

"Ya,jika harta karunnya sebuah senjata maka akan aku pakai.Namun bila bukan sebuah alat tempur maka aku akan menjualnya.Karena aku..."Chors membuka topengnya.

Saat ini Ema berjalan di tengah lorong yang gelap gulita.Namun Ema dapat melihat di dalam gelap.Selama ini Ema hanya berbohong kepada Chors.Walau Ema berjalan di tengah lorong yang gelap gulita.Tetap saja Ema merasakan ketakutan namun ketakutan ini bukan berasal karena lorong.Ema ketakutan karena kembali sendiri seperti di masa lalunya.Ema sudah mulai terbiasa dengan adanya Kira di sampingnya.Karena itu saat Kira tidak ada dismpingnya dia merasa gelisah.

"Kira dimana kau?Aku membutuhkanmu....."