Chereads / Demon Become Hero / Chapter 27 - Chapter 27

Chapter 27 - Chapter 27

Kira dan Ema sedang menuju penginapan bersama dengan suami Grace.Saat mereka tiba di penginapan,Grace sedang membersihkan meja resepsionis.Grace yang mendengar suara pintu terbuka segera melirik pintu.Grace menjatuhkan kain yang dia pakai untuk membersihkan meja karena melihat suaminya.Grace tidak bisa berkata apa-apa.Suami Grace mendekati Grace dan mencoba untuk memeluknya,namun.

*plaakkkk*

Suara tamparan yang di buat Grace sangatlah keras.Ema yang melihat itu menjadi kaget karena Grace menampar suaminya.Setelah itu Grace memukul kecil suaminya.

*hiks....hiks....hikss....*

"Apa kau tidak tahu aku sangat khawatir denganmu?!Aku tidak tenang saat kau masih ada di labirin!Kau bilang akan kembali pada sore hari,namun kau tidak kembali!"

Grace terjatuh dan menangis dengan keras.Suami Grace yang melihat Grace sangatlah merasa bersalah karena perbuatannya.Suami Grace mendekatinya dan memeluk dengan erat.

"Aku minta maaf!Maaf Grace aku tidak bermaksud untuk tidak kembali."

Kira dan Ema saling menatap satu sama lain.Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan.

"Kira sebaiknya kita kembali dulu ke kamar kita."

"Tentu."

Kira dan Ema berjalan melewati pasangan suami istri tersebut.Kira berjalan menaiki tangga dan tiba di depan pintu kamarnya.Kira terhenti dan tidak membuka pintu kamarnya.

"Ema."

"Ada apa?"

"Aku ingin menjelajahi labirin lagi."

"Lalu?"

"Apa kau mau ikut bersamaku?"

"Tentu saja.Untuk apa kau bertanya jawaban yang sudah pasti."

"Terimakasih."Kira tersenyum dengan lebar.

Pada malam hari mereka turun dari kamar mereka untuk makan malam.Saat mereka turun di meja terdapat banyak makanan.Suami Grace sedang membersihkan penginapan.Kemudian suami Grace mendekati Kira dan Ema.Dia segera membungkuk dihadapan mereka berdua.

"Aku berterima kasih karena kalian menyelamatkanku di labirin."

"Tidak perlu seperti itu angkat kepalamu,kami hanya memenuhi permintaan nona Grace."Suami Grace mengangkat kepalanya.

"Aku lupa memperkenalkan diriku namaku Tom."

"Tom bisakah kau menceritakan tentang labirin?"

"Tentu saja,tapi sebelum itu sebaiknya kalian harus makan terlebih dahulu."

Kira dan Ema duduk di meja makan.Ema masih terkejut dengan banyaknya makanan di meja makan.

"Emmm berapa biaya tambahan yang kami perlu bayar untuk makanan ini?"

"Kalian tidak perlu membayar ini adalah rasa terima kasihku karena kalian menyelamatkan suamiku."

"Kalau begitu terima kasih nona Grace."

Kira dan Ema memakan makanan mereka dengan lahap.Setelah mereka selesai,Tom bergabung dengan mereka.

"Kalau begitu sekarang aku akan menceritakan tentang labirin."

"Benarkah?"Kira sangatlah bersemangat.

"Aku tidak begitu tahu tentang labirin itu.Aku hanya bisa sampai di lantai 2 saja.Untuk mencari tangga ke lantai berikutnya sangatlah sulit.Karena aku terlalu sibuk mencari tangga kebawah membuatku lupa dengan tangga untuk naik.Lalu di lantai 2 sepertinya pemicu jebakannya sebagian besar di lantai.Aku hanya bisa memberitahukan itu saja,maaf kalau informasiku tidak berguna."Tom tampak kecewa karena tidak bisa membantu banyak.

"Tidak itu sudah cukup untuk kami."Ema berusaha menyemangati Tom.

"Memang apa yang ingin kalian lakukan?"

"Kami ingin menjelajahi labirin itu lagi!"

"Kalau begitu aku akan memberikan saran sebagai orang yang pernah tersesat disana.Sebaiknya kalian membuat tanda untuk setiap jalan yang kalian lewati.Selain itu kalian harus mempersiapkan diri kalian,jika kalian memang ingin menyelesaikan labirin.Kalian sebaiknya membawa makanan dan minuman.Untuk makanan aku sarankan kalian membawa roti setidaknya itu bisa bertahan hingga 3 hari."

"Ema kita akan belanja besok pagi!"

"Yaa...."

Kira dan Ema kembali ke kamar mereka dan beristirahat.Pada keesokan harinya mereka mengikuti saran Tom dan pergi berbelanja kebutuhan mereka.Orang-orang terus menatap Kira dan Ema dengan tatapan sinis sepanjang mereka berjalan.Mereka menghampiri sebuah toko yang menjual roti.Yang menjaga toko roti itu adalah seorang pria berbadan besar.

"Selamat dat-."

Seketika penjaga toko yang sebelumnya tersenyum tiba-tiba menunjukan wajah yang sinis.Kira dan Ema mengambil beberapa roti yang ingin mereka bawa.Mereka menghampiri penjaga toko untuk membayar roti.Kebetulan di toko roti tersebut juga menjual kantong air,mereka juga membeli beberapa kantong air.Penjaga toko memasukan semua belanjaan mereka ke kantung kertas.

"6 keping perak."Ema yang mendengar itu menjadi terkejut.

"Hah?6 keping perak?Apa kau tahu bahkan di ibukota sekalipun ini tidak lebih dari 3 perak?!"

"Tentu saja aku tahu!"

"Lalu kenapa kau menjual semahal ini?!"

"Apa kata orang-orang jika aku membiarkan seorang demi human berbelanja di tokoku dengan harga normal.Oh aku tahu kalian hanyalah petualang miskin yang tidak mempunyai 1 keping perak sedikitpun.Aku tahu dari pakaian kalian,kalian pasti mencurinya karena kau bersama demi human jadi itu hal yang wajah."

*plak..*

Sesuatu mengenai dahi penjaga toko.Sesuatu yang mengenai penjaga toko tidak lain adalah 1 keping emas.Kira kemudian mengambil belanjaanya dan menarik Ema ke pintu untuk keluar.Sebelum Kira keluar,Kira terhenti sejenak.

"Sebaiknya kau tidak bicara seperti itu dengan temanku!"Kira menunjukan wajah yang mengancam.

"Cih!"

Kira meninggalkan toko tersebut dan menuju labirin.Ema sepanjang perjalanan memarahi Kira karena membuang-buang koin emas.

"Hei apa kau tahu itu koin emas!Koin emas!Koin emas!Dengan koin itu kau bisa membeli banyak makanan dan kau melempar seperti itu ke seseorang?!"

"Tenanglah itu hanya sebuah koin."

"Sebuah koin!Itu sangatlah berharga bodoh!"

Ema menceramahi Kira tanpa henti.Pada awalnya Kira tampak terganggu namun dia mulai terbiasa.Mereka tiba di pintu masuk labirin.Saat mereka mendekati pintu masuk disana ada seseorang yang sedang bersandar di pintu masuk sembari menyilangkan tangannya.Seseorang itu memakai topeng putih dengan corak merah di mata topeng itu.Orang itu juga menutupi kepalanya dengan jubah kain.Kira dan Ema tidak menghiraukannya dan melewatinya.

"Berhenti!"

"Apa maumu?Aku sedang kesal ini sebaiknya jangan membuat aku semakin kesal."

"Tidak aku hanya ingin menawarkan sesuatu untuk kalian.Aku juga akan menjamin kalian tidak akan menyesal"

"Cepatlah bicara!"Ema masih kesal dengan koin emas mereka.

"Bagaimana jika kita memasuki labirin bersama-sama.Atau mudahnya bagaimana jika kita menjadi 1 party untuk menjelajahi labirin."

"Bai-."Ema menutup mulut Kira saat dia hendak ingin berbicara.

"Untuk apa kami bekerja sama denganmu?Apa untungnya untuk kami?"

"Tentu saja kalian memiliki keuntungan."Pria itu memperlihatkan sebuah kertas.

"Ada apa dengan kertas usang itu?"Ema berbicara dengan nada meremehkan.

"Ini adalah peta labirin."

Kira dan Ema terkejut karena pria itu memiliki peta labirin.

"Darimana kau mendapatkan itu?"

"Kebetulan saat di lantai ketiga aku menemukannya di sebuah ruangan rahasia.Peta ini menunjukan kalau labirin ini terdiri dari 10 lantai.Namun peta ini hanya mengungkap jebakan dan tangga untuk turun sampai lantai 5 saja."

"Bagaimana cara aku mempercayaimu kalau kau tidak akan menjebak kami?"

"Mana mungkin aku akan menjebak kalian,sebagai jaminan aku akan berjalan di depan."

"Baiklah kalau begitu."Ema melepaskan tangannya dari mulut Kira.

"Bagaimana kalau kita berkenalan terlebih dahulu?Namaku Kira."

"Aku Ema."

"Aku Chors."

"Bukankah kau seharusnya memperlihatkan wajahmu?"

"Wajahku sangatlah buruk karena aku terkena luka bakar yang hebat.Karena itu aku tidak ingin memperlihatkannya."

"Sudahlah Ema biarkan saja."

"Aku akan memimpin jalan."

Chors berjalan melewati Kira dan Ema.Kira tampak senang karena dia dapat menjelajahi labirin dengan banyak orang.Sedangkan Ema tampak sangat waspada dengan Chors.