Chereads / Demon Become Hero / Chapter 24 - Chapter 24

Chapter 24 - Chapter 24

Setelah mereka melewati jalan setapak.Sekarang mereka mulai memasuki hutan yang sangat lebat.Kira menjadi penasaran karena dia tidak dapat melihat apa-apa.Selain pohon yang menjulang tinggi.

"Ema apa wilayah masih Barat jauh?"

"Tentu saja masih jauh,kita memerlukan setidaknya 1 minggu untuk sampai disana dan itupun kita harus berjalan penuh.Tapi kita tidak akan berjalan penuh,kita akan singgah di beberapa kota atau desa."

"Lalu sekarang kita akan pergi kemana?"

"Kita akan menuju kota Eroe."

"Kota seperti apa itu?"

"Kota Eroe memang tidak sebesar ibukotaTapi kota ini cukup terkenal di kalangan petualang.Kota Eroe mempunyai sebuah dungeon labirin yang belum ditaklukan."

"Dungeon labirin?Apakah itu sama dengan dungeon yang kita masuki di ibukota?"

"Tidak dungeon ini berbeda dengan dengan dungeon yang kita masuki terakhir kali.Dungeon yang kita masuki sebelumnya hanya jalan yang bercabang lurus.Tapi labirin berbeda labirin mempunyai lantai untuk kebawah.Semakin dalam dungeon maka tingkat kesulitannya juga meningkat.Selain itu di dasar labirin terdapat sebuah harta karun.Keberadaan harta karun itu masih sangatlah misterius dan dipertanyakan.Karena itulah ada beberapa orang yang mengatakan dungeon ini dibuat oleh manusia.Tapi pernyataan itu tidaklah pasti."

"Ema apa kita bisa ke labirin?!"Kira menjadi bersemangat setelah mendengar penjelasan Ema.

"Jika aku tidak lelah maka aku ikut."

Saat Ema berjalan tiba-tiba dia terhenti dan membatu.Ema kemudian menutup matanya.Ema terlihat sangatlah serius.Kira menjadi kebingungan melihat tingkah Ema.

"Ada apa Ema?"

"Aku mendengar suara pertempuran di dekat sini."

"Aku tidak mendengar apapun...."

"Demi human mempunyai indra dan fisik jauh diatas manusia.Karena itu kau tidak akan bisa mendengarnya."

"Kalau begitu dimana pertempurannya?"

"Lokasinya tidak terlalu jauh.Sepertinya ada di dekat kita."

Ema segera berlari menyusuri hutan.Ema berlari ke tempat asal suara tersebut.Ema sangat yakin kalau pertempuran yang dia dengar tidaklah jauh.Dari kejauhan Kira dan ema dapat melihat sesuatu dengan samar-samar.Kira dan Ema berlari semakin kencang dan berhenti saat mereka dapat melihat dengan jelas.Mereka melihat sekelompok bandit yang sedang mengepung empat ksatria.Ksatria tersebut mengelilingi sebuah kereta kuda.Dari yang mereka lihat sepertinya para ksatria sedang melindungi kereta kuda tersebut.

"Bagaimana Kira?"

"Bukankah jelas kita harus membantu mereka?"

"Kalau begitu kita akan menyerang,sebaiknya kau tidak memaksakan dirimu dan ingat jangan gunakan sihir atau mereka akan terkena juga!"

"Baiklah aku maju duluan."

Kira berlari dan mengeluarkan pedangnya dari punggungnya.Kemudian Kira melompat ke atas dan mendarat di tengah-tengah kelompok para bandit.Kira mengayunkan pedangnya ke tanah dan membuat tanah di sekitar menjadi retak dan hancur.Para ksatria menjadi terkejut melihat kemunculan Kira.Ksatria nampak kebingungan dan mengarahkan pedangnya kepada Kira.Seketika Ema muncul dengan [Hurricane Steps] dan kembali membuat ksatria terkejut.

"Tidak perlu takut kami akan membantu kalian."

Ksatria bernafas dengan lega dan menjadi lebih tenang.Sebagian bandit sudah dikalahkan berkat serangan Kira.Bandit menjadi ketakutan,namun ketakutan mereka menjadi sirna saat melihat Kira.Tiga orang bandit berniat menyerang Kira secara bersamaan.

"Serang dia,dia hanya bisa memakai satu tangan saja!"

Mereka mendekati secara bersamaan.Kira hanya tersenyum kecil melihat sekelompok bandit mencoba menyerangnya.Kira memutar pedangnya dan menggunakan sisi tumpul dari pedangnya.Tepat saat ketiga bandit menyerang Kira memukul mereka dengan sisi tumpul pedangnya secara bersamaan.Mereka terpental hingga terkena pohon dan menjadi pingsan.Tepat setelah Kira mengayunkan pedangnya seorang bandit berniat menyerang Kira dari belakang.Namun Ema bergerak dengan [Hurricane Steps] dan memukul bandit tersebut hingga pingsan.

"Terima kasih Ema!"Kira menunjukan senyum lebar.

"Sebaiknya kau tidak ceroboh."

*Swoosshh*

Suara panah baru saja melesat dari pepohonan.Panah tersebut melesat tepat ke arah dada kiri Kira.Ema dengan cepat melihat asal arah panah.Panah itu berasal dari pepohonan.Ema menggunakan [Hurricane Steps] dan tepat berada di belakang pemanah.Ema mengacungkan pisaunya tepat di leher pemanah.Pemanah menjadi berkeringat dingin.

"Jatuhkan senjatamu atau kau mati!"

"Wow kau sepertinya sangat serius."

Pemanah menjatuhkan busurnya dan menyerahkan dirinya.Ema segera melihat kondisi Kira.Kira cukup beruntung karena panah tertancap sedikit ke atas sehingga jantungnya tidak terkena panah.Ema mencabut panah yang tertancap di dada Kira secara tiba-tiba tanpa memberikan aba-aba.

"ITU SAKIT EMA!"

"Aku hanya tidak suka melihat panahnya."

Lalu dari kereta kuda,pintu kereta kuda terbuka dan seorang perempuan muda turun dari kereta kuda.Perempuan itu mempunyai warna rambut yang tidak biasa,dia mempunyai rambut hijau dan mata hijau seperti emerald.Saat perempuan muda itu melangkahkan kaki ke tanah.Para ksatria menunjukan ekspresi wajah yang khawatir.

"Nona sebaiknya anda tidak keluar."

"Aku harus berterima kasih kepada mereka karena sudah menolong kita semua."

Perempuan berambut hijau mendekati Kira dan Ema.Dia mengangkat sedikit roknya dan membungkuk.Perempuan berambut hijau itu mempunyai sopan santun yang sangat baik.Setelah membungkuk dia mulai memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Silvia Granel.Terima kasih karena sudah membantu kami dari serangan bandit.Kami akan memberikan imbalan setimpal untuk kalian.Kalian juga dapat menyerahkan bandit-bandit tersebut kepada guild petualang."

"Aku tidak tertarik dengan imbalan dan kalian dapat membawa para bandit itu."Kira menolak mentah-mentah.

"Tapi bisa saja mereka adalah salah satu buronan dan kalian bisa mendapatkan uang setelah membawa mereka."

"Aku tidak tertarik aku ingin segera pergi ke wilayah Barat."

"Kalau begitu biarkan saya menyembuhkan anda sebagai ucapan terima kasihku,kebetulan saya mempunyai atribut sihir penyembuh."

Silvia mendekati Kira dan menaruh tangannya di dada Kira.Silvia mulai menyembuhkan Kira.Sinar hijau dari penyembuhan mengelilingi seluruh tubuh Kira.Tidak hanya dada Kira namun juga tangan kiri Kira.Kira terkejut karena bisa merasakan tangannya.Kira menggerakan tangannya ke sana kemari.Ema terlihat terkejut melihat kondisi Kira yang dapat pulih dengan cepat.

"Terima kasih sudah menyembuhkan tanganku!"Kira berbicara dengan sangat girang.

"Kalau tidak keberatan saya ingin mengetahui nama kalian."

"Namaku Kira dan dia Ema."

"Kalau begitu saya ucapkan sekali lagi terimakasih tuan Kira dan nona Ema,kalau begitu saya undur diri."

Silvia kembali ke dalam kereta kuda.Tidak hanya Silvia para ksatria juga berterima kasih kepada Kira.Lalu mereka meninggalkan Kira dan Ema.

"Aku cukup terkejut."

"Ada apa?"

"Aku memperhatikan tingkah lakunya aku pikir dia hanya bangsawan biasa."

"Bangsawan?Dari mana kau tahu dia adalah bangsawan?"

"Dia mempunyai nama belakang tidak semua orang mempunyai nama belakang di dunia ini.Setidaknya kau harus seorang bangsawan atau seseorang yang berpengaruh di kerajaan untuk mempunyai nama keluarga.Dan dia juga mempunyai sopan santun yang bagus.Lalu setelah melihat kereta kudanya aku melihat sebuah lambang yang mengejutkan."

"Lambang?"

"Lambang sayap putih,dan hanya ada satu tempat yang mempunyai lambang itu!Gereja Malaikat hanya mereka yang memakai lambang itu.Tapi yang membuat terkejut adalah dia bersikap baik kepadaku.Aku terkejut karena Gereja Malaikatlah yang mendiskriminasi demi human.Biasanya mereka akan melihat dengan jijik kepada demi human namun dia tidak.Melihat dia mempunyai pengawal maka dia adalah orang penting.Kebetulan aku menyadarinya setelah melihat dia menyembuhkanmu.Tidak salah lagi dia adalah wanita suci."

"Wanita suci?"

"Dia dianggap suci karena sudah banyak menyembuhkan orang.Dia juga dianggap sebagai penyembuh terbaik di benua ini."

"Wow kita bertemu dengan orang yang luar biasa."Ema tiba-tiba memukul Kira.

"Ada apa?"

"Sebaiknya kau tidak mengatakan tujuanmu karena itu bisa saja menjadi berbahaya."

"Tapi sepertinya tidak berbahaya berbicara kepadanya."

"Kita tidak tahu dia baik atau jahat bodoh!"

"Dia mengatakan terimakasih maka dia orang baik."Ema terkejut dengan pola pikir Kira.

"Sebaiknya kau tidak naif Kira."Ema memegang kepalanya dengan wajah lelah.

Kira dan Ema kemudian berjalan memasuki hutan kembali.Mereka melanjutkan perjalanan ke kota Eroe.

Di lain sisi Silvia tiba di rumahnya dan di sambut oleh pelayannya.

"Tuan Granel sudah menunggu anda nona Silvia."

Silvia diantarkan oleh pelayan menuju sebuah ruangan.Di ruangan tersebut terdapat seorang kakek yang duduk di meja kerjanya.Kakek itu terlihat sedang mengurus dokumen di mejanya.

"Aku pulang tuan Granel."Granel memberikan senyuman yang hangat.

"Bukankah sudah kubilang panggil aku kakek jika kita berdua."

"Maaf aku masih belum terbiasa karena diangkat sebagai cucu seorang Paus Agung."

"Lalu Silvia aku mendengar kau diserang oleh sekolompok bandit,apa kau tidak apa-apa?"Granel menunjukan ekspresi khawatir.

"Iya!Tapi aku diselamatkan oleh tuan Kira dan nona Ema!"Silvia menunjukan wajah yang bersemangat.

"Siapa mereka?"

"Sepertinya mereka adalah seorang petualang."

"Bagaimana kalian bisa bertemu?"

"Mereka kebetulan sedang menuju wilayah Barat.Saat mereka berjalan mereka kebetulan berpapasan dengan kami dan membantu kami."

"Begitukah sebaiknya kau bersihkan dirimu dulu."

Silvia meninggalkan ruangan kerja Granel.Setelah Silvia pergi,Granel berhenti menulis dan menunjukan senyum licik.

"Kita akan segera bertemu pemegang simbol kegelapan!Aku akan segera menghabisimu pemegang simbol kegelapan HAHAHAHA!"