Chereads / Demon Become Hero / Chapter 22 - Chapter 22

Chapter 22 - Chapter 22

Sejak aku lahir keluarga sudah tidak lengkap seperti keluarg pada umunya.Aku kehilangan ayahku.yahku meninggal sejak ibu mengandungku.Karena itu aku hanya hidup bersama ibuku.Kami tinggal di daerah Utara yang dingin.Kami tinggal di sebuah desa yang dekat dengan perbatasan.Seluruh desa ini berisi demi human kucing.

Warga di desa ini sangatlah dekat.Kami seolah-seolah mempunyai ikatan darah.Beberapa dari mereka hampir setiap harinya membawakan makanan untukku dan ibu.Begitulah yang kira saat aku masih anak-anak.Tapi sekarang aku menyadari kalau mereka semua hanya ingin mendapatkan hatiku.Walau mereka bermaksud untuk mendekati ibu tapi itu tidak membuat kalau mereka adalah warga yang buruk.Kami hidup dengan harmonis di desa tersebut.

Walau keluargaku tidak mempunyai sosok ayah.Tapi ibu dapat membuat menutupi posisi ayah.Walau begitu aku tetap saja merasa iri dengan keluarga lain.Banyak anak yang seumuranku bermain dengan ayah mereka.Tapi aku tidak tahu dan tidak pernah melihat wajah ayah sekalipun.Kesedihan yang aku miliki selalu aku tutupi dari ibuku.Aku bisa tahu dengan jelas ibu akan sedih bila tahu aku sedang bersedih.Karena itu aku hanya ingin melihat ibuku selalu tersenyum.

Kami mempunyai sebuah kebun di belakang rumah kami.Dan pada pagi hari aku selalu membantu di kebun.Kami menanam berbagai macam sayuran dan buah-buahan.Namun menanam di daerah Utara ini sangatlah sulit.Tidak seperti di daerah lain,iklim daerah Utara selalu bersalju karena itu sulit untuk menanam.

Berkat ide yang dimiliki ibu kami dapat membuat sebuah kebun.Ibu mempunyai ide dengan membuat sebuah bangunan yang semua terbuat dari kaca.Bangunan kaca tersebut adalah tempat untuk berkebun kami.Kami menggunakan sebaik mungkin hasil kebun kami.Seperti pada umumnya hasil kebun akan kami pakai untuk makan sehari-hari.Tetapi bila kami mendapatkan sayuran lebih kami akan menukarkan dengan warga desa.Tidak seperti di kota yang melakukan pembelian dengan uang,di desa ini kami menggunakan sistem barter.Kami akan menukzrkan satu barang dengan barang lainnya.

"Ibu lihat aku mendapatkan wortel yang sangat besar."Aku baru saja menarik wortel.

"Seperti yang ibu kira Ema sangatlah hebat berkebun."Ibu mengelus kepalaku.

"Hehe."

Aku sangatlah senang saat ibuku mengelus kepalaku.Karena itu bila ibuku mengelus kepalaku maka aku akan tersenyum dengan sangat lebar.Setelah kami berkebun kami akan sarapan bersama.Usai sarapan kami akan membagi tugas.Ibu akan berburu hewan di hutan sedangkan aku akan membersihkan rumah.

Ibu berburu hewan di tengah hutan bukan karena terpaksa.Melainkan ibu adalah petualang yang hebat.Ibu memiliki peringkat B saat dia masih menjadi petualang.Aku tahu ibuku hebat.

Seperti anak kecil pada umumnya yang penuh rasa ingin tahu.Suatu hari aku penasaran bagaimana saat ibu berburu.Karena itu aku memutuskan mengikuti ibuku diam-diam.Aku mengikuti ibu masuk ke dalam hutan.Hanya dalam beberapa saat aku sudah melihat babi hutan menghampiri ibuku.Saat babi itu mencoba mendekati ibu.Ibu hanya berdiri tanpa rasa tegang sedikitpun.Ibu mengeluarkan [Wind Slash] dan dalam sekejap babi hutan terbelah menjadi dua.

Itu adalah pertama kalinya aku melihat sihir dan aku sangatlah kagum melihat sihir ibu.Saat aku melihat ibu mengeluarkan sihir mataku menjadi berbinar-binar.Tidak hanya itu aku juga merasa sangat takjub karena itu aku tidak melihat keadaan sekelilingku.Secara tiba-tiba ada sebuah bayangan yang sangat besar di belakangku .Bayangan tersebut adalah milik beruang.Melihat beruang aku menjadi ketakutan dan aku berteriak dengan keras.

"Kyaaaaaaa!!!"

Selagi aku berteriak tanpa aku sadari kepala beruang itu sudah terpenggal.Dari belakang ibuku menghampiri dan memeluk sangat erat.Ibu memperlihatkan wajah yang penuh rasa khawatir.Setelah kejadian tersebut ibu membawaku ke rumah.Sampai di rumah ibuku memarahiku dengan sangat keras.

Seperti anak kecil umumnya.Aku akan mendapatkan hukuman jika melakukan perbuatan buruk.Saat aku menjadi anak nakal maka ibuku akan memberikan hukuman.Hukuman tersebut adalah kakiku akan di pukul dengan ranting oleh ibuku.Biasanya aku hanya mendapat 5 pukulan.Namun kali ini aku sudah membuat kesalahan besar dan aku dihukum dengan 30 pukulan.

*plak,plak,plak...*

Semakin lama aku dipukul rasa sakitnya juga menjadi semakin terasa.Dengan rasa sakit yang aku rasakan aku mencoba untuk menahannyaSelagi ibu memukul dengan ranting dia akan menceramahiku.Sakit?Tentu saja itu sangat sakit untuk anak berumur 5 tahun.Apakah aku membenci ibuku karena memukulku?Tidak aku merasa ini pantas untukku karena membuat ibu khawatir.Setelah hukuman selesai ibu akan memeluk diriku dengan sangat erat.

"Maafkan ibu Ema."

Mendengar ibuku meminta maaf selalu membuatku menangis.Setelah itu kami akan bersikap seperti biasa.Ini adalah pengalaman pertama kali kakiku terasa sangatlah sakit.

Pada malam hari aku akan diajari ibuku untuk membaca dan berhitung.Ibuku adalah salah satu orang terpintar di desa karena dia dapat membaca dan berhitung dengan cepat.Untuk orang-orang yang tinggal di desa bila mereka bisa membaca dan berhitung mereka akan disebut pintar.Seusai belajar kami akan tidur.Aku dan ibuku tidur di kamar yang terpisah.Namun karena aku merasa tertarik dengan sihir aku memutuskan untuk menghampiri ibuku di kamarnya malam ini.Saat aku membuka pintu kamar ibu,aku melihat dia sedang menulis di sebuah buku.

"Ibu..."

"Iya Ema ada apa?"Ibu segera menutup buku yang sedang dia tulis.

"Aku ingin belajar sihir."Ibu terlihat terkejut saat mendengarnya.

"Kenapa kamu ingin belajar sihir?"

"Karena saat tadi di hutan ibu terlihat sangat keren,aku ingin seperti ibu."Ibu menjadi tersenyum setelah mendengar itu.

"Kemarilah."

Aku segera menghampiri ibuku dan aku duduk diatas pangkuan ibuku.

"Kalau begitu kita akan memulai pelajaran sihir pertama kita."

Aku yang mendengar itu menjadi sangat senang.

"Untuk mengeluarkan sihir kita membutuhkan mana.Mana adalah energi yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup.Setelah mengeluarkan mana maka kita akan bisa mengeluarkan sihir.Sihir dibagi menjadi 2 yaitu sihir elemen dan sihir unik.Sihir elemen adalah sihir yang beratribut elemen dasar yaitu api,air,angin,tanah,cahaya dan kegelapan.Sedangkan sihir unik adalah sihir selain ke-6 elemen tersebut.Sihir unik yang pernah ibu lihat adalah sihir penyembuhan."

"Ibu kenapa kita bisa mengeluarkan sihir?"

"Ibu juga tidak tahu namun ibu pernah mendengar sebuah cerita saat menjadi petualang.Kita dapat mengeluarkan sihir adalah berkat dari ketiga dewa yang ada.Dewa tersebut memberikan berkah kepada kita yaitu sihir.Dewa-dewa itu adalah God of Creator 'Malcius',God of Nurtures'Corlina',dan God of Destruction'Casava'.Sekian pelajaran sihir kita hari ini."

Aku mendengar itu mengeluarkan wajah yang cemberut karena pelajaran sihir berakhir dengan cepat.Ibu memang hanya menceritakan sebuah kisah.Tapi hanya mendengar kisah saja sudah membuatku semakin tertarik.

"Tidak perlu murung besok kita akan memulai pelajaran sihir lagi."Ibu tersenyum kepadaku dan mengusap kepalaku.

"Yeay aku sayang ibu."Aku memeluk ibu dengan erat.

"Ibu juga sayang Ema,apa Ema mau tidur dengan ibu?"

"Iya aku mau."Aku juga merindukan tidur bersama ibu.

Pada pagi hari kami melakukan kegiatan seperti biasa.Namun sejak kejadian kemarin kegiatanku berubah.Ibu juga membawaku saat berburu di hutan.Tidak seperti sebelumnya yang hanya dapat bersembunyi.Sekarang aku akan berada di belakang ibu.Setelah ibu selesai berburu kami akan belajar sihir.Sihir yang pertama ibu ajarkan padaku adalah [Wind Slash].