Pada pagi hari Kira dan Ema berjalan menuju guild.Selama Kira berjalan dia merasakan tatapan dari orang-orang.Akan tetapi tatapan yang dia dapatkan teras berbeda dari biasanya.Tatapan yang Kira rasakan bukanlah tatapan kebencian.Melainkan tatapan yang penuh hormat dan mengagumi.Biasanya Kira dan Ema saat berjalan akan mendapat tatapan tajam yang sinis.Tapi sekarang mereka mendapatkan tatapan yang hangat.Tentu saja ini membuat Kira sedikit merasa aneh.Tidak hanya menatap dengan hangat beberapa dari mereka juga menayapa Kira.
"Hei Ema hanya perasaanku saja atau para penduduk menjadi aneh?"Kira berbisik kepada Ema.
"Aku kira hanya aku yang merasa seperti itu.Sejujurnya aku merasa aneh sejak kita berjalan.Sepertinya ini berkat rumor yang tersebar tentang kita."
"Rumor?"
"Sepertinya ada orang yang menyebarkan rumor tentang party kita.Ada sebuah party yang berisi pemegang simbol kegelapan dan demi human kucing.Dengan gagah berani mereka melawan semua pasukan monster dan mengalahkan bos dari pasukan monster tersebut.Begitulah rumor yang kudengar di penginapan tadi pagi."
"Tunggu,tungu!Bukankah itu berlebihan?"
"Tentu saja itu berlebihan.Tapi aku tidak peduli tentang itu karena rumor tersebut pasti akan menguntungkan kita."
Penyebar dari rumor itu tidak lain adalah Ted.Ted berniat untuk memberikan kesan yang baik tentang Kira dan Ema.Beberapa penduduk ada yang percaya dengan rumor tersebut.Namun kebanyakan penduduk tidak percaya akan rumor itu.Banyak yang tidak senang dengan rumor tersebut.karena itu ada sebuah rumor yang mengatakan kalau penyebab monster-monster itu muncul adalah pemegang simbol kegelapan.
Kira dan Ema sampai di guild.Mereka kemudian masuk ke dalam guild.Saat mereka masuk banyak petualang yang menyambut mereka dengan suka cita.Lilia yang melihat mereka segera menghampiri Kira dan Ema.
"Master ingin bertemu dengan kalian."
"Aku mulai lelah bertemu dengannya setiap kami pergi ke guild."
"Kita ikuti saja Ema."
Kira dan Ema memasuki ke ruangan guild master.Disana Agust sudah menunggu dan duduk di sofa.Tidak seperti petualang yang berada di bawah yang bersenang-senang.Raut wajah Agust tampak sangat serius.Kira dan Ema kemudian duduk di sofa dan memulai perbincangan dengan Agust.
"Pertama aku ingin membicarakan tentang monster yang kalian lawan."
"Apa kau menemukan sesuatu tentang monster itu?"
"Aku juga sedikit penasaran dengan monster itu.Saat masuk ke dalam ruangan bos aku bisa tahu kalau itu bukanlah King Goblin.Jadi monster macam apa itu?"Ema bertanya dengan santai.
"Kami sudah memastikannya dan itu adalahKing Goblin."
Ema mendengar itu sangatlah terkejut dan kebingungan.
"Tunggu bagaimana mungkin itu King Goblin?!Dari bentuk tubuh saja sangat jauh berbeda?!"
"Aku juga sangat bingung saat pertama kali mendengarnya.Namun saat kami menelitinya monster itu memiliki kecocokan dengan King Goblin."
"Aku tidak mengerti bagaimana kau meneliti tapi lihatlah dengan baik!Penampilan dia sangatlah berbeda dari King Goblin."
"Itu yang kalian lihat.Tapi saat kami mencabut kristal yang menempel di dadanya bentuk monster itu berubah.Monster itu berubah menjadi King Goblin."
"Bagaimana itu mungkin?!"
"Kemungkinan besar ini semua sudah direncanakan oleh seseorang.Kami masih tidak tahu siapa dalang dibalik semua ini.Sisa kristal yang kami ambil juga tidak meninggalkan jejak sihir.Kemungkinan dalang ini adalah pasukan Iblis Timur."
Ema yang mendengar Agust menjadi kaget.Ema juga tidak dapat mengendalikan ekspresi pada wajahnya.Telihat dengan jelas dia ketakutan.
"Lalu bagaimana dengan pedangku?"
"Aku masih tidak tahu bagaimana monster itu mendapatkannya.Tapi dengan melihat pedang itu saja semakin membuatku yakin ini adalah ulah Iblis Timur.Pedang itu terlalu bagus jika dimiliki monster."
"Lalu apa kau hanya ingin memberi tahu tentang ini saja?"
"Tidak,aku punya berita bagus untuk kalian.Kira kau resmi menjadi petualang tingkat D.Sebenarnya aku ingin membuatmu langsung menjadi petualang tingkat B tapi sepertinya itu terlalu cepat.Ema selamat karena kau menjadi petualang tingkat C.Dan ini imbalan kalian sesuai janji kalian mendapat 5 keping emas masing-masing dari kalian.Dan karena sudah menyelamatkan kota kalian mendapatkan 20 keping emas."Agust memberikan kartu petualang mereka.
"Ema lihat aku sudah menjadi petualang peringkat D!"Kira menjadi kegirangan.
"Ah iya."
Tidak seperti Kira yang kegirangan.Ema menunjukan eksperesi yang tegang.Saat dia menjawab Kira dia menjawab dengan senyuman yang kaku.
"Lalu apa rencanamu selanjutnya?"
"Aku tidak tahu dengan Ema tapi aku ingin pergi dari kota ini.Bagaimana denganmu Ema?"
"Aku akan ikut denganmu."Walau Ema tampak semangat tetap saja Ema tidak berprilaku seperti biasanya.
"Kalau begitu aku menyarankanmu pergi ke barat.Disana pemegang simbol kegelapan sangatlah diterima.Karena itu kau akan lebih bebas disana."
"Terimakasih atas saranmu aku akan mempertimbangkannya."
"Dan sebaiknya kau beri pedangmu sebuah sarung pedang agar tidak terlalu mencolok."
"Baiklah aku akan pergi ke pandai besi"
Kira dan Ema kemudian meninggalkan guild dan pergi ke pandai besi.Setelah Agust pergi dia berdiri dari sofanya dan melihat ke jendela.Agust melihat Kira dan Ema yang sedang berjalan.
"Aku harap beliau segera bertemu dengannya.Aku akui bocah itu semakin menarik setiap kali aku bertemu dengannya."
Kira sampai di pandai besi disana.Kira dapat mendnegar jelas suara palu.Kira dan Ema kemudian berjalan masuk ke tempat suara palu itu berasal.Kira dapat melihat kakek pandai besi menempa dengan serius.
"Kakek!"Kira berteriak.
Kakek pandai besi yang mendengar Kira segera berhenti memalu.Dia berbalik dan melihat Kira.Kakek itu bangun dari tempatnya dan berjalan ke tempat Kira.
"Aku tidak pernah menyangka rupanya kau pemegang simbol."Kira mendengar itu menjadi terkejut.
"Ah i-iya."Kira menjawab dengan ragu.
"Tidak perlu tegang aku tidak akan berprilaku buruk padamu.Selama kau membayar aku akan berprilaku seperti biasa.Lagi pula kaulah yang menyelamatkan kota ini.Lalu apa yang kau inginkan?"
"Aku ingin membuat sebuah sarung pedang untuk pedangku."Kira menyerahkan pedangnya kepada kakek pandai besi.
"Pedang yang sangat indah!"Kakek itu melihat pedang Kira dengan seksama tanpa berkedip."Baiklah sarung pedang ini akan selesai dalam 1 minggu."
"Itu terlalu lama,bagaiman jika besok?Apa kau dapat melakukannya?"
"Aku bisa saja menyelesaikannya dengan cepat.tapi kau pasti tahu kalau kau harus membayar lebih."
"Baiklah berapa biayanya?"
"3 keping emas ditambah dengan sarung pedang maka totalnya adalah 5 keping emas.Kau tidak perlu protes dengan harga aku memberikan kualitas terbaik kepadamu jadi wajar akan mahal."Kakek pandai besi menunjukan senyum licik.
"Baiklah."
Kira menyerahkan 5 keping emas kepada kakek pandai besi.Kira merasa ada yang janggal selama dia bertransaksi.Kira menyadari kalau selama bertransaksi kalau Ema hanya diam saja.Bahkan kakek pandai besi juga terkejut dengan sikap Ema.Karena sesuai dengan pengalaman terakhir kali maka Ema akan mencoba untuk memotong harga sebisa mungkin.Tapi sekarang Ema hanya diam dengan wajah yang pucat.
Setelah selesai dari pandai besi mereka berkeliling di kota.Kira melihat semua dagangan makanan yang ada.Kira membeli banyak makanan bahkan dia sudah menghabiskan 10 perak dalam 1 hari.Walau Kira boros dengan uangnya Ema tidak protes sama sekali dan hanya terdiam saja.Mereka berkeliling hingga sore hari.Mereka mampir ke sebuah restauran dan makan disana.Selama makan Ema hanya diam tanpa ada komentar apapun.
Usai makan Kira dan Ema kembali ke penginapan.Saat di kamar penginapan Ema langung menuju ranjang dan mencoba tidur.Kira yang merasa Ema menjadi aneh menjadi penasaran.
"Ema ada apa?"
Ema hanya terdiam dan tidak menjawab Kira.Kira kemudian menggoyang-goyangkan badannya Ema.Kira kemudian menarik Ema dari kasur dan saat Kira menarik Ema,Ema tampak gemetar dan ketakutan.Kira lekas memeluk Ema dan rasa gemetar Ema sedikit menghilang.Kira dan Ema kemudian duduk di atas ranjang.
"Ada apa Ema?"
"Aku mengingat kenangan burukku."Kira kemudian menggenggam tangan Ema.
"Apakah aku boleh mengetahui tentang itu?"
Ema mendengar kata-kata Kira menatap Kira.Kemudian Ema tersenyum kepada Kira.
"Tentu saja."Kira tersenyum ke arah Ema.