Chereads / Demon Become Hero / Chapter 20 - Chapter 20

Chapter 20 - Chapter 20

Setelah kekalahan dari monster itu koordinasi dari pasukan monster menjadi kacau.Bahkan beberapa dari mereka saling menyerang satu sama lain.Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para petualang untuk mengalahkan semua monster yang ada.Perlu waktu yang cukup lama untuk menghabisi para monster itu.Tanpa mereka sadari matahari sudah menunjukan dirinya.Mereka sudah bertarung semalaman penuh tanpa istirahat.

Walau mereka sangat lelah mereka tetap menuju dungeon untuk melihat bos dungeon.Saat mereka memasuki dungeon mereka tidak melihat monster apapun disana.Mereka kemudian bertemu pada jalan yang bercabang dan memisahkan grup mereka menjadi dua.Saat grup kanan sedang berjalan mereka melihat para wanita yang berjalan dengan kesusahan.Mereka membantu para wanita itu untuk berjalan dan mengantar mereka untuk pergi ke kota.Sedangkan grup cabang kiri menjadi gugup dan membuat jantung mereka berdebar dengan kencang.Mereka melihat sebuah gerbang yang besar.Tanpa masuk ke dalam mereka semua sudah tahu bahwa ini tempat bos dungeon.

"Hei aku tidak ada mendengar suara pertarungan,apa mereka berdua sudah mati?"

"Tidak mungkin!Mereka tidak mungkin mati!"Ted menyanggah dengan kesal.

"Kalian sebaiknya tenang dan bersiap bila ada pertempuran.Aku akan membuka gerbang ini."

Agust kemudian membuka gerbang.Mereka kemudian memasuki ruangan dan mereka sangat terkejut melihat monster itu.Mereka semua tidak pernah melihat monster itu sekalipun.Mereka juga terkejut dengan ukuran monster yang sangatlah besar.Saat mereka melihat sekeliling mereka melihat Kira dan Ema yang bersandar di tembok.Mereka kemudian segera berlari ke tempat Kira dan Ema.Kira kemudian melihat Agust.Dan Agust tersenyum dengan lebar.

"Hahahaha kalian sangatlah hebat!"Agust tertawa dengan keras.

"Tolong tenang dia sedang kelelahan."Kira terbangun karena tawa Agust yang keras.

"Baiklah aku akan memanggil kereta kuda untuk kalian berdua.Apa ada yang kalian butuhkan?"

"Bisakah kau menyembuhkan lenganku?"

Agust kemudian meminta petualang untuk menyiapkan kereta kuda.Agust juga mencari petualang yang dapat menggunakan sihir penyembuh.

"Saat ini kami hanya bisa menyembuhkan sedikit saja.Saat tiba di guild kau akan mendapatkan perawatan yang lebih layak."

"Terimakasih."

Kereta kuda kemudian tiba tepat di depan gua.Petualang yang berjaga di depan segera memberitahukan kepada Agust.

"Kereta kuda sudah tiba apa kau bisa berjalan?"

"Tentu saja,tapi bisakah kau menolongku untuk menggendong dia?"

"Tentu saja,lagi pula kalian sudah menyelamatkan kota."

Kira kemudian berdiri dan mengambil pedangnya.Kira dan Agust berjalan bersama-sama.Saat berjalan mata Agust tertuju pada pedang Kira.Agust merasa penasaran sejak dia melihat pedang itu.

"Darimana kau mendapatkan pedang itu."

"Pedang ini adalah pedang milik monster itu.Saat kami melawannya pedang ini terjatuh dan aku mengambilnya."

"Bukankah itu terlalu kecil di tangannya?"

"Jika kau melihat dengan ukuran ini tentu saja kau berpikir seperti itu.Tapi pedang ini dapat merubah ukurannya."

"Hoh pedang yang menarik."

Kira dan Ema kemudian masuk ke dalam kereta dan menuju ibukota.Karena mereka berada di hutan.Banyak jalan yang tidak rata sehingga kereta menjadi terguncang.Karena guncangan itu Ema terbangun dari tidurnya.

"Kira dimana kita?"

"Kita menuju kota tenang saja."

"Tunggu tapi bagaimana bisa kita disini?"

"Agust yang membantu kita dan dia yang membawakan kereta ini."

"Rupanya dia bisa berguna juga.Kira aku masih sedikit lelah aku akan tidur sebentar."

Ema kemudian menyandarkan kepalanya ke bahu Kira dan kembali tertidur.Kira dan Ema sampai pada kota.Kira mengintip dari jendela kereta kuda dan melihat ke luar.Kira melihat ada banyak petualang yang tertidur di jalan.Sepertinya banyak dari mereka yang kelelahan hingga akhirnya tertidur di jalan.Mereka kemudian sampai di depan guild.Mereka turun dari kereta dan dibawa ke ruang perawatan di guild.

Tangan kiri Kira kemudian diperikasa oleh seorang perawat.

"Aku sudah memeriksa tulangmu.Tulang pada tangan kirimu benar-benar hancur."

"Apa ini bisa sembuh?"

"Tentu bisa tapi akan memakan waktu yang lama.Karena itu aku akan memperban tanganmu agar kau tidak menggerakan dengan sembarang."

Setelah tangannya diperban Kira juga diberikan obat-obatan untuk merawat tangannya.Sedangkan Ema sudah sembuh total berkat para penyihir penyembuh.Kemudian mereka ingin pergi ke penginapan dan beristirahat.Namun saat mereka berada di aula guild Agust sedang memberikan pidato kemenangan.

"Aku berterima kasih untuk kalian semua karena sudah melindungi kota ini.Aku tahu kita tidak dapat melakukan apa-apa terhadap para petualang yang gugur.Aku akan memberikan imbalan mereka kepada keluarga mereka."

Seperti perkataan Agust walau mereka dapat membunuh semua monster yang ada.Tapi banyak juga petualang yang mati karena dungeon ini.

"Namun saat ini kita akan merayakan kemenangan kita.Aku yang akan mentraktir kalian semua!"

Para petualang kemudian bersorak dengan keras.Saat Kira dan Ema hendak pergi mereka ditarik oleh para petualang lainnya.Mereka terpaksa untuk mengikuti acara minum-minum ini.Agust kemudian mendekati Kira dan Ema.

"Bisakah kalian menyerahkan kartu petualang kalian?"

"Apa yang kau inginkan dari kartu petualang kami?!"Ema sangat curiga pada Agust.

"Aku ingin menaikan peringkat kalian."

"Kira kau dengar itu?!Kita akan naik peringkat."

"Apa itu sesuatu yang luar biasa?"

"Tentu saja itu luar biasa."

Kira dan Ema menyerahkan kartu petualang mereka kepada Agust.Tidak seperti sebelumnya kali ini Ema menahan dirinya untuk minum sedikit saja.Namun Kira dia minum sangat banyak berkat paksaan dari para petualang.Mereka merayakan kemenangan tanpa memperdulikan waktu.Ema sudah merasa sangat lelah dan kemudian menarik Kira dari kumpulan petualang.

"Kita pulang!"

"Tapi aku masih belum selesai."Kira merengek layaknya anak kecil.

Namun Ema tetap menarik Kira dengan paksa.Mereka berjalan seperti itu hingga penginapan.Saat tiba di dalam kamar penginapan Ema melempar Kira ke ranjang.Ema berniat untuk mandi karena dia sangatlah kotor.Tapi Kira memegang tangan Ema.Ema yang melihat Kira mabuk menjadi kesal.Dan mencoba untuk melepaskan genggaman tangannya.Tapi Kira jauh lebih kuat tidak hanya menggengam Kira menarik Ema ke ranjang.

"Kira lepaskan aku atau aku bunuh kau!"

"Ema,Ema,Ema."

Kira berbicara seperti anak kecil.Ema yang mendengar itu menjadi tidak senang.

"Kira lepaskan aku!"

"Terimakasih Ema karena kau masih disini.Aku tidak menyangka akan ada orang yang mau menjadi temanku.Karena itu aku mohon jangan pergi meninggalkanku Ema."Kira meneteskan air matanya.Kira berbicara sambil memeluk Ema dengan erat.

Ema yang melihat itu tentu saja terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.Kira kemudian memeluk Ema dengan erat.Tentu saja wajah Ema menjadi merah.Jantung Ema berdebar dengan kencang.Ema menjadi tidak sanggup untuk melihat Kira dan hanya melihat kesamping

{Kira bodoh!Bagaimana ini aku belum mandi dan dia sudah memelukku dengan erat seperti ini.Padahal sebelumnya dia menolak ciumanku.Jangan-jangan karena aku memberitahunya itu sekarang dia ingin merasakannya.Tidak Kira ini masih terlalu dini!}

Imajinasi liar Ema menjadi sangat liar.Ema kemudian melihat wajah Kira.Dan Kira tertidur dengan lelap tanpa menghiraukan Ema.Ema menjadi kesal dan menggerutu.Ema mencoba melepaskan diri dari Kira namun tetap saja Kira sangat kuat dan Ema tidak bisa lepas.Ema menunggu hingga pelukan Kira menjadi longgar.Tapi karena dia menunggu terlalu lama dan juga lelah dia juga ikut tertidur.