Chereads / Demon Become Hero / Chapter 19 - Chapter 19

Chapter 19 - Chapter 19

Setelah kristal itu gemetar Ema menjadi lemas dan gemetar.Tidak hanya menyembuhkan luka kecil kecil yang dangkal.Bahkan luka besar yang dalam juga tertutup rapat.Ema merasa putus asa melihat kemampuan kristal.Semua usaha yang dia keluarkan untuk monster itu menjadi sia-sia.Setelah semua lukanya tertutup rapat dia terlihat marah.Monster itu meraung dengan sangat keras.

*ROAAR!!*

Setelah meraung keras dia berlari ke tempat Ema.Ema menjadi semakin lemas setelah mendengar raungan monster ituEma juga tidak dapat menggerakan kakinya.Monster itu semakin dekat dengan Ema.Dan dengan tangan besarnya dia melayangkan tinju.

Saat tinju itu mendekati Ema dia hanya dapat menutup matanya.Tapi Kira muncul dari belakang dan melompati Ema.Kira muncul tidak hanya dengan tangan kosong.Kira membawa pedang monster yang sudah terjatuh di tangannya.Tapi pedang itu nampak berbeda dari sebelumnya.Pedang raksasa itu berubah menjadi greatsword dengan ukuran normal di tangan Kira.Kira mengayunkan pedangnya ke tangan monster.Dengan tenaganya sekarang Kira hanya dapat membuat pedang itu tertancap.

Setelah pedang itu tertancap Kira tidak berhenti.Dia menyerang pedang itu dengan [Fire Spear] sehingga pedangnya semakin masuk ke dalam.Dengan pedang yang tertancap sangat dalam membuat monster itu menghentikan serangannya karena kesakitan.Sebelum monster itu menarik tangannya Kira menggapai pedangnya.Dengan sekuat tenaga Kira menarik pedangnya dari tangan monster.Saat dia mendapatkan pedangnya kembali.Kira berlari menghampiri Ema yang tampak lemas.

"Ema aku butuh bantuanmu!"

Ema tidak menjawab dan hanya menatap dengan tatapan kosong.Kira menancapkan pedang ke tanah dan berjalan mendekati Ema.Kira menepuk punggung Ema dengan keras.Tatapan kosong Ema menjadi sirna dan dia menjerit kesakitan.

"Sakit bodoh!"

"Kau sudah sadar aku butuh bantuanmu,bisakah kau membantuku?"

"Bicara apa kau?Tanpa kau meminta aku pasti akan membantumu."Ema tersenyum kepada Kira.

"Pertama-tama kita harus ke sisi lain dari monster ini."

Kira memgambil pedangnya dan berlari bersama Ema kesisi lain dari monster itu.

"Kira bagaimana kau bisa dapat pedang itu?Dan sejak kapan ukurannya menjadi sekecil itu?"

"Aku juga tidak tahu saat pedang ini lepas dari tangannya.Aku segera berlari ke pedang ini.Awalnya aku ingin memaksakan tanganku untuk mengangkat pedang ini namun saat aku sentuh ukurannya menjadi seperti ini.Dan Aku juga terkejut pedang ini sangatlah ringan."

"Lalu apa rencanamu?"

"Aku tidak tahu ini berhasil atau tidak.Tapi saat aku menebas dengan pedang ini aku tahu pedang ini dapat membunuh monster itu.Pertama-tama aku ingin kau mengalihkan monster itu lalu aku akan mencoba mencari cara untuk mengubah ukuran pedang ini.Aku akan memberikan tanda jika aku sudah siap "

"Cih aku jadi umpan,tapi terserahlah aku sudah lelah dengan ini semua."

Ema berlari dengan kencang ke tempat monster dan dia mengeluarkan [Hurricane Steps] saat berlari.Ema kembali menyerang dengan sisa mana yang dia punya.Ema dapat memberikan luka pada monster namun Ema tidak bisa bertahan lama dengan sisa mana yang dia miliki.Saat ini Ema hanya bisa berharap pada Kira agar bisa siap secepat mungkin atau dia akan mati di tangan monster ini.

Kira memegang pedang itu dan melihat dengan seksama.Kira berusaha berpikir dengan sangat keras.kira mencoba untuk semakin fokus dengan memejamkan kedua matanya.

{Saat aku memegang pedang ini ukurannya berubah secara drastis.Lalu apa yang membuat ini berubah?Ukuran pengguna?Itu mungkin saja tapi jika ini benar maka ini adalah kemungkinan terburuk.Lalu kemungkinan apa selain ukuran?Mana?!Fokuskan pikiran buat mana mengalir pada pedang ini.}

Kira memusatkan pikiran pada pedangnya.Seperti yang Ema katakan kekuatan sihir adalah imajinasi.Saat ini Kira sedang membayangkan bentuk pedang ini dalam ukuran besar.Mana yang Kira pusatkan secara perlahan menjalar ke pedang.Dugaan Kira sebelumnya rupanya benar dengan mana ukuran pedang ini dapat berubah.

"EMA AKU SIAP!"

Ema hanya tersenyum dan meluncur dengan [Hurricane Steps] ke arah Kira.Monster kemudian berlari mengincar Ema.Ema mendarat jauh di belakang Kira.

"Kira aku akan membantumu ke tempat monster itu!Berlarilah ke tempatku aku akan melemparmu!"

"Kalau begitu tolong!"

Ema merapatkan tangannya untuk pijakan Kira.Kira berlari ke arah Ema dan melompat ke tangan Ema.Sebelum Kira menyentuh tangannya ,Ema sudah menyiapkan [Hurricane Steps] di tangannya.Ema melempar Kira dengan [Hurricane Steps].Kira melesat dengan sangat cepat ke udara.Saat Kira terlempar ke udara.Dia terus mengalirkan mananya tanpa henti ke pedangnya.Kira mulai mengayunkan pedangnya ke arah monster.Saat mengayunkannya Kira tidak berhenti mengalirkan mana pada pedangnya.Ukuran pedang itu menjadi lebih besar bahkan lebih daripada saat monster itu yang memegangnya.

Kira kemudian mengayunkan pedang yang sangat besar itu.Monster yang melihat pedang itu melindungi dirinya dengan tangannya.Pedang itu tidak bisa menembus tangan monster dan hanya tertancap pada tangannya.Kira tidak menyerah pada pedangnya.Kira mengeluarkan semua sihir yang dia punya.Dengan sisa mana yang Kira miliki.Dia hanya bisa bertaruh pada pedang jika gagal maka dia akan mati.Kira menembakan [Fire Spear] dan [Lightning Javelin].Kira tidak mengincar monster melainkan pedangnya.Dengan sihir yang terkena pedang secara terus menerus,Kira bermaksud agar ledakan ini dapat mendorong pedangnya hingga menembus monster itu.

Ledakan yang Kira ciptakan perlahan -lahan membuat pedang semakin terdorong ke dalam.Monster mencoba untuk berlari mendekati Kira.Tapi dengan monster itu berlari membuat Kira terbantu.Dengan monster berlari dan ditambah ledakan membuat pedangnya terdorong semakin ke dalam.Hingga pedangnya dapat memotong tangan monster.Pedang itu mengarah tepat ke dada monster itu.

Pedang mengenai kristal yang berada di dada monster.Tapi pedang itu hanya dapat membuat retakan pada kristal.Kira yang bertahan cukup lama di udara terjatuh ke tanah.

Kira yang terjatuh ke tanah membuat lukanya semakin banyak.Dengan luka sebanyak ini membuat Kira tidak dapat berdiri.Kira memaksakan dirinya untuk berdiri.Dengan sisa mananya dia membuat sebuah [Fire Spear].Ema mendekati Kira dan menepuk bahunya.

"Dasar bodoh jika hanya mendorong sebuah pedang harusnya kau minta bantuanku."Kira hanya tersenyum kepada Ema.

[Fire Spear] yang Kira buat ukurannya sangatlah kecil.Kira berusaha untuk membuat [Fire Spear] seperti biasanya.Namun dia gagal karena mana yang dia punya sangat sedikit.Lalu Ema mendekati Kira.Dengan [Hurricane Steps] tepat di telapak tangannya.

"Kira apa kau tahu?Jika elemen saling mendukung penyihir dapat membuat sihir gabungan.Karena itu aku akan membantumu!"

Ema mendekatkan [Hurricane Steps] pada [Fire Spear].Ukuran [Fire Spear] tidak berubah.Tapi [Fire Spear] sekarang di selubungi angin topan.Kira mengeluarkan senyum kecil dan melempar [Fire Spear] ke pedangnya.Jika biasanya saat [Fire Spear] mengenai sesuatu akan meledak.Tapi [Fire Spear] saat meluncur ke pedang dia berputar dan membuat seperti angin topan api.Sepertinya [Hurricane Steps] yang mengubah [Fire Spear].

Dengan angin topan api itu membuat pedang terdorong.Pedang yang tertancap semakin dalam ke arah kristal hingga akhirnya pedang itu menghancurkan kristal tersebut.Tidak hanya menghancurkan kristal pedang itu menembus monster itu dan memotong monster menjadi dua.Pedang terdorong hingga tertancap ke tembok.Mayat monster itu terjatuh ke tanah.

Ema yang melihat itu dia menjadi sangat senang hingga dia mengeluarkan air mata.Ema memeluk Kira dengan erat.Dengan pelukan Ema yang kuat membuat Kira menjerit kesakitan.

"EMA LEPASKAN INI SANGAT SAKIT!"

"Oh maafkan aku Kira,aku hanya sangat senang."

Ema kemudian membawa Kira ke dinding gua.Ema membiarkan Kira bersandar pada dinding gua.Kira kemudian memegang tangan Ema.Ema menjadi berdebar dan imajinasi liar Ema muncul.

{Kami baru saja mengalahkan monster itu dan tentu saja aku yakin kami akan merayakannya.Apa kira ingin merayakan ini dengan ci-ciuman?!Sebenarnya ini terlalu cepat namun bila Kira memaksa aku tidak dapat menolaknya.}

Ema kemudian dengan berdebar-debar membalikan badannya.Ema menutup kedua matanya dan menyiapkan hatinya.Wajah Ema menjadi merah.Dengan canggung Ema mendekatkan bibirnya ke wajah Kira.

"Emmm Ema apa yang kau lakukan?"Kedua mata yang terpejam itu terbuka pelan-pelan.

"Bukankah kau ingin meminta sesuatu?"

"Aku ingin minta tolong untuk mengambilkan pedangku."

"Cih!"

Ema menjadi kesal dan dengan [Hurricane Steps] Ema mengambil pedang Kira.Ukuran pedang itu kembali menjadi sebesar tubuh Kira.Walau Kira sudah bercerita tetap saja Ema menjadi terkejut.Ema kemudian kembali dengan pedang Kira dan melihat Kira sedang tertidur.Ema kemudian duduk di samping Kira dan menyandarkan kepalanya pada bahu Kira.

"Terimkasih untuk kerja kerasnya Kira.Selamat malam Kira."Ema memejamkan matanya dan tertidur.

Di sebuah ruangan tak dikenal di dalam bayangan terdapat seorang perempuan yang sedang duduk dengan tenang.Dia menatap sebuah bola kristal berwarna putih.

"Jadi kalah ya..Aku sudah mengira akan begini.Lagi pula itu hanya sebuah karya yang gagal."

Perempuan itu kemudian berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari ruangannya.