Chereads / Demon Become Hero / Chapter 13 - Chapter 13

Chapter 13 - Chapter 13

Hari penaklukan dungeon tiba.Kira dan Ema menunggu di penginapan sepanjang hari.Kira yang mendapatkan misi penaklukan dungeon pertamanya membuatnya tidak sabar.Karena tidak sabar Kira menanyakannya pada Ema.

"Ema kau pernah menaklukan dungeon?"

"Yah aku pernah beberapa kali melakukannya."

"Apakah menyenangkan?"

"Menaklukan dungeon tidak bisa kita sebut menyangkan.Kita akan mempertaruhkan nyawa kita tidak ada yang menyenangkan saat nyawa menjadi taruhannya."

Mendengar itu membuat wajah senang Kira menjadi murung.Kira kemudian berhenti untuk berbicara.Kirapun memutuskan untuk tidur sambil menunggu malam.Ema kemudian membangunkan Kira.Saat dia bangun hari sudah menjadi malam.

Kira dan Ema kemudian memakai perlengkapan mereka.Mereka kemudian berjalan keluar dari penginapan dan pergi menuju guild.Saat sedang berjalan Kira melihat pakaiannya.Setelah melihat pakaiannya,Kira kemudian membandingkannya dengan Ema.

"Emmm Ema aku pikir sepertinya aku menyesal membeli pakaian hitam ini."

"Kenapa kau menyesal?Bukankah itu cocok denganmu?"

"Ya aku merasa memang cocok.Hanya saja aku merasa semakin seperti pemegang simbol kegelapan."Kira menunjukan wajah datar.

"Yah mungkin itu bisa menjadi daya tarikmu sendiri suatu saat."

"Tetap saja aku terlihat suram dengan pakaian ini sedangkan kau tampak manis dengan pakaian itu."Ema yang mendengar kata manis dan membuat wajahnya memerah.

"Diam kau bodoh!"Ema memukul perut Kira.

Saat dia sedang memegang perut,Kira melihat Ema.Ema tampak senang dengan pisaunya.Dia terus memegang pisaunya sambil berjalan.Ema juga mengangkat pisau itu ke atas.

"Apa kau menyukai pisau barumu?"

"Tentu saja."Ema berbicara denngan senyum yang lebar.

"Aku senang jika kau senang dengan pisau itu."

"Tapi kenapa kau menghabiskan uangmu hanya untukku?Kau seharusnya tahu bukan?Aku memakai pisau hanya untuk mengambil bagian tubuh monster."

"Aku tidak punya alasan khusus."

Kira dan Ema tiba di guild sedikit lebih cepat dari rencana.Saat mereka tiba sudah ada banyak orang yang berkumpul di depan guild.Hanya dengan melihat kerumunan orang ini,mereka tahu kalau orang-orang ini adalah petualang peringkat C.

Saat Kira dan Ema datang para petualang peringkat C sudah memberikan tatapan yang tajam.Tatapan itu juga terasa menusuk.Kemudian salah satu dari mereka berjalan mendekati Kira dan Ema.Orang itu mempunyai tubuh yang cukup besar.

"Bukankah ini bocah sekarat yang digendong oleh seorang perempuan?"Pria itu berbicara dengan suara yang keras.

Kira hanya diam dan tidak menanggapi petualang tersebut.Dengan Kira yang hanya diam saja membuat pria itu menjadi semakin kesal.Pria itu kemudian mencoba untuk memprovokasi Kira lagi.

"Apakah kalian tahu kalau bocah ini hanyalah peringkat E?"Pria itu berbicara dengan wajah yang mengejek."Bukankah kalian tahu apa artinya?Pria ini sekarat karena misi kelas rendah seperti itu!Bisakah kalian membayangkan seberapa lemah pria ini gyahahahaha!"

Tidak hanya orang tersebut yang tertawa tetapi seluruh petualang yang ada menertawai Kira.Ema mendengar itu menjadi kesal.Ema kemudian berjalan maju dengan perlahan.Tangan kanannya sudah meraih pada pisaunya,namun dia berhenti berjalan.

Kira yang mengetahui menghadang Ema dengan tangannya.Ema melihat ke arah Kira dan Kira hanya menggelengkan kepalanya.Pria yang melihat itu hanya tersenyum dengan melihat tindakan Kira.Pria itu kemudian berjalan mendekati Kira.

"Sekarang kau ingin dibantu oleh perempuan itu sungguh memalukan."

Petualang itu maju dan semakin mendekati Kira.Akan tetapi petualang itu melewati Kira begitu saja,dia berjalan mendekati Ema.Dia merangkul Ema dengan erat.Petualang itu kemudian menunjukan senyum bejat kepada Ema.Ema merasa kesal dengan tatapan yang dia dapatkan.

"Nona bukankah kau seharusnya tidak bersama si lemah ini.Lebih baik kau bersamaku tuan Davas petualang tingkat C.Kemarilah nona akan kutunjukan kau apa itu kenikmatan."Davas memainkan lidahnya.

"Tutup mulutmu brengsek!"

"[Fire Spear],[Lightning Javelin]."Kira mengucapkan dengan suara yang sangat kecil bahkan hampir tidak terdengar.

"Bicara apa kau bocah?!Apa kau sudah ketakutan karena dekat denganku?"

Selagi Davas berbicara [Fire Spear] dan [Lightning Javelin] muncul tepat di samping Kira.Petualang sebelumnya yang menertawai Kira dan mengejeknya menjadi terdiam.Davas menjadi terkejut melihat [Fire Spear] dan [Lightning Javelin].Jumlah yang Kira keluarkan tidak hanya satu melainkan delapan dengan masing-masing empat.Petualang tersebut melepaskan rangkulannya dari Ema.Ema terlihat puas dengan melihat para petualang terkejut dengan kemampuan Kira.

Saat Kira mengeluarkan [Fire Spear] dan [Lightning Javelin].Agust melihat kejadian itu dari ruangannya.Kejadian itu membuatnya semakin tertarik dengan Kira.Dia bahkan tidak dapat menahan senyumnya.Cangkir yang dia pegang menjadi hancur karena dia menjadi terlalu bersemangat.

"Bocah kegelapan ini sepertinya jauh lebih menarik dari yang kira.Pantas saja beliau tertarik pada bocah ini.Aku ingin melihat kelanjutan ini tapi sepertinya tidak bisa."

Agust kemudian membuka jendela ruangannya.Dia kemudian berdiri di tengah-tengah jendelanya.Dengan tangan yang terlipat Agust melangkah keluar.Agust kemudian mendarat di tengah-tengah Kira dan Davas.Saat Agust mendarat membuat tanah di sekitarnya menjadi hancur.Bahkan saking kuatnya beberapa petualang terjatuh karena Agust.

"Sepertinya aku tertinggal sesuatu yang menarik ya?"Agust melihat ke arah Kira dan juga Davas."Padahal aku juga penasaran dengan hasil pertarungan ini.Tapi kita mempunyai masalah yang lebih mendesak.Aku ingatkan saja musuh kita saat ini adalah para goblin."

"Cih akan kuingat ini bocah!"Davas menunjuk Kira dan pergi.

Saat para petualang sudah berkumpul di kota.Para pengintai yang Agust kirim masih mengintai dungeon.Para pengintai ini terdiri dari dua orang.Mereka adalah orang-orang yang sangat profesional dalam mengintai.Namun mereka mempunyai kekurangan dalam bertarung.

Mereka adalah kunci utama dari penaklukan dungeon.Mereka akan memberi tahu pada Agust kapan untuk menyerang.Karena itulah sampai sekarang mereka masih mengintai dungeon.Mereka membagi tugas dengan satu orang mengintai di luar dungeon dan satunya lagi mengintai bagian dalam.

Pengintai yang berada di luar dungeon sudah memastikan berkali-kali kalau tempat mereka sudah sepi dari goblin.Dia kemudian menunggu temannya untuk keluar.Temannya kemudian berjalan keluar dari dungeon.Mereka kemudian saling bertukar informasi.

"Bagian luar sudah tidak ada goblin sama sekali.Bagaimana dengan dugeon bagian dalam?"

"Aku tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.Tapi saat aku di dalam aku tidak menemukan goblin.Bahkan setelah berkeliling berkali-kali aku juga tidak menemukan goblin."

"Bicara apa kau?!Tidak mungkin tidak ada goblin."

"Aku tahu ini terdengar aneh.Tapi aku yakin dengan mataku.Saat terakhir kali kita mengintai dungeon kita masih bisa melihat goblin yang sedang tidur di lorong gua.Tapi tadi gua benar-benar kosong."

"Ini sangat aneh bagian luar sudah tidak ada goblin tapi kenapa bagian dalam juga tidak ada?Apa yang sebenarnya terjadi disini?"

"Benar aku juga merasa ini aneh.Monster dungeon biasanya tidak akan keluar kecuali untuk mencari mangsa atau kapasitas dungeon sudah berlebih."

"Tunggu!Jika mereka memang tidak ada dimana-mana bukankah hanya ada satu jawaban?Bukankah ini artinya dungeon sudah melebih kapasitas?!"

"Bicara apa kau?!Aku sudah berkeliling di hutan dan tidak ada goblin sedikitpun.Jika memang dungeon sudah melebihi kapasitas seharusnya aku sudah melihat goblin."

"Hei apa kau melihat monster lain?"

"Aku melihat tapi lebih sedikit dari biasanya."

"Bagaimana jika bos dungeon ini adalah salah satu jenis Lord atau King?"

"Tidak mungkin!Tempat ini bukanlah tempat yang cocok untuk mereka berkembang."

Saat mereka sedang berdebat,tiba-tiba saja burung-burung yang ada di hutan dalam beterbangan keluar.Tidak hanya burung mereka juga dapat mendengar suara langkah yang sangat banyak dari hutan dalam.Mereka kemudian melihat satu sama lain dengan wajah yang ketakutan.Mereka kemudian melihat ke arah asal suara tersebut.Saat melihat ke arah itu membuat mereka menjadi takut.Mereka melihat sebuah pemandangan yang mengerikan.Mereka melihat goblin dan fire lizard yang berlari bersama-sama.

Melihat itu membuat mereka panik.Dengan kemampuan bertarung mereka,mereka tidak akan mampu melawan monster-monster itu.Karena itu mereka berlari dengan sekuat tenaga untuk menjauh dari monster-monster itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Aku juga tidak tahu,fokus saja untuk menyelamatkan nyawamu!"

*jleb*

Rekan pengintai tersebut terkena anak panah hingga menembus dadanya.Rekannya kemudian melihat dia dengan mulut yang sudah mengeluarkan darah.Saat melihat rekannya yang terkena anak panah membuat dia semakin ketakutan.Tanpa melihat ke belakang dia berlari sekuat tenaga meninggalkan rekannya yang terinjak-injak oleh monster.

Setelah berlari dengan sekuat tenaga dia dapat melihat kota dari jauh.Melihat itu membuatnya sangatlah senang.Dia kemudian mencoba untuk berteriak sekuat tenaga yang dia bisa.

"Ada mons-."

*duar*

Fire lizard menembakkan bola apinya ke arah pengintai itu.Bola api itu meledak tepat di sampingnya.Ledakan itu membuatnya terpental hingga terkena pohon.Ledakan itu membuatnya tidak sadarkan diri untuk sesaat.Saat kesadarannya kembali kaki kanan dan juga tangan kanannya tidak dapat dia rasakan.Dia kemudian melihat tangan dan kakinya.

*HAAA!"

Tangan dan kaki kanannya sudah terbakar habis.Dengan sisa badannya dia mencoba untuk pergi ke kota.Dia menggerakan tubuhnya dengan merayap.

*wosh...jleb*

Saat dia sedang merangkak,seekor goblin melompat ke punggungnya.Goblin itu kemudian menusuk-nusuk punggung pengintai itu dengan pisau yang ada di tangannya.

Petualang dengan peringkat C kebawah menjaga gerbang bersama dengan petugas penjaga gerbang.Mereka selalu menatap hutan dengan rasa khawatir.Saat mereka sedang menatap hutan.Seekor goblin berjalan keluar dari hutan.Melihat goblin itu membuat mereka tertawa dengan keras.

Namun saat mereka sedang tertawa.Sebuah bola api meluncur ke arah mereka.Bola api itu meledak tepat di depan mereka.Melihat bola api itu membuat mereka terdiam.Di belakang seekor goblin itu kemudian muncul fire lizard dan juga thunder wolf.Dan jumlah mereka terus bertambah setiap waktunya.

Agust menjadi bingung karena para pengintai yang dia kirim masih belum datang.Jika sesuai rencana seharusnya mereka sudah datang sejak tadi.Saat Agust sedang menunggu seorang penjaga gerbang berlari dengan wajah panik dan juga tergesa-gesa ke arah Agust.

"Kenapa kau berlari seperti itu?"

"Goblin!Goblin!Goblin menyerang kota!"Penjaga gerbang berbicara dengan terengah-engah.

Semua petualang menjadi terkejut mendengar Goblin sudah menyerang kota.