Chereads / Demon Become Hero / Chapter 17 - Chapter 17

Chapter 17 - Chapter 17

Monster yang mereka lihat sepertinya adalah Goblin King.Goblin King tersebut sedang duduk dengan tenang di sebuah kersi yang nampak seperti sebuah tahtanya.Dia tertidur dengan sangat pulang hingga dapat di dengar suara dengkurannya.Disamping Goblin King terdapat pedang besar yang tertancap ke dalam tanah.Pedang itu mempunyai ukuran yang sangat besar.Dilihat dari bentuknya sepertinya hanya satu sisi pedang saja yang tajam sedangkan sisi lainnya tumpul.Saat Ema melihat Goblin King matanya menjadi lebar dan juga berkeringat.Bisa dilihat tangannya menjadi gemetar.Kira menjadi penasaran kenapa Ema menjadi setegang itu.

"Ema apa kau baik-baik saja?Kau tampak tegang."

"Kira apa kau tentang buku monster?"Ema memegang bahu Kira.

"Tidak aku tidak aku juga tidak tahu apa itu?"

"Buku monster berisi tentang berbagai monster-monster yang sudah pernah dikalahkan.Baik itu monster peringkat rendah ataupun peringkat tinggi.Buku itu berisi kemampuan monster bahkan kelemahannya juga terisi di buku itu.Tidak hanya informasi bentuk mereka juga digambarkan disana.Goblin King yang aku baca seharusnya seperti Goblin biasa namun dengan ukuran seperti hobgoblin.Tapi bisa kau lihat ukuran monster itu jauh dari hobgoblin.Aku juga tidak pernah membaca kalau dia mempunyai pedang besar itu."Ema menunjuk pedang yang tertancap pada tanah.

Tentu saja Ema menjadi terkejut karena Goblin King yang mereka lihat sangatlah berbeda dari yang Ema jelaskan.Goblin biasa memiliki badan yang kurus dan cendurung memiliki perut buncit.Jika seperti yang Ema jelaskan seharusnya Goblin King hanyalah seperti Goblin gendut dengan ukuran besar.Tapi apa yang mereka lihat sangatlah berberda.Goblin King ini memiliki tubuh yang berotot dan di dadanya tampak ada sebuah bola kristal hijau yang terpasang.Besar monster ini setidaknya mencapai 6 meter atau bahkan 7 meter.

"Mungkin saja ini jenis baru?'

"Aku tidak tahu dan tidak peduli.Tapi instingku mengatakan dengan jelas monster ini sangatlah berbahaya."

"Berbahaya atau tidak tugas kita hanya perlu menghajarnya saja bukan?"

"Kau gila!Apa kau ingat thunder star wolf adalah peringkat C+ dan kita sudah hampir mati!Kau tahu jika Goblin King biasa setidaknya berperingkat C atau mungkin C+.Lihatlah di depanmu itu apa!Jelas-jelas dia bukan Goblin King biasa."

Ema berbicara dengan nada yang seperti membentak.Biasanya Ema akan mengikuti kemauan Kira walau sebodoh apapun itu.Namun saat ini Ema tidak seperti biasanya.Wajah Ema menjadi lebih serius.

"Kalau begitu apa yang akan kita lakukan?"

"Jangan lupa menaklukan dungeon ada dua cara.Kita hanya akan menghancurkan kristal dungeon saja."

Kira dan Ema mulai melihat sekeliling.Bola mata mereka bergerak ke kanan dan ke kiri namun tidak ada apapun.Di depan pun tidak ada sebuah kristal.Kemudian Ema menengok ke atas.Dia melihat sebuah bola kristal berwarna abu-abu.

"I-Ini bohong bukan?!"Ema menunjuk kristal abu-abu dengan gemetar.

"Kenapa Ema?"

"K-Kristal dungeon sudah berwarna abu-abu."

"Ada yang terjadi jika sudah berwarna abu-abu?"

"Hanya ada satu arti jika sudah berwarna abu-abu.Itu artinya dungeon ini sudah ditaklukan."

"Apa mungkin monster ini yang mengalahkan bos dungeon?!"Kira menjadi terkejut.

"Aku tidak pernah mendengar monster menaklukan dungeon.Tapi tetap saja ini jadi masuk akal kenapa dungeon ini tidak mengeluarkan aura seperti sebelumnya.Namun monster apa itu sebenarnya?!Dan dimana mayat Goblin King?Bagian terburuknya adalah jika kita ingin menyelesaikan semua masalah yang ada.Kita harus mengalahkan monster itu!"

Kaki Ema menjadi lemas dan terjatuh ke tanah.Tatapan Ema kembali seperti saat melawan thunder star wolf.Tatapan kosong yang menunjukan penuh keputusasaan.Kira yang melihat Ema seperti itu berjalan mendekati Ema.Saat dia sudah dekat dengan Ema dia memegang pundak Ema.

"Kita sudah tidak punya pilihan lain.Kita habisi dia bersama-sama.Apa kau lupa kita sudah hampir mati dan kita masih selamat bukan?"Kira berbicara dengan senyum yang lebar.

Kira kemudian berjalan ke depan Ema dan memunggungi Ema.Ema sebelumnya merasa ragu untuk melawan.Tapi setelah melihat punggung Kira dia tersenyum kecil.Ema mulai mencoba berdiri dan berjalan ke samping Kira.

"Aku lupa kalau aku bersama orang bodoh."Tersenyum kepada Kira.

"Aku akan menyerang."

"Tidak biarkan aku yang memulai."

Ema kemudian mengeluarkan [Wind Slash] yang mengarah tepat ke wajah monster itu.Dengan keadaan yang masih tertidur monster itu tidak menghindari [Wind Slash].Serangan Ema tidak berdampak apa-apa bahkan tidak menggoresnya sedikitpun.Serangan Ema membuat monster itu terbangun dari tidurnya.Ema terkejut dengan serangannya yang tidak berdampak apa-apa.Namun tentu saja dia sudah tahu kalau serangannya tidak akan mempan.Monster tersebut kemudian berdiri dan meraih pedangnya.Tepat saat tangan monster itu meraih pedangnya,Kira sudah berada di tepat di depannya.Setelah Ema mengeluarkan [Wind Slash] Kira langsung berlari dan melompat ke arah monster itu.Bahkan Ema terkejut melihat Kira yang sudah ada di depan monster.

Kira yang tepat di depan monster itu.Kira mencoba mengeluarkan [Fire Spear] dan [Lightning Javelin] tepat ke wajah monster itu.Monster itu mengangkat pedangnya dan mengayunkan ke arah Kira.Pedang itu mengenai tepat pada tubuh Kira.Namun Kira cukup beruntung karena terkena bagian tumpul pedang itu.Tepat sebelum terkena pedang itu Kira merapatkan tangan kirinya dan mengorbankan tangan kirinya.Kira terpental hingga terkena tembok gua.Tembok yang dikenai Kira menjadi hancur.Tentu saja Kira berteriak kesakitan karena tangan kirinya.

"Kira!"Ema hanya bisa berteriak dengan tidak berdaya.

Monster itu dia hanya mendapatkan goresan kecil di wajahnya.Tubuh Kira sangat terasa sakit.Tangn kirinya menjadi patah dan tidak dapat dia gerakan.Kira meludahkan darah dari mulutnya.

{Sial dia benar-benar monster!Setidaknya aku harus bisa membuat Ema kabur dari sini.}

Kira tersenyum kecil dan mencoba untuk berdiri.Kira hanya dapat menggerakan tangan kanannya.Kira berlari ke arah monster itu lagi dan menyerang dengan sihirnya.Monster itu mengayunkan pedangnya ke arah Kira.Saat pedang besar itu mendekati Kira dia melompat kesamping.Dengan Kira yang menghindar.Membuat pedang monster itu mengenai tanah dan menghancurkan tanah disekitarnya.Kira menyadari monster ini tidak hanya cepat namun juga sangat kuat.Kira menyadari kalau dia tidak boleh terkena pedang itu lagi.

{Jika aku terkena pedang itu lagi aku pasti akan mati.}

Selagi bertarung Kira melihat ke arah Ema.

"Ema cepat lari dari sini panggil Agust!"

"Tidak aku tidak akan pergi!"

Kira tidak dapat mendengar Ema.Karena di sekeliling Kira dipenuhi dengan suara tanah yang hancur.Saat melihat Kira bertarung Ema menjadi kesal.Ema kesal pada dirinya yang tidak berdaya sekarang.

{lagi-lagi seperti ini aku tidak dapat bertarung dengannya.Aku hanya bisa melihat punggungnya.Apa aku akan selamanya menjadi seperti ini?Tidak!Aku akan berubah!}

Ema mengambil pisaunya.Dia memfokuskan mananya pada pisau.Ema kemudian berlari ke hadapan monster itu.Tidak seperti Kira yang menyerang secara membabi buta,Ema memilih untuk menyerang dari belakang.Selagi monster itu fokus dengan Kira,Ema menyelinap kebelakangnya.Ema kemudian mengayunkan pisaunya tepat ke kaki monster itu.Pisau itu cukup tajam untuk membuat luka pada monster ini namun sangat dangkal.Monster itu berteriak dan mengayunkan tangan kirinya ke arah Ema.Ema terkena tangan kiri monster dan terpental ke tembok gua.

"Ema!"

Kira ingin menolong Ema namun dia tidak dapat lepas dari monster ini.

{Sakit!Ini sangatlah sakit!Hanya tangan namun sudah membuatku kesakitan seperti ini.Aku tidak bisa membayangkan rasa sakit Kira.}

Ema kemudian berdiri.Walau kesakitan Ema memaksakan dirinya untuk berdiri.Dia tidak ingin hanya menjadi beban untuk Kira.

{Walau ini berbeda namun aku mohon ini berhasil!}

Ema kemudian menjadi bersiap seperti sedang ingin berlari.Lalu dari kakinya Ema membuat sebuah angin topan mini.Lalu angin topan itu menjadi padat dan semakin padat.Saat sudah menjadi padat angin topan mini ini seperti meledak.Ledakan tersebut membuat Ema melesat ke atas dengan cepat.Ema seperti sedang terbang.Ema mengarah tepat ke arah tengkuk monster itu.Ema hanya mengarahkan pisaunya ke samping.Ema melewati monster itu membuat sebuah luka walau dangkal namun lebar.Monster itu kemudian berhenti menyerang dan berteriak kesakitan.Ema kemudian tersenyum dengan lebar setelah membuat luka pada monster itu.

{Kau akan penuh luka sekarang monster sialan!}