Chereads / Demon Become Hero / Chapter 6 - Chapter 6

Chapter 6 - Chapter 6

Saat mereka sedang mengikuti hobgoblin.Tiba-tiba saja mereka mendengar banyak suara langkah di sekeliling mereka.Karena itu Ema memutuskan untuk berhenti dan bersembunyi di balik pohon.Mereka kemudian mengintip saat suara langkah itu sudah menghilang.Saat mereka mengintip kedua mata Ema menjadi melebar karena terkejut.

Ema melihat banyak kawanan goblin dan hobgoblin sedang berjalan bersama.Mereka semua berjalan ke dalam gua.Tidak hanya itu goblin dan hobgoblin itu ada dalam jumlah yang sangat banyak.Kira menjadi kebingungan karena melihat Ema sangat terkejut.

"Ada apa Ema?"Kira bertanya dengan khawatir karena melihat Ema

"Kita harus segera melaporkan ini ke guild!Dungeon baru saja muncul."Ema berbicara dengan panik.

"Dungeon?"

Dungeon adalah tempat berkumpulnya monster-monster.Selain itu dungeon juga adalah rumah bagi para monster.Sebuah dungeon tidak bisa diabaikan begitu saja.Bila suatu dungeon dibiarkan begitu saja maka para monster akan berkembang biak disana.Jika mereka sudah menyentuh jumlah tertentu mereka akan menyerang keluar.Untuk menghentikan dungeon berkembang biasanya ada dua cara.

Sebuah dungeon memiliki sebuah batu yang disebut inti dungeon.Seperti namanya inti dungeon.Inti dungeon adalah sumber kehidupan bagi dungeon.Bila inti dungeon dihancurkan maka dungeon juga akan hancur pada saat itu juga.

Cara kedua adalah mengalahkan bos dungeon.Sama seperti inti dungeon,setiap dungeon mempunyai bos monster.Seperti namanya bos monster dia adalah monster terkuat yang ada di sebuah dungeon.Dan bos monster memiliki ikatan dengan inti dungeon.Saat bos monster dikalahkan inti dungeon juga akan hancur.Namun berbeda bila hanya inti dungeon yang hancur.Bos monster masih dapat hidup tanpa inti dungeon.Tapi saat inti dungeon hancur monster-monster yang ada di dalam dungeon akan menjadi lebih lemah.

"Bukankah ini akan menjadi masalah besar?"

"Kau dapat mengerti situasi dengan cepat.Karena itulah kita harus cepat melaporkan ke guild sebelum dungeon ini mulai menyerang kita."

Mereka keluar dari pohon perlahan-lahan agar tidak menimbulkan suara.Setelah menjauh dari dungeon.Mereka berdua berlari secepat yang mereka bisa untuk keluar dari hutan.Saat mereka berlari sesekali mereka melihat kebelakang.Mereka memastikan agar mereka tidak dikejar.

Saat mereka melihat tembok kota lari mereka menjadi semakin cepat.Mereka berdua berlari tanpa menghiraukan orang lain.Saat mereka di dalam ibukota hanya dengan saling menatap satu sama lain mereka sudah tahu tujuan mereka.Mereka berlari ke arah guild petualang.Mereka kemudian membuka pintu dengan tergesa-gesa.Dan saat melihat Lilia mereka segera menghampiri Lilia.

"Kalian sangatlah bersemangat."Lilia berbicara dengan senyum.

"Lilia dengar ada sebuah dungeon di hutan pinggiran."Ema berbicara dengan memegang kedua pundak Lilia.

"Apa!Apa kau yakin dengan kata-katamu?!"Lilia tampak terkejut.

"Aku sangatlah yakin."Ema menatapnya dengan serius.

"Baiklah,aku akan melaporkan hal ini ke guild master."Lilia berlari dengan cepat.

Saat Lilia mendengar kabar itu membuat wajahnya berubah.Wajah yang sebelumnya tampak dengan senyuman.Kini tampak sangat serius,selain serius wajahnya juga menunjukan sedikit ekspresi yang menyeramkan.Kira sangatlah terkejut dengan raut wajah Lilia.Dia tidak pernah membayangkan Lilia dapat berekspresi seperti itu.

"Aku baru pertama kali melihat wajah Lilia menjadi seperti itu."

"Tentu saja jika aku jadi Lilia aku akan seperti itu."

"Apa maksudmu?"

"Desa Lilia hancur karena dungeon yang melebihi kapasitas.Semua keluarganya dan warga desa tewas mengenaskan.Dia berhasil selamat karena master guild menyelamatkannya."

Mereka menunggu Lilia sambil mengatur nafas.Saat nafas mereka mulai kembali normal.Lilia mendatangi mereka,wajah Lilia sudah kembali seperti biasa.Walau dia tidak menunjukan senyumnya.Tapi wajah Lilia tampak lebih tenang dari sebelumnya.

"Guild master ingin bertemu dengan kalian."

Ema dan Kira dan mengikuti LIlia.Mereka dibawa ke ruangan guild master.Jarak ruang guild master cukup jauh dari resepsionis.Ruang guild master berada di lantai atas.Kira merasa penasaran dengan orang yang disebut guild master.Saat mereka tiba di depan pintu ruangan guild master.Entah kenapa hanya dengan berdiri di depan pintu membuat dia gugup.Lilia membukakan pintu untuk mereka berdua.

Saat pintu terbuka hanya ada seorang pria dengan tubuh yang kekar.Sangatlah pasti pria kekar itu adalah guild master.Guild master sedang melihat ke luar jendela.Kira yang melihat guild master dengan seksama.Walau guild master memakai baju yang menutupi tubuhnya tapi otot-ototnya tampak jelas dan padat.

Selain itu wajah guild master juga mempunyai luka.Tanpa bertarung Kira tahu bahwa guild master adalah orang yang kuat.Bahkan sepertinya adalah orang yang paling kuat yang pernah dia jumpai.Karena Kira dapat merasakan sebuah perasaan yang terintimidasi saat melihat guild master

Guild master yang melihat ke luar jendela membalikan badannya.Saat dia berbalik dia melihat Kira dan Ema dengan seksama.Terutama Kira guild master menatap dengan tajam ke Kira.Kira menjadi merinding dengan tatapan guild master saja.Setelah dia usai menatap Kira.Dia berjalan ke sofa yang ada diruangannya.

"Duduklah."Dia menyambut Kira dan Ema

Kira dan Ema mengikuti suruhan guild master.Mereka duduk berhadap-hadapan dengan guild master.Kira duduk dengan penuh rasa gugup.

"Tidak perlu gugup pertama aku akan mengenalkan diri namaku Agust Bleade."Agust dapat mengetahui Kira merasa gugup.

Agust Bleade adalah petualang peringkat A.Agust Bleade terkenal akan kekuatannya.Dia dapat mengalahkan monster kelas A hanya seorang diri.Dengan kekuatan yang dia miliki banyak kerajaan yang ingin mengambilnya.Akan tetapi dia tidak tertarik dengan menjadi anjing kerajaan.Banyak rumor yang mengatakan dia sudah bekerja dengan seseorang di benua lain.

Kira dan Ema memperkenalkan diri mereka pada Agust.Ema tidak berbasa-basi dan menjelaskan tentang gua goblin yang mereka lihat.Tidak seperti reaksi Lilia yang terkejut,Agust tampak tenang seakan itu bukanlah apa-apa.Ema yang melihat wajah Agust tampak tenang membuatnya jengkel.Agust terlihat seperti tidak peduli dengan dungeon.

"Apa-apaan dengan reaksimu apa kau tidak mempercayai kami?!"Bahkan Kira merasa kesal juga dengan Agust.Orang-orang seharusnya panik tapi dia tampak sangat tenang.

"Aku memang terkejut tetapi jika aku menjadi panik hanya akan mengacaukan semuanya.Dan tentu saja aku mempercayai kalian.Aku sangatlah mempercayai party Demonhard atau lebih tepatnya aku mempercayai pemegang simbol kegelapan."

Ema dan Kira terkejut karena Agust mengetahui kalau Kira adalah pemegang simbol.Seharusnya tidak banyak orang yang tahu tentang Kira.Kira tidak pernah menunjukan simbolnya kepada banyak orang.Namun Kira menjadi panik saat mendengar Agust.Dia takut Agust akan menyebarkan tentang simbolnya.

"Hahaha tenang saja aku tidak akan berbuat macam-macam."Agust tertawa kecil dengan santai.

"Bagaimana kau bisa tahu?!"Kira menatap Agust dengan tajam.

"Tentu saja karena kebetulan aku sedang berada di gerbang saat itu."

Setelah mendengar jawaban Agust Kira hanya bisa diam.Dia tidak dapat menyalahkan Agust begitu saja.Tapi Ema berbeda dengan Kira.Dia memanglah diam tapi di dalam pikirannya dia tidak diam.Ema dapat mengingat dengan jelas kalau Agust tidak ada di gerbang pada saat itu.

"Karena kalian sepertinya mengira aku tidak peduli aku akan beritahu apa yang akan aku lakukan.Pertama aku akan mengumpulkan informasi dulu.Untuk langkah selanjutnya akan ditentukan dari informasi yang aku dapat.."

"Untuk apa?!Saat ini kita harus cepat!Kau seharusnya tahu betapa bahayanya dungeon!"Ema merasa kesal dengan keputusan Agust.

"Tenang aku tau perasaanmu.Aku juga merasa panik karena dungeon muncul di hutan pinggiran.Tapi dengan menjadi panik tidak akan membantu kita.Bila kita tahu tentang markas musuh maka kita akan diuntungkan.Jika kita menyerang markas musuh tanpa mengetahui markas itu sendiri sama saja kalian seperti bunuh diri.Kalian bisa kembali mulai dari sini aku akan menangani ini."

Ema hanya terdiam dan berjalan keluar.Kira dan Ema yang sudah banyak mengumpulkan material memutuskan untuk menukarnya.Setelah mereka mendapatkan uang mereka,mereka segera kembali ke penginapan.Saat Ema dan Kira sedang di dalam kamar Kira bertanya kepada Ema.

"Ema apakah aneh bila ada dungeon di hutan pinggiran?"

"Tentu saja dungeon biasanya hanya ada di hutan dalam."

"Hutan dalam?"

"Aku lupa menjelaskan ke dirimu tentang hutan di ibu kota."

Hutan di ibukota Kardia terbagi atas tiga bagian hutan pinggiran,hutan tengah,dan hutan dalam.Ketiga bagian ini dipisahkan oleh padang rumput yang luas.Hutan pinggiran hanya berisi monster tingkat E dan D.Hutan menegah sebagian besar berisi monster dengan tingkat C.Dan hutan dalam berisikan segela tingkat dari E hingga B dan tidak sesekali monster tingkat A bisa saja muncul.Dungeon biasanya hanya ditemukan di hutan dalam.Tidak pernah terdengar kabar dungeon muncul di hutan tengah ataupun hutan pinggiran.

"Lalu kenapa kita tidak menghancurkan dungeon hutan dalam?"

"Menghancurkan dungeon haruslah penuh pertimbangan.Jika dungeon hutan dalam hancur maka penghasilan dari petualang akan berkurang.Di dalam hutan memang banyak monster namun di dungeon terkadang kau dapat menemukan monster dengan material yang mahal.Dan jika kau mengkhawatirkan dungeon akan melebihi kapasitas tentu saja itu tidak akan terjadi.Banyak petualang yang kesana tiap harinya dan karena itu dungeon tidak akan melebihi kapasitas."

"Tapi jika kupikir bukankah itu hanya gua biasa?"

"Kau tidak dapat melihat mana ya.Aku dapat melihat aliran mana,memang hanya beberapa orang saja dapat melihat aliran mana.Dan saat aku melihat gua itu.Terdapat sebuah aliran mana yang cukup besar walau tidak sebesar mana di dungeon hutan dalam tapi aku yakin itu menyeruapai dungeon."

"Aku mengerti sekarang.Aku sudah lelah aku akan tidur."

Kira dan Ema segera tidur.Pada saat malam hari Lilia sedang berada di ruang Agust.Lilia tepat sedang berada dipangkuan Agust.Mereka sedang melihat keluar jendela dan Lilia memeluk erat Agust.Lilia menatap Agust dan mulai berbicara.

"Master."

"Lilia sepertinya aku harus melapor kepada beliau.Kita sudah menemukan apa yang kita cari.Bisakah kau membantuku agar aku dapat bertemu mereka dengan sering."

"Tentu saja master aku akan membantumu untuk bertemu dengan mereka."Lilia mencium Agust.