Kira menerima quest dari Agust untuk bergabung dengan pembasmian Goblin.Ema merasa kesal karena dia harus menyetujui permintaan Agust.Tapi dia tidak bisa menolak permintaan Agust begitu saja.Karena permintaan ini menentukan nasib kota.Setelah Kira menerima quest diskusi mereka tidak berakhir begitu saja.
"Jadi apa kau sudah punya rencana?"
"Aku berencana untuk menyerang dungeon goblin besok pada malam hari."
"Besok?!Bukankah itu terlalu lama dan kenapa pada malam hari?"Ema terkejut dengan rencana Agust.
"Aku menyerang dungeon pada malam hari bukan tanpa pertimbangan.Seperti yang kalian tahu setiap dungeon memiliki karakteristik masing-masing.Dan kami sudah memastikan goblin akan tertidur pada malam hari.Mereka memang tidur tapi bukan berarti dungeon akan tidur total.Beberapa goblin masih berkeliaran di sekitar dungeon tapi mereka semua terlihat mengantuk.Dengan fase mengantuk ini membuat kita lebih mudah untuk mengalahkan mereka.Kami sudah memastikannya dengan menyelidiki dungeon selama tiga hari.Pada siang hari dungeon menjadi lebih sulit dibandingkan pada saat malam hari.Kami sudah mengetesnya dengan mengirim dua party rank D pada siang hari dan malam hari.Party siang hari kembali tepat pada malam hari sedangkan party malam hari bisa tiba sebelum fajar."
"Aku mengerti dengan rencanamu.Lalu apa kau tahu berapa banyak goblin di dungeon itu?"
"Jumlah dari Goblin tidak bisa kami pastikan.Akan tetapi kami yakin jumlah mereka sampai ratusan."
"Ratusan?!Dan berapa jumlah orang-orang kita?"Ema terkejut dengan jumlah goblin.
"Jika semua orang berpartisipasi maka kita bisa mendapatkan kurang lebih 200 orang.Hanya 50 orang yang memiliki peringkat C keatas."
"Tunggu aku tidak mengerti maksudmu bukankah berarti kita hanya mempunyai 50 orang untuk menyerang dungeon?Lalu bagaimana dengan petualang peringkat tinggi lainnya."
"Papan pengemuman quest adalah untuk peringkat C keatas.Peringkat C keatas akan memasuki dungeon.Sedangkan peringkat yang dibawahnya akan melindungi kota.Karena bila kita sudah menghancurkan inti dungeon kemungkinan akan ada yang masih berkeliaran.Para petualang peringkat atas tidak begitu peduli dengan quest ini.Mereka hanya peduli dengan uang.Bagi petualang peringkat tinggi hadiah quest ini terlalu sedikit."
"Kalau begitu sesuai dengan peringkat kami.Maka aku akan pergi ke dungeon dan Kira akan melindungi kota."
"Tidak,Kira tidak akan menjaga kota.Aku tahu kemampuan kalian dengan kemampuan seperti itu sudah setara dengan petualang peringkat C.Karena itu kalian berdua akan masuk ke dugeon."
"Berhenti omong kosong sialan!"
Mendengar Agust membuat Ema sangat kesal.Karena tidak bisa menahan kesalnya lagi dia bangun dari sofanya.Ema melangkah kakinya di meja dan menarik kerah Agust dengan erat.Dia kemudian mengambil pisau miliknya dan mengacungkannya pada leher Agust.Agust tampak tidak takut sedikitpun.Dia hanya balik membalas tatapan Ema dengan datar.
"Apa kau tahu!Berkat quest berengsekmu aku dan Kira menjadi terluka parah.Dan kau dengan mudahnya meminta kami untuk menghancurkan dungeon begitu saja!"Ema berteriak tepat di depan wajah Agust.
"Aku tahu aku tidak pantas meminta hal seperti ini dari kalian.Tapi melihat kemampuan kalian,kalian adalah orang yang kompeten.Karena itu aku sangat berharap pada kalian."
"AKU MASIH TIDAK BISA MAMAAFKANMU KARENA PERMINTAAN SIALANMU!"Ema berteriak dengan dahi yang berkerut.
Ema kemudian menggerakan pisaunya yang sudah menempel pada leher Agust.Setelah menggerakan sedikit Ema kemudian menarik tangannya dan bersiap untuk mengayunkan pisaunya di leher Agust.Kira kemudian memegang pundak Ema.Ema kemudian melihat ke arah Kira dengan tatapan yang tampak kesal dan juga sedih.Kira menatap Ema dengan tatapan yang sedih dan dia kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.Ema kemudian mengurungkan niatnya untuk menyerang Agust.Dengan kesal dia kembali duduk di sofa.
"Tidak hanya kau yang kesal,tapi aku juga ikut kesal."Kira menunjukan tatapan yang tajam."Berkat quest yang kita ambil kau menjadi terluka seperti itu.Tapi sekarang pembasmian jauh lebih penting."
"Kami berdua akan masuk ke dalam dungeon dengan mempertaruhkan nyawa kami.Lalu bagaimana dengamu?Jangan bilang kau hanya akan menunggu hasilnya sambil memerintah disini?"
"Tidak,aku tidak mungkin hanya duduk.Aku akan membantu melindungi kota.Untuk di kota kalian bisa mempercayakan padaku."
"Bukankah itu sama saja!Kau hanya memerintah di kota dan membiarkan kami membahayakan nyawa kami?!"Ema menjadi semakin kesal dengan Agust.
"Bukan begitu maksudku.Tapi petualang dibawah peringkat C sebagian besar tidak berpengalaman.Aku takut mereka menjadi panik bila hal yang tidak diinginkan terjadi."
"Lalu bagaimana kau membuat para petualang peringkat C kebawah membantu?Bukankah imbalan hanya untuk yang menaklukan dungeon."
"Aku akan membayar mereka dengan uangku sendiri.Dan sekarang apa kalian sudah yakin dengan rencanaku?"
"Ya aku dan Kira hanya dapat setuju dengan rencanamu."
"Sebelum itu sebaiknya kalian membeli beberapa perlengkapan baru."
Kira dan Ema saling melihat pakaian dan peralatan mereka.Pakaian dan peralatan mereka terlihat lusuh.Mungkin ini disebabkan karena pertarungan mereka dengan thunder star wolf.Kira dan Ema berjalan keluar meninggalkan ruangan Agust.Saat mereka keluar Agust kembali berbicara.
"Aku ingatkan besok tepat pada malam hari kalian sudah harus ada di guild."
"Yaa."Ema menjawab dengan nada datar.
Saat Kira dan Ema keluar dari ruangan.Seperti biasa Lilia mendekati Agust.
"Master apa ini rencana beliau juga?"
"Haha,tidak ini hanya kemauanku sendiri.Aku hanya ingin melihat seberapa menghibur anak itu."Agust tersenyum dengan lebar.
Kira dan Ema sedang berjalan di jalanan kota.
"Ema dimana kita akan membeli perlengkapan?"
"Kita akan pergi ke pandai besi.Ikuti saja aku."
Kira dan Ema mencari pandai besi di ibukota.Saat mereka melihat toko-toko yang ada.Mereka menemukan sebuah toko besi yang membuat mereka tertarik.Mereka membuka toko pandai besi tersebut.Ini adalah kali pertama Kira datang ke sebuah toko pandai besi.Melihat isi toko tersebut membuatnya merasa terkagum.Di dalam toko pandai besi itu di jaga oleh seorang kakek tua.
"Apa yang kalian mau?"
"Kami ingin membeli armor."
"Armor apa yang kau inginkan?"Kakek tua itu menjawab dengan sinis.
"Emmm....."
Kira tidak mengerti apa yang Ema bicarakan dengan kakek tua itu.Kira juga tidak mengerti tentang armor yang sedang mereka bicarakan.
"Bagaimana jika kau tunjukan saja kepada kami?"
"Baiklah,ikuti aku."
Kakek itu menuntun Kira dan Ema ke sebuah ruangan di dalam toko.Mereka masuk ke dalam ruangan itu dan ruangan itu penuh dengan baju zirah.Kira dan Ema melihat-lihat armor akan tetapi tidak ada yang dapat menarik perhatian mereka.Mereka hanya dapat melihat sebuah armor besi.Sedangkan mereka tidak tertarik dengan semua armor besi yang mereka lihat.Mereka berdua mempunyai pikiran yang sama.Mereka berpikir kalau armor besi hanya akan menghambat mereka.
"Paman apa tidak ada armor berbentuk pakaian?"
"Pakaian sihir ya..Aku punya tapi aku beri tahu saja kalau harga lebih mahal dibanding armor-armor ini."
"Kami akan melihat dulu.Jika itu menarik perhatian kami.Kami akan membelinya."
Pandai besi memperlihatkan semua pakaian sihir yang dia punya.Pakaian sihir yang dimiliki pandai besi ini cukup banyak.Kira melihat-lihat dan matanya tertuju pada satu pakaian yaitu jubah berwarna hitam.Ema masih melihat-lihat pakaian dan dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.Pakaian berwarna ungu dipadukan dengan warna putih.Pandai besi dapat melihat kedua mata mereka yang menunjukan ketertarikan.
"Rupanya kalian mempunyai mata yang bagus karena kalian adalah pelanggan pertama akan aku beri potongan harga."
"Benarkah?"Ema menjadi senang.
"Bagaimana dengan tigapuluh emas?"
"Hah?!"Senyum Ema menjadi berkerut.
"Bukankah itu wajar?Ini pakaian sihir nona manis harusnya kau mengerti."
"Hah?!Lalu apa bagusnya baju sialan ini?"
"Hoho nona pakaian ini akan membuat badanmu terasa lebih ringan.Gerakanmu pasti akan menjadi lebih cepat dibandingkan biasanya."
"Hanya menjadi lebih cepat bukan berarti seharga tigapuluh keping emas!"
"Kau pikir dimana kau bisa dapat benda sihir dengan harga murah begini?!"
"Hah kalau begitu lihat ini."
Ema mengambil pisaunya dan melukai tangannya.Tangan Ema menjadi terluka dan mengeluarkan darah.Cincin yang Ema pakai menjadi bersinar dan menyembuhkan luka Ema.
"Lihat ini hanya seharga sepuluh keping emas dan kau mencoba menjual pakaian usang ini dengan tigapuluh keping emas?Apa kau sudah gila?!"
"C-Cincin penyembuhan!Tapi tidak mungkin cincin penyembuhan hanya seharga sepuluh keping emas!"Kakek itu terkejut hingga kebingungan untuk berbicara.
"Tentu saja mungkin sebaiknya kau turunkan harga pakaian ini.Atau aku akan menyebarkan tempat aku membeli cincin ini.Jika aku menyebarkannya tentu saja tempat ini akan semakin sepi.Dan mungkin saja toko ini tutup karena sepi loo."Ema berbicara dengan senyuman yang mengancam.
"Baiklah aku menyerah."Kakek tua ini terlihat kesal.
Kira mendengar perkataan Ema menjadi terkejut.Kira tahu cincin mereka pakai adalah hadiah Agust.Selain itu jika seperti yang Ema ceritakan seharusnya harga cincin ini mencapai puluhan bahkan ratusan.Tapi Kira tidak mau berbicara karena jika Kira berbicara maka Ema akan memarahinya.Kira hanya diam dan menatap pandai besi dengan iba.
"Baiklah aku menjual ini dengan total duapuluh keping emas.Dan aku mohon jangan sebarkan tentang toko cincin itu."
"Hahahahaha kalau begitu in-."Kira menghentikan tangan Ema.
"Aku akan membayarnya dan Ema sepertinya kau butuh pisau baru."
Karena Kira berbicara seperti itu membuat Ema melihat kembali pisaunya.Pisau Ema tampak sudah usang dan juga rapuh.Pisau Ema tampak bisa hancur kapan saja.
"Ambilah pisau yang cocok untukmu."
"Tapi Kira bagaimana dengan uangmu?"
"Uang bisa kita dapatkan dengan mudah.Dan juga aku merasa harus memberimu sesuatu.Anggap saja ini sebagai balas budiku."
"Baiklah."(berbisik)
Ema melinat-lihat pisau.Saat dia melihat pisau matanya sudah melihat sesuatu yang menarik.Ema segera mengambil pisau tersebut.
"Matamu bagus itu adalah pisau mana.Semakin banyak kau alirkan mana maka akan semakin tajam.Harga pisau itu hanya lima keping emas."
Setelah mendengar harga tersebut,Ema lekas manaruh pisau tersebut.Melihat Ema yang menaruh pisau membuat Kira berjalan ke tempat pisau tersebut.Dia kemudian mengambil kembali pisau yang sudah Ema letakan.
"Aku akan mengambil ini."
"Tapi aku tidak tertarik dengan ini.Aku ingin mengambil pisau yang lain saja."Walau Ema berbicara begitu tubuhnya tidak dapat berbohong,ekor Ema terlihat bergoyang kesana kemari.
"Aku tertarik dengan ini."
"Tapi uangmu akan habis semua."
"Haha ini hanya uang.Dan sudah kubilang bukan sepertinya aku harus membelikan sesuatu untukmu."
"Terimakasih."(berbisik)
Kira dan Ema selesai membeli perlengkapan untuk pembasmian dungeon goblin.