Kira dan Ema sedang berjalan menuju ibukota.Di sepanjang perjalanan Ema selalu melirik Kira dengan penasaran.Tidak hanya satu kali tapi Ema melakukannya berkali-kali.Sejak Ema mulai memandanginya dia sudah menyadari kalau Ema melihat ke arahnya.Namun pandangan itu sama sekali tidak membuat Kira tidak nyaman.Pandangan yang Ema berikan sangatlah berbeda dari warga desa.
Namun mereka sudah berjalan selama tigapuluh menit dan Ema masih memandangi Kira.Walau Kira tidak merasa terganggu dengan tatapan itu,namun tetap saja ada sebuah rasa penasaran yang muncul di benaknya.Saat mereka melewati sebuah pohon,Kira langsung mendorong Ema dan memojokannya.
"Ema aku dari tadi merasa kalau sejak tadi kau memandangiku terus.Sebenarnya ada apa kenapa kau terus melihat kearahku?"
"Emm maafkan aku karena membuatmu tidak nyaman.Namun hanya saja aku merasa nyaman saat berjalan denganmu.Karena itulah aku merasa penasaran kenapa aku bisa merasa seperti itu."Ema berbicara sambil melihat kebawah dengan malu.
"Jadi begitu...."Kira melepaskan tangannya dari pohon tersebut.
Namun setelah itu Ema tetap melihat ke arah Kira.Ema mencoba untuk menatap Kira dengan diam-diam.Akan tetapi Kira dapat merasakan dengan jelas tatapan itu.Kira hanya dapat menghela nafasnya.Kira kemudian berhenti berjalan dan berbicara pada Ema.
"Lakukanlah sesukamu aku lebih suka dengan kau menatap dengan jelas seperti sebelumnya.Aku tidak merasa tergangu dengan tatapan yang kau berikan.Hanya saja tatapan itu terasa berbeda dengan tatapan yang aku dapatkan biasanya."
"Memangnya seperti apa tatapan yang kau dapat sebelumnya."
Kira kemudian menunjukan sebuah senyuman kecil sambil menatap langit.
"Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.Namun tatapan yang aku dapatkan biasa terasa seperti ada sebuah kebencian dan juga jijik.Ditambah ini juga adalah kali pertamaku berinteraksi dengan orang lain."Ema langsung menunjukan wajah yang terkejut.
"Tunggu ini pertama kalinya berinteraksi dengan orang lain?Memangnya selama ini kau tinggal dimana?Bagaimana mungkin kau tidak pernah berinteraksi dengan orang lain?"
"Sebelumnya aku hanya tinggal di dalam hutan seorang diri."
"Hah hutan?!Kenapa kau bisa tinggal disana?"
"Karena itu rumahku."
"Hah?Aku tidak mengerti kenapa bisa ada orang yang tinggal di hutan sendirian.Sepertinya kau sedikit unik ya."Ema hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka dapat melihat ibukota.Mereka dapat melihat sebuah tembok kokoh yang tinggi.Tembok itu terlihat mengelilingi sekitarnya membentuk sebuah lingkaran.
Hanya dengan melihat sebuah tembok saja sudah dapat membuat Kira terpesona.Di tengah-tengah tembok itu terdapat sebuah gerbang yang sangat besar.Gerbang itu dijaga oleh para penjaga.Siapapun yang ingin masuk ke dalam kota harus melewati pemeriksaan oleh para penjaga.Karena itu Kira dan Ema mengantri untuk dapat masuk ke dalam.
Saat giliran Kira hampir tiba,tiba-tiba saja seorang kesatria dengan kudanya datang dari tengah kota.Wajah kesatria itu tidak asing bagi Kira.Mata mereka kemudian saling bertemu.Saat mata mereka saling bertemu,Kira dapat mengingatnya kalau itu adalah kesatria yang mendatangi rumahnya.Kira langsung membuang mukanya dari pandangan kesatria tersebut.
"Biarkan dia masuk."Menunjuk Kira.
"Tapi dia belum dapat pemeriksaan."
"Tidak usah pikirkan itu,dia adalah pemegang simbol kegelapan."
"Pe-Pemegang simbol kegelapan?!"
"Ya benar,kau cepetlah naik."
Semua orang yang sedang mengantri terkejut mendengar bahwa pemegang simbol kegelapan berada di dekat mereka.Bahkan Ema juga terkejut dengan kata-kata itu.Kira yang melihat Ema terkejut menjadi tidak dapat berekspresi apa-apa.Dia hanya bisa memalingkan wajahnya sambil menunduk.
Kira tahu saat orang mengetahui bahwa dia adalah pemegang simbol kegelapan maka orang-orang akan menjauhi dia.Karena itu Kira selama perjalanan tidak ingin menyinggung simbol yang dia miliki.Dia merasa takut untuk ditinggalkan lagi.Kira yang merasa bahwa dia akan ditinggal segera berjalan ke arah kesatria tersebut dan menaiki kudanya.Kira tidak melihat kebelakang sekalipun.Dia hanya berjalan dengan menatap ke depan.
Kesatria itu kemudian membawa Kira ke istana.Kira hanya menundukan kepalanya sepanjang perjalanan.Saat Kira turun dari kuda dia segara dibawa ke aula oleh seorang pelayan.Saat dia berjalan masuk ke dalam aula disana sudah ada dua orang perempuan dan juga tiga orang laki-laki.Para laki-laki ada yang memakai pakaian berwarna putih,coklat dan juga merah.Sedangkan para perempuan ada yang memakai baju biru dan hijau.Berbanding terbalik dengan Kira yang hanya memakai pakaian lusuh.
Saat Kira tiba mereka semua sudah menatap dengan tatapan yang sinis.Hanya perempuan dengan pakaian biru saja yang memalingkan wajahnya.Pria dengan pakaian putih kemudian mendekati Kira.
"Jadi kau adalah pemegang simbol kegelapan?Aku tidak menyangka iblis juga bisa mempunyai wujud manusia."
Pria itu mempunyai mata yang keemasan dan juga rambut kuning yang keemas-emasan.
"Apa maksudmu?!"Kira menjadi kesal mendengar ucapan itu.
"Kita semua adalah pemegang simbol aku tahu kau kesal dengannya.Namun kita semua harus tetap menjaga hubungan kita."Pria berpakaian coklat itu kemudian mencoba untuk menegur pria berbaju putih.
Pria berbaju coklat itu mempunyai rambut coklat yang tampak seperti tanah.Dia juga mempunyai badan yang paling besar dan juga berotot dari semua orang yang ada disini.
Saat mendengar pria berbaju coklat itu membuat pria dengan pakaian merah menjadi kesal.Dia kemudian mengerutkan dahinya.
"Cih kau hanya rakyat jelata mencoba mengaturku?!Jangan lupa aku adalah seorang bangsawan.Hanya karena kalian menjadi pemegang simbol bukan berarti derajat kalian sama denganku."Pria berbaju merah berbicara dengan sombong.
Pria berbaju merah itu mempunyai rambut oranye seperti sebuah api.Dan diantara mereka semua dialah yang memakai pakaian yang sangat mencolok.Pakaian yang dia pakai mempunyai sebuah emas yang sangat berkilau.
"Aku tidak mengerti dengan orang-orang ini.Ini kali pertama bertemu tapi sudah penuh dengan pertengkaran."Perempuan berbaju hijau menggerutu karena melihat pertengkaran.
Perempuan berbaju hijau itu mempunyai rambut putih dan juga mata berwarna hijau muda.
Di tengah-tengah pertengkaran mereka semua seorang pengawal datang masuk ke dalam aula.
"Yang mulia memasuki ruangan!"Seorang pengawal berteriak dengan keras.
Raja dari Kardia Gustav Kardia memasuki ruangan.Dengan kehadiran raja membuat semua pertengkaran terhenti dan semua orang menjadi berlutut.Kira hanya melihat sekeliling dan dia kebingungan.Kira akhirnya juga ikut berlutut,dia yang kebingungan hanya bisa mengikuti orang-orang di sekitarnya.
"Angkatlah kepala kalian para pemegang simbol."
kelima orang yang berlutu akhirnya mulai berdiri.Kira yang melihat orang-orang berdiripun juga ikut berdiri dengan panik.
"Baiklah,karena kalian adalah tamuku.Aku harus menjamu kalian terlebih dahulu.Akan tidak menyenangkan jika kita berbicara disini."
Raja Kardia segera bangun dari kursi dan menuju ruang makan.Para pemegang simbol dituntun oleh pelayan istana ke ruang makan.Saat tiba di ruang makan Kira melihat makanan yang sangatlah banyak dan terlihat lezat.Kira sangat merasa senang karena dapat makan dengan mudah.Kira yang besar di hutan membuat dia kesulitan untuk mencari makan jika ingin makan,maka harus berburu.Raja Kardia segera duduk di kursi yang disiapkan.
"Duduklah dan nikmati makanan kalian."
Semua orang segera duduk di kursi yang disiapkan dan menyantap makanan mereka.Orang memegang alat makan mereka dan makan dengan perlahan-lahan.Tidak seperti orang lain Kira tidak mempunyai tata kerama meja makan.Kira makan dengan menggunakan tangan dimana bagi bangsawan itu dianggap tidak sopan.
"Sungguh cara makan yang menjijikan dan tidak beradab.Nafsuku menjadi hilang melihat cara makanmu."Pria berbaju merah menghina Kira.
"Tenanglah memang begitu cara iblis makan."
"Hoho biarkan saja nikmati saja.Akan aku beritahu kalau aku mengundang kalian kesini bukan hanya untuk makan.Aku mempunyai tawaran untuk kalian semua.Tawaran ini akan menguntungkan kita semua."
"Tawaran apa itu yang mulia?"Pria berbaju coklat mengajukan pertanyaan.
"Aku ingin kalian bekerja dibawah perintahku.Kalian tidak boleh pergi ke kerajaan lain atau menerima permintaan dari orang lain.Kalian hanya akan melayaniku dan tentu aku akan membayar kalian tigaratus koin emas setiap bulannya dan tentu akan meningkat jika kalian bekerja dengan baik.Kalian semua akan tinggal di dalam istana ini.Selain itu kalian juga akan mempunyai pelayan pribadi."
Semua orang terkejut dengan tawaran raja Kardia.Tawaran yang Raja Kardia berikan sangatlah menggiurkan.Tidak mungkin orang menolak tawaran itu.Pria berbaju coklat segera berdiri dan berlutut.
"Saya Wiliam Devantur pemegang simbol tanah bersumpah setia kepada Kardia."
Tidak hanya Wiliam pemegang simbol lainnya juga ikut berlutut.
"Saya Edward Fernandes pemegang simbol api bersumpah setia kepada Kardia."
"Saya Luce Bianca pemegang simbol cahaya bersumpah setia kepada Kardia."
"Saya Catarina Carriza pemegang simbol angin bersumpah setia kepada Kardia."
{Benar kalian semua harus tunduk padaku.}
Tidak semua pemegang simbol melakukan sumpah.Kira dan perempuan pemegang simbol air tidak melakukan sumpah.Kira segera berdiri dan menghadap ke raja.
"Maafkan aku menolak permintaanmu.Aku menolak tawaran itu aku lebih memilih untuk berpergian dengan bebas.Dan aku tidak suka untuk diperintah.Terima kasih atas makanannya,aku akan pergi dari sini."Kira meninggalkan ruang makan begitu saja.
"RAKYAT JELATA TIDAK TAHU DIRI!"
"Sekali iblis maka dia akan tetap iblis."
"Cih dasar sombong aku sudah berbaik hati dan kau menolaknya."Raja itu tampak kesal.
Kira yang berjalan keluar tidak menghiraukan perkataan orang-orang.Kira menuju ke gerbang istana.Tidak hanya Kira perempuan pemegang simbol air juga pergi dan menolak tawaran.Raja menjadi sangat kesal karena ulah mereka berdua.