Adzim pov
Kami semua sedang bersantai di ruang tengah, bahkan Falco juga sedang membaca buku di sofa. Ina kemudian mendekati Falco.
Ina:"bukankah seharusnya kita bergegas mencari anggota yang lainya?"
Ina:"kenal kita malah bersantai santai disini?"
Falco menjawab tanpa menutup bukunya.
Falco:"kita butuh istirahat, tidak peduli sekuat apa kita, kita tetaplah manusia, jika kita harus melawan Dementor dalam kondisi kelelahan kita akan dalam masalah"
Dwiyan lalu juga bertanya kepada Falco.
Dwiyan:"lalu, bagaimana jika kita terlambat menyelamatkan mereka?"
Falco:"jika mereka tidak bisa bertahan aku tidak mungkin memilih mereka"
Dwiyan:"masuk akal juga"
Saat kami sedang membahas hal itu, para Troublemakers malah asik bermain dengan berisik.
Fian lalu mendatangi kami.
Fian:"Falco, kapan kita akan berangkat?"
Falco:"sekitar 1jam lagi, kenapa?"
Fian:"sempurna, kita main truth or dare yuk"
Adit:"ide bagus"
Tetron:"aku ikut"
Dwiyan:"sepertinya menarik"
Ina:"aku ikut"
Fian:"yang lain gimana?"
All:"ikut"
Falco:"aku gk ikut, ada yang harus aku lakukan, kalian main aja"
Falco lalu pergi meninggalkan ruangan.
Fian:"padahal aku juga pengen dia ikut"
Fian:"yaudahlah, jadi, siapa yang mau duluan?"
Kami semua diam menunggu seseorang untuk angkat tangan, tapi tidak ada yang mengangkat tangan.
Fian:"kalo tidak ada biar aku yang pilih"
Fian:"Tetron, truth or dare?"
Tetron:"kok aku sih"
Tetron:"aku pilih dare"
Fian:"aku tantang kamu sebutin nama orang yang kamu sukai"
Tetron:"gampang"
Tetron:"nama cewek yang aku sukai itu Inayah"
Teman teman yang lain langsung cie cie in, dan muka Ina lamgsung memerah.
Tetron:"lanjut, Qori T atau D?"
Qori:"truth"
Tetron:"apa yang kamu sukai dari Adit"
Kali ini gantian mukanya Qori dan Adit yang memerah.
Qori:"sifat kekanakannya"
Dan begitulah permainan ini berlanjut, jika seseorang memilih truth maka dia akan diberikan pertanyaan yang memalukan, begitu pula jika seseorang memilih dare.
Setelah sejam berlalu akhirnya sekarang adalah giliranku.
Fian:"Dzim ToD?"
Adzim:"true aja deh"
Fian:"serius?"
Adzim:"iya"
Fian dan teman teman yang lain tersenyum, dan itu membuatku merasakan pertanda buruk.
Fian:"kalo begitu beritau kami siapa nama orang yang kamu suka"
Adzim:"gaada, aku lagi gk tertarik ama siapapun"
Elsa:"beneran?"
Elsa:"terus ama yang F itu gimana?"
Adzim:"F siapa, yang ama Fian kan kamu sa"
Elsa:"F yang satunya"
Adzim:"siapa?"
Elsa:"Falco"
Aku lalu menghela nafasku.
Adzim:"berapa kali harus aku bilang Falco hanyalah teman"
Elsa:"benarkah? Kalau begitu aku bilangin ke Falco ya"
Adzim:"eh jangan dong"
Elsa:"lah kenapa? Kata kamu kalian cuma teman"
Adzim:"pokoknya jangan"
Mereka semua langsung tertawa, kemudian Falco datang keruangan.
Fian:"kebetulan banget orangnya datang"
Adzim:"KYAAAAA!!!"
Falco:"Dzim, kamu kenapa?"
Adzim:"gapapa kok, aku gapapa"
Fian:"Falco, dengarkan ini, Adzim bilang"
Adzim:"KYAAAAAA!! Gausah dengerin dia, yang lebih penting kenapa kamu kembali?"
Falco:"kita harus segera berangkat"
Adzim:"teman teman, kalian dengar kan? Kita harus segera berangkat, ayo"
Aku lalu berjalan kearah mobil.
Falco:"Dzim, kita pake pesawat"
Adzim:"owa pake pesawat toh"
Aku lalu bergegas naik ke pesawat, sedangkan yang lain tertawa tebahak bahak.
Ina:"ciee yang salting"
Falco:"memangnya ada apa sih?"
Qori:"kami hanya menjahili dia saja kok, jangan khawatir"
Mereka semua naik ke dalam pesawat lalu kamipun berangkat.
Seperti biasa, aku duduk di kursi co-pilot di samping Falco. Falco mengajakku bicara.
Falco:"Dzim, kamu baik baik saja?"
Adzim:"aku gapapa kok emang kenapa?"
Falco:"Qori bilang anak anak ngejailin kamu"
Adzim:"aku gapapa, udah biasa itu, kami emang sering saling ngejailin"
Falco:"owh"
Tak lama kemudian Dwiyan datang dan bertanya.
Dwiyan:"Falco, kamu tadi belum bilang, kita mau kemana?"
Falco:"owh maaf, aku lupa bilang"
Falco lalu mengganti kemudi ke autopilot lalu pergi ke tempat yang lainya, aku ikut di belakangnya.
Falco:"teman teman, maaf aku lupa bilang, tujuan kali ini adalah Wakanda"
Tetron:"kamu tau cara masuk ke Wakanda?"
Falco:"aku sudah beberapa kali ke sana"
Tak lama kemudian ada yang menghubungi pesawat kami.
??? :"kalian memasuki wilayah Wakanda, tunggu, pesawat itu"
??? :"apakah itu kau Falco?"
Falco:"yo M'baku, lama tak jumpa"
M'baku:"lama tak jumpa, senang mengetahui kalo kau baik baik saja"
M'baku:"ada urusan apa kau datang kemari?"
Falco:"aku ingin bicara dengan Veri"
M'baku:"baik, akan aku sampaikan"
Kami kemudian melewati pohon pohon yang ternyata adalah sebuah barier, dan kami mendarat di depan sebuah istanah yang terlihat sangat indah dengan ukiran panther.
Saat kami mendarat, kami disambut oleh prajurit wanita botak yang memegang tombak.
Falco:"mereka adalah Dora Milaje, prajurit kerajaan"
Fian:"kenapa mereka botak?"
Elsa:"Fian, itu tidak sopan"
Falco:"itu adalah tradisi mereka"
Veri kemudian datang dan menyambut kami.
Veri:"teman teman selamat datang di Wakanda"
Veri lalu mengajak kami untuk masuk kedalam istana.
Falco:"raja Veri, tujuan kami kesini karena"
Veri:"kita bahas itu nanti saja, dan juga panggil saja aku Veri"
Falco:"aku Falco"
Veri:"salam kenal"
Veri lalu mengajak kami ke meja perjamuan.
Veri:"kebetulan sekali kalian datang waktu makan siang, kita bisa membahas tujuan kalian sambil makan"
Kami duduk dan mulai membahasnya.
Adzim:"kami sedang mengumpulkan orang orang yang memiliki kemampuan melebihi manusia biasa untuk melawan Zalgo, apakah kamu mau bergabung"
Veri:"hmm"
Falco:"jika kamu tidak bisa, kami tidak memaksa kok"
Veri:"aku bisa kok, aku bisa mempercayakan Wakanda kepada Okoye dan M'baku"
Veri:"aku juga harus mencari T'challa"
Falco:"apa yang terjadi kepada T'challa?"
Veri:"T'challa dan para pahlawan lainnya pergi untuk melawan Zalgo tepat setelah dia muncul, tapi mereka tidak pernah kembali"
Dwiyan:"Arthur dan Mera juga pergi"
Falco:"tidak mungkin"
Fian:"apa mereka mati?"
Septian:"sepertinya tidak, karena cincin milik Hal tidak kembali"
Falco:"itu lebih buruk"
Veri:"apa kamu tau sesuatu Falco?"
Falco:"aku belum punya cukup bukti"
Tak lama kemudian para pelayan datang dan menyajikan makanan di depan kami.
Veri:"kita bahas itu nanti, sekarang kita makan dulu"
Veri:"tapi sebelum itu, aku ingin bertanya, kenapa Adzim duduk di pangkuan Falco?"
Kami semua terdiam, dan kemudian Fian dan yang lain langsung tertawa.
Fian:"benar juga, karena sudah terlalu sering, kami jadi terbiasa"
Adit:"hanya teman dia bilang"
Veri:"jadi mereka sering melakukan itu"
Ina:"terlalu sering"
Adzim:"tunggu tunggu jangan salah sangka dulu, aku duduk seperti ini karena Falco biasanya gamau makan, jadi aku memaksanya"
Tetron:"bilang aja nyaman Dzim pake alasan segala"
Adzim:"enggak kok"
Veri:"kalo enggak, kenapa kamu sejak awal sampai sekarang duduk di pangkuannya dia, tadi kan belum ada makanan"
Akupun langsung terdiam dan teman teman yang lain tertawa.