Kenapa harus gue?
Kenapa harus gue yang ada di posisi ini?
Kenapa harus gue yang selalu jadi orang yang berkorban di setiap masalah keluarga gue?
🎭🎭🎭🎭🎭
Keluarga pembunuh bayaran yang paling terkenal dengan sebutan Black Jack. Kelompok yang selalu melancarkan aksinya serapi mungkin dengan keadaan korban yang mati seketika ditangan sang pembunuh.
Nama gue Faysa, ya, gue hanya ingin menggunakan nama itu saja tanpa adanya Caroline Jack. Umur gue sekarang 16 tahun, diusia gue kali ini gue hanya ingin bersekolah dengan tenang, banyak teman, dan yang pasti kekasih.
Tapi itu hanya akan jadi impian gue, karena selama gue menyandang nama JACK, gue akan tetap diberikan tugas yaitu MEMBUNUH.
Ayah gue bernama Robert Evan Jack, dan ibu gue bernama Gracia Jasmine Jack. Gue tiga bersaudara, satu kakak laki-laki yang bernama Kevan Julio Jack, ia sekarang menjadi CEO di perusahaan nya sendiri yang sudah ia bangun 3 tahun yang lalu, tetapi perusahaan tersebut sudah menjadi perusahaan yang amat sukses.
Gue anak kedua dari keluarga Jack. Dan yang terakhir si bungsu Elaina Sasy Jack, adik yang amat gue sayang dan gue jaga, karena dia satu satunya dari keluarga gue yang tidak memiliki bakat dalam bertarung atau pun untuk menjadi penerus bisnis keluarga yaitu PEMBUNUH BAYARAN.
Maka dari itu gue selalu ada untuknya.
Apa ada yang tau identitas keluarga gue?
Jelas ada!!! bahkan polisi pun tahu itu. Keluarga gue membunuh orang-orang pilihan dari negara maupun luar negara ini. Membunuh orang yang banyak merugikan negara atau pun menjadi perusak negara.
Dan sekarang gue di tugaskan di kota Bandung, kota dimana banyak wisata dan juga akan banyak nya kenangan tentang gue disini.
-AUTHOR POV-
Sekolah Negeri Budi Pekerti di gemparkan oleh datangnya dua murid baru secara bersamaan. Mereka di tempatkan di kelas yang sama, yaitu kelas XI IPA 2. Ada nya sosok misterius dan juga sosok tampan membuat perbedaan di antara kedua nya menjadi bahan perbincangan seluruh warga sekolah.
Decitan ban pada lapangan parkir membuat beberapa siswa siswi di sana memekik kaget. Terparkir nya motor sport hitam di area parkiran yang nampak cukup ramai karena jam sudah menunjukkan bel masuk sekolah. Sesaat, pandangan orang orang yang ada di sekitar nya terdiam membeku seolah seseorang yang kini ada di hadapan mereka es yang sangat dingin. Aura yang dirasa oleh mereka begitu mencekam saat menatap nya.
Beda dengan tempat lainnya, parkiran mobil sport merah kini terparkir dengan sangat indah, membuat para wanita yang berada di sana terperangah melihat pesona yang ada dihadapan mata mereka saat ini .
Cloe Yamada, sosok laki-laki berperawakan tinggi, kulit putih, rambut yang hitam sedikit acak-acakan dan baju yang sengaja ia keluarkan, masalah baju ? Itu tidak akan mengurangi tampilan wajah nya yang begitu tampan.
Selain tampan dan juga kaya, Cloe memiliki kepintaran yang melebihi rata-rata, hanya saja Cloe malas untuk menggunakan otak pintarnya itu untuk belajar dengan serius atau bahkan hanya untuk mengerjakan tes dan pr yang di berikan oleh guru.
Cloe di pindahkan oleh orang tuanya karena tidak naik kelasnya Cloe di tahun ajaran sebelumnya di sekolah yang berada di Jepang. Maka dengan adanya itu, sangat memudahkan ayah Cloe untuk memindahkan nya ke Bandung sekalian urusan bisnis yang di kelola ayah nya disini.
Cloe melangkah melalui koridor sekolah dimana banyak para siswi yang mengikuti di belakang nya, ada pun dari mereka yang duduk di samping kelas bahkan yang ada di hadapan nya menganga seolah melihat malaikat yang kini sedang melewati mereka. Cloe menepuk salah satu pundak siswi yang kini ada di hadapannya dengan sedikit senyuman.
"Hey ... gue boleh tanya sesuatu gak?"
Siswi itu pun berbalik dan nampak terkejut dengan sosok yang ada di hadapan nya saat ini.
"Ya ya ya ... Ada yang bisa di bantu?"
"Gue mau tanya ruang kepala sekolah, dimana ya?"
"Oh ... ruang kepala sekolah ... itu di sana lo lurus aja kalo udah sampe mentok belok ke kanan."
"Oh gitu ... Thanks." Cloe berlalu sambil mengedip kan sebelah matanya kepada siswi tersebut.
Ternyata, di ruangan kepala sekolah sudah ada salah seorang siswa juga yang tengah menunggu. Cloe yang baru datang pun langsung memberi salam kepada kepala sekolah nya yang baru.
"Selamat pagi pak, nama saya Cloe Yamada pindahan dari Jepang mohon atas bimbingan nya, Pak."
"Selamat pagi juga Cloe, iya saya juga mohon untuk kerjasamanya selama kamu menjadi siswa disini."
"Iya, Pak." Cloe menampilkan senyumannya kepada kepala sekolah.
"Baiklah kalau begitu, saya akan mengantar kalian ke wali kelas kalian yang sekarang."
"Kami berdua satu kelas, Pak?" sanggah cloe kepada kepala sekolahnya.
"Ya betul, apa anda keberatan?"
"Tidak, Pak," Cloe pun menoleh ke arah siswa yang kini berada di sebelahnya.
"Nama gue Cloe Yamada." Sambil memberikan uluran tangannya.
"...."
"hey ..."
"...."
"Budeg kali ni orang?" batin Cloe, akhirnya Cloe pun menarik tangannya kembali karena tidak dapatnya balasan salam dari siswa di sebelahnya ini.
Cloe berfikir kenapa ada siswa yang memakai jaket sampai ke ruang kepala sekolah segala, bukannya saat semua siswa melewati gerbang mereka diharuskan membuka jaket, sweater, dan yang lainnya? Ah kenapa gue mesti mikirin ini orang? Toh yang ditanya aja cuek ga mentingin sekitarnya.
Suasana kelas sangat ricuh sekali karena mereka akan kedatangan murid baru dua sekaligus. Apalagi para siswi yang menjerit histeris karena tau murid baru yang masuk ke kelasnya adalah si tampan bermobil sport merah yang mereka lihat tadi.
Sekilas, suasana menjadi hening karena kepala sekolah telah sampai tepat di depan ruang kelas mereka.
〰〰〰〰〰