KKRRRIIINNGG KKRRIINNGG
Bel tanda istirahat kedua pun berbunyi sebagian siswa siswi ada yang di kelas, koridor, ada yang ke perpustakaan, dan yang paling tidak bisa dihindari adalah kantin.
"Gebby... ayo kita ke kantin." Ajak elaina seraya menarik lengan gadis itu.
"ayo...nanti kantin nya keburu penuh."
Setibanya di kantin mereka mencari tempat duduk yang dekat dengan jendela kantin. Mereka pun memesan kepada pelayan yang memang ditugaskan untuk bekerja di kantin sekolah ini.
"Yeeaayy akhirnya makanan datanggg!" pekik elaina dengan sangat riang kemudian ia melihat sang kakak yang begitu mempesona saat memasuki kantin bersama para sahabatnya.
"Kak Faayyy!!!" teriak elaina membuat Fay pun menatap ke arah nya dan menghampiri elaina.
"Kiss!" sambil menatap fay dengan puppy eyes nya.
CUPP
"Aahh thank youu!" sambil memeluk Fay setelah berada di sebelahnya.
"Kakak mau pesan apa?"
"Apa aja."
"boleh aku yang pilih?"
"Okey." sambil mengangkat tangannya mengelus kepala Elaina
Elaina dan para sahabat fay pun mulai memesan. Disisi lain mereka tidak sadar akan pandangan dua orang yang menatap mereka penuh dengan kebingungan dan cemburu? Bisa dibilang begitu.
"Ehh kak, aku udah dapat teman lohh."
"ohh Gabby ya?" sambar rio yang sedari tadi memperhatikan.
"Iya kak."
"yang waktu itu kita tolong itu fay."
"Oh .. Hm ingat."
"Anjir segitu doang!!"
"Hm.."
"Kak fay tadi denger denger kalian bantuin sekolah kita tawuran ya?" tanya gabby.
"Iya."
"apaa?? tapi kakak ga apa-apakan kak? Ga ada yang luka?"
"Ga ada sayang.. Kamu tenang aja ya."
"jangan bikin sasy khawatir kak. Sasy takut." itulah sasy saat dia khawatir atau merajuk pada fay akan menggunakan nama sasy. Hal itu diperuntukan hanya untuk faysa tidak untuk abangnya kevan.
"Iya sasy tenang aja ya.. Kakak ga apa apa, kakak kan kuat."
"Hmm.. I love you." sambil memeluk sang kaka.
"I love you too"
"ehhmm,,, ini kita jadi makan kan?" tanya Cloe
"ehh maaf ya kakak kakak, gebby.. Sampai lupa."
Mereka pun memakan makanannya dengan sesekali candaan dari Cloe dan Rio
Hingga bel sekolah pun berbunyi,anak-anak dalam kelas langsung pergi berhamburan keluar kelasnya.
Faysa menunggui Satria keluar kelas sambil bersender dengan mengguanakan earphonenya. Siswa yang melihat fay pun begitu terkejut dengan apa yang dilihat mereka, fay seorang yang cool menurut mereka walaupun wajahnya yang tak terlihat.
"Kakak..." Elaina berhambur pada pelukan Fay saat ia tau sang kakak menunggunya keluar kelas.
"Ayo pulang!"
"Hm.. Aku tinggal sama kakak yaa."
"Pasti dongg!"
mereka berjalan beriringan ke parkiran motor tempat Fay memarkirkan motornya. Setelah ditemukan motornya Fay langsung membantu Elaina naik dengan tangan yang disatukan dan satu tangannya lagi memegang pundak fay. Hal sekecil itu yang selalu membuat Elaina merasa diistimewakan oleh fay, sampai rasa yang tidak boleh ada pun malah tumbuh dengan sendirinya.
"Apakah aku boleh mencintainya Tuhan?" bantin elaina sambil memeluk pinggang fay dengan erat
"sayang.. Kita sudah sampai, apa kau akan tetap di motorku ini?"
"Uppss... Maaf kak, sasy melamun." Ucapnya sambil memperlihatkan gigi kelincinya dan juga mata bulan sabitnya.
"yasudah.. Yuk turun. Sini kakak bantu."
"thank you so much. "
"you're welcome little pri
nces"
"oh ya.. Apa sebelumnya kau sudah berbicara pada mommy?" sambung fay.
"no kak.. Tapi aku izin pada daddy , pasti daddy membicarakannya pada mommy."
"Baiklah kalau begitu sayang, kau ke kamar dulu untuk mandi, kakak akan memasakkan makanan kesukaan kamu. Kamu pasti rindukan?"
"Rinduuuu sangatt... Masakan kakak kan enak seperti mommy."
"Baiklah kalau begitu.. GO!!"
"Siap kak!" Hormat elaina pada sang kakak.. Hingga sang kakak pun tersenyum melihat tingkahnya.
Faysa akan selalu ramah, murah senyum kepada keluarganya . Ditambah lagi kini adanya sahabat fay. Mungkin ia akan belajar sedikit sedikit untuk membuka hatinya pada sahabatnya.
~~~~~~