"Faysaa... " teriak seorang siswi sambil berlari menghampiri Fay.
"Siapa kak?"
"Tau?"
"Ihhh Faysa ... gue panggil juga."
"Hm..."
Siska menyodorkan satu kotak bekal, ternyata di dalamnya ada cheese cake , yap !! Entah tau darimana siska bisa membawa makanan kesukaan Faysa.
Faysa pun mengambilnya karena ia juga begitu menyukainya
"Thanks."
"Sama-sama Fay... dimakan ya kalo bisa habisin."
"Ayo sayang, tuh temen kakak disebelah sana."
"Ayo, kak Siska kami permisi dulu ya..."
"Iya."
Setibanya di meja Fay langsung membuka kotak bekal yang di berikan oleh Siska.
Matanya berbinar seperti mendapatkan emas 2 ton.
Suapan pertama baik-baik saja.
Suapan Kedua merasa ada yang salah dengan rasanya.
Suapan ketiga mata Faysa mulai memerah.
Faysa menjatuhkan cheese cake nya teman-temannya yang melihat Fay seperti itu langsung membuka hoodie Faysa .
Terlihat wajah Fay yang memerah, mata memerah, nafas sesak dan tidak teratur seperti di cekik, hingga Fay tersungkur jatuh kebawah sambil menggelinjang karena tak bisa bernafas.
"Kakakkkkk"
"Kenapa nih??"
Elaina melihat cheese cake yang dimakan oleh Faysa. Seketika matanya membulat.
STROBERI
Fay Alergi stroberi ingat kan teman teman???
Saat Fay dan Elaina makan dengan selai yang berbeda?
Faysa semakin resah , nafasnya terputus-putus. Siswa-siswi mulai berkerumun melihat keadaan Faysa yang menahan sakit.
"Mundur woyyy mundurrr. . Lo kira ini tontonan apa??? Panggil ambulan!"
Selang waktu 10 menit ambulan datang, dengan cepat Faysa di beri selang oksigen oleh petugas rumah sakitnya.
Elaina sudah menangis di pelukan Cloe. Elaina begitu khawatir pada kakak kesayangannya itu, ia takut terjadi sesuatu pada kakaknya.
Dengan cepat Elaina menghubungi daddy nya .
"Dad .. hiks ...hiks."
"Hallo, ada apa sayang?"
"Kak Fay dad, hikss hiks.."
"Tenang sayang , jelaskan dengan benar ada apa ??"
"Kak Fay dad.. dad.. hikss.hikss al..al.. " Elaina sulit mengucapkannya hingga Cloe mengambil alih ponsel Elaina
"Halo, saya Cloe teman Faysa, dia berada di rumah sakit sekarang."
"Teman? Kenapa bisa masuk rumah sakit?"
"Tadi sewaktu di kantin Faysa tidak sengaja memakan selai stroberi om."
"Apa???"
"Bagaimana keadaannya sekarang?"
"Masih di tangani om."
"Saya kesana!"
Telepon pun dimatikan oleh daddy Faysa.
"Kenapa bisa begini?? Jangan bikin gue khawatir Fay, please stay with me ." Batin seseorang
"Kak... jangan tinggalin aku , aku gamau kehilangan kakak." batin Elaina pun ikut berdo'a.
Dari kejauhan ada yang melihat itu semua.
"Target 2 beres, sekarang hanya tersisa target pertama. Kita harus bergerak cepat sebelum target 2 sadar. "
"Lakukan sekarang!"
"Siap bos! "
Sang lelaki itu meninggalkan tempat persembunyiannya, ia tidak tau bahwa di belakangnya ada siska yang sedang memegang buket bunga untuk menjenguk Fay.
"Apakah dia orang jahat?"
Pikir Siska
Larut dalam pikirannya akhirnya tersadar kembali dan melanjutkan langkahnya menuju ruangan Faysa.
Saat hendak membuka pintu
Pintu dari dalam terbuka,
"Mau apa kesini?" Tanya Elaina dingin.
"Em.. gue .. gu.. gue .. mau jenguk Fay."
"Dia masih belum sadar, gara gara makanan dari kakak , kak Fay jadi begini!" teriak Elaina di depan wajah Siska.
"So s-ssorry... gue gak tau kalau Fay alergi stroberi , gue nyesel gue ga ada niat jahat sedikitpun buat bikin Fay kayak begini."
"...." tak ada jawaban dari Elaina namun tiba-tiba,
Brruugghhh
Elaina memeluk Siska.
"Aku takut.. aku takut kakak ninggalin aku lagi karena stroberi."
"Kita doakan semoga Fay cepat sadar ya."
Faysa kini masih tertidur pulas dengan selang oksigen di hidungnya dan juga jarum infus di sebelah kiri tangannya.
Teman-teman Fay masih menunggu Fay sadar.
Hingga saat dokter datang untuk memeriksa keadaan Faysa mereka keluar.
Rio hanya duduk termenung sendiri, ia sedih melihat Fay seperti ini . Akhirnya Rio bangkit dan saat akan melangkah tanganya di pegang oleh seseorang.
Cloe
"Mau kemana lo?"
"Kamar mandi. "
"Ohh kirain mau ke kantin, tadinya mau bareng."
"Yaudah lo duluan aja ntar gue nyusul." Ucap Rio.
"Okey!"
Rio pun pergi ke toilet.
"Target sendirian bos."
"lakukan."
"Siap!"
Setelah masuk ke bilik kamar mandi tiba-tiba....