Chereads / LEO si DUKUN S-1 / Chapter 12 - Sebuah Strategi Perang

Chapter 12 - Sebuah Strategi Perang

Splash! Splash! Splash!

Leo mengibas dan memeras bajunya yang basah. Kalau bukan demi kartu, tidak akan mungkin dia mau berbasah basahan seperti ini. Melirik kembali kedalam sumur, Leo kembali geleng geleng kepala. Sangat menyakitkan meninggalkan parang terbaik dibawah sana.

Leo tidak bisa mengangkatnya karena berat, hantu lain tidak bisa menyentuhnya, dan tentu juga Leo tidak akan menggerakan hantu jagal supaya bisa nyangkut lagi di sumur.

Paling tidak walau basah, Leo belajar beberapa hal. Hantu tidak bisa menembus tanah. Pantas saja selama ini Leo tidak pernah melihat ada yang nonggol dari dalam tanah. Terkait masalah benda, hanya ketika mereka memiliki kemampuan baru itu bisa digunakan. Selain dari itu semua pasti tembus.

Sekarang Leo memiliki hantu yang bisa memegang sapu. Mungkin saja kali ini bisa berhasil. Sudah waktunya menyelesaikan urusan dengan hantu remaja. Leo muak dengan semua perangkap yang membuat dia kesal. Walau ada kala itu menguntungkan, tetap saja rasa sakit jauh lebih besar.

Namun nyeri dan kram masih terasa disekujur tubuh. Semua beban yang terakumulasi selama ini akhirnya membuahkan hasil. Untuk turun kedalam sumur saja sudah memakan banyak usaha. Pada akhirnya hanya balsem yang bisa membantu. Leo masih punya banyak waktu sebelum malam tiba.

Waktu yang dihabiskan dari pagi hingga sore, Leo curahkan untuk menyusun rencana. Target yang harus dicapai, menangkap hantu tanpa perlu banyak usaha. Tidak masalah jika hantu harus musnah, bagiamanapun juga mereka bisa bangkit lagi. Jika tidak dibutuhkan Leo sendiri tidak akan bergerak.

Malam akhirnya tiba, seperti biasanya Leo bersembunyi dibalik semak. Dengan bantuan hantunya, posisi hantu remaja telah diketahui. Sementara hantu remaja sedang membuat perangkap. Leo telah memberi perintah untuk melakukan pengepungan. Dalam diam semua hantu bergerak pada posisi yang telah ditetapkan.

3.. 2.. 1

Hiyaaa! Hahahahahah!

Leo melompat dari balik semak tidak jauh dari hantu remaja. Dengan tangan dipinggang, kepala agak tegak keatas Leo tertawa sambil berdiri. kemudian Leo mulai berlari mendekati dengan tangan terentang kedepan, seperti bermain main dengan anak kecil dan siap menangkap. Hantu remaja terkejut melihat kehadiran Leo, dengan panik mulai berlari di arah berlawanan. Namun disana telah ada yang menunggu, hantu kakek dan hantu gadis.

Berbalik arah, hantu remaja belok kekiri. Tidak jauh dari situ, hantu pemabuk dan hantu pencuri telah menunggu. Sampai pada waktu dan jarak tertentu, kedua hantu tadi melompat dari balik semak dan ikut mengejar hantu remaja.

Hantu kakek dan gadis terus mendekat, begitu juga dengan Leo. Ditambah dengan hantu pencuri dan pemabuk, hantu remaja mulai panik. Terpandang sebuah celah pohon disana, menyisakan sebuah jalur pelarian yang ada. Segera hantu remaja berdesut lari.

Senyum manis tersimpul dibibir Leo. Seperti tikus yang digiring ke perangkap. Rencana Leo berhasil, hantu tukang jagal telah menunggu disana. Hantu remaja belum menyadari posisi dia, begitu sampai di balik semak dekat pohon. Hantu tukang jagal muncul secara tiba tiba, tentu saja itu membuat hantu remaja ketakutan.

Tidak seperti sebelumnya, mereka muncul jauh lebih awal dari hantu remaja dengan jarak yang cukup jauh. Namun kali ini hantu tukang jagal muncul ketika hantu remaja sudah sangat dekat. Guna memberikan pukulan telak dan tepat.

Sebuah sapu mulai melayang mengarah kebadan, dalam waktu singkat hantu remaja menghindar keatas dengan melompat. Melihat itu semua jantung Leo terasa berhenti.

Apa aku akan gagal lagi?

Leo benar benar tertegun melihat ini. Sudah beberapa jam lamanya dia menyusun rencana ini dan memilih lokasi yang tepat. Kenyakinannya cukup tinggi untuk berhasil.

Disaat saat yang krusial, hantu tukang jagal berputar membalik badan. Hantu remaja yang telah melompat diatas kepala, sedikit lagi menjejakan kaki ketanah. Hanya bisa terdiam ketika sebuah sapu melayang kearah dirinya, bagaimanapun juga dia tidak bisa bermanuver di udara. Alhasil sebuah sapu menghantam kepalanya.

Pang!

Leo yang sempat senyum kecut, melihat ini mulai tersenyum mansi kembali. Hantu remaja terpental dan sempat berguling beberapa kali ditanah. Sebelum pada akhirnya berubah menjadi asap.

Yeahh!

Leo bersorak gembira, benalu berhasil dibekuk. Mulai bergoyang pinggul dengan hantu nyawer disisi. Dengan santai sambil bersiul Leo melangkan hendak mengambil kartu.

Ibu! Ibu!

Hiks Hiks Hiks

Belum juga tangan menyentuh kartu, Leo merasa mendengar suara yang dikenal. Suara itu cukup kecil dan terdengar semakin kecil. Bahkan dengan malam yang sunyi Leo tidak bisa menentukan dimana suara itu berasal. Sekian menit menunggu suara itu telah benar benar hilang ditelan malam.

Tetapi Leo tidak melakukan pencarian, melainkan kembali ke hantu hantunya. Mereka telah menetapkan semua rencana khusus untuk malam ini. Rencana ini tidak hanya diperuntukan untuk hantu remaja, melainkan juga untuk hantu yang tersisa. Tapi Leo membutuhkan hantu remaja pertama, dengan mempersiapkan perangkap penangkapan jauh lebih mudah.

Jika hantu tukang jagal bisa tertangkap oleh perangkap. Ada peluang hantu yang lain juga bisa. Untuk membuktikan itu Leo mencobanya dengan hantu nyawer sebagai tumbal. Ternyata bisa, mata mulai tercerahkan. Kini Leo telah mengelilingi gudang genset. Hantu wanita ini akan segera ditangkap.

Hiyaa! Bang!

Leo berteriak sambil mendobrak paksa pintu gudang genset. Walaupun pintu tidak terkunci, Leo hanya berusaha sedikit dramatisir. Tapi itu berhasil, hantu wanita terlihat ketakutan dan terkejut. Dengan tangan bersilang didada memeluk sesuatu kantong, hantu wanita lari kebelakang di arah berlawanan.

Run forest runnn!

Leo meneriaki hantu wanita ini untuk terus lari.

Kiaakkkk!

Sebuah teriakan hantu wanita terdengar dibelakang gudang. Sontak Leo berlari ke belakang gudang.

Hahahahah!

Hantu wanita tadi tekapar tengkurap ditanah setelah menyandung perangkap tali. Menoleh ke arah Leo terlihat ada jejak ketakutan di mata hantu wanita. Kemudian bangkit berdiri lagi dan mulai berlari kedepan.

Kiaakkkkk!

Kali ini hantu wanita tekapar telentang ditanah.

Hahahahahah!

Leo sekali lagi tertawa melihat kejadian ini. Jika tadi tersandung tali di kaki, kali ini hantu wanita tersandung tali di leher. Tidak ada kata menyerah, sambil memeluk sesuatu hantu wanita bangkit dan berlari lagi.

Bang! Kiaakkkk!

HAhahahaha!

Leo tertawa terpingkal pingkal sambil memeluk perut melihat hantu wanita tekapar di lubang tanah.

Bangun! Cepat lari!

Kali ini Leo menyemangati hantu wanita untuk tetap bersemangat. Tentu saja tanpa sorak Leo hantu wanita tetap bangkit keluar dari lubang.

Sreeekkk! kiaaakkkkk!

Belum juga jauh dari lubang kini hantu wanita terlihat terbalik, tergantuk dibawah pohon dengan kaki terikat.

Wkwkwkwkwkwk!

Kali ini Leo tertawa semakin keras dengan tangan diperut sambil guling guling ditanah. Seakarang baru Leo menyadari kenapa hantu remaja lebih suka membuat perangkap. Ada kesenangan tertentu yang dirasakan dikala ada yang terjebak didalam perangkap, apalagi itu terjadi berkali kali.

Menunjuk ke arah hantu wanita yang tergantung. Leo memberi instruksi hantunya untuk membereskan hantu wanita ini. Karena sudah tergantung dan tidak bisa lari lagi. Tapi Leo tetap terbaring sambil tertawa kecil, terus mengulang kejadian ini dikepala membuatnya tidak bisa tidak tertawa. Baru kali ini Leo melihat ada yang bodoh masuk perangkap berkali kali.

Kiiikkk! Kiakkkk! Roarrr!

Teriakan demi teriakan terjadi seperti tawuran pelajar. Leo yang masih terbaring ditanah mulai diam sejenak. Teriakan ini terkesan tidak biasa. Terniang dikepala kejadian dia mengeroyok hantu tukang jagal malam lalu.

Penasaran dengan hal Leo mulai setengah bangkit. Masih terduduk ditanah mata Leo melotot dengan apa yang terjadi.

Apa apaan ini!

hantu tukang jagal sedang dikeroyok oleh hantu lainnya. Kini mengelut gelut seperti cacing berusaha melepaskan diri.

BERHENTI!!!

Leo berteriak berhenti namun mereka sepertinya tidak mendengar Leo sama sekali. Detik berikutnya hantu wanita berhasil melepaskan diri dan berdiri. Sambil tersenyum memandang Leo dia mulai melarikan diri.

Jancukk!

Leo tahu senyum itu. Sebuah senyum kemenangan dan meremehkan lawan. Leo mulai berubah 360 derajat, kini mulai emosi.

Berhenti! Berhenti! Berhenti!

Bangkit berdiri Leo terus berteriak untuk menghentikan mereka, namun itu sia sia. Leo hanya bisa terdiam memandang hantu wanita yang lari menjauh. Sedangkan hantunya sedang perang saudara disamping dia.

10 menit kemudian setelah hantu wanita menghilang baru mereka berhenti berkelahi. Setelah kembali kesadaran diri, hantu hantu Leo selain hantu tukang jagal terlihat bingung. Tidak tahu apa yang telah mereka lakukan.

Bangkit bediri dari duduk dibawah pohon Leo mulai mendekati mereka. Satu demi satu mulai di introgasi, tapi tidak ada jawaban yang masuk di akal. Ini seolah olah mereka mendapat perintah dari Leo dan tidak bisa dibantah. Semua dilakukan atas kesadaran sendiri dan perintah, bukan karena dikontrol oleh sesuatu.

Leo tidak mengerti dengan apa yang mereka sampaikan. Merasa agak curiga Leo kembali ke gereja dan mengambil buku catatan.

Sial!

Leo menyadari akan kesalahan fatal yang dia lakukan.

Kacau dah!

Sambil geleng geleng kepala Leo terlihat kesal. Kemampuan merubah kebohongan menjadi kebenaran. Sebuah kemampuan yang sangat merepotkan. Dengan ini bahkan jika dia sendiri, dia dapat menguasai sekumpulan hantu disekitarnya. Hanya dengan mengucapkan beberapa kalimat semua selesai.

Haizzz!

Ini sudah ku tulis kenapa tidak ku sadari!

Mata Leo mulai meneteskan air mata menyesali kebodohannya. Seperti kata orang, dunia ini berputar. Terkadang diatas terkadang dibawah, terkadang tertawa dan pada akhirnya akan tiba waktunya untuk menangis.

Sekarang hantu wanita tidak tahu kemana. Leo harus mencari dari awal lagi. Semua usaha dia barusan berubah menjadi sia sia. Jika harus mengulang lagi seperti tadi, Leo harus menunggu hingga besok malam.

Menarik nafas Leo berusaha untuk tenang. Apa yang telah terjadi biarlah berlalu. Malam masih panjang Leo kembali ke perkampungan menjalankan rencana yang telah ditetapkan. Kali ini buku catatan ada bersama dirinya. Target selanjutnya telah ditetapkan.

Sosok hantu terlihat sedang duduk diteras menghadap satu kotak kartu remi. Terlihat tenang dan diam, tidak ada pergerakan apapun. Tapi Leo tetap waspada, disamping hantu tukang jagal sudah memegang panci ditangan.

Mereka mulai mengepung teras rumah, khawatir hantu penjudi ini lari. Pelan tapi pasti mereka mulai mendekat. Hantu kakek berada di kolong rumah, hantu gadis sisi timur, hantu pemabuk bagian barat, utara ada Leo dengan hantu pencuri, hantu remaja membuat beberapa perangkap pengikat.

Hiyaa!

Sekali lagi Leo berusahan mengejutkan supaya hantu pejudi kaget dan panik. Tapi tidak sesuai harapan, hantu penjudi tetap saja duduk bersila sambil memandang kotak kartu.

Hellooo!

Jarak Leo semakin dekat sambil melambaikan tangan didepan hantu penjudi. Bahkan begitu tidak membuat hantu penjudi bergeming. Leo tidak tahu apa yang terjadi, yang dia tahu kelemahanan hantu penjudi adalah panci. Sedikit anggukan Leo memberi instruksi ke hantu tukang jagal.

Klempang!