Sae'nyangka, sebuah bis tua jurusan Pontianak - Bengkayang tiba diterminal Bengkayang. Sore itu terminal Bengkayang terlihat sepi. Beberapa toko tutup, hanya segelintir lapak pedagang terlihat serta warkop dengan pengunjung kurang dari 5.
Beberapa orang mulai turun dari bis ke terminal. Kebanyakan dari mereka mahasiswa dan seorang pengangguran. Mereka sudah melangsungkan perkuliahan selama 2 tahun, bahkan ada yang sedang menyusun skripsi. Namun semua itu harus ditundah, lebih tepatnya tatap muka secara langsung harus dihindari. Semua itu diawali dari suatu tempat.
Desember, tahun 2019
Awal dimulainya sebuah pandemi. Dimulai dari Kota Wuhan di China, sekarang menyebar keseluruh dunia. Virus yang memiliki tingkat penyebaran sangat tinggi ini. Dilaporkan ke WHO bulan Desember 2019, walaupun ada indikasi sudah mulai terjadi pada bulan Agustus atau lebih awal. Namun secara resmi dinyatakan apda bulan Desember.
Hanya dalam 2 pekan, ratusan nyawa menghilang. Tidak sampai disitu, kini ribuan nyawa sudah melayang diseluruh penjuru bumi, termasuk di Indonesia. Untuk itu pemerintah memberlakukan lockdown di sejumlah daerah. Terutama daerah yang tergolong red zone.
Penderitaan dunia tidak cukup sampai disitu.
23 Juni 2020
Disaat semua negara sedang dalam masa pemulihan. Disaat semua lockdown telah dicabut, Disaat rasa aman kini mulai tumbuh. Sebuah suara menggelegar di langit. Membuyarkan setiap lamunan orang dipagi hari.
DENGAR KALIAN WAHAI MAHLUK RENDAHAN
KEHIDUPAN KALIAN TERLALU BIASA BIASA SAJA
ITU MEMBOSANKAN!
HAHAHHAHAHAHAHA!
BERSIAP SIAPLAH
APA NYALI KALIAN LEBIH BESAR DARI RASA TAKUT?
SIMPAN SAJA JAWABAN KALIAN OH MANUSIA!
SEKARANG SAATNYA BERMAIN!
MARI UJI NYALI WAHAI MANUSIA!
Seorang tukang bakso yang terdiam, hanya geleng geleng kepala. Kini melanjutkan lagi pesanan pelanggan. Sekelompok anak yang sedang berkumpul, kini mulai tawuran lagi. Anak kos'an yang sempat bengong lepas terbangun. kini mulai mandi dan berkemas. Baginya suara itu mungkin saja sebuah pesta nikahan di gang sebelah. Hanya rendang besar yang ada dikepala.
Lebih parah para emak emak yang sedang berebut baju diskon di mall. Hanya ketika mall roboh mungkin mereka baru sadar ada sesuatu terjadi. Selain dari itu, diskon is number one.
"Perlu diberi sedikit bumbu ini", kata dewa yang kini mulai tersenyum. Dengan satu jentikan tangan sebuah jam pasir terlihat mengambang dilangit. Disetiap kota, baik kota besar maupun kecil, tidak luput juga diatas kampung manapun diseluruh bumi.
Setelah kemunculan jam pasir, baru ada 10% manusia yang menaruh kekhawatiran. Apa yang terdengar sebelumnya bukanlah sebuah lelucon. Tidak sampai disitu, jentikan tangan dewa berikutnya membuat jam pasir ini terbalik. Hitungan mundur mulai terjadi. Dari situ 50% mulai terlihat serius.
Negara negara besar di Eropa, Amerika, china, Rusia. Dalam 5 menit mulai melepaskan drone. Benda berwujud mengambang di udara bukan hal yang bisa di abaikan lagi. 5 jam berlalu, segala cara telah dicoba, namun jam pasir tidak berubah. Roket, laser, air raksa, nitrogen dingin. Satu goresanpun tidak terlihat. Hanya satu yang manusia bisa pahami, waktu tersisa tinggal 19 jam.
Bagi mereka yang religius dan paham akan akhir zaman, ini adalah sebuah petanda. Segala macam persiapan dilakukan. Kekacauan terjadi dimana mana, terutama kota besar. Bagi mereka yang hanya bisa berfikir besok makan, malahan tetap berdagang ditengah kekacauan.
Hitungan mundur segera mencapai angka nol. Keamanan negara menjadi zona merah. Militer segera dikerahkan. Roket, Rudal, bahkan nuklir dalam mode siaga. Namun hal berikut yang terjadi membuat mereka tambah bingung. Dari bawah jam pasir timbul retakan, dari situ muncul sebuah bangunan. Setiap bangunan yang berada dibawah jam pasir di seluruh bumi memiliki model yang berbeda dan unik. Ada model menara pisa, mirip seperti piramid, benteng, bahkan bangunan mewah juga ada.
Setiap bangunan memiliki lebar 50 - 70 meter, dengan beberapa lantai. Mulai dari 100 lantai, 50 lantai, 70 lantai, 250 lantai juga ada. Bagaimanapun juga tidak ada yang tahu berapa ruangan yang ada disetiap lantai. Mengukur dari struktur bangunan, hanya jumlah lantai yang bisa dihitung manusia serta bangunan itu berwarna hitam pekat.
Namun tidak ada satupun yang menyadari bahwa 24 jam pertama adalah masa transisi. Setiap kekhawatiran dan rasa takut, mulai bermanifestasi didalam bangunan. Segala macam model kehidupan mulai terbentuk, tanpa ada yang menyadari.
Ketika kemunculan bangunan telah terhenti, jam pasir mulai terbalik kembali menyalakan hitungan mundur. Sekarang 99% manusia mulai berimajinasi liar terhadap bangunan ini. Dan ini lah yang diharapkan oleh dewa.
Sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh logika akibat keterbatasan wawasan maupun pengetahuan. Telah menciptakan berbagai model kehidupan didalam bangunan. Tapi dewa tidak bertindak kejam. Jika semua mahluk imajinasi ini keluar bebas, manusia tidak akan siap dan kepunahan pasti berlangsung dengan cepat.
Karena itu ketika 24 jam kedua telah berakhir, semacam kubah pelindung terbentuk, semua kubah memiliki ciri yang berbeda tergantung dari wilayah masing masing. 500 meter dari bangunan sebagai poros. Tercipta semacam atmosfer khusus. Baru setelah itu pintu depan akhirnya terbuka.
Amerika yang kebanyakan warga tidak percaya akan hal hal mistis, memiliki ketakutan akan alien luar angkasa yang memiliki tingkat kepintaran yang lebih tinggi dari mereka. Melahirkan mahluk hijau berarmor dengan senjata laser ditangan, serta berbagai macam robot.
Di china yang kebanyakan para gamer dan percaya akan mitolgi dengan tingkat imajinasi diluar bayangan. Melahirkan segala macam monster dengan pencitraan binatang. Seperti siluman kera, singa bersayap, Qi Lin, dan masih banyak lagi. Di jepang, pokemon dan digimon menjadi nyata. Di afrika, ketakutan akan kelaparan dan uang tidak melahirkan monster apapun, melainkan gedung yang penuh dengan berbagai makanan, tumpukan emas, uang, intan, dan segala macam berharga.
Apapun itu, semua rasa takut dan khawatir yang terkumpul ke bangunan ini. Merupakan hasil dari semua manusia yang berada diwilayah bangunan, setiap kota, negara bahkan kampung. Tidak ada satupun dari itu yang memiliki kesamaan. Rasa takut itu kemudian disaring dan diperingkatkan. Kesamaan yang banyak akan rasa takut tertentu, membuat mahkluk itu menempati lantai atas. Sedangkan yang sedikit, menempati lantai bawah.
24 Juni 2020, era baru perubahan zaman bagi manusia dimulai.
********
Namaku Leo, hidup dari keluarga seorang guru. Tinggal di kota kecil daerah kalimantan barat, lebih tepatnya Kota Bengkayang. Akibat pandemi, telah terjadi pemecatan masal dari perusahaan swasta. Daripada menghabiskan uang dengan hidup di kota Pontianak, aku memutuskan pulang kampung noreh getah mencari modal.
4 bulan sudah berlalu sejak aku mulai mencari modal di kampung. Sebagai orang yang bergelar sarjana, menoreh getah bukanlah keahlian khusus yang aku miliki. Walaupun begitu, aku tetap berusaha demi mengumpulkan modal. Jika modal sudah cukup Leo berniat membuka usaha kecil, seperti roti bakar. Semua modal itu akan Leo curahkan ke usaha ini. Tapi, dunia berkata lain. Kemunculan benteng besar bertingkat 3 ditengah gor pangsuma, membuat panik seisi kota Pontianak.
Namun itu belum seberapa, kemunculan dajjal, kuntilanak, pocong, dan segala macam jin. Membuat penduduk sekitar berhamburan lari. Jagat raya network ramai akan perbincangan. Kejadian serentak diseluruh dunia ini menjadikan hari ini, bangunan, dan mahkluk yang keluar, hot trending di youtube. Ada banyak penamaan akan bangunan ini, netizen sepertinya sepakat, mengingat rata rata pengguna jagatraya network adalah gamer, bangunan ini resmi di namain DUNGEON. Walau pemerintah berkata lain, jika mayoritas sudah berkata, mau dibilang apa.
Rasa khawatir timbul dibenak Leo. Apakah kampung Baya akan baik baik saja. Seperti yang dia ketahui, sinyal disana cukup sulit. Untuk mendapatkan satu balok sinyal telepon saja warga harus naik ke bukit. Itupun jika cuaca bagus, parahnya lagi disana tidak ada jaringan internet.
Pandemi virus saja mereka tidak sadar, jika bukan karena Leo pulang kampung. Mungkin sampai sekarang mereka hanya hidup adem ayem tanpa tahu kejadian diluar sana.
Sejak suara menggelegar dilangit, Leo telah berusaha menghubungi keponakannya, Timo. Anak tunggal dari bibi yang merupakan adik dari ibu Leo. Kini Timo masih disekolah dasar. Mengingat tidak ada internet, Leo hanya membelikan handphone biasa untuk Timo, paling untuk telepon dan sms. Namun sms saja tidak tembus. Tidak ada tanda centang kalau itu telah dibaca, apalagi mau di balas. Sehari sudah berlalu, kini bangunan aneh malah muncul disana sini secara serentak.
Menjelajahi dunia maya, Leo menemukan informasi kalau itu tidak hanya terjadi di kota besar, sampai dikampung juga ada. Benar atau tidak, Leo memutuskan pulang kampung untuk memberi kabar serta melihat kondisi kampung.
Turun diterminal Leo langsung singgah ke warung kopi. Sumber dari segala macam gosip. Dugaan Leo benar, di Bengkayang juga ada dungeon. Sebuah mansion besar dengan 15 lantai, berdiri kokoh di bukit jamur. akibatnya 3 desa yang merupakan penduduk setempat harus di ungsikan. Senjata mesin dipasang disetiap sudut sekitaran wilayah dungeon. Tentara sudah siaga 24 jam disana.
Leo melakukan tengukan akhir dari air kopi miliknya. Segera berjalan pulang kerumah. Dirumah terlihat sepi, biasanya ditempati oleh Rio adiknya Leo. Namun kerjaannya sebagai taxy driver membuat Rio jarang dirumah. Mengingat sekarang keadaan menjadi kacau dan panik. Jalur transport mulai padat, Rio sepertinya sibuk mengurus pelanggan. Sedangkan kedua orang tua mereka sudah tiada. Kakak tertua sudah menikah dan tinggal di Pontianak, adik cewe satu lagi kerja di Yogyakarta.
1 hari dirumah, Leo mulai berbenah dan memperbaiki semua kunci rumah. Bengkayang akan kacau dalam beberapa hari kedepan, keamanan harus diperketat. Hari berikutnya segera berangkat mencari ojek. Karena oplet tidak sampai kedalam, hanya singgah disimpang jalan raya dengan jalan berbatu yang masuk kedalam kampung.
Sampai disimpang jalan masuk kampung tukang ojek berhenti. Tidak seperti yang diharapakan, jalan masuk kampung dipalang kayu. Ada tempayan tergantung dan mangkok merah serta sesajian. Penduduk kampung Baya sepertinya sendang mengadakan adat tolak bala atau dikenal dengan adat balala'. Perkiraan Leo seperti itu, mengingat dia tidak begitu paham akan adat kampung.
Sebuah adat khusus yang dilakukan oelh suku daya untuk mengatasi bencana yang terjadi. Orang orang diwajibkan untuk tetap dirumah. Biasanya hanya dalam satu hari satu malam. Palang kayu ini tidak hanya untuk penduduk kampung dilarang keluar, tapi sebaliknya juga. Orang luar dilarang masuk atau akan mendapat petaka dan hukum adat.
Ojek : bang, masih niat mau masuk dalam kampung?
Leo : iya, aku harus masuk kesana.
Leo mulai merenung. Dikala virus melanda, penduduk kampung bahkan tidak menyelenggarakan adat balala' ini. Jika saat ini ada, berarti ada sesuatu yang terjadi didalam. Namun Leo sedikit ragu, jika dia menerobos masuk maka akan ada hukum adat yang berlangsung.
NGenggg!
Eh?
Disaat Leo merenung apakah harus tetap masuk atau kembali ke Bengkayang. Tukang ojek yang mendengar Leo harus masuk, telah menancap gas melaju hilang di ujung jalan kembali ke Bengkayang.
Badak eehh! pandai hilang tu ojek!