Mondar mandir disekitar Leo mulai berfikir. Apa yang kurang dari genset ini.
Kalau ini motor!
Ga bisa distarter!
Berarti masalah aki! atau perlu starter kaki!
Melirik kiri kanan, mencari kebawah dan atas. Akhirnya Leo menemukan sebuah tuas pengungkit.
Kretek tek tek tek!
Leo mulai memutar tuas untuk menghidupkan genset. Namun setelah belasan kali mencoba genset tidak kunjung hidup. Banyak masalah yang dihadapi Leo untuk menghidupkan genset ini.
Tidak mau hidup, Leo harus menganti aki dan menyambung beberapa kabel yang putus. Hidup tapi padam lagi, sekali lagi Leo harus membersihkan saluran dan mengganti oli.
Tidak tahu oli motor berguna atau tidak tapi Leo tidak perduli, baginya semua oli tetap saja oli. Setelah berkutak sana sini, baru sebelum malam tiba akhirnya genset bisa dinyalakan. Beberapa lampu teras menyala, lampu jalan dan yang paling penting, lampu gereja.
Charging..... 5%
Sambil menunggu baterai handphone Leo mulai bergerak. Tidak seperti biasanya, sebelum malam tiba Leo telah bersembunyi disemak dekat pagar kampung belakang perkarangan rumah warga. Mata terus tertuju pada pohon didepan serta melirik ke sisi tanah disamping. Leo yakin dan percaya disini mungkin seharusnya jebakan itu dibuat.
Benar sekali, tepat tiba waktunya sosok bayangan terlihat bergerak sangat hati hati. Mengendap endap dari semak menuju kepohon. Sosok ini adalah hantu yang di incar Leo, Bagaimanapun juga Leo tidak bisa tenang selama ada jebakan aneh aneh lagi.
Bagaimana Leo bisa lupa, ketika dia terjungkir balik terkena tali dileher. Walau luka itu sudah kering, bekas tetap ada dan rasa sakit itu masih terbayang dikepala. Jika dia mau mengurus semua hantu di kampung ini. Variabel tidak terduga ini harus dibereskan terlebih dahulu.
Hantu ini bahkan sangat hati hati, 1 jam berlalu dia malah belum membuat perangkap. Melainkan terbang menghilang. Tapi kembali lagi mengecek kondisi. Hantu yang bisa membuat perangkap termasuk hantu yang sabar, tapi jangan salah. Leo bahkan jauh lebih sabar lagi.
Sampai kepada suatu waktu, hantu ini mulai membuat perangkap.
Hantu kakek!
REMAJA NAKAL [L] F
HP : 102 / 1000
MP : 121 / 1000
A : 19 / 100
D : 25 / 100
S : 25 / 100
SK : Prank ( MP 50 )
Kemampuan untuk membuat jebakan, serta kecepatan 2x ketika merasa terancam.
WK : Sapu.
Kenapa harus sapu?
Waktu hidup sering dipangkong pake sapu apa?
Tidak sulit untuk menemui sapu, disetiap rumah seharusnya ada satu. Menatap hantu remaja dari balik semak, Leo sedikit ragu ketika melihat sapu. Dia tahu selama ini tidak ada benta yang bisa melukai hantu, apa mungkin sapu ini beda.
Apapun itu tidak akan pernah tahu tanpa dicoba. Merangkak pelan Leo mulai mendekati hantu remaja. Saat jarak sudah mencapai 3 meter Leo mulai mengambil ancang ancang. Begitu hantu membelakangi, segera Leo melompat dari semak.
Slashh!
Leo memukul hantu remaja, tapi itu hanya menembus badannya. Melihat kehadiran Leo, hantu remaja dengan cepat terbang menghilang. Menyisakan Leo yang terbengong disana.
Klepak!
Membuang sapu Leo mulai mengomel marah.
Aku tahu itu tindakan bodoh!
Sekarang hantu remaja telah hilang tanpa jejak. Leo juga tidak berniat mengejar. Ada sedikit kenyakinan selama hantu itu merasa terancam, untuk beberapa waktu dia tidak akan muncul.
Leo mulai berpindah ke arah gudang genset. Hantu yang cukup seram, sering berputar didaerah karet warga.
PENCURI GETAH [L] F
HP : 80 / 1000
MP : 112 / 1000
A : 10 / 100
D : 5 / 100
S : 25 / 100
SK : Mencari ( MP 60 )
Kemampuan untuk mencari sesuatu.
WK : none.
Boleh boleh itu skill!
Sudah waktunya gadis menggila!
Sebelum mengeluarkan hantu gadis, Leo memanggil hantu nyawer. Leo perlu tahu sampai mana kemampuan memikat yang dimilikinya. Setelah dipanggil, Leo memberi instruksi untuk menuju posisi tertentu. Seperti apa adanya, setelah tiba ditempat hantu nyawer mulai berjoged ala nyawer. Sama halnya yang dilakukan warga kampung dikala ada band kampung.
Begolek golek depan penari dangdut, sambil memegang uang ditangan. Hantu pencuri getah mulai terpikat, sambil memutar kepala terbalik hantu mulai mendekat. Hantu kakek yang telah berada di posisi mulai menerkam dan menyegel pergerakannya. Dilanjutkan dengan hantu gadis sebagai penyerang utama.
Sebuah serangan yang cepat dan efisien. Tidak ada satu HP pun yang berkurang. Leo cukup banggang dengan pencapainya ini. Dia merasa sekarang sudah seperti jenderal perang. Membayangkan banyak hantu dibawah perintahnya.
HAHAHAHAHAH!
Sebuah kepala wanita tiba tiba nongol dari balik pintu genset.
Tangkap!
Leo yang sedang bersemangat mulai menggila. Memerintah hantu untuk segera menangkap. Tapi hantu wanita itu jauh lebih gesit. Bahkan sebelum hantu bergerak dia sudah menghilang dari tempat kejadian.
Meminta hantu pencuri gentah untuk mencari, tapi tidak bisa. Selama tidak mengetahui nama lengkap hantu, tidak akan bisa dilakukan pencarian. Sedangkan hantu kakek masih cukup jauh.
Malahan yang ada Leo dikejar roh gentayangan yang berada disekitar. Akibat dia berteriak terlalu nyaring. Tapi, tidak ada satupun roh yang dapat menyakiti Leo. Selama dia ada hantu ditangan.
Malam belum berakhir, dengan bantuan hantu pencuri getah, Leo mulai memposisikan hantu remaja. Hantu pencuri dapat menentukan dimana posisi hantu remaja, hanya saja ketika dia merasa terancam. Tidak ada satupun dari mereka yang dapat mengejarnya, apalagi menghancurkannya.
Leo benar benar pusing kepala. Sekali hantu remaja mulai terjebak, dia tidak akan termakan jebakan dua kali. Leo juga pernah melakukan pengepungan, tapi tetap saja hantu remaja terlalu laju.
Malam berikutnya Leo mencoba lagi. Semua hantu ini seperti di reset ulang. Setiap malam mereka akan memiliki awal mula yang sma. Hanya ketika ada variabel lain di malam itu, baru tindakannya bsia berubah.
Kali ini Leo memasuki mode kerasukan, sambil memegang sapu ditangan. Kali ini Leo menggunakan hantu nyawer untuk mengumpan hantu remaja. Sedangkan dirinya dalam mode kerasukan hantu gadis serta sebuah sapu ditangan.
Walaupun sudah begitu, Leo tidak berhasil memukul hantu remaja. Sapu tetap juga menembus melalui tubuhnya. Tapi, ketika pukulan sapu meleset, Leo sempat memegang lengan hantu remaja. Sesuatu yang tidak pernah dia bisa lakukan ketika normal. Hanya saja, hantu remaja cukup gesit. Cengkraman berhasil dilepas, Leo harus menerima tendangan mentah ke arah perut.
Keuhhh!
Bersandar di pohon sambil memegang perut, Leo meringis kesakitan. Walaupun kesakitan, Leo terlihat senang. Tangan terkepal rapat, mata memancarkan semangat perjuangan. Sekarang dia memiliki cara bagaimana untuk dapat menyentuh hantu. Namun, tidak sampai 15 menit mode kerasukan memudar dengan sendirinya secara bertahap. Dalam 24 jam kedepan hantu gadis tidak bisa dipanggil.
Kerugian yang didapati cukup menyakitkan. 24 jam bukanlah waktu yang singkat untuk menunggu. Belum lagi gaya bergerak Leo maupun cara berkelahi identik dengan identitas hantu. Tapi, ada juga keuntungannya. Dalam mode kerasukan Leo bisa menggunakan kemampuan yang dimiliki hantu. Yang dibatasi oleh MP hantu yang bersangkutan.
Khusus kemampuan amarah milik hantu gadis, tidak bisa diaktifkan sesuai keinginan. Ada syarat tertentu yang harus dipenuhi dan Leo belum mengetahuinya. Selain itu setiap hantu memiliki lama waktu yang berbeda. Hantu yang memiliki simbol "F" hanya bertahan selama 10 menit, untuk "E" bertahan 15 menit.
Apa ini tingkatan hantu?
Kalau dilihat namanya, Berarti yang [L] dan [P] melambangkan jenis kelamin?
Sejak kapan hantu ada gender!
Emang bisa kawin!
Selain dari itu, Leo juga mengetahui kalau roh gentayangan yang dihancurkan oleh hantu. Poin berlaku untuk semua, walaupun yang menyerang hantu yang berbeda. Disetiap ujung kartu lambang poin "+" akan muncul. Jika telah digunakan pada hantu lain, semua lambang poin berkurang dengan sendirinya. Jika poin habis, lambang serta kedipan angka menghilang dan kartu kembali seperti biasa.
Beberapa malam berikutnya Leo mencoba segala cara untuk menangkap hantu remaja. Namun tetap saja gagal, gerakannya terlalu cepat dan gesit. Hanya berbekal tangan untuk menangkap sudah merupakan usaha besar.
Sial!
Sudah kayak spiderman saja!
Insting bahayanya terlalu tinggi!
Leo kembali ke gereja, semua hantu telah digunakan. Leo harus menunggu satu hari lagi untuk dapat digunakan. Mengambil buku catatan Leo mulai menulis. Hidup sendiri tidaklah mudah, berbeda dengan orang hidup sendiri tapi ada tetangga disamping. Disini Leo hanya ditemani hantu, yang bicara seadanya ditambah tawa dan senyum yang menakutkan. Bahkan sekarang Leo telah sedikit terbiasa bicara sendiri. Menjaga pikirannya tetap waras.
ROH [none]
HP : 25 / 25
MP : 0 / 0
A : 3 / 3
D : 3 / 3
S : 3 / 3
SK : none
WK : none.
Tidak heran, roh ini hanya makanan! inilah apa yang Leo pikirkan ketika memandang buku catatannya. Karena roh tidak berupa kartu, yang mana bisa dilihat atributnya setiap waktu. Leo membukuknya dalam buku catatan, bahkan semua hantu ada di buku itu disertai catatan penting mengenai hantu dan dungeon.
Siluman 0/1
Hantu 4/10
Roh 12/20
Bergerak ke arah altar. Leo melihat dia masih banyak pekerjaan yang belum selesai. hantu ada 6 lagi yang harus ditangkap, roh ada 8. Roh cukup mudah sekarang tidak seperti malam pertama. Untuk hantu, walau harus ada usaha, tetap saja masih ada jalan keluar.
Apa yang jadi permasalahan sekarang adalah siluman. Ini dapat diartikan sebagai bos. Jika tingkatan hantu ada, maka level bos seharusnya lebih tinggi. Tapi selama ini Leo tidak melihat tanda tanda siluman. Seluruh kampung telah dijelajahi ketika siang, tapi rumah layaknya untuk bos siluman tidak terlihat.
Hantu remaja!
Hantu wanita!
Hantu pria jalan!
3 hantu yang diketahui keberadaannya namun belum ditangkap. Sisa 3 yang belum diketahui dimana hantu itu berada. Leo mulai berfikir, dia teringat dengan suara seorang anak yang mencari ibunya di malam pertama. Sampai saat ini juga Leo tidak mendengar lagi suara itu. Jika tebakan Leo benar, seperti halnya hantu kepala wanita yang nonggol di gudang genset. Berarti sisa hantu kini mendekam dalam rumah atau bangunan apapun. Tidak seperti yang lain gentayangan di luar.
Baiklah! tunggu aku hantu jalan!