Pintu toilet terbuka, Marey menjerit keras memanggil nama Dean saat melihat Dean tergeletak tak bergerak di lantai dengan darah keluar dari hidungnya.
"Dean!!" panggil Marey tanpa memperdulikan kakinya lagi Marey menjatuhkan dirinya ke lantai agar bisa memeluk Dean.
"Dean apa yang terjadi padamu? Bangunlah Dean..." ucap Marey menangkup wajah Dean dan mengusap darah yang keluar dari hidung Dean.
Melihat Dean tak bergerak dalam pelukan Marey segera Jeny menghubungi Dokter Chan agar segera datang.
Marey menangis tak berhenti dengan memeluk tubuh Dean yang lemas tak bergerak.
"Dokter Jeny, tolong Dean...aku tidak mau kehilangan Dean. Aku mohon Dokter." ucap Marey seraya mengusap wajah Dean yang pucat pasi.
"Dokter Chan sedang ke sini. Sebaiknya anda duduk saja di kursi roda. Hal ini tidak bisa tidak baik untuk kaki anda Nona Marey." ucap Jeny berniat membantu Marey untuk kembali duduk di kursi rodanya, namun Marey menolaknya.